Sesampai di sekolah, Sarah langsung Menuju ruang ujian nya. Karena hari pertama ini mata pelajaran yang di ujikan yaitu Bahasa Inggris, jadi Sarah tadi malam mengulang beberapa pelajaran yang menurut nya masuk dalam soal ujian nya.
Sedangkan di Rumah, Dimas sedang duduk di depan rumah bersama dengan Hasan.
Kembali ke Sarah, Setelah beberapa saat setelah Sarah masuk ke dalam ruang ujian, akhirnya ujian nya pun di mulai, Sarah mengerjakan soal ujian nya dengan sangat fokus, membaca satu demi satu soal setelah itu baru mulai mengerjakan nya.
Tidak terasa waktu ujian pelajaran Bahasa Inggris sudah selesai, kini Sarah sudah keluar dari ruang ujian, karena hari ini ada dua mata pelajaran, jadi Sarah berinsiatif untuk ke kantin.
Sebelum ke kantin, Sarah memiliki teman dekat bernama Suci, masih ada sangkut pautnya saudara sih tapi jauh.
"Ci, kita ke kantin yok" Ajak Mery Sarah
"Oke, oh sekaligus ada yang mau Aku tanyakan"
"Oke"
Akhirnya Suci dan Sarah berjalan menuju kantin.
Sarah memang terkenal tomboy di kalangan anak remaja seusianya, baik dari tingkah dan teman teman nya. Sangat jauh berbeda dengan Cahaya yang anggun menampakkan jika seorang perempuan.
Sesampai di kantin.
"Sar, mau pesan apa?" Tanya Suci
"Pesan nasi Gemuk aja, dan es jeruk"
"Oke, tunggu ya"
"Hmm"
Suci memesan makanan untuk mereka berdua.
Setelah selesai memesan makanan, Suci kembali duduk di kursi samping Sarah.
"Sar, setelah tamat SMP kamu mau lanjut mana?, oh ya jadi kamu nikah setelah ini?"
"Iya, Aku dengan Bang Dimas rencananya Nikah sebulan setelah selesai ujian ini, dan untuk melanjutkan sekolah Aku ikut bang Dimas ke Jogja"
"Oh gitu, tapi kamu beneran sudah yakin keputusan mu, sayang loh kamu masih muda, sudah Nikah aja"
"Aku sangat yakin dan juga Bang Dimas itu adiknya bang Zain, ya walaupun tidak kandung tapi mereka sangat baik, Aku juga yakin jika bang Dimas bisa menjadi imam untuk ku"
"Ya sudah lah jika keputusan mu sudah gitu, tapi setelah di Jogja jangan lupakan Aku"
"Eh siapa juga yang mau melupakan mu, tenang saja Ci, kamu tetap sahabatku sekaligus saudara ku"
"Oh ya, Aku dengar dari abang Mizam, bang Dimas ke Desa?"
"Iya,aku saja tidak percaya jika bang Dimas datang untuk menyemangati ujian ku, dan katanya ingin ngajak jalan setelah selesai ujian ku, oh ya mau ikut nggak?"
"Yah, tapi masak aku jadi obat nyamuk kalian"
" ngak gitu juga kali, Aku tidak di perbolehkan juga jika pergi hanya berdua Sama bang Dimas, pasti Aisyah akan ikut, jadi mu nemani Aisyah"
"Lihat besok aja,"
Tidak berapa lama kemudian, pesanan mereka datang, setelah itu mereka langsung menyantap makanan mereka.
Setelah selesai makan, Sarah mengeluarkan uang yang tadi pagi di kasih Dimas.
"Ci ini bayar kan ya"
"Wahh banyak uang ni"
"Itu tadi pagi Bang Dimas kasih, katanya uang jajan"
"Enak ya sudah punya tunangan tampan, baik, kaya lagi".
"Alhamdulillah"
Setelah beberapa saat kemudian, Sarah dan Suci sudah kembali ke ruang ujian mereka yang kedua. karena yang kedua mata pelajaran bahasa Indonesia, jadi Sarah sangat tenang dalam mengerjakan soal ujian nya.
Tak terasa sudah waktunya pulang sekolah, Sarah sudah keluar dari kelas nya bersama dengan Suci, dan berjalan menuju parkiran. Sarah mengunakan sepeda, sedangkan Suci menggunakan motor.
Walau begitu, mereka tetap sampai ke rumah bersama walaupun Suci terlebih dulu sampai sebelum Sarah, karena jarak rumah Sarah dan Suci tidak terlalu jauh.
Ketika Sarah sampai ke rumah nya, sudah masuk tengah hari, jadi Sarah langsung masuk ke dalam kamar dan membersihkan diri.
Sarah keluar dari kamar dan mencari sesuatu tetapi tidak ada.
"Ibu, bang Dimas mana?" Tanya Sarah pada Zainab yang sedang di dapur.
"Sudah pulang ke rumah abang mu, mungkin mau mandi setelah itu shalat ke masjid"
"Oh gitu, nanti makan siang di sini atau tidak Bu?".
"Tidak seperti nya, karena tadi Abang mu sudah bilang jika di sana sudah menyiapkan lauk pauk nya"
"Baiklah jika seperti itu"
"Bagaimana ujian nya?"
"Alhamdulillah Bu lancar"
"Alhamdulillah, oh ya besok berapa mata pelajaran?".
"Satu bu, IPS"
"Oh gitu ya sudah, lebih baik siap siap untuk Shalat Dzuhur"
"Oke Bu" Jawab Sarah kembali ke kamar nya untuk shalat Dzuhur.
Sedangkan Zainab juga begitu.
Kembali ke Jogja.
Setelah memiliki si kembar,Zain sudah sangat jarang makan di perusahaan ketika siang, karena Zain pasti pulang ke mension untuk makan dan bertemu dengan si kembar.
Seperti saat ini.
"Assalamualaikum" Ucap Zain ketika hendak masuk ke dalam mension
"Wa'alaikumussalam, Ayah" Jawab Cahaya
"Anak-anak mana Bunda?"
"Itu di boks, " Cahaya menunjuk ke arah boks bayi di ruang tamu
Zain berjalan mendekat ke arah si kembar.
"Assalamualaikum anak-anak Ayah, tidak rewel kan kasihan Bunda jika kalian rewel" Ucap Zain sambil mengelus kepala semua anaknya.
"Tidak Ayah kami tidak rewel karena kami anak pintar"Jawab Cahaya
Zain tersenyum mendengar ucapan Cahaya.
Tiba tiba si bungsu menangis.
"Aduh putri canti Ayah haus ya" Ucap Zain
"Iya Yah, fira haus" jawab Cahaya
Zain mengangkat Syafira dari dalam boks dan memberikan pada Cahaya supaya Syafira bisa menyusu.
Setelah Syafira tenang, kini giliran Ziyad yang menangis.. oekk oekkk.
Syafira di gendong Zain, sedangkan Ziyad di gendong Cahaya sambil di susui.
Setelah adik-adik tenang si sulung malah menangis tapi sepertinya bukan karena haus melainkan pempers nya penuh.
Zain meletakkan Syafira di boks, Zain dengan berhati-hati menggantikan popok sang putra.
Setelah popok nya di ganti akhirnya Zahid kembali anteng.
Kini Zain dan Cahaya membawa si kembar ke dapur karena Zain dan Cahaya hendak makan siang bersama.
Setelah makan, Zain mendekat ke arah Cahaya.
"Sayang,apa tidak sebaiknya kita cari bany sister untuk membantu menjaga si kembar" Ucap Zain.
"Tapi Cahaya takut by, jika mereka nanti macam-macam"
"Tenang saja Sayang, hubby akan mencarikan yang sesuai untuk si kembar"
"Baiklah by, tapi cahaya ingin yang paru baya bukan perempuan muda"
"Tenang saja Sayang, hubby tidak akan pernah berpaling dari mu, apalagi sekarang sudah si kembar yang menjaga hati ayah mereka"
"Gombal"
"Hubby benaran Sayang"
"Terimakasih by".
"Sama sama".
Kembali ke Jambi.
Setelah shalat Dzuhur, dan makan Sarah masuk ke dalam kamar nya karena ingin belajar mata pelajaran yang besok pagi di ujian kan.
Sedangkan Dimas di rumah Subki Tengah bermain catur dengan Subki.
"Abang, Sebenarnya desa ini mempunyai tambang batu bara yang besar loh" Ucap Dimas.
"Iya kami sudah mengetahui itu, tapi kami tidak ingin desa ini gersang"
"Benar sih, oh ya bang Kapan berburu lagi?"
"Hmm, bekum ada rencana sih, mungkin Zaki ada rencana"
"Oh gitu, oh ya bang besok setelah selesai Sarah ujian apa boleh kira jalan jalan?"
"Boleh Saja tapi kalian Jangan hanya berdua".
"Iya bang, kita tidak berdua, nanti Aisyah akan ikut jika boleh"
"Hmm seperti bisa kan Aisyah sekarang masih triaout untuk ujinnya bulan depan"
"Iya Alhmadulillah jika bisa"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Deasy Natalia
lanjut❤❤❤😍😍😍😘😘😘
2021-09-06
1