Di Mension
Anam Nisa bersama Dimas, Cahaya dan beserta kembar sedang berada di ruang tamu.
Anam melihat ke arah Dimas.
"Dim, Sarah bukannya sudah selesai ujian nya?" Tanya Anam
"Alhamdulillah sudah selesai Bi" Jawab Dimas
"Alhamdulillah, karena Abi dan Umi kembali ke Indonesia memang mau membicarakan pernikahan kalian. Dan untuk semua masalah pernikahan di mata hukum pemerintahan sudah Abi bicarakan dengan pihak berwenang. Kalian bisa langsung menikah dan mendapatkan pengakuan di mata hukum walaupun Sarah masih di bawa umur dengan syarat kalian harus menunda momongan dulu dan setelah Sarah sudah cukup umur baru nanti suratnya akan di sahkan" Jelas Anam
"Terimakasih Abi, Dimas juga tidak ingin membuat Sarah hamil di usianya masih sangat muda, karena Dimas ingin merasakan pacaran dulu" ucap Dimas
"Sama sama, Abi juga senang jika anak-anak Abi senang"
Cahaya melihat dan mendengar interaksi antara Ayah dan Anak.
Sedangkan Nisa juga tak kalah tersenyum melihat Suami dan Anak tercintanya.
"Oh ya nak, Pas kemarin pas lamaran juga belum ada memberikan seserahan pada Sarah. Jadi Umi ingin di persiapkan sebaik Mungkin" Ucap Nisa
"Baiklah Umi, jadi untuk membeli seserahan itu apa harus ada Sarahnya Umi?"
"Iya sebagus nya karena untuk perlengkapan baju dll, harus ada Sarahnya supaya tidak salah ukuran nya" Jelas Nisa
"Baiklah Mi, nanti Dimas bicarakan lagi dengan Ayah dan Ibu"
"Tidak usah nak, dua hari lagi Umi dan Abi yang akan terbang ke Jambi" ucap Nisa
"Baiklah Umi, Dimas manut aja"
Setelah beberapa saat kemudian Mereka semua sudah kembali ke rutinitas masing-masing.
Nisa dan Anam masuk ke dalam kamar mereka untuk istirahat karena mereka baru sampai di Indonesia pagi ini, jadi perlu diistirahatkan dulu tubuhnya.
Sementara itu di Perusahaan Zain group
Zain mendapatkan kabar dari Mafioso jika orang tua nya ada di Mension.
Zain langsung menelpon Riki
Drttt drttt.
"Assalamualaikum Rik"
"Wa'alaikumussalam Bos, ada apa Bos?"
"Bagaimana sudah menemukan informasi nya?"
"Benar Bos ternyata dia bukan Lusi namanya aslinya dan dia anak buah dari Mafia di Prancis. Sebenarnya mereka tidak ada masalah dengan kita tetapi seperti nya mereka masih ada sangkut pautnya dengan Abi dan Umi di masa lalu" Jelas Riki
"Baiklah untuk sekarang suruh jack dan seluruh mafia di semua Negara untuk memperketat keamanan dan setelah itu kamu langsung kembali ke Mension Umi dan Abi ada di Mension"
" Abi dan Umi kapan datang?"
"Tadi, ya sudah Aku masih ada beberapa pekerjaan yang harus di kerjakan"
"Baik Bos"
"Tapi ingat jangan kasih tau dulu informasi ini pada Abi sebelum kita mencari tau kebenarannya"
"Siap Bos".
"Ya sudah, Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Telpon berakhir.
Setelah selesai menelpon, Zain kembali fokus pada komputer.
Sedangkan di Jambi
Sarah karena sudah selesai ujiannya jadi sekarang hanya tinggal menunggu hasilnya keluar.
Seperti biasanya Sarah setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah, Sarah main ke rumah abangnya untuk bermain dengan keponakan nya dari Abang Zaki.
Di rumah Zaki.
Syifa sedang asik bermain dengan Sarah, karena memang Sarah sangat dekat dengan semua keponakan nya terutama dengan Syifa.
"Sar, bagaimana kabar dengan Dimas?" Tanya Zaki
"Alhamdulillah bang baik,"
"Alhamdulillah, apa Dimas sudah membicarakan perihal pernikahan kalian?"
"Belum Bang, kata Bang Dimas menunggu kabar dari Abi dan Umi dulu baru di bicarakan lagi"
"Oh gitu ya sudah, oh ya jika setelah menikah apa ikut Dimas ke jogja?'
"Iya Bang, karena bang Dimas kerjanya juga di Jogja dan juga sering pergi jadi jika di jogja juga Sarah bisa lanjut sekolah dan bisa bantu Ayuk jaga kembar"
"Oh gitu ya sudah, tapi ingat pesan Abang jadilah istri yang patuh pada perintah Suami, belajarlah untuk dewasa Walaupun kamu masih muda tapi tetap saja kamu sudah menjadi istri".
"Iya Bang, Sarah akan mengingat pesan Abang"
"Ya sudah jika seperti itu"
"Ya Bang , Sarah pamit pulang dulu karena hari sudah tengah hari"
"Hmm"
"Syifa mau ikut mekdo (Bahasa melayu untuk bibi) dak?" Tanya Sarah pada Syifa.
"Mau nemu nyai (nenek)"
"Ya sudah yok" Ajak Sarah pada Syifa.
Akhirnya Sarah membawa Syifa untuk kerumahnya.
Kembali ke Jogja.
Di Mension
Cahaya sedang menidurkan kembar untuk tidur siang, setelah puas bermain dengan Opa Oma, kembar haus setelah Kenyang Cahaya membawa kembali ke kamar untuk tidur siang.
Cahaya menidurkan kembar dengan lantunan shalawat.
Shalatullah shala mullah 'Ala Thaha Rasulillah
Shalatullah shala mullah'Ala Yassin habibillah
Tawa tsalna bismillah wabil hadhi Rasulillah
wagullimuja hidhilillah bi ahlilbab Riyaa Allah....
Setelah beberapa saat kemudian akhirnya kembar tidur dengan pulas.
Cahaya melihat ke arah kembar yang sudah terlelap hanya tersenyum melihat nya.
"Jadi anak-anak yang shaleh dan Shalehah ya Sayang nya Bunda dan Ayah" Ucap Cahaya sambil mengelus kepala anaknya satu persatu.
Setelah selesai menidurkan kembar, Sarah ke dapur untuk melihat apa yang di masak oleh para Maid.
sesampai di dapur.
"Sedang masak apa bi?" Tanya Cahaya pada Tina
"Ini Nyonya masak sayur sop dan beberapa masakan wastren"
"Oh gitu, ya sudah bi, maaf ya Cahaya tidak bisa bantuin".
"Tidak apa-apa nyonya, kembar sudah ada tidur siang Nyonya?"
"Iya bi barusan aja tidur nya"
"Oh gitu ya sudah nyonya lebih baik tunggu di depan saja, nanti tuan pulang"
"Baiklah BI"
Akhirnya Cahaya meninggalkan dapur dan berjalan menuju ruang depan. Karena memang Zain sangat jarang jika tidak pulang di waktu siang hari. Pasti pulang untuk makan siang ataupun hanya ingin bertemu dengan kembar.
Benar dugaan, ketika Cahaya baru beberapa menit duduk di ruang tamu, Mobil Zain baru saja terdengar di luar mension.
Zain turun dari mobil dan berjalan menuju masuk mension.
"Assalamualaikum" Ucap Zain di depan pintu mension
"Wa'alaikumussalam" Jawab Cahaya dari dalam
Zain berjalan masuk.
"Sayang, kembar mana?" Tanya Zain setelah mencium kening Cahaya.
"Di kamar by tidur siang"
"Apa baru saja Sayang?"
"Iya baru aja, kenapa by?"
"Pengan main dengan mereka, oh ya Abi dan Umi mana?"
"Ya by tapi mereka bar saja tidur. Dan Abi Umi juga di kamar"
"Ya sudah Sayang, hubby hanya ingin melihat kembar aja dulu"
"Ya sudah yok by"
Zain dan Cahaya akhirnya mereka berdua ke kamar, karena Zain ingin bertemu dengan kembar sebelum nanti akan kembali ke perusahaan setelah makan siang dan shalat Dzuhur.
Di kamar
"Sayang,"Panggil Zain
"Iya by, kenapa?"
"Kangen"
"Ih hubby lebay ah, bukan baru pisah beberapa jam"
"Sayang satu jam itu sangat lama, karena hubby tidak bisa jauh dari mu"
"Bilang aja ada maunya"
"Kamu sangat mengerti Aku Sayang, boleh ya?"
"Hmm"
Tanpa aba-aba Zain langsung membawa Cahaya ke kasur king size mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Nur Hayati
buat asupan penyemangat kerja Zain jd minta jatah k cahaya🤭☺️
2021-09-20
0