Di rumah sakit
Riki sudah kembali lagi ke ruang rawat Dimas beserta para Mafioso.
"Rik, Aku tidak bisa menjaga Dimas di sini, karena Cahaya dan si kembar butuh Aku" Ucap Zain pada Riki
"Tidak apa-apa Bos, di sini biar Aku yang menjaga Dimas, Si kembar lebih membutuhkan bos apalagi Cahaya dan juga maaf untuk perusahaan beberapa hari kedepannya belum bisa bantu langsung"
"Ya sudah tidak usah di pikirkan, Aku pamit pulang ya, salam sama Dimas jika dia bangun nanti".
"Siap Bos"
Akhirnya Zain memutuskan pulang ke jogja di tengah malam, walaupun Zain hanya sebentar melihat Dimas tapi Zain sudah lega karena Dimas sudah tidak apa-apa lagi. Cuma menunggu di perbolehkan pulang. Tapi sebelum itu Zain menyarankan pada Riki untuk tetap menjaga Dimas dan jika sudah di perbolehkan pulang ajak ke Markas saja yang mana di sana juga ada dokter dan peralatan medis membantu memulihkan Dimas lebih cepat. Terlebih lagi Zain tidak ingin Cahaya dan Keluarga Jambi terutama Sarah mengetahui keadaan Dimas.
Zain sudah berangkat dari RS Riau menuju jogja.
Setelah kepergian Zain, Riki masih duduk di kursi samping tempat tidur Dimas.
Dua jam perjalanan dari Riau ke jogja Zain tempuh dan akhirnya Zain sampai di Mension pukul 2:00 pagi.
Zain masuk ke dalam mension dan berjalan menuju kamar. Zain perlahan membuka pintu kamar agar Cahaya dan si kembar tidak terbangun.
Akhirnya Zain berhasil masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya sebelum itu bergabung bersama Cahaya di kasur king size mereka.
Suara Kemercik air dari dalam kamar mandi, membuat Si Syafira terbangun. Instingnya Syafira memang sangat tajam jika bersangkutan dengan Ayahnya, seperti saat ini terdengar suara air dari kamar mandi Syafira langsung terbangun tapi tidak menangis.
Tidak lama kemudian, Zain keluar dari kamar mandi, dan berjalan menuju tempat tidur. Tapi sebelum itu Zain berjalan ke arah boks si kembar.
"Aduh Putri cantiknya Ayah terbangun ya. Karena mendengar Ayah, Maaf ya Sayang" Ucap Zain sambil mengendong putri kecil nya
Syafira seakan-akan mengerti ucapan Sang Ayah hanya tersenyum.
Zain ikut tersenyum melihat putrinya.
Zain menimang putrinya agar kembali tidur. Tidak butuh waktu lama akhirnya Syafira kembali tidur dengan pulas nya.
Kini Zain sudah berada di atas kasur dan memeluk Cahaya dari belakang.
Tidur Cahaya merasa terusik dengan tangan kekar seseorang melilit di perut nya.
"Hmm.." gumam Cahaya mengeliat.
"Tidur lagi Sayang, Maaf membuat tidur kamu terusik" Ucap Zain sambil menepuk pantat Cahaya seperti sedang menidurkan anak kecil.
"Hubby, kapan pulang?" Tanya Cahaya ketika matanya terbuka sempurna
"Sudah sekitar 15 menit yang lalu Sayang, Ya sudah tidur lagi ya, hubby juga ngantuk"
"Hmm" Dan Cahaya benar benar kembali pulas dalam dekapan Zain.
**********
Pagi harinya, Seperti biasanya Si kembar sudah bangun dari sebelum adzan subuh berkumandang. Dan kini si kembar sudah selesai di mandikan oleh Cahaya dan Zain juga sudah rapi dengan stelan jas kerja nya.
"Hubby, Perempuan kemarin bagaimana?"
"Oh itu Sayang, Hubby sampai lupa, Dia masih di Markas, dan seperti nya perempuan tersebut perempuan baik baik dan hubby belum juga tau rupanya gimana, ntar hubby minta Jack informasi lengkap nya"
"Baiklah By, ".
"Oke Sayang, hubby berangkat ya"
"Hati hati by"
Zain mendekat ke arah si kembar, menjadi runitas seorang Zain ketika hendak berangkat ke perusahaan harus menciumi muka dari si kembar satu persatu, setelah itu baru berangkat ke perusahaan.
*****
Di rumah Sakit Riau
Dimas sudah lebih membaik tetapi tetap saja belum boleh pulang karena bekas tembakan di tangannya masih basah, yang artinya harus menunggu kerinh dulu baru boleh pulang. Namun Riki tidak ingin ambil resiko jika musuh mengetahui bahwa salah satu dari 3 Devils nya black Lion lagi di rawat di RS maka akan berabe.
Riki memutuskan untuk membawa Dimas langsung hari ini kembali ke jogja tepatnya ke Markas. Itu pun juga di setujui oleh Dimas dan tentunya Zain.
Dimas di bawa pulang ke Jogja dengan bantuan para Mafioso dan Dimas di dorong menggunakan kursi roda oleh Riki, dan infus nya di pegang oleh Riki juga.
Setelah beberapa saat kemudian, mereka semuanya sudah berada di dalam pesawat pribadi milik Zain, dan Dimas juga sudah di baringkan di atas kasur.
"Rik, Bagaimana dengan janji ku terhadap Sarah" Ucap Dimas.
"Memang apa janjinya?"
"Aku berjanji akan pulang setelah tiga hari misi karena kami akan jalan jalan, selepas Sarah selesai ujian" Ucap Dimas sendu
"Sudah nanti biar Aku yang bicarakan dengan Sarah, tapi tidak memberi tau jika kamu kemarin celaka"
"Terimakasih bro"
"Sama sama, oh ya untuk Minggu ini jangan kemana-mana, tetap di mension saja, jika sudah kering jahitan nya, baru boleh pulang ke mension apalagi ke Jambi. Tapi ingat kamu harus jujur pada Sarah tentang kenapa sebenarnya kamu tidak kembali tepat waktu"
"Baiklah "
"Ya sudah kamu istirahat lah, Aku di luar jika perlu sesuatu langsung hubungi Aku"
"Hmm"
Riki keluar dari kamar, dan duduk di kursi penumpang pesawat tersebut.
Setelah melewati dua jam perjalanan, Akhirnya mereka sampai di Jogja.
Sesampai di Bandara Yogyakarta, Kedatangan mereka sudah di tunggu oleh jack dkk,
Dimas di bawa masuk ke dalam mobil, bersama dengan Riki dan mereka Menuju Markas.
Sebenarnya tangan Dimas yang sakit tetapi seluruh tubuhnya juga ikut nyeri karena penembak tersebut sudah merasukkan racun pada peluru tersebut yang menyebabkan Anggota tubuh Dimas ikut merasakan sakitnya.
Alhamdulillah nya, Untuk masalah racun Zain ahlinya, Jadi sudah menyiapkan jika sesuatu terjadi seperti saat ini. Dan Alhamdulillah nya racun tersebut bisa di keluarkan. Namun efek dari racun tersebut masih terasa di tubuh Dimas yang membuat nya masih lemas jika di paksakan berjalan
Tidak Butuh waktu lama, Akhirnya mereka sampai di Markas, Dimas di bawa ke ruang perawatan khusus yang ada di markas.
Setelah Dimas sudah di tangani oleh Dokter ahli yang ada di Markas, Riki keluar dari ruang tersebut dan berjalan melihat lihat Markas.
Tapi sebelum ia sampai ke ruang bawa tanah, Riki melihat seseorang yang sangat iya cintai. Tapi belum sempat pacaran.
"Tidak mungkin dia disini" Ucap Riki langsung dan menggelengkan kepalanya.
Mafioso yang melihat Riki langsung bertanya.
"Ada apa bos?" Tanya Mafioso perempuan tersebut dengan takut takut
"Tidak apa-apa, oh ya seperti nya ada orang asing di sini" Ucap Riki.
"Benar Bos, kemarin queen menyelamatkan perempuan yang hampir di lecehkan oleh beberapa preman dan king menyuruh membawanya ke Markas, dan dia ada di ruang itu" Sambil menunjuk ke arah satu ruang yang ada di depan mereka.
Tanpa menunggu lama, Riki bergegas ke ruangan yang di tunjuk oleh Mafioso tadi.
Ceklek...... Suara pintu di buka Riki.
Perempuan yang ada di dalam langsung melihat ke arah pintu...
Kamu....? Ucap Riki
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Gagas Permadi
aku belum ngerti alur ceritanya😪
2024-01-15
0
Nur Hayati
wow perempuan yg d tolong Zain dan cahaya ternyata wanita yg pertama kali d jumpa,apakah jodoh nya Riki y tunggu up dr outhor biar tau cerita part lnjtnya🤗🤗😘
2021-09-08
1
🧡🥑⃟🦆͜͡мυмυ𝓐𝔂⃝❥
perempuan yg sempet deket ama Riki kah
2021-09-08
1