Malam harinya
Setelah selesai shalat Maqrib, semua orang yang berada di mension Zain sedang bersiap untuk makan malam bersama.
Di ruang makan.
Cahaya seperti biasanya menyiapkan makanan untuk Zain, sedangkan Dimas dan Riki sudah terbiasa melihat keromantisan seperti itu.
Anam dan Nisa hanya tersenyum melihat Cahaya yang telaten mempersiapkan makanan untuk Zain.
Setelah selesai makan mereka semua duduk bersama di ruang tamu
"Sayang, Kembar sudah tidur?" Tanya Nisa pada Cahaya
"Alhamdulillah Mi sudah tapi ya biasanya bangun di tengah malam"
"Memang seperti itu biasanya anak bayi. Oh ya lebih baik gantian tidurnya biar tidak terlalu lelah kamunya"
"Iya Umi, biasanya juga hubby bantuin Cahaya jagain kembar"
"Alhamdulillah memang seharusnya seperti itu, dan ingat pesan Umi untuk kalian semua jika kalian sudah memiliki Anak maka menjaganya juga harus bersama" Ucap Nisa pada kedua anaknya yang belum menikah itu
"Siap Umi" Jawab Dimas dan Riki berbarengan.
"Oh ya Umi, apa Ilham merepotkan umi di negara A?" Tanya Cahaya
"Tidak sama sekali merepotkan Sayang, justru Umi sangat senang Ilham bisa menemani Umi jika Abi sedang di perusahaan pas Ilham lagi tidak ada mata kuliah nya"
"Alhamdulillah, oh ya Umi, Cahaya titip Ilham. Nasihati dia jika bergaul dengan orang yang salah Cahaya takut dianya terjerumus yang tidak-tidak"
"Alhamdulillah, Ilham orang nya sangat jarang keluar malam. Dan juga semua temannya juga Abi dan Umi kenal. Mereka jika mau berkumpul pasti di Mension, Umi sangat faham akan kecemasan kamu Sayang tapi tenang saja Ilham bisa memilih pergaulan nya dan juga Zain tidak mungkin tidak mengawasi Ilham" Jelas Nisa.
"Alhamdulillah jika seperti itu" Jawab Cahaya
Nisa tersenyum melihat Cahaya yang sangat khawatir terhadap saudara laki-laki nya yang jauh dari nya itu.
Setelah beberapa percakapan tadi, Kini mereka semua sudah kembali ke kamar masing-masing. Sedangkan Zain, Dimas dan Riki sudah berada di ruang IT di mension tersebut.
Ruang IT
"Apa yang harus di lakukan selanjutnya bos?" Tanya Riki.
"Untuk saat ini awasi semuanya dan perketat penjagaan kita terutama Abi dan Umi karena sepertinya mereka mulai mencari celah untuk mendekati Umi dan Abi" Jelas Zain
Setelah tadi siang Zain kembali ke perusahaan nya Zain sudah mengetahui bahwa musuh yang mengirim Lusi merupakan musuh dari Abi dan Umi nya, lebih tepatnya mantan tunangan Umi nya.
Kembali ke topik
"Baik Bos, dan seperti dugaan bahwa Lusi Sudah tidak ada di Indonesia " Ujar Riki.
"Apa dari mereka juga ada campur tangan nya Oma dan Opa?" Tanya Zain yang baru saja terpikir bahwa orang tua dari uminya sangat menentang keras hubungan Umi dan Abi nya.
"Seperti begitu bos, apa harus di bicarakan langsung dengan Abi?"
"Besok kita bicarakan dengan Abi dan Umi supaya Abi dan Umi juga mewaspadai"
"Oke bos"
Zain beralih ke layar komputer di depan nya yang melihat kan kondisi semua Markas milik black Lion.
Zain tersenyum sinis ketika mendapatkan hal yang aneh di daerah Markas di negara Prancis.
"Apa ada penyusup bos?" Tanya Dimas ketika melihat ke layar komputer yang membuat Zain tersenyum Devils
"Benar, dan seperti nya mereka tau jika black Lion adalah milik keluarga Anam" Ucap Zain
"Jadi bagaimana ini Bos, apa kita langsung yang turun tangan?" Tanya Dimas
"Tidak perlu Dim, untuk sementara biar David dkk( Kaki kanan Zain di seluruh Negara) saja yang mengurus nya. Fokus pada persiapan pernikahan mu dan pemulihan mu"
"Baiklah bos"
"Hmmm ya sudah lebih baik kita kembali ke kamar masing-masing"
"Baik bos"
Akhirnya mereka berpisah dan kembali ke kamar masing-masing.
Di kamar Zain dan Cahaya
Cahaya sudah rapi dengan mukenanya untuk menunaikan shalat Isya.
Zain masuk kedalam kamar dengan tersenyum ketika melihat Cahaya untuk shalat Isya berjamaah.
Zain langsung ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, karena tidak ingin membuat Cahaya terlalu lama menunggu.
Setelah beberapa saat kemudian, Zain dan Cahaya sudah selesai shalatnya.
kini mereka bersiap untuk tidur, seperti biasanya Zain memutarkan MP3 lantunan ayat suci Al-Quran.
Setelah beberapa saat kemudian mereka berdua akhirnya terlelap dalam tidur mereka.
Sepertiga malam Kembar bangun berbarengan.
oekk oekkk suara tangisan ketiga bayi kembar yang sangat menggemaskan itu.
Zain dan Cahaya langsung terbangun ketika mendengar suara tangisan dari ketiga buah hati mereka.
"Hubby, kembar bangun ya. Jam berapa sekarang?" Tanya Cahaya pada Zain
"Jam 3 Sayang, kamu tidur saja lagi biar hubby yang jagain mereka"
"Tidak hubby, biar Cahaya aja. Kan besok hubby harus kerja ke perusahaan pagi pagi"
"Tidak apa-apa Sayang, ya sudah kita bersama-sama saja dan juga nanti shalat tahajud bersama ya"
"Baiklah by"
Zain Tersenyum melihat Cahaya akhirnya pasrah dengan apa yang Zain bicarakan.
Zain dan Cahaya bangun dari tempat tidur mereka dan berjalan menuju boks bayi kembar mereka.
"Cup cup... Sayangnya Bunda dan Ayah bangun ya" Ucap Cahaya sambil menciumi ketiga buah hati nya satu persatu.
"Terimakasih Sayang kalian sudah menjadi alarm alami untuk Ayah dan Bunda supaya bangun di tengah malam" Ucap Zain sambil tersenyum.
Rutinitas kembar setiap tengah malam pasti terbangun, ada yang sudah risih dengan bendongan nya dan ada juga yang haus.
Zain dengan telaten menggantikan bendongan Ziyad yang sudah basah dan Cahaya saat ini sedang menyusui Zahid dan Syafira.
Setelah beberapa saat kemudian si kembar sudah kembali tidur pulas setelah kenyang dan nyaman di puk puk sama Zain dan Cahaya.
"Terima kasih ya By sudah mau membantu Cahaya merawat kembar"
"Sama sama Sayang mereka adalah buah cinta kita jadi kita merawat mereka juga harus bersama"
"Ya sudah by kita siap siap dulu untuk shalat tahajud ya"
"Iya Sayang"
Akhirnya Cahaya dan Zain melaksanakan shalat tahajud bersama setelah itu di lanjutkan tadarusan Alquran bersama.
Hingga waktu shalat subuh datang dan adzan subuh pun berkumandang, Zain dan Cahaya menyelesaikan tadarusan Al-Quran nya.
Setelah selesai shalat Subuh, Zain dan Cahaya tidak kembali tidur melainkan mereka melakukan aktivitas seperti biasa di pagi hari, Sebelum Sarapan pagi dan berangkat ke perusahaan Zain selalu menyempatkan diri untuk berolahraga di pagi hari nya.
Sedangkan Cahaya juga seperti itu, karena kembar biasanya bangun ketika Zain sudah berangkat ke perusahaan jadi di pagi hari Cahaya masih bisa melakukan aktivitas lainnya.
Ketika jam 6:00, Zain dan Cahaya langsung ke ruang olahraga nya sesampai di sana ternyata Riki dan Dimas sudah ada disana.
"Pagi kak" Sapa Cahaya pada Dimas dan Riki
"Pagi, kembar masih tidur ya?" Tanya Riki
"Iya kak, biasanya nanti bangun nya"
"Oh gitu ya sudah deh" Jawab Riki lesu. Karena Riki sangat senang ketika bermain dengan kembar walaupun hanya sebentar dalam satu harinya karena kegiatan Riki sangat sibuk baik di Perusahaan maupun di markas.
Pagi ini Cahaya hanya olahraga yang ringan saja karena tidak ingin yang berat-berat dulu, setelah habis melahirkan.
Cahaya olahraga sendiri sedangkan Zain,Dimas dan Riki olahraga bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Ina Linha
lanjut tor,, buat riki sma ana sja tor
2021-09-22
0