Liu Chu Yue dengan baju kebesarannya, terduduk di lantai dengan air mata yang terus berjatuhan.
Ia berteriak marah ketika melihat anaknya dipukuli dan kemudian dibunuh dengan berkali-kali tusukan. "Berhenti.... SHU YAN AKU MOHON BERHENTI."
Suaranya semakin serak, namun ia terus berteriak dan meronta meminta dilepaskan.
Melihat anaknya yang dibunuh tepat didepan matanya sendiri, hati Chu Yue benar-benar hancur.
Ia terdiam ketika anak nya tak lagi bergerak, terlebih ketika mata kecil itu terbuka menandakan bahwa kematian ini terlalu kejam untuk ia terima.
Perlahan tubuh kecil itu dipotong-potong, Chu Yue hanya bisa menatapnya dengan kosong. Dia tak mampu lagi untuk berkata-kata, seolah jiwanya telah terbang entah kemana.
Suara langkah kaki bergema di ruangan besar itu, Chu Yue tersadar dari lamunan nya dan menatap ke arah suara. Itu dia, manusia kejam yang bahkan membunuh anak kandung nya sendiri.
Chu Yue menatapnya dengan tajam, seolah-olah ia ingin memakannya hidup-hidup.
Sesaat pria itu mundur, namun melihat Chu Yue yang dirantai ia tersenyum miring dan dengan berani maju mendekatinya.
Pria itu mensejajarkan tubuh nya dengan Chu Yue, dan mencengkram wajahnya, "Inilah balasannya jika berani memberontak."
Pria itu Murong Zhi Feng, berdiri dan menatap Chu Yue rendah. Wanita yang tengah di siksa itu istrinya, namun tidak hanya dia yang menyiksanya namun dia juga yang telah membunuh anak kandungnya.
"Zhi Feng, kau sungguh kejam." Ucap Chu Yue dengan mata yang membelalak tajam.
"Kejam? Bukankah kau yang lebih kejam Putri? Kau mengekangku seakan aku seekor kuda. Kau bahkan tak mengizinkan untuk aku mengangkat seorang selir. Dan kau masih mengatakan aku kejam?."
Chu Yue menatap tak percaya pada suaminya, dia yang begitu lembut dan selalu mengatakan akan setia padanya ternyata memiliki pikiran seperti itu, "Zhi feng kau yang selalu mengatakan akan setia padaku, tapi..."
"Itu karena kau yang selalu mengancamku. Kau selalu berkata bahwa suamimu tak akan mengangkat mengkhianatimu, kau selalu mengatakan akan pergi jika aku menyukai wanita lain. KAU SELALU MENGATAKAN AKAN MENURUNKAN KU MENJADI RAKYAT BIASA JIKA AKU MENGKHIANATIMU. Chu Yue apa kau masih tak menyadarimu bagaimana dirimu itu? Selalu sombong dan sombong." Sela Zhi Feng.
" Zhi feng bukankah aku yang membantumu menjadi Kaisar sekarang ini? Menurutmu karena siapa aku bermandikan darah?."
"Kau yakin itu untukku? Bukankah itu semua untuk kehormatan mu? Namun siapa sangka walau kau berkoban sebanyak apapun kau hanya mendapat julukan wanita iblis. Sekarang kau bahkan lebih jelek dari pelayan cuci kaki, Chu Yue."
Chu Yue terdiam beberapa saat. Ia tau bahwa ia dijuluki wanita iblis, bahkan anaknya sendiripun takut padanya. Namun yang ia lebih tak menyangka adalah semua pengorbanannya hanya sia-sia. Itu semua tak ada artinya bagi mereka.
"HEh bahkan jika begitu, kenapa kau membunuh anak kita? KENAPA KAU BAHKAN MEMBUNUH XIAO WU? KENAPA?."
"Anak?." Seorang wanita berjalan ke samping Zhi Feng dan tertawa kecil.
Chu Yue mengernyitkan alisnya dan mengepalkan tangan kuat.
"Kau yakin dia anak Zhi Feng?." Matanya menatap Chu Yue dengan penuh ejekan, ia kemudia menoleh menatap Zhi Feng dengan manja, "Zhi Feng, apa kau punya anak darinya?."
"Mei'er kau tau kan, aku tidak akan pernah menyentuh wanita menjijikkan itu." Ucap Zhi Feng dan menambah sakit hati Chu Yue, ia kemudian menatap marah pada Mei'er, adik nya yang ternyata telah mengkhianatinya juga.
Chu Yue tertawa, namun tawa itu bukan tawa kebahagiaan melainkan tawa pahit, "Mei'er kau juga mengkkhiantiku. Baik, kalian semua telah membodohiku. sangat baik, sangat baikkkk."
"HAHAHAHA." Chu Yue tiba-tiba tertawa keras, ia menertawakan dirinya sendiri yang begitu bodoh telah percaya pada suaminya.
Zhi Feng yang melihat Chu Yue seperti orang gila menusukkan pedang ke jantungnya. Chu Yue memgang pedang itu dan menatap mata Zhi Feng, "Zhi Feng dalam kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu. HAHAHAHa."
Dengan mata merah ia melotot pada Zhi Feng tatapan itu begitu mengerikan membuat Zhi Feng dan Liu mei tidak tahan melihatnya.
''Zhi Feng kau.... aku akan membuatmu menderita. Ingat itu.''
Chu Yue kemudian menarik pedang itu lebih dalam. Ia menutup matanya dengan wajah penuh penyesalan.
...Waktunya terbuang sia-sia. Dia hanya seorang permaisuri dalam nama. Kehidupan yang lebih rendah dari seorang pelayan. ...
Keberadaan yang harus tahan dari penghinaan. Pengorbanan yang hanya mendapat pengkhianatan.
Cinta yang berakhir kematian. Akhir tragis ini sungguh memilukan
"Arkh..." Liu Chu Yue melenguh pelan, ia kemudian memegang kepalanya yang sakit.
Rasanya seperti ditusuk ribuan jarum, membuatnya berteriak kesakitan. Di pikiran nya saat ini dia berharap mati agar dapat bertemu anaknya namun....
Dalam keadaan sakit itu ia menyadari bahwa tangannya tidak lagi terikat, ditambah tidak ada darah di pakaiannya dan juga tak ada luka di tubuhnya.
Bahkan tangannya yang kasar berubah menjadi lembut. Setelah rasa sakit nya berangsur-angsur menghilang Chu Yue memandang ke sekitar nya. Ini kamarnya!. Ini benar-benar kamarnya.
"Putri kau sudah sadar? Kau baik-baik saja kan? Aku akan memanggil tabib dan segera mengabari Kaisar."
Pelayan yang baru saja datang itu segera bergegas pergi lagi meninggalkan Chu yue yang masih bingung dengan apa yang terjadi.
Tangannya kemudian menggapai sebuah cermin dan melihat wajahnya di cermin itu.
Wajah kecil dan tanpa cela itu.
Itu adalah wajahnya saat ia masih berumur 15 tahun.
Dia kembali?
Langit memberiku kesempatan?
Chu Yue mencubit pipinya sendiri dengan kuat, segera ia merasakan rasa sakit.
Ini nyata?
Perlahan air mata mulai turun membasahi pipinya, dia belum mengecewakan mereka, dan dia belum membuat kesalahan fatal itu. Langit benar-benar memberinya kesempatan lagi untuk memperbaiki kehidupannya.
"Yue'er kau sudah sadar?." Ibunya sang Ratu datang memnghampirinya dengan tergesa-gesa diikuti Shu Lian, pelayan setianya.
Ratu memeluk Chu Yue dengan erat sambil membelai rambut nya dengan lembut, rasa lega terlihat jelas diwajahnya, "Syukurlah Yue'er tidak apa-apa."
Chu Yue membalas pelukan ibundanya dengan erat, bahkan ketika ibundanya akan melepaskan pelukan Chu Yue mencegahnya dengan memeluknya lebih erat.
Chu Yue tak dapat lagi membendung rasa bahagia nya ia menangis dengan suara kencang membuat ibundanya menjadi khawatir, "Yue'er kau tidak apa-apa kan?."
Chu Yue mengangguk dan melepaskan pelukan nya, "Aku tidak apa-apa ibunda."
Tak lama kemudian Ayah nya sang Raja datang datang diikuti oleh saudara nya dan juga seorang Tabib.
"Tabib periksa apakah Chu Yue sudah tidak apa-apa." perintah Raja Liu tak sabaran.
Tabib itu mendekati Chu Yue, ia memeriksa denyut nadi Chu Yue dengan wajah serius kemudian tersenyum, "Putri sudah tidak apa-apa yang mulia, ia hanya sedikit demam dan mungkin terkejut karena telah jatuh ke Danau. Putri akan dapat segera pulih dalam dua atau tiga hari. Hamba akan meresepkan obat agar putri lebih cepat membaik."
Raja Liu mengangguk puas, ia membelai puncak kepala Chu Yue dengan lembut, ''Yue'er, katakan padaku siapa sebenarnya yang telah mencelakaimu?."
Chu Yue terdiam sejenak dan menggelengkan kepalanya, ''Tidak ada Ayah, aku yang ceroboh.''
''Yue'er lain kali harus berhati-hati, jangan membuat Ayahanda dan ibundamu khawatir lagi.''
Chu Yue mengangguk, tak lama kemudian seorang pria datang dengan senyum tipis di wajahnya. Pria dengan wajah tegas namun dengan senyum lembut itu Kakak pertama Chu Yue sekaligus Putra Mahkota kerajaan Liu.
Chu Yue tersenyum senang melihat keluarga yang ia sayangi berkumpul kembali.
Langit tak pernah menutup matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Qing shan
🤩🤩🤩
2025-01-16
1
Qing shan
👍👍👍👍
2025-01-16
1
Remasari
masih nyimak...
salam dari "presdir pemaksa"
2022-03-06
2