Keesokan paginya, Dimas sudah siap untuk berangkat ke Bandara terlebih dulu karena Riki menjemput nya di bandara Sultan Thaha Saifuddin.
Sebelum berangkat, Dimas ke rumah Sarah untuk pertama kalinya berangkat misi izin dengan pujaan hati nya, terasa berat tapi mau bagaimana lagi tugas yang harus di laksanakan.
Sesampai di depan rumah Ayah, Sarah juga sudah berada di sana dengan seragam sekolah, walaupun masih cukup pagi untuk berangkat ke sekolah untuk ujian tapi demi mengantar sang pujaan hati, Sarah rela bangun pagi.
Para Mafioso juga sudah bersama dengan Dimas dari tadi subuh karena mereka sudah harus siap siaga menjalankan misi mereka.
Dimas menghampiri Hasan, Zainab, Aisyah. sedangkan Sarah sedikit menyendiri dari yang lainnya.
"Ayah, Ibu Dimas Pamit ya. Insyaallah setelah pekerjaan nya selesai Dimas akan kembali ke sini untuk mengajak jalan jalan" Ucap Dimas
"Hati hati nak, jangan lupa kasih kabar jika sudah sampai di sana" Ucap Hasan
"Iya Yah" Jawab Dimas sambil mencium tangan Hasan dan Zainab bergantian.
Setelah dari Hasan dan Zainab, kini Dimas mendekat ke arah Sarah berdiri.
"Sayang senyum dong, Abang pamit ya" Ucap Dimas
"Abang harus hati-hati ya, dan ingat Sarah nungguin Abang"
"Tentu Sayang, semangat ya ujian nya jangan murung jika nilainya jelek gimana?, katanya mau nikah setelah selesai kelas 3 nya" Ucap Dimas sambil tersenyum
"Ih Abang jangan jahil deh, Lihat saja besok nilai Sarah pasti bagus" Jawab Sarah tak mau kalah
"Nah gitu dong jadi Abang berangkat nya tenang jika seperti ini" Ucap Dimas mengelus kepala Sarah yang di lapisi jilbab putih.
"Ih Abang berantakan jilbab Sarah" Ucap Sarah kesel karena Dimas memberantakan jilbab nya
"Ya sudah Sayang ini uang jajan selama Abang kerja, ingat jangan irit irit" Ucap Dimas sambil memberi uang 1 juta pada Sarah
"Bang, Sarah jadi boros jika Abang kasih uang jajan segini banyaknya"
"Tidak apa-apa, Abang kerja untuk kebahagiaan kamu Sayang jadi jangan takut ya dan untuk Ayah dan Ibu juga sudah Abang kasih ke Abang Subki"
"Terimakasih banyak bang"
"Sama sama Sayang, Ya sudah Abang berangkat ya"
"Iya Bang hati hati,"
Akhirnya Dimas dan para Mafioso berangkat menuju bandara.
Seperginya Dimas, Sarah langsung masuk ke kamarnya Karena sudah tidak bisa menahan air matanya.
Sebenarnya Dimas sudah menyiapkan uang jajan untuk Sarah lebih dari yang dikasihinya tadi, karena Subki menyarankan jangan terlalu banyak ngasih uang jajan nya untuk membiasakan adik nya tidak boros, sebenarnya bagi Dimas uang tidak masalah apalagi untuk orang yang di cintai.
Kembali ke Sarah.
Setelah merasa puas menangis, Sarah melihat ke arah jam dinding dan ternyata sudah jam 6:30, akhirnya Sarah bergegas siap untuk berangkat ke sekolah.
Sesampai di ruang depan
"Ayah, Ibu Sarah pamit ya" Ucap Sarah sambil mencium kedua tangan orang tua nya.
"Iya hati hati jangan terburu buru ngerjain soalnya" Ucap Hasan.
"Siap" Ucap Sarah.
Akhirnya Sarah berangkat ke sekolah, seperti biasanya menggunakan sepeda nya.
Karena sekolah nya di desa seberang, maka dari pada itu Sarah harus berangkat pagi pagi.
Sesampai di ketek, ternyata Suci juga sudah menunggu nya.
"Pagi Sar, bagaimana Persiapan nya?" Tanya Suci.
"Insyaallah siap" Jawab Sarah dengan nada lesu.
"Lo kenapa woy kok pagi pagi sudah loyo aja, bukannya senang kan masih ada abang Dimas" Ucap Suci.
"Nah itu permasalahan nya, Bang Dimas sudah berangkat ke Riau lagi tadi pagi" Ucap Sarah.
"Lah gimana jalan jalan nya nggak jadi dong?"
"Insyaallah jadi, Bang Dimas berangkat ke Riau nya cuma tiga hari kok"
"Lah terus kenapa kamu masih loyo gitu, kan Abang Dimas nya juga tidak pergi lama"
"Ya sih"
"Ya sudah nggak usah di pikirkan lebih baik siapkan mental menyambut ujian"
"Iya aku harus semangat"
"Nah gitu dong, baru Sarah yang aku kenal"
"Terimakasih Ci"
"Sama sama"
Ketek yang mereka tumpangi akhirnya berhenti di desa seberang.
Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka berdua sampai di sekolah.
********
Di Bandara.
Dimas dan Mafioso baru saja sampai di bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi, sesampai di bandara ternyata Riki sudah menunggu kedatangan nya.
"Hai bro, gimana siap?" Tanya Riki menghampiri Dimas.
"Hmm" Jawab Dimas lesu.
"Lah lo kenapa, apa jangan-jangan ngak mau pisah dengan Sarah?"
"Iya gitu lah, baru aja satu hari bertemu eh sudah harus pisah lagi".
"Sabar bro, tinggal beberapa minggu lagi kok sah"
"Iya tetap aja, apalagi tadi pas mau berangkat Sarah nangis"
"Nah berarti mu harus cepat menuntaskan pekerjaan ini biar cepat kembali bertemu dengan nya".
"Iya harus cepat"
"Ya sudah yo berangkat"
"Hmm" Ucap Dimas..
akhirnya Dimas dan Riki masuk ke dalam pesawat pribadi yang khusus untuk berangkat misi yang mana senjata Semua nya yang akan di jual sudah berada di sana.
Yang membeli senjata buatan Mafia black lion bukan lah dari kalangan biasa melainkan dari pasukan militer negara.
Di dalam pesawat.
Tiba-tiba Hp nya Riki berdering.
Drrtt drttt. ternyata yang menelpon Zain.
"Assalamualaikum Rik" Ucap Zain seberang telepon.
"Wa'alaikumussalam kenapa king?"
"Sudah bersama dengan Dimas?"
"Sudah king, lihat itu mukanya seperti kurang makan,"
"Kenapa Dimas?".
"Biasa king, tidak bisa pisah dengan Sarah"
Zain yang mendengar ucapan dari Riki langsung tertawa 😂😂😂😂
"Ya sudah besok pas sudah nikah jangan kasih jauh" Ucap Zain.
Dimas yanh mendengar ucapan Zain langsung menjawab.
"Pasti itu king"
Bukan hanya Zain saja yanh tertawa kini Riki pun ikut tertawa 😂😂😂
"Awas aja kamu Rik, kamu pasti akan lebih dari Aku besok" Ucap Dimas
"Tidak akan" Jawab Riki
"Kita lihat saja besok"
Akhirnya telponpun berakhir.
Di jogja tepat nya di perusahaan Zain Group
Setelah menyelesaikan telpon dengan Riki, Zain masih saja tertawa 😂😂 karena melihat muka lucu dari Dimas.
Zain tidak sadar jika Cahaya dan si kembar sudah berada di dalam ruang kerjanya.
"Assalamualaikum Ayah" Ucap Cahaya
"Wa'alaikumussalam Sayang, kapan datang nya kok tidak kasih tau dulu"
"Tadinya ingin kasih surprise eh Ayah Malah asik tertawa"
"Maaf Sayang, Dimas lucu soalnya"
"Kenapa dengan kak Dimas?"
Akhirnya Zain menceritakan tentang Dimas yang membuat nya tertawa.
Cahaya mendengar nya hanya tersenyum.
"Kamu ke sini sama siapa Sayang?"
"Oh tadi di antar sama supir dan di bantu sama Bi Tina"
"Lah terus Tina nya mana?"
"Langsung pulang setelah Cahaya dan si kembar masuk ke ruang kerja hubby"
"Maaf Sayang hubby tadi tidak tau"
"Tidak apa-apa"
Zain mendekat ke arah si kembar.
"Aduh anak-anak Ayah yang tampan dan cantik" Ucap Zain
"Iya Ayah" Jawab Cahaya menirukan suara anak kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
ana
bangun jembatan biar cepat ke sekolahnya sarah 😅
2023-02-19
0
Fajar restu Pratama
riki sama ana aja thor
2022-12-05
0
Ina Linha
riki sma ana aja tor
2021-09-08
0