Ayra pamit pulang. Dia pulang naik ojek online. Perjalanan dari rumah Nadine ke rumah Ayra lumayan dekat. Kurang lebih dua puluh menit.
Di perjalanan, ketika sampai di lampu merah, motor ojol yang dinaiki Ayra berhenti di samping sebuah mobil Mercedes Benz Maybach Exelero. Seorang lelaki muda mengamati Ayra dari dalam mobil itu. Ya, itu adalah Devara.
“Kak, kita ikuti motor yang ada di samping”ujar Devara pada Arga, asisten pribadinya.
Arga yang duduk di kursi depan segera menengok ke samping. Dilihatnya sosok Ayra di atas motor ojek online. Arga pun mengerti kenapa tuan mudanya memerintahkan seperti itu, karena ia pernah diminta mencari informasi tentang Ayra. Tanpa menengok ke arah Devara, Arga pun menyanggupi.
“Baik tuan muda”balas Arga
“Kita ikuti motor ojol itu”perintah Arga kepada sopir
“Baik, tuan”balas pak sopir
Devara masih memperhatikan Ayra. Matanya terpaku pada gadis yang tadi siang memukul wajahnya itu.
Karena rambu lalu lintas agak lama, Ayrapun menengok ke samping kanan dan kirinya. Dilihatnya mobil Devara itu. Namun karena kaca mobil berwarna gelap maka mata Ayra tak dapat menangkap sosok Devara yang saat ini sedang menatap ke arahnya.
Ayra mengalihkan pandangannya ke samping kanan. Dilihatnya gedung-gedung pencakar langit yang tinggi menjulang dan lampu-lampu jalan yang mulai menyala karena hari mulai beranjak petang.
Rambu lalu lintas kini berganti warna. Sopir ojol pun memacu kendaraannya menuju rumah Ayra. Ayra tak menyadari mobil Devara kini berada di belakangnya, mengikutinya sampai ke rumah.
Tiba di sebuah rumah berlantai dua bergaya minimalis, motor ojol pun berhenti. Ayra sudah sampai di rumah. Mobil Devara pun berhenti tak jauh dari rumah Ayra. Ketika Ayra hendak membuka pintu gerbang, dia sempat menengok ke arah mobil Devara. Tetapi itu tak lama. Ayra pun memilih segera masuk ke rumah.
“Kita pergi dari sini”perintah Devara
“Baik tuan muda”sahut Arga
Mobil Devara pun segera melaju meninggalkan rumah Ayra.
Sampai di dalam rumah, hanya ada Ayrin, bunda Ayra seorang diri. Ayahnya sedang kerja lembur.
“Aku pulang”Ayra membuka pintu dan mengucap salam
“Kok baru pulang, Ay?”tanya bunda
“Iya bund, tadi kerja kelompok di rumah Nadine”sahut Ayra sambil mencium punggung tangan bundanya.
“Aku ke kamar dulu ya bund”
“Iya, cepat mandi sana. Bunda siapkan makan malam dulu”ujar bunda sambil menyiapkan makan malam di ruang makan
Ayrapun berjalan ke kamarnya di lantai dua. Sampai di kamar, digeletakkannya tas sekolahnya di lantai. Lalu Ayra merebahkan dirinya di ranjang mungil miliknya dengan posisi terlentang. Matanya menatap langit-langit kamar. Hari ini sungguh melelahkan baginya. Badannya mulai terasa pegal-pegal. Sakit di sekujur tubuhnya mulai terasa. Karena perkelahian antara dirinya dan Devara di gudang tadi membuat tubuhnya kini meronta.
Ayra segera beranjak dari ranjangnya dan meraih handuk yang tergantung di salah satu sudut kamarnya. Dia berjalan perlahan ke kamar mandi. Dilepaskan seragam milik Nadine dan digantungkan di pintu kamar mandi. Dinyalakan shower sehingga air membasahi seluruh tubuh mulus Ayra. Tubuh putih mulus Ayra tampak kemerahan di beberapa bagian tubuhnya.
Selesai mandi, Ayra membungkus tubuh indahnya dengan sehelai handuk besar yang dibelitkan dari bagian dada ke bawah. Dia keluar kamar mandi dan segera berpakaian.
“Ay, sudah selesai belum?”seru bunda dari lantai bawah
“Kalo sudah, segera turun makan malam ya nak”pinta bunda
“Iya bunda, aku segera turun”balas Ayra setengah berteriak
Ayrapun segera turun ke lantai satu setelah berpakaian.
Bunda sudah menunggunya di ruang makan. Di atas meja sudah tersaji beberapa menu masakan buatan bunda. Aromanya yang lezat, membuat perut Ayra keroncongan.
“Hmmm..baunya enak bund”Dihirupnya dalam-dalam aroma masakan bunda yang lezat dengan mata terpejam.
“Sudah, duduk disini. Temani bunda makan. Bunda sudah lapar”ucap bunda sambil menepuk kursi disampingnya.
Akhirnya mereka makan malam berdua.
“Bagaimana harimu di sekolah hari ini Ay?”tanya bunda memecah keheningan.
“Biasa aja bunda. Tak ada yang istimewa”ujar Ayra bohong
“Maafkan Ay, bunda. Sudah bohong”pinta Ayra dalam hati
Bunda menatap ke arah Ayra dengan tersenyum dan mengelus lembut kepala putri semata wayangnya itu.
“Syukurlah” kata bunda
Acara makan malam mereka berdua diisi dengan cerita-cerita ringan dari bunda dan Ayra selama seharian. Mereka memang biasa bercerita tentang apa yang mereka lalui seharian. Sambil bercanda dan terus menyantap hidangan yang tersaji, makan malam mereka benar-benar hangat. Penuh keakraban.
Selesai makan, Ayra membantu bundanya mencuci piring kotor dan merapikan meja makan.
“Aku mau belajar lagi ya bund. Aku ke kamar dulu”ujar Ayra
“Iya..jangan terlalu malam ya tidurnya. Besok kamu masih harus sekolah”terang bunda
Ayrapun mengangguk lalu beranjak ke lantai dua, ke kamarnya.
Sesampainya di kamar, Ayra menuju meja belajarnya. Sebenarnya dia ingin melanjutkan belajar, tetapi rasa pegal-pegal di tubuhnya semakin terasa.
“Sebaiknya aku segera tidur. Badanku sudah tak bisa diajak kompromi”batin Ayra
Diapun berbaring di atas ranjang mungilnya yang lembut. Tak berapa lama, Ayrapun tertidur dengan pulas.
Sementara itu,
Tadi sore, Devara sengaja mengikuti keberadaan Ayra. Dari pengawal yang diutusnya, Devara tahu Ayra di rumah Nadine. Devara pun menyusul Ayra kesana. Begitu sampai di rumah Nadine, Devara terus menunggu kehadiran Ayra. Devara menunggunya di dalam mobil Mercy miliknya. Ditemani Arga asisten pribadinya. Begitu Ayra keluar dari rumah Nadine, Devara pun mengikuti motor ojol yang ditumpangi Ayra.
Kini Devara sudah berada di kamarnya yang luar biasa luas. Dia juga sudah berusaha memejamkan matanya. Tapi dia belum juga bisa tidur. Rupanya wajah cantik Ayra saat rambut indahnya tergerai, terus muncul dalam ingatan Devara. Jantungnya pun merespon dengan detak yang kencang.
“Deg..deg..deg”
Devara memegang dadanya.
“Kenapa aku terus memikirkan gadis itu? Kenapa wajahnya terus muncul dalam kepalaku? Ada apa ini? Aaagggghhh..apa-apaan ini” gerutu Devara
Devara menutup wajahnya dengan bantal. Berharap bisa segera tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Devara udah tau rumah Ayra,Siap2 aja Ayra setelah ini hidupnya akan jungkir balik..😂😂🤭🤭
2024-04-15
1
🇵🇸🇵🇸🇵🇸
lanjut ka seru cerita bnya
2022-08-15
2
Risa Istifa
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2022-08-04
2