Selama hampir satu minggu bersekolah di sana, sifat asli Ayra yang tomboy perlahan diketahui semua orang. Semua itu bermula dari Ayra yang mulai jengah mendengar rayuan dan panggilan mesra cowok-cowok di sekolahnya karena mereka terpikat kecantikan fisik Ayra.
Secara fisik, Ayra memang sangatlah cantik. Dengan rambut hitam panjangnya yang indah, kulitnya yang putih bersih. Wajahnya merupakan perpaduan dari kecantikan Bundanya dan ketampanan Ayahnya. Senyum manis Ayra benar-benar mampu mengalihkan dunia siapa saja yang melihatnya. Walaupun dengan tinggi badan 162 cm dan berat badan 45 kg, dia terbilang mungil dibanding cewek-cewek satu sekolahnya yang rata-rata tingginya 170 cm lebih. Dia dan Nadine termasuk kelompok gadis mungil di sekolah. Namun keduanya termasuk yang tercantik.
Hal ini menjadikan Ayra idola baru di sekolah. Namun sebuah kejadian tak terduga membuat cowok-cowok di sekolah berpikir ulang untuk mendekati Ayra.
Hari itu, di kantin sekolah, seperti biasa Ayra bersama dengan Nadine dan Daniel sedang mengantri makanan. Mereka mengobrol bersama sambil menunggu pesanan mereka datang.
Tiba-tiba Ayra merasakan ada yang menyentuh pantatnya dari arah belakang. Awalnya Ayra pikir hal itu suatu ketidaksengajaan karena antrian panjang membuat saling dorong. Namun lama kelamaan Ayra merasa orang dibelakangnya memang sengaja menyentuh pantatnya. Hal itu sontak menyulut kemarahan di hati Ayra.
“Berani-beraninya dia menyentuhku”gerutu Ayra dalam hati
“Kenapa Ay?”tanya Nadine melihat raut wajah Ayra yang sedang marah.
“Kesabaranku sudah habis”ucap Ayra geram
“Hah??”
Akhirnya di percobaan kesekian kalinya, Ayra yang sudah sangat marah, berbalik badan dengan cepat lalu menarik tangan lelaki di belakangnya yang sedang terulur untuk menyentuh pantatnya lagi. Dengan secepat kilat, Ayra membanting tubuh besar lelaki yang sudah melecehkan dirinya.
“Wuuuooohhhh”suara lelaki yang berani menyentuh Ayra
“Bruuuggggghhh”
Lelaki itu terjatuh dengan sangat keras ke lantai. Sementara teman-teman lelaki tadi hanya bengong melihat temannya tiba-tiba sudah tergeletak di lantai. Nadine dan Daniel juga terkejut melihat Ayra dengan tubuh mungilnya mampu membanting tubuh lawannya yang tubuhnya jauh lebih besar.
“Beraninya kau menyentuhku?”gertak Ayra
Lelaki itu dan teman-temannya langsung ciut nyalinya melihat Ayra rupanya jago beladiri.
“Dengarkan aku baik-baik. Ini terakhir kalinya kau macam-macam denganku..Awas jika kau berani menyentuhku lagi. Aku patahkan tanganmu. Kau dengar?”hardik Ayra penuh emosi
Lelaki itu mengangguk cepat. Nadine segera menjauhkan tubuh Ayra dari lelaki malang tadi.
“Sudah Ay..kau tak mau jadi tontonan semua orang kan?”tanya Nadine sambil menarik tangan Ayra.
“Pergi dari sini sebelum aku berubah pikiran”hardik Ayra
“Ayo pergi”ucap lelaki tadi dan teman-temannya.
Lelaki tadi dan teman-temannya segera melarikan diri meninggalkan Ayra.
“Sebaiknya kita juga pergi dari sini”ajak Daniel pada kedua sahabat wanitanya itu melihat semua orang menatap ke arah mereka.
Devara dan genk nya sempat melihat keributan yang dibuat Ayra namun mereka segera meninggalkan kantin tanpa mencari tahu keributan apa yang sudah terjadi tadi. Devara yang memang cuek bebek, melangkah dengan gagah diikuti anak buahnya.
“Kau luar biasa Ay..aku tahu kau bisa bela diri. Tapi tetap saja aku kagum dengan kemampuanmu”
“Mataku hampir keluar saat kulihat Ayra membanting cowok kurang ajar tadi” ucap Nadine penuh kekaguman
“Kau ikut beladiri apa Ay?”tanya Daniel
“Aku ikut taekwondo”jawab Ayra
“Oh ya? Apa warna sabukmu?”tanya Daniel lagi
“Sabuk hitam”jawab Ayra enteng
“Apa? Sabuk hitam? Wahhh..aku tak menyangka kau pemegang sabuk hitam”ucap Nadine
“Mulai sekarang, aku jamin tak kan ada yang berani macam-macam lagi denganmu”ujar Nadine sambil menepuk bahu Ayra.
Ayra hanya tersenyum kecut. Ada sedikit penyesalan dalam hati Ayra karena dia mesti membuka jati dirinya secepat itu. Padahal dia baru seminggu di sekolah itu. Ayra sebenarnya tak ingin terlalu mencolok. Dia ingin hidup biasa saja di sekolah itu. Menjalani hidup sebagai siswa biasa. Namun kenyataannya, Ayra malah menarik perhatian orang-orang akibat melawan lelaki yang sudah melecehkan dirinya di kantin.
Dan ternyata kejadian Ayra yang membanting tubuh lelaki yang sudah melecehkannya tadi direkam salah satu siswa lalu disebarkan di sosial media. Dan dalam waktu singkat, #HerculesWanitaSMAX trending di sosial media. Kehebohan itu menjalar dari satu siswa ke siswa yang lain.
Dan akhirnya berita itu sampai juga pada Devara.
“Hei lihat ini”ucap Danny, salah satu anak buah Devara
“Hah..apa ini? Hahahaha”
“Kalian lihat apa?”tanya Angel melihat beberapa anggota genk Devara yang berkerumun dan tertawa terbahak-bahak
“Hei Dev..lihat ini”Danny menunjukkan video rekaman Ayra pada Devara
Devara memperhatikan rekaman video itu dengan seksama. Hingga membuat Angel mengernyitkan dahinya melihat Devara yang tampak asyik menonton video.
“Gadis itu lagi rupanya” gumam Devara dalam hati.
“Rupanya di sekolah kita ada juga gadis seperti itu”
“Dia hanya gadis biasa, apa menariknya?”sungut Angel
“Apa kau tak lihat, gadis itu sangat cantik?”tambah anak buah Devara semakin membuat Angel meradang.
“Cantik apanya? Menurutku dia biasa saja”jawab Angel
“Sudah..sudah..tak usah membahas hal yang tak penting” ucap Devara
“Benar juga..oya kak, seminggu lagi ada upacara di Alun-alun kota. Apa kakak ikut?”
“Untuk apa aku ikut acara membosankan seperti itu?”
“Tapi aku akan menjadi petugas upacaranya..kakak datang ya? Ya?”rengek Angel pada Devara
“Aku pikir-pikir dulu”
“Lagian ngapain kamu ikut sih Gel? Tumben mau jadi petugas upacara?”tanya Janszen, anggota genk Devara
“Kau pikir aku mau”jawab Angel sambil memukul kepala Janszen
“Plakk”
“Hei..kenapa memukulku?”protes Janszen sambil mengelus-elus kepalanya yang baru saja dipukul Angel.
“Ini semua gara-gara nenek lampir” ucap Angel kesal.
Dia kesal karena nenek lampir yang adalah mamanya sendiri, memaksa kepala sekolah supaya Angel bisa menjadi petugas upacara hari Jadi Kota mereka yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Mama Angel adalah walikota kota X. Dia ingin putri kesayangannya itu tampil di acara itu.
“Gara-gara nenek lampir aku harus latihan jadi petugas upacara”gerutu Angel
“Hahaha..kau harusnya senang, bisa bolos sekolah”
“Iya..bisa bolos sekolah, tapi aku harus terima diteriaki tentara yang melatih kami. Menyebalkan! Belum lagi aku harus berpanas-panasan. Issshhhh..ingin rasanya kubunuh nenek lampir itu”
“Hahahahaha..”anak buah Devara semua tertawa mendengar celotehan Angel.
Devara ikut tertawa, namun ketika tiba-tiba Devara melihat Ayra dari kejauhan sedang berjalan ke kelasnya, Devara tanpa sadar menatap Ayra. Ayra juga melihat Devara namun hanya sepintas kemudian dia ngobrol dengan Nadine dan Daniel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Mampos kau, Salah cari mangsa keknya kali ini,nih cowok..👏👏👏👍👍👍🤣🤣🤣
2024-04-15
1
Qaisaa Nazarudin
Beratnya 45kg itu kurus,Aku dulu waktu gadis juga 45kg,tinggi ku 155cm,walau udah skolah SMA tapi kayak masih skolah SMP, kalo tingginya Ayra mah udah ok..
2024-04-15
1
IK
dikirain siapa nenek lampir ga tw nya mama nya sendiri
2022-12-10
1