Di Jambi.
Sarah yang pulang dari sekolah setelah ujian langsung bergegas ke kamar untuk berganti pakaian.
Tiba-tiba Sarah merasakan sangat khawatir dengan Dimas, entah kenapa Sarah tidak tau itu.
"Ya Allah, lindungilah Bang Dimas di manapun ia berada dari mara bahaya" Ucap Sarah dalam hati.
Sedangkan di RS Riau
Dokter yang menangani Dimas baru saja keluar dari ruang ICU.
Riki berdiri dari duduknya ketika melihat Dokter keluar dari ruang ICU.
"Bagaimana Dok dengan saudara saya?" Tanya Riki.
"Alhamdulillah kondisi pasien sudah stabil dan untuk luka tembakan nya juga tidak masalah karena tadi sempat di tangani sebelum ke rumah sakit jika tidak takutnya luka tersebut infeksi karena kuman dari peluru" jelas Sang Dokter.
"Alhamdulillah, terimakasih banyak Dok"
"Sama sama, Saya permisi dulu untuk pasien akan di pindahkan ke ruang rawat"
"Baik Dok"
Akhirnya dokter tersebut pergi berlalu, tidak berapa lama kemudian setelah kepergian Dokter, Dimas di bawa oleh para suster dan di pindahkan ke ruang rawat.
Riki dan beberapa Mafioso yang ikut bersama nya mengikuti arah para suster membawa Dimas ke ruang rawat VIP.
Sesampai di ruang rawat VIP lantai dua.
Yang mana ruang rawat tersebut untuk Dimas sementara di sana hingga Dimas di perbolehkan pulang.
"Dim, bangun maaf Aku tidak bisa menjaga mu hingga kamu seperti ini" Ucap Riki
"Bos, apa King akan ke sini?" Tanya Mafioso
"Iya, dan ingat perketat penjagaan di sekitar RS, karena jika musuh mengetahui hal ini tidak menutup kemungkinan mereka akan mengambil kesempatan ini"
"Baik Bos"
"Hmm"
Sedangkan di Jogja (Mension)
Zain tengah duduk di dalam kamar sambil melihat rutinitas sehari-hari nya dengan si kembar.
"Sayang, Malam ini Hubby harus berangkat ke Riau ada pekerjaan di sana " Ucap Zain pada Cahaya.
"Ya sudah berangkat lah by, oh ya Cahaya suruh Salsa ke sini boleh?".
"Boleh Sayang, tapi Salsa nya biar di jemput ya "
"Oke by, tapi harus hati-hati ya, dan Jangan lupa makan"
"Iya Sayang" Ucap Zain. Namun dalam hatinya berkata (Maaf Sayang, tidak memberi tau bahwa hubby berangkat untuk menjenguk Dimas yang di rumah sakit).
Akhirnya setelah mendapat izin dari Cahaya, Zain langsung memerintahkan kepada Mafioso untuk menjemput Salsa, supaya Cahaya tidak kesepian walaupun sebenarnya di mension banyak orang tapi mereka tidak ada yang berani untuk mendekati queen mereka hanya Tina saja yang dekat.
Setelah menyuruh Mafioso, Zain juga sudah menyiapkan keberangkatan nya setelah maqrib nanti. Karena Sekarang sudah Sore hari.
Kembali ke Jambi
Sarah setelah pulang dari sekolah tadi siang, hingga sekarang hanya kepikiran dengan Dimas, No hp Dimas pun juga tidak bisa di hubungi. Akhirnya Sarah menyerah untuk menghibungi Dimas dan berpikir positif saja.
*************
Malam harinya Setelah selesai shalat Maqrib, Apa yang di rencanakan terlaksana, Salsa sudah berada di mension sebelum waktu shalat Maqrib, dan saat ini tengah bermain dengan si kembar, Walaupun si kembar masih sangat kecil untuk bermain.
Zain berangkat menuju Riau setelah melihat Salsa sudah ada di samping Cahaya, dan keamanan sistem Mension sudah di aktifkan setelah kepergian Zain nanti.
Tidak akan ada yang bisa masuk ke daerah mension apalagi sampai masuk Mension karena Zain sudah mengaktifkan keamanan sensor listrik.
Bahkan ngamuk yang berkeliaran tidak bisa masuk dan keluar dari jangkauan sensor tersebut, jika ingin keluar maka hangus.
Zain juga sudah memberi tau ke pada Cahaya jika sensor keamanan di aktifkan.
"Sayang, hubby berangkat ingat jangan kemana-mana, dan jika terjadi sesuatu bawa si kembar ke lantai bawah tanah, " Ucap Zain pada Cahaya.
"Baik by, hubby juga harus hati-hati"
"Iya Sayang"
Zain melihat ke arah Salsa dan berkata.
"Salsa, Titip si kembar ya jaga mereka " Ucap Zain
"Baik tuan,"
Walau sebenarnya Salsa tidak bisa bela diri namun Salsa sangat pintar bersembunyi 😂😂😂
Setelah berpamitan Zain akhirnya ke belakang Mension karena Zain menggunakan helikopter.
Kembali ke rumah Sakit.
Riki masih setia duduk di kursi samping tempat tidur Dimas, yang mana Dimas masih memejamkan mata nya.
Tidak berapa lama kemudian, Perlahan mata Dimas terbuka dan tangan nya sedikit bergerak..
"Ha us "Ucap Dimas lemah
Riki yang melihat hal tersebut langsung berdiri dari duduknya mengambil air putih yang berada di samping nya
"Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar Dim" Ucap Riki tersenyum bahagia.
Sambil memberikan air pada Dimas.
"Rik, Sudah berapa lama Aku tidur?" Tanya Dimas.
"Hampir 6 jam Dim" Jawab Riki.
"Ya Allah pasti Sarah khawatir dengan ku, apalagi tadi tidak memberikan kabar pada nya" Ucap Dimas
"Ya sudah biar Aku kirim pesan pada Sarah, jika kamu baik baik saja, biat dia tidak khawatir"
"Terimakasih Rik"
"Sama sama"
"Rik, Aku lapar" Ucap Dimas
"Ya Allah Maaf Dim" Ucap Riki sambil menggaruk tengkuknya.
Akhirnya Riki memerintahkan kepada Mafioso untuk membelikan makanan untuk Dimas dan mereka semuanya karena memang mereka juga belum makan.
20 menit berlalu, kini Dimas sedang makan di suapi oleh Riki, karena tangan yang tertembak itu tangan kanan Dimas dan juga tangan kirinya infus.
Setelah selesai makan, Dimas di suruh minum obat, tanpa menunggu lama Dimas kembali tertidur karena obat.
Setelah beberapa saat kemudian
Zain akhirnya sampai juga di atap rumah sakit Riau, karena koneksi Zain bisa landing di atap rumah sakit tanpa harus di bandara
Zain tergesa-gesa turun dari helikopter dan berjalan menuju ruang rawat Dimas.
Kedatangan, Zain membuat pengunjung rumah sakit hebo, apa lagi melihat Zain datang dengan membawa beberapa Mafioso dan turun dari helikopter yang mana tidak sembarang orang yang bisa seperti itu.
Setelah berjalan sekitar 3 menit, Zain akhirnya sampai di depan ruang rawat Dimas.
Tanpa mengetuk pintu, Zain langsung masuk ke dalam ruang rawat tersebut.
"Rik, bagaimana keadaan Dimas?" Tanya Zain langsung.
"Bos, kapan datang?"
"Barusan, bagaimana?"
"Alhamdulillah Bos, Dimas sudah tidak apa-apa"
"Tapi kenapa masih terpejam?"
"Oh itu tadi Dimas sudah sadar dan setelah minum obat, Dimas kembali tidur bos pengaruh obatnya"
"Oh gitu, alhmadulillah"
"Iya Bos, oh ya Cahaya dan si kembar sama siapa?"
"Sama Salsa di mension"
"O "jawab Riki
"Lebih baik kamu mandi Rik, lihat rupa mu sudah kucel"Ucap Zain Sambil sedikit tertawa
"Tapi Bos?"..
"Sudah, biar Dimas Aku yang menjaganya"
"Baiklah Bos"
Riki akhirnya keluar dari ruang rawat Dimas dan bergegas menuju hotel yang sudah di pesan sebelum nya.
Tinggallah Zain dan Mafioso yang ikut bersama Zain tadi menjaga Dimas, sedangkan Riki dan Mafioso yang bersama tadi ikut ke hotel untuk membersihkan diri mereka masing-masing
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
🧡🥑⃟🦆͜͡мυмυ𝓐𝔂⃝❥
semangat
2021-09-08
0
Deasy Natalia
lanjut😍😍😍
2021-09-08
0