Di Jambi.
Hari ini merupakan hari terakhir Sarah ujian, tapi sampai saat ini belum ada kabar lagi dari Dimas, hanya kemarin memberikan kabar. Tapi Sarah tetap berpikir positif saja.
Seperti biasanya Sarah berangkat ke sekolah dengan sepeda nya.
*********
Kembali ke Jogja.
Riki dan Lusi Sudah berada di depan mension mewah Zain..
Riki masuk ke dalam mension bersama dengan Lusi.
Lusi sedikit takut karena melihat banyak nya orang yang berbadan besar di sekitar mension tersebut. Sudah bisa Lusi tebak jika mereka adalah para Mafioso yang menjaga keamanan mension tersebut.
Sesampai di dalam mension,Riki mencari keberadaan Cahaya dan si kembar namun tidak terlihat.
Riki melihat ada Tina di dapur dan bertanya.
"Bi, Ada lihat Cahaya dan si kembar?" Tanya Riki.
"Nyonya berada di taman belakang, tuan bersama dengan si kembar"
"Baiklah terimakasih bi"
"Sama sama tuan"
Akhirnya Riki bergegas ke taman.
Setelah kepergian Riki dan Lusi, Tina melihat jika Riki mengandeng seorang perempuan yang menurut Tina begitu mirip dengan Cahaya, cuma perempuan tersebut bermata bulat sedangkan Cahaya sedikit cipit.
Di taman.
"Assalamualaikum" Ucap Riki
"Wa'alaikumussalam" Jawab Cahaya
"Cahaya, kenalkan ini Lusi perempuan yang waktu di Prancis itu ingat ngak?"
"Ingat kak, cuma kan Cahaya belum pernah bertemu langsung hanya mendengar cerita dari kakak"
"Oh iya lupa"
"Oh jadi ini kak Lusi nama nya, duduk kak" Ucap Cahaya
"Terimakasih Nyonya, apa boleh bertanya?"
"Silahkan kak"
"Apa benar nyonya yang di panggil queen?"
"Iya benar kenapa kak?"
"Terimakasih sudah menyelamatkan Saya dari preman kemarin"
"Oh itu kak Lusi, memang jodoh tidak kemana"
Riki hanya tersenyum mendengar ucapan dari Cahaya.
Riki hanya melihat dan mendengar perbincangan antara Cahaya dan Lusi, mereka memiliki kecocokan ternyata jadi dengan mudah mereka menjadi dekat.
Sedangkan Riki bermain dengan ziyad, Syafira dan Zahid.
"Nyonya, apakah itu anak- anak anda?" Tanya Lusi.
"Panggil Cahaya saja kak, atau Bunda sekarang kak Lusi Sudah menjadi bagian dari keluarga ini, Iya mereka adalah putra dan putri Cahaya"
"Baiklah Cahaya, wah kamu masih sangat muda dan langsung jadi ibu untuk tiga anak sekaligus luar biasa"
"Alhamdulillah, kak di kasih rezeki langsung tiga"
"Iya Alhmadulillah, mereka sangat menggemaskan" Ucap Lusi.
"Iya, "
"Siapa namanya?"
"Yang di depan kak Riki itu Zahid, dan di samping kanannya Ziyad, dan yang putri itu Syafira kak"
"Nama yang bagus, Cantik dan tampan seperti mereka"
"Alhamdulillah kak, oh ya bagaimana tinggal di Markas?"
"Alhamdulillah enak, cuma sedikit seram. Dan juga ternyata ada yang sakit di sana" Ucap Lusi keceplosan.
"Siapa yang sakit kak?" Tanya Cahaya ke arah Riki dengan tatapan mematikan.
"Mmmm itu Cahaya, maaf bukan maksud untuk menutupi dari mu dan juga yang lainnya hanya saja, takut nya nanti membuat kalian khawatir" Jawab Riki.
"Tapi Siapa kak, oh ya bentar jangan bilang pas hubby ke Riau itu dan di antara kalian bertiga berarti Kak Dimas" Ucap Cahaya
"Benar Cahaya, Dimas yang sedang sakit akibat tembakan di tangannya, tapi Alhamdulillah sudah lebih baik hanya menunggu pulih saja"
"Alhamdulillah, keluarga di Jambi sudah tau?"
"Belum Cahaya, karena takutnya Sarah tidak konsentrasi dalam ujinnya"
"Ya sudah, untuk sekarang kakak, Cahaya maafkan"
Riki akhirnya tersenyum mendengar ucapan dari Cahaya.
"Ya sudah Cahaya, Kakak titip Lusi ya, karena Aku harus kembali ke Markas"
"Ya sudah kak, ntar Cahaya juga mau jenguk kak Dimas"
"Ya sudah Lusi, Aku kembali ke markas ya"
"Ya hati hati Rik"
"Hmm"
Akhirnya tinggallah Cahaya dan Lusi bersama si kembar di taman.
Di Markas.
Dimas sudah merasa membaik, karena hal itu Dimas turun sari tempat tidur nya dan berjalan keluar kamar rawatnya. Walaupun sedikit nyilu di tangannya Namun Dimas tidak menyerah.
Akhirnya Dimas sampai juga di ruang tamu nya Markas, Dimas duduk di sana sambil tangan kirinya menggenggam hp miliinya.
Tidak berapa lama kemudian, Riki sudah berada di Markas.
"Dim, kenapa keluar dari kamar?" Tanya Riki
"Bosan, dan juga Alhamdulillah kaki ku sudah tidak selemas kemarin"
"Alhamdulillah jika seperti itu tapi jangan sampai tangan mu yang luka basah lagi"
"Santai bro"
"Terserah kamu saja"
"Mana pacar mu tadi?"
"Bukan pacar Dimas, Tapi Calon istri"
"Yeee semangat amat ngomongnya, Bukan dirimu aja punya calon istri, Aku pun juga"
"Iya, dan aku sudah di olok-olok kalian lagi"
"Oh ya Abi dan Umi sudah tau?"
"Belum Dim, setelah dapat setuju dari Kalian baru nanti ke Abi dan Umi"
"Oh oke lah"
"Hmm, oh ya Cahaya sudah tau kamu tertembak"
"Kok bisa?"
"Iya tadi Lusi keceplosan, jadi sekalian Aku ceritakan tapi tenang aja, Sarah bekum tau kok, tapi besok kami akan menjemput Sarah untuk liburan ke Jogja aja gimana?"
"Boleh Rike, tapi takutnya Sarah nangis melihat Aku gini"
"Ya mau bagaimana lagi dari pada Sarah menunggu mu di Jambi kelamaan"
"Ya juga sih, ya sudah terserah kalian aja"
Sedangkan di Perusahaan.
Zain menerima pesan dari Cahaya, yang menurutnya menakutkan kan.
"Assalamualaikum hubby, hubby menyembunyikan sesuatu ya, ingat sampai Cahaya tau" Itulah pesan singkat dari Cahaya
Begitu melihat pesan tersebut, Zain langsung kurang fokus dengan pekerjaan nya.
Nomor telepon Cahaya langsung tidak aktif setelah pesan yang di kirimnya tadi
Sedangkan di mension.
Setelah mengirimkan pesan pada Zain, Cahaya sengaja mematikan hp Nya karena ingin membuat Zain tidak fokus dengan pekerjaan nya dan pulang.
Benar banget yang di inginkan oleh Cahaya pun terjadi, Zain benar benar tidak fokus terhadap pekerjaan nya. Setelah beberapa saat kemudian Zain benar benar keluar dari ruang kerja nya dan bergegas menuju lantai Satu dan pulang ke mension dengan mobil sport mewah miliknya.
Tidak butuh waktu lama akhirnya Zain sudah berada di mension, cukup 10 menit saja bagi Zain sampai ke mension dari perusahaan. Apalagi dalam keadaan khawatir terhadap sesuatu.
Zain langsung menuju kamar, tapi tidak ada Cahaya dan si kembar di sana, Zain akhirnya menuju ke taman. Benar dugaan Zain Cahaya berada di Taman begitupun dengan si kembar.
Cahaya tengah duduk santai bersama seorang perempuan yang Zain sendiri tidak tahu itu siapa, Tapi Cahaya sangat Santai berbicara. Tapi Zain takut jika perempuan tersebut yang membuat Cahaya mengirimkan pesan tersebut..
*************
Sepulang dari sekolah dan ujinnya Sarah langsung merebahkan tubuhnya di kasur karena merasa lega karena beban nya sudah berkurang hanya menunggu hasil kelulusan saja.
"Alhamdulillah selesai juga ujian, yang berarti hari ku sebagai gadis hanya menunggu beberapa Minggu lagi dong" Ucap Sarah dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Mei Rani Wijayaka
lanjutkan lagi
2021-09-10
1
Deasy Natalia
lanjut❤❤❤😍😍😍😘😘😘
2021-09-10
1
🧡🥑⃟🦆͜͡мυмυ𝓐𝔂⃝❥
semangat
nunggu nikahan nya dimas sama Sarah
2021-09-09
4