Keesokan harinya,
Sebenarnya Ayra malas pergi ke sekolah, karena badannya mulai terasa pegal-pegal, akibat perkelahian kemarin. Tapi Ayra tetap memaksakan dirinya karena tak mungkin dia minta ijin kepada orangtuanya untuk tidak masuk sekolah. Dengan langkah berat, Ayra memasuki sekolahnya. Berharap hari ini akan segera berlalu dan dia bisa segera istirahat.
Tanpa sepengetahuan Ayra, Devara yang berada dalam mobilnya, yang terparkir tak jauh dari tempat Ayra, memperhatikan kedatangan Ayra ke sekolah. Diperhatikannya setiap gerak gerik Ayra mulai dari ketika dia turun dari ojek online yang mengantarnya, ketika Ayra dengan senyum indahnya menyambut kedatangan sahabatnya Nadine, lalu mereka berdua berjalan bersama menuju kelas mereka.
“Tuan muda, sudah waktunya tuan muda masuk sekolah” ujar Arga sambil membukakan pintu mobil untuk Devara. Suara Arga membuyarkan lamunan Devara.
“Ah..iya” Devara mengambil tasnya dan segera keluar dari mobil.
“Saya akan kembali saat pulang sekolah, tuan muda” ujar Arga sambil menundukkan kepala memberi hormat pada Devara.
Devara hanya melambaikan tangannya menyuruh Arga segera pergi.
Akhirnya Devara berjalan menyusuri jalan pafing menuju sekolah. Masih dapat ditangkapnya sosok cantik seorang Ayra yang sedang berbincang dengan Nadine.
Saat melihat Ayra yang tersenyum dengan indahnya, tanpa sadar Devara juga menyunggingkan senyum di wajahnya. Sesuatu hal yang sangat jarang dilakukannya. Karena dia terkenal sangat garang dan cool.
Murid-murid lain yang berpapasan dengan Devara, merasa aneh dengan kelakuan Devara pagi itu. Mereka tampak berbisik-bisik dengan murid yang lain. Karena pemandangan langka yang mereka lihat itu benar-benar sangat luar biasa. Seorang Devara tersenyum. Apalagi ketika Devara tersenyum, aura ketampanannya nampak jelas terlihat.
Namun Devara yang sedang kasmaran, sama sekali tidak menyadari perubahan di wajahnya itu. Dengan santainya dia berjalan ke kelasnya dengan senyum yang terus terpancar di wajahnya yang tampan.
Berita “tersenyumnya seorang Devara” dengan cepat menyebar ke seluruh sekolah pagi itu. Berita menyebar sangat ganas, seperti api yang membakar semak belukar. Sangat cepat tersebar.
“Hei guys..dengerin. Aku punya berita besar..”beberapa cewek tampak antusias mendengarkan Shasha.
“Tadi waktu aku jalan di depan kelas XI A, aku lihat apa coba?”
“Lihat apa? Hantu? Hahaha”
“Lebih mengejutkan ketimbang hantu..tadi aku lihat…DEVARA SENYUM. Oh my God..wajahnya ganteng banget waktu tersenyum” teriak Shasha, salah satu teman sekelas Ayra dengan wajah berseri-seri.
“Ah, yang bener kamu Shas, jangan nyebarin berita hoax deh” timpal yang lain tak percaya
“Beneran..kalau kalian ga percaya, tanya anak XI A deh”sanggah Shasha dengan menggebu-gebu
“Yang liat tadi juga banyak”
Ayra yang mendengar berita “receh” tentang Devara tampak membuang muka.
“Apaan sih? Ga penting banget..Kayak gitu aja heboh” ujar Ayra lirih
“Kenapa Ay?”tanya Nadine yang melihat wajah tak suka Ayra
“Ga papa..emang sepenting itu juga ya, berita tentang Devara..Masak dia senyum aja, seheboh itu..aneh”ejek Ayra
Nadine yang melihat sikap Ayra, hanya tersenyum. Karena dia tahu, Ayra sangat membenci Devara.
“Ya wajar sih Ay mereka heboh”jawab Nadine
Ayra langsung menengok ke arah Nadine dengan raut muka yang tak percaya.
“Whattt? Wajar? Ga wajar kali..masak gitu doang jadi berita.. berita besar lagi..heeehhh”cibir Ayra dengan wajah yang benar-benar tidak suka
Nadine hanya tersenyum.
“Soalnya, Devara itu terkenal jarang senyum Ay.. Anaknya juga cool banget. Jadi ya wajar aja sih kalau mereka pada heboh lihat Devara senyum”jawab Nadine
“Terserahlah” ucap Ayra
Ayra malas berdebat dengan Nadine hanya masalah ga penting seperti itu.
*
*
*
*
Pelajaran pertama dan kedua berjalan dengan lancar.
“Ttteeeettttt
Bel istirahat pun berbunyi.
“Ke kantin Ay?”tanya Nadine
“Oke”jawab Ayra
Ayra dan Nadine beranjak dari kursi mereka, merapikan kursi itu dan pergi ke kantin bersama. Di perjalanan mereka bertemu dengan Daniel. Ayra melambaikan tangan ketika melihat Daniel mendekat. Mereka bertiga berjalan ke arah kantin. Tak disangka, ketika sampai di kantin, Devara dan genknya sudah berada di kantin lantai satu. Suatu hal yang sangat jarang dilakukan Devara sejak berada di sekolah ini. Ayra yang awalnya tampak bersemangat menuju kantin sambil bercanda dengan Daniel dan Nadine, terlihat kaget melihat sosok Devara yang berada di kantin. Sempat mata keduanya bertatapan beberapa saat.
“Ngapain sih cowok itu disini?”gumam Ayra dalam hati
Daniel dan Nadine juga dibuat kaget dengan kehadiran Devara saat itu. Karena biasanya ketika jam istirahat dia akan berada di kantin lantai tiga miliknya. Daniel pun segera menarik Ayra dan Nadine ke arah kursi kosong yang masih ada. Sementara Devara masih terpaku menatap Ayra yang berjalan menjauh dari kursi tempatnya duduk. Devara tampak tidak senang melihat kedekatan Daniel dan Ayra.
“Apa mereka sedekat itu?”gumam Devara dalam hati
Sampai di kursi yang kosong, Daniel segera membelikan makanan untuk Ayra dan Nadine. Kebetulan kursi tempat Ayra duduk, menghadap ke arah Devara, sehingga Devara dapat melihat dengan jelas wajah cantik Ayra yang duduk lumayan jauh dari tempatnya. Devara benar-benar terpikat dengan wajah cantik Ayra. Dia sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari Ayra.
Ayra yang berbincang dengan Nadine, tanpa sengaja bertatapan dengan Devara.
“Kenapa cowok itu liatin kesini terus sih?" gumam Ayra dalam hati
“Udahlah..ngapain juga aku pikirin..bukan urusanku juga”
Ayra pun segera mengalihkan pandangannya, karena Ayra memang tak suka berlama-lama bertatapan dengan cowok tengil yang sudah membuatnya benar-benar marah dengan kejadian kemarin di gudang sekolah.
“Aku ke toilet bentar ya Nad”ucap Ayra
Nadine mengangguk.
Melihat Ayra yang pergi ke toilet, Devara pun mengikuti di belakangnya. Ayra masuk ke dalam toilet. Sementara Devara menunggu di luar toilet putri. Begitu keluar toilet, Ayra kaget melihat Devara. Tapi Ayra berpura-pura tak melihat Devara dan memilih berjalan melewatinya. Devara yang melihat Ayra melewatinya begitu saja, segera menarik tangan Ayra. Ayra kaget melihat Devara memegang pergelangan tangannya.
“Apa maumu?”tanya Ayra
“Aku ingin bicara denganmu…sebentar saja”pinta Devara.
Tiba-tiba seseorang datang diantara mereka sambil memegang pergelangan tangan Devara yang sedang memegang tangan Ayra. Orang itu adalah Daniel. Rupanya tadi saat mengantri makanan, Daniel melihat Devara yang mengikuti Ayra. Daniel pun segera menyusul Devara dan Ayra begitu pesanan makanan mereka jadi.
“Lepaskan Dev”pinta Daniel.
Devara dan Daniel saling bertatapan dengan tatapan yang mematikan. Mendadak suasana di depan toilet putri berubah tegang. Daniel menarik pergelangan tangan Devara dengan keras sehingga tangan Devara terlepas dari pergelangan tangan Ayra.
“Apa mereka akan berkelahi disini?”gumam Ayra melihat Daniel dan Devara saling bertatapan dengan sorot mata yang penuh kebencian.
“Tak ada yang ingin kubicarakan denganmu” ucap Ayra pada Devara.
“Ayo Dan, kita pergi dari sini”ajak Ayra pada Daniel sambil memegang lengan Daniel untuk melerai perseteruan antara Devara dan Daniel.
Daniel pun menurut dan pergi bersama Ayra. Ditinggalkannya Devara seorang diri.
"Aagghhhhh"
Devara yang kesal memukulkan tangannya sendiri ke tembok untuk melampiaskan kemarahan dalam hatinya. Entah kenapa melihat Daniel yang menyelamatkan Ayra dan melihat kedekatan Daniel Ayra membuat hati Devara sangat marah.
“Apa liat-liat? Pergi sana”hardik Devara pada cewek-cewek yang melihatnya.
Beberapa cewek yang hendak ke toilet dibuat takut melihat Devara dengan wajahnya yang sangar dan tatapan matanya yang seakan mau menguliti siapapun yang dilihatnya.
Devara pun kembali ke tempatnya bersama genk nya dengan perasaan kesal. Daniel dan Ayra datang bersamaan ke kursi mereka. Daniel memilih duduk di samping Ayra. Mereka bertiga, Daniel, Ayra dan Nadine menikmati makanan mereka sambil berbincang-bincang dan bercanda bersama. Sesekali Ayra tertawa mendengar candaan Daniel. Ayra memang sangat dekat dengan Daniel dan Nadine. Ayra yang tertawa lepas mendengar banyolan Daniel terlihat sangat bahagia. Sampai-sampai Ayra refleks memukul bahu Daniel karena banyolan Daniel sangatlah lucu. Daniel hanya pasrah saja dipukul bahunya oleh Ayra. Dalam hatinya, dia merasa sangat senang bisa membuat Ayra tertawa seperti itu.
Di tempat lain, Devara terlihat meremas botol air mineral yang ada di tangan kanannya. Dengan pandangan mata yang masih terus tertuju ke arah Ayra. Rupanya Devara merasa tidak suka melihat kedekatan Ayra dan Daniel. Apalagi melihat Ayra yang memukul bahu Daniel tadi.
Entah kenapa, Devara merasa hatinya sangat marah. Wajahnya memerah, menahan amarah. Devara tak sadar bahwa api cemburu baru saja membakar hatinya.
Devara sama sekali tak memperhatikan sekelilingnya. Dia tak memperhatikan dan tidak mendengarkan teman-teman satu genknya yang sedang bercanda. Matanya benar-benar terpaku ke arah Ayra yang sedang bahagia tertawa dan bercanda bersama dengan Daniel dan Nadine.
Rupanya Daniel yang duduk di samping Ayra, juga sempat bertatapan dengan Devara. Daniel menatap tajam ke arah Devara. Kini kedua sahabat lama itu saling bertatapan satu sama lain.
“Apa yang ingin dibicarakan Dev dengan Ayra? Kenapa dia melihat Ayra dari tadi?” gumam Daniel dalam hati
Daniel kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Ayra. Dan bercanda lagi dengan Ayra dan Nadine. Sesekali Daniel mengelus kepala Ayra dengan lembut. Ayra yang tak biasa disentuh lelaki, malah balas memukul bahu Daniel. Lalu mereka tertawa bersama.
Melihat Daniel menyentuh kepala Ayra, entah kenapa membuat hati Devara bergemuruh sangat hebat. Lebih kuat dari sebelumnya. Diapun segera beranjak dari kursinya.
Ditinggalkannya teman-teman satu genknya di kantin itu. Membuat teman-teman Devara melongo melihat sikap Devara hari ini. Mereka saling berpandangan. Karena tak biasanya Devara seperti itu.
Ayra juga sempat melihat ke arah Devara yang pergi dari kantin. Tapi Ayra tak terlalu menggubrisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ada yg kebakaran jenggot tuh..🤣🤣
2024-04-15
1
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk anak berandalan tapi masih aja di hantar jemput skolah,kayak anak kecil..
2024-04-15
1
IK
panas panas panas 🤭
2022-12-10
1