Seperti kesepakatan Zain dan Cahaya kemarin, hari ini Zain memutuskan untuk membicarakan perihal Dimas dan Sarah pada Dimas nya sendiri, karena Sarah sendiri juga sudah selesai ujiannya.
Setelah kejadian kemarin, Riki jarang pulang ke mension karena sibuk di Markas, sedangkan kini Zain masih di mension sebelum berangkat ke perusahaan.
Di ruang tamu, Zain dan Dimas sedang duduk bersama.
"Dim Kapan mau ke Jambi untuk membicarakan tentang pernikahan kalian?" Tanya Zain
"Aku juga masih bingung bos, apa nunggu hasil kelulusan Sarah atau bagaimana" Ucap Dimas
"Ya sudah di pikirkan dulu, dan jangan lupa di bicarakan lagi dengan Abi dan Umi"
"Iya bos, "
"Bagaimana tangannya?"
"Alhamdulillah sudah kering bos cuma sedikit nyilu aja lagi"
"Alhamdulillah, oh ya kemarin Aku dan Cahaya membicarakan jika Sarah di jemput ke Jogja bagaimana, ya hitung-hitung sebagai liburan bagi Sarah"
"Kemarin Aku juga berniat begitu bos, tapi Aku tidak enak dengan Ayah dan ibu karena Sarah nantinya setelah menikah juga ikut ke Jogja, jadi biarkan lah saat ini menghabiskan waktunya di Jambi"
"Oh gitu ya sudah jika itu sudah menjadi keputusan mu, Aku mau berangkat ke perusahaan dulu"
"Baik bos, maaf belum bisa bantu di Perusahaan"
"Santai, pulihkan dulu tangan mu"
Dimas tersenyum mendengar ucapan dari Zain. Setelah beberapa percakapan tadi Zain kini sudah berangkat ke perusahaan. Sedangkan Cahaya di taman belakang Mension bersama dengan kembar untuk jemur pagi di temani beberapa Maid.
Di taman belakang
"Anak-anak Bunda kita jemur dulu ya supaya sehat dan kuat" Ucap Cahaya
"Iya Bunda" Jawab Tina yang menirukan suara anak kecil.
Cahaya mendengar ucapan Tina hanya tersenyum.
"Terimakasih ya Bi sudah mau membantu merawat kembar" Ucap Cahaya tulus
"Sama sama Nyonya," Jawab para maid bersamaan.
Sedangkan di ruang tamu, setelah kepergian Zain, Dimas mencari keberadaan kembar karena Dimas sendiri bingung apa yang bisa di kerjakan nya.
Akhirnya Dimas ingat jika pagi pagi seperti ini, Cahaya selalu membawa kembar ke taman belakang untuk berjemur. Dimas berjalan menuju taman.
Sesampai di taman, Dimas melihat ke arah Cahaya dan si kembar, sedangkan para maid yang melihat kedatangan Dimas langsung menyingkir dari tempat nya.
"Pagi Cahaya" Panggil Dimas
"Pagi kak, bagaimana dengan tangannya?"
"Alhamdulillah sudah kering hanya ada sedikit nyilu aja"
"Alhamdulillah, hubby sudah berangkat kak?"
"Sudah barusan aja"
" Oh gitu"
"Iya, ya sudah sini jagoan biar kakak yang jaga mereka, kamu jaga peri kecil aja" Ucap Dimas
"Terimakasih kak"
"Sama sama, jangan sungkan karena mereka juga ponakan ku"
Cahaya tersenyum mendengar ucapan dari Dimas.
Setelah 15 menit berjemur, Cahaya dan Dimas membawa kembar kembali ke kamar. untuk di mandikan.
Karena Dimas mengerti, jadi Dimas tidak ikut masuk ke dalam kamar, Dimas hanya mengantar kembar sampai di depan pintu kamar Cahaya dan Zain saja.
Kini Cahaya dan kembar sudah di dalam kamar
"Anak-anak Bunda sekarang waktunya mandi ya" Ucap Cahaya, sambil mengendong Zahid untuk di mandikan pertama.
Setelah Zahid selesai, baru Ziyad dan terakhir Syafira. Walaupun sedikit kerepotan tapi Cahaya dengan senang hati merawat sang buah hati nya.
Sedangkan di luar mension ada dua orang yang sudah hendak masuk ke dalam mension.
"Tuan besar" Ucap salah satu Mafioso ketika melihat Anam yang ada di dalam mobil
"Jangan kasih tau, Aku ingin memberikan kejutan pada Cucu ku" Ucap Anam
"Baik Tuan"
Anam dan Nisa keluar dari mobil dan berjalan menuju masuk ke dalam mension.
Sesampai di ruang tamu ternyata Dimas sedang duduk sambil nonton TV.
"Abi, Umi" Ucap Dimas terkejut melihat Anam dan Nisa
Dimas berdiri dari duduknya dan berjalan menuju Anam dan Nisa untuk mencium tangan orang tua nya itu.
"Abi dan Umi kenapa tidak bilang mau ke Indonesia" Ucap Dimas
"Jika Umi dan Abi bilang pasti tidak akan jadi suprise dong" Ucap Nisa.
"Iya Mi, Dimas saja masih terkejut"
Nisa melihat ke arah tangan Dimas yang masih di perban.
"Nak, ini tangannya kenapa?" Tanya Nisa sambil menarik Dimas untuk duduk.
"Oh ini tidak apa-apa kok mi, hanya terkena tembakan dan Sekarang juga sudah kering"
"Ya Allah kenapa bisa seperti ini"
"Ya maklumlah Mi, namanya juga Mafia dan tidak jarang bisa menolak dari namanya tembakan" Ucap Anam
"Tapi benar-benar sudah tidak apa-apa kan?" tanya Nisa lagi
"Alhamdulillah sudah tidak apa-apa mi" Jawab Dimas tersenyum.
"Oh ya Cahaya dan kembar mana?" tanya Anam
"Cahaya di kamar Bi tadi mandiin kembar" Jawab Dimas
"Ya sudah Bi, Umi ke kamar Cahaya dulu mau lihat Cucu cucu" Ucap Nisa langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamar Zain dan Cahaya.
Setelah kepergian Nisa, Dimas dan Anam hanya berbincang biasa antara Anak dan Ayah.
Nisa sudah berada di depan kamar Zain dan Cahaya.
Tanpa mengetuk pintu Nisa langsung masuk ke dalam kamar tersebut.
Cahaya yang tengah membedakan ketiga buah hati nya langsung berhenti dan mengira jika yang baru saja masuk ke dalam tersebut Zain
"Hubby kok sudah pulang" Tanya Cahaya tanpa melihat ke arah pintu.
"Aduh Cucu-Cucu nya Oma sangat tampan dan cantik" Ucap Nisa.
Cahaya yang mendengar ucapan dari Nisa langsung melihat ke arah suara.
"Umi" Ucap Dimas
"Iya Sayang ini Umi" Ucap Nisa
"Ya Allah Umi kenapa tidak kasih kabar jika mau ke Indonesia?" Tanya Cahaya Sambil berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah Nisa mencium tangan Nisa.
"Iya sengaja mau kasih kejutan" Jawab Nisa.
Cahaya kembali ke kasur untuk menyelesaikan pekerjaan nya pada kembar.
Dengan bantuan Nisa akhirnya kembar sudah rapi dan wangi.
"Sayang kenapa tidak memperkerjakan baby sister?" Tanya Nisa
"Cahaya merasa masih bisa mi untuk merawat mereka dan juga Cahaya tidak terlalu mempercayai orang lain untuk menjaga kembar"
"Oh gitu ya sudah, yok bawa mereka ke ruang tamu Abi sudah menunggu mereka"
"Baiklah mi"
**********
Di ruang tamu
Cahaya mendorong troler Syafira dan Nisa mendorong troler kembar yaitu Zahid dan Ziyad. yang memang troler Zahid dan Ziyad di desain khusus walaupun dua tapi dengan satu dorongan .
"Assalamualaikum Abi" Ucap Cahaya sambil mencium tangan Anam
"Wa'alaikumussalam Nak"
Setelah Cahaya menyalami tangan mertuanya dan langsung duduk di kursi. sedangkan kembar sudah di depan Anam dan Nisa.
Karena memang tujuan kedatangan Anam dan Nisa pertama yaitu bertemu dengan ketiga Cucunya itu.
"Oh ya Dim, Sarah bukannya sudah selesai ujiannya?" Tanya Anam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Deasy Natalia
lanjut❤❤❤😍😍😍😘😘😘
2021-09-17
0