Tak terasa sudah waktunya Sarah harus mengikuti ujian Nasional nya, tapi sehari sebelum ujian Nasional Sarah, Dimas menyempatkan diri untuk berangkat ke Jambi hanya untuk memberikan semangat untuk Sarah...
Flash back sehari sebelum ujian
Dimas terbang dari Jogja Menuju Jambi sendiri tanpa di temani oleh Zain ataupun Riki, karena Zain yang sibuk dengan si kembar dan Riki sibuk di perusahaan.
Di mension Zain
"Bos, Aku izin ke Jambi ya" Ucap Dimas
"Berapa hari?" Tanya Zain
"Seminggu bos"
"Ya sudah pergilah tapi ingat kalian itu belum menikah jadi jangan pernah pergi hanya berdua saja"
"Ya bos"
Setelah berpamitan dengan Zain, Dimas langsung bergegas untuk mempersiapkan segala sesuatu nya untuk menetap di Jambi selama seminggu dan juga oleh oleh untuk keluarga Sarah di Jambi.
Setelah merasa semua nya sudah lengkap Dimas langsung berangkat menuju bandara Yogyakarta internasional airport yang di mana pesawat pribadi milik Zain sudah menunggu nya.
Dimas berangkat ke jambi tidak memberi tau ke pada Sarah ataupun yang lainnya karena ingin memberi kejutan pada Sarah.
Sesampai di bandara, Dimas langsung naik pesawat.
Selama perjalanan menuju Jambi, Dimas tidak berhenti-henti tersenyum sambil melihat ke layar HP nya yang terdapat foto Sarah tengah tersenyum manis.
********
Di Rumah Sarah
Sarah tengah duduk santai bersama dengan Zainab dan Aisyah, tanpa ada Hasan di sana.
"Ibu kok kak Dimas nggak ada kabar ya" Ucap Sarah
"Mungkin lagi Sibuk, apalagi sekarang kan Ayuk mu sudah ada si kembar jadi Zain sering Membantu Ayukmu jadi Dimas sibuk membantu Zain di perusahaan"
"Iya Mungkin Bu, tapi biasanya Kak Dimas selalu kasih kabar walaupun hanya WA" Ucap Sarah cemberut
"Udah, Jangan cemberut gitu Dimas itu banyak kerjaan. Udah siap untuk ujian besok?"
"Alhamdulillah siap Bu"
"Berapa hari ujiannya?"
"Tiga hari Bu, setelah itu langsung libur"
"Oh ya sudah lebih baik kamu belajar menyambut ujian dari pada besok kesulitan"
"Nanti malam aja bu, sekarang memfress otak dulu sebelum perang otak"
"Ya sudah Ibu mau ke dapur dulu"
Zainab ke dapur tinggallah Sarah dan Aisyah yang sedang duduk di depan TV.
"Yuk, jika Ayuk nikah setelah tamat SMP apa tidak terlalu muda?" Tanya Aisyah
"Untuk peraturan pemerintah republik Indonesia ya ke mudaan tapi dalam agama Islam jika perempuan nya sudah haid itu sudah dewasa, dan juga keluarga kita tidak memperbolehkan untuk pacaran"
"Oh gitu"
"Oh ya mu bulan depan kan ujiannya?" Tanya Sarah pada Aisyah. Ya Aisyah kelas 6 SD.
"Iya yuk, ya sudah yuk, Aku nak main ke rumah abang Zaki"
"Ya sudah jangan main kemana mana, selain ke rumah abang"
"Siipp"
Akhirnya tinggallah Sarah sendiri di depan tv tersebut.
Kembali ke Dimas.
Pesawat pribadi milik Zain baru saja sampai di bandara Sukarno Hatta, tidak biasanya harus berhenti dulu di Jakarta. Di karenakan Dimas harus mengambil pesanan nya di salah satu butik terkenal di Jakarta, jadi mau tidak mau Dimas harus berhenti dulu di Jakarta, sebelum berangkat ke Jambi.
Jauh Sebelum ingin berangkat ke Jambi, Dimas sudah memesan beberapa pakaian yang didesain khusus untuk Sarah, karena ukuran badan Sarah dan Cahaya tidak terlalu jauh berbeda hanya saja Sarah lebih tinggi di banding Cahaya. Hal itu yang membuat Dimas sangat muda untuk memesan beberapa pakaian untuk Sarah tanpa harus mengukur langsung.
Dimas di Jakarta.
Turun dari pesawat, Dimas sudah di sambut oleh Mafioso yang di tugaskan di perusahaan cabang di Jakarta.
"Selamat datang Bos"
"Hmm, "
"Mari bos, mau langsung ke butiknya atau bagaimana bos?"
"Langsung aja, Aku tidak banyak waktu"
"Baik Bos"
Dimas sudah berada di dalam mobil Menuju butik.
Tidak butuh waktu lama akhirnya mobil mereka berhenti di sebuah butik sangat besar di kota Jakarta.
Kedatangan Dimas di sambut langsung oleh pemilik butik tersebut.
"Selamat datang Mr Dimas" Ucap seorang perempuan Cantik nan seksi
"Hmm mana pesanan ku"
"Sudah siap Mr, mari masuk"
Dimas berjalan mengikuti perempuan sexsi tersebut.
Sesampai di dalam butik
"Ini Mr Semua pesanan Anda, apa tidak bisa makan siang bersama dulu" Ajak perempuan tersebut
"Tidak, cepat siapkan Semua nya untuk bayaran sudah Aku transfer" Ucap Dimas Dingin
"Baiklah Mr" Ucap perempuan tersebut tersenyum kecut
Setelah pesanan nya sudah berada di tangannya Dimas langsung keluar dari butik tersebut karena tidak nyaman dengan pakaian yang di pakai perempuan tersebut, dulu sebelum kenal Cahaya, Dimas sangat biasa melihat penampilan perempuan seperti itu tapi tidak sekarang.
Selepas mengambil pesanan nya Dimas langsung bergegas menuju bandara kembali.
Kini Dimas sudah berada di dalam pesawat
"Semoga kamu suka Sayang dengan hadiah ku" Ucap Dimas memandang wajah Sarah di HP nya.
Karena sudah waktunya shalat Dzuhur, Dimas shalat di dalam kamar pribadi di pesawat, dan setelah itu Dimas makan siang di siapkan oleh pramugari.
Satu jam perjalanan dari Jakarta ke Jambi akhirnya berakhir, pesawat pribadi milik Zain sudah landing 🛬 di bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Dari bandara ke rumah orang tua Cahaya cukup memakan waktu sekitar 2 jam.
Selama di perjalanan Dimas tiba-tiba merasa sangat ngantuk dan akhirnya tertidur pulas di dalam mobil.
Para Mafioso yang menjemput Dimas hanya bisa tersenyum melihat Bos mereka yang sudah semakin lunak dari sebelumnya, dulu Dimas, Zain dan Riki tidak pernah tersenyum kepada orang lain hanya pada Nisa dan Anam mereka bertiga tersenyum ramah. Tapi sekarang mereka bertiga sudah cukup muda tersenyum pada orang lain walaupun tidak terlalu lama
Akhirnya Mobil mereka berhenti di dekat sungai Batanghari tepat nya di dekat penyebrangan.
Dimas terbangun ketika Mobil berhenti.
"Apa sudah sampai" Ucap Dimas
"Sudah bos"
Dimas perlahan memperbaiki duduknya dan keluar dari mobil, sedangkan para Mafioso mengeluarkan beberapa barang bawaan Dimas turun dari mobil.
Mereka semua akhirnya turun ke ketek.
Setelah mereka sudah siap akhirnya ketek pun berangkat ke seberang.
Sesampai di seberang, Dimas mengeluarkan uang seratus beberapa lembar dan memberikan pada yang punya ketek.
"Terimakasih Bang" Ucap Dimas sambil tersenyum
"Ini kebanyakan tuan, bayarnya hanya 5 ribu, dan 500 rb"
"Tidak apa-apa itu rezekinya abang"
"Terimakasih banyak tuan"
"Sama sama"
Akhirnya Dimas berjalan naik ke Desa Pulau dari ketek.
Kedatangan Dimas dan beberapa Mafioso sudah tidak menjadi hal yang baru bagi masyarakat desa karena Dimas, Zain maupun Riki sudah beberapa kali datang ke sana.
Dimas dan yang lainnya berjalan bersama Menuju rumah Orang tua Sarah. Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di depan rumah orang tua Sarah.
"Assalamualaikum" Ucap Dimas..
Sedangkan di dalam rumah,Sarah yang baru saja shalat Dzuhur keluar dari kamar nya menuju pintu depan rumah.
"Wa'alaikumussalam" Ucap Sarah sambil membuka pintu tersebut
A Abang.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
🧡🥑⃟🦆͜͡мυмυ𝓐𝔂⃝❥
so sweet
2021-09-04
1