Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap awal tahun di kelas XI, selalu diadakan acara camping trip. Sebuah acara pengakraban murid sekolah baru Ayra. Acara camping yang mengambil lokasi di bumi perkemahan yang letaknya agak jauh dari kota. Seminggu sebelumnya semua siswa dikumpulkan di lapangan.
“Tumben Nad, kita dikumpulin di lapangan kek gini?”tanya Ayra heran.
“Hehehe..ga usah kaget Ay..paling mau ngumumin acara camping sekolah”jawab Nadine
“Camping?”tanya Ayra bingung
Nadine mengangguk pelan.
“Biasanya awal semester di kelas XI, ada acara camping trip. Semacam perkemahan pramuka gitu lah kalo di kelas X. Tapi untuk kelas XI, itu acara buat pengakraban gitu sih” jelas Nadine panjang lebar.
“Camping trip? Acara apaan sih..ga ngerti”gumam Ayra dalam hati
Ayra yang mencoba memahami penjelasan Nadine hanya bisa menganggukkan kepalanya meski tidak terlalu paham. Karena di sekolahnya yang lama, tak ada acara semacam itu untuk kelas XI. Di sekolahnya dulu, Camping hanya diperuntukkan bagi anak-anak saat kegiatan pramuka atau kegiatan ekskul lainnya. Sementara Ayra bukan anggota pramuka maupun anggota ekskul jadi dia tak pernah ikut camping sebelumnya.
Pak Anton selaku penanggungjawab acara camping, menjelaskan panjang lebar tentang kegiatan kali ini. Karena hari sudah semakin panas, membuat semua siswa yang berdiri sejak tadi jadi tidak sabaran. Tentu saja yang paling ribut adalah genk Devara. Mereka membuat keributan sejak tadi karena merasa sudah kepanasan. Membuat suasana di lapangan menjadi tidak kondusif.
“Cepetan pak..udah panas nih”teriak anak buah Devara membuat keributan di lapangan
“Iya pak..cepetan. Ga usah berbelit-belit njelasinnya”teriak Janzsen
“Woi Pak..panas pak..cepetan”teriak genk Devara tanpa sopan santun.
Ayra yang mendengar keributan genk Devara, jadi merasa jengah.
“Kenapa mereka rame banget sih? Mengganggu aja. Dasar sampah masyarakat”gerutu Ayra kesal.
Ayra menatap ke arah gerombolan genk Devara yang memang berdiri tak jauh dari tempat Ayra. Devara yang awalnya juga membuat keributan, tanpa sadar bertatapan mata dengan Ayra yang menatapnya dengan tatapan tajam.
Ketika Ayra sadar sudah bertatapan dengan Devara, Ayra segera membuang muka dengan wajah tak sukanya.
"Hiiihh..kenapa cowok sinting itu mesti ngliatin kesini sih?"gumam Ayra dalam hati
“Apa gadis itu kesal?”gumam Devara dalam hati
“Hei..hei..hentikan!”bentak Devara pada anak buahnya.
“Kenapa Dev?”
“Kita dengerin dulu omongan Pak Anton. Udah tutup mulut kalian!”perintah Devara membuat anak buahnya saling bertatapan dan mengernyitkan dahinya karena tak biasanya Devara seperti itu.
“Jadi anak-anak, sabtu minggu ini, kalian kelas XI akan mengikuti acara camping trip di tiga tempat yang berbeda karena banyaknya peserta. Penentuan peserta dilakukan secara acak oleh sekolah. Pengumuman peserta nanti akan diinfokan di website sekolah. Kalian mengerti?”tanya Pak Anton
“Mengerti Pak”teriak semua murid hampir bersamaan
“Maksudnya diacak gimana Nad? Jadi sepuluh kelas diacak terus dibagi tiga tempat itu apa muridnya yang diacak?”tanya Ayra
“Biasanya sih kelasnya aja yang diacak..muridnya sih enggak”sahut Nadine
“Oo..kirain muridnya juga diacak. Kalo diacak, aku bakal sendirian dong”ucap Ayra
“Kenapa Ay? Kamu takut satu tempat sama Devara?”goda Nadine
“Takut? Ga lah”tampik Ayra
Nadine sengaja menggoda Ayra karena sejak kejadian di gudang waktu itu, Nadine merasa ada yang disembunyikan Ayra dan Devara. Tapi Nadine sengaja menyimpan kecurigaannya sendiri tanpa mengutarakannya pada Ayra. Apalagi Nadine sering memergoki Devara yang menatap ke arah Ayra. Atau saat Devara tanpa sengaja melintas di depan kelasnya untuk melihat Ayra sepintas.
Devara tak sadar bahwa kelakuan anehnya akhir-akhir ini menjadi bahan kecurigaan Nadine yang memang sudah mengenal Devara sejak lama. Nadine juga merasa sebenarnya antara Ayra dan Devara sangat cocok satu sama lain. Serasi. Menurut pemikiran Nadine.
Setelah memberikan pengarahan, semua siswa dibubarkan dan diminta kembali ke kelas. Ayra kembali ke kelas sambil menggandeng tangan Nadine. Tiba-tiba Devara sudah berdiri di depan keduanya, membuat Ayra kaget setengah mati.
"Ngapain kamu di sini?"tanya Ayra ketus
"Apa kau akan ikut camping?"tanya Devara lembut
"Tumben anak ini ngomongnya seperti ini..dia ga salah minum obat lagi kan?"gumam Ayra dalam hati mendengar Devara yang berbicara dengan lembut padanya.
"Ga tau..emang kenapa?"tanya Ayra ketus
Nadine yang melihat interaksi antara Ayra dan Devara hanya mampu menyunggingkan senyum di wajah cantiknya.
"Jangan gitu dong Ay..Dev kan nanyanya baik-baik, ya kan Dev?"bela Nadine
"Ngapain kamu belain dia sih Nad..Udah ah..balik kelas yuk"ajak Ayra pada Nadine
Ayra menarik tangan Nadine meninggalkan Devara sendiri. Membuat Devara mendengus kesal sudah diacuhkan Ayra.
*
*
*
*
Sore harinya, setelah pengumuman di lapangan. Seperti yang sudah disampaikan pak Anton, pengumuman peserta camping trip diumumkan di website sekolah. Ayra yang melihat pengumuman hanya bisa mendengus kesal. Karena seperti yang ditakutkannya, Kelas XI.A, dan Kelas XI. C berada dalam satu tempat.
“Menyebalkan”gerutu Ayra setelah membaca pengumuman di website sekolah.
Sementara itu, di tempat lain, Devara yang melihat pengumuman di website sekolah tak henti-hentinya tersenyum. Membuat anggota genk nya saling bertatapan karena mereka merasa Devara semakin aneh akhir-akhir ini.
“Kau kenapa Dev?”tanya Gilang
Devara menoleh ke arah Gilang dan teman-temannya dengan ekspresi dinginnya.
“Memangnya aku kenapa?”tanya Devara
“Dari tadi aku perhatikan kamu senyum-senyum sendiri. Memangnya ada apa?”tanya Janzsen
“Ga da apa-apa”kelit Devara bohong.
“Oya guys..Sabtu Minggu nanti kita kemana nih? Aku butuh refreshing nih”tanya Dirly
“Iya nih..aku juga. Kalo ke villa mu aja gimana Dev?”tanya Arman
“Kita ikut camping trip sekolah aja”ajak Devara tiba-tiba membuat teman-temannya kaget.
Mereka sampai terbelalak mendengar ucapan Devara tadi. Bahkan Jacky yang sedang minum sampai tersedak saking kagetnya.
“Uhuk..uhuk”
“Ga salah denger nih Dev? Kamu mau ikut acara itu?”tanya Janzsen tak percaya sambil memegang pundak temannya itu.
“Kenapa tidak? Kita kan ga pernah ikut acara itu”tanya Devara enteng
“Hei bro..kamu salah minum obat?”selidik Bram sambil mencium gelas yang baru saja diminum Devara.
Siapa tau saja ada narkoba nya, pikir Bram.
“Gimana?”tanya Dirly pada Bram
“Ga ada apa-apa”jawab Bram sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
“Kalian pikir aku ngedrug? Enggak lah”jawab Devara yang seolah bisa membaca pikiran teman-temannya.
“Terus kenapa kamu tiba-tiba pingin ikut acara itu? Dulu aja waktu kemah pramuka kamu ga ikut. Acara sekolah kamu juga ga pernah ikut. Kenapa tiba-tiba sekarang mau ikut? Aneh”ucap Gilang panjang lebar
“Kalian mau ikut ga? Kalo ga mau ya udah. Gitu aja repot”bentak Devara geram melihat teman-temannya mempertanyakan kelakuan anehnya.
“Woi..woi..woles bos..ga usah marah gitu. Kita pasti akan ikut kemana pun kamu pergi”sahut Janzsen
Sebenarnya anak buah Devara cukup loyal pada ketua genknya itu.
“Siapa tau nanti kita bisa cari hiburan disana”
“Aku dengar kita nanti satu lokasi dengan kelas XI. C. Cewek-cewek kelas tercantik di sekolah, hahahaa”
“Bener..bener..siapa tau aja kita bisa dapat gebetan di sana”
“Cewek aja isi kepala kalian”seru Devara sambil menoyor kepala Janzsen.
Teman-teman Devara tertawa terbahak-bahak melihat Janzsen ditoyor kepalanya oleh Devara. Janzsen yang tidak terima ditertawakan, melempar sebuah kaleng minuman kosong yang tadi diminumnya ke arah teman-temannya.
“Aduhh”salah satu anak buah Devara mengaduh karena terkena lemparan kaleng minuman tadi
“Rasain”ucap Janzsen senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Nuraini Zainudin
teruus,lanjut
2022-08-20
2
Nuraini Zainudin
teruus
2022-08-20
2
Risa Istifa
👍👍👍👍👍👍👍👍
2022-08-04
2