" bukannya udah gue bilang gak boleh minta bantuan??!!", bentak seseorang yang ternyata adalah Alvin
ara hanya menunudukkan wajahnya tak berani menatap alvin
" bukan dia yang minta bantuan, tapi gue yang mau bantuin dia!, kenapa!!??", tentang bagas
" loe gak usah ikut campur!, ini urusan gue sama cewek ini!", tegas alvin sambil menujuk wajah ara
" hati loe terbuat dari apa sih?, ara itu cewek!, loe gila ya ngasih tugas beginian ke dia?!", bentak bagas
alvin hanya tersenyum sinis
" gue gak peduli, dan loe?, gak usah ikut campur urusan gue!!", tegas alvin kembali
" udah kak, gue gak papa kok!", ujar ara menenangkan bagas
Alvin mendelik tak suka melihat Ara yang menenangkan bagas
" loe?, ikut gue!!", tegas alvin kepada ara langsung berlalu begitu saja, ara terpaksa mengikuti langkah alvin yang entah akan membawanya kemana.
sedangkan bagas hanya terdiam menatap punggung ara yang sudah jauh melangkah, ia benar-benar merasa kasihan terhadap wanita itu.
ara terkejut saat alvin membawanya ke lapangan basket, yang disana sudah berkumpul teman alvin dan beberapa pria lainnya.
" weh.., cewek baru nih bos!!", ujar aldy meledek
" bukan cewek, babu!!", bukan alvin yang menjawabnya melainkan ara, yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari alvin.
ara mengangkat sebelah alisnya,
" kenapa?, gue gak salah kan?", ujar ara
" terserah loe!, sekarang gue mau loe ngerjain disini sampai latihan gue selesai, gue akan terus ngawasin loe, dan awas aja kalau gue lihat satu orang pun ngedeketin loe?!, gue bunuh orang itu!!", ancam alvin
ara tersentak kaget,
"sumpah nih bocah, main bunuh-bunuh aja!", gerutu ara dalam hatinya
" iya!", jawab ara singkat lalu berbalik dari hadapan alvin dan mencari bangku untuk duduk, sedangkan alvin hanya menatapnya dengan raut wajah yang sulit di mengerti.
ara mulai meneruskan catatan, sesekali pandangan tertuju pada sahabat kecilnya itu, ada rasa senang di hati ara karena bisa melihat alvin sedekat ini, tapi rasa kecewanya kini sudah mengalahkan rasa bahagianya itu.
ya, ara merasa sangat kecewa di perlakukan seperti ini, sebegitu bencinya kah alvin terhadapnya?, atau dia memang sangat memanjakan pacarnya itu, sehingga menghukum ara seperti ini?, entahlah ara pun tak mengerti.
hari sudah mulai sore ara harus melanjutkan ini semua besok, sedang Alvin dan ketiga temannya masik asyik bercengkrama di tengah lapangan.
" kak, gue mau pulang!", teriak ara agar terdengar oleh alvin, meletakan berkas data itu dan langsung beranjak pergi
" weh!, kenapa berkas nya loe tinggalin??!", teriak alvin balik
" ntar kalau gue bawa pulang bisa aja gue minta tolong bunda!", teriak ara kembali saat sejenak membalikkan badannya lalu setelah itu lanjut berjalan kembali meninggalkan gedung olahraga itu.
alvin mendapat cercaan dari ketiga temannya
" kok jadi loe yang bego sih vin?, bener kata dia kalau di bawa pulang siapa aja bisa bantuin!", ejek aldy
alvin hanya mendelik malas mendengarkan ejekan dari temannya itu.
...----------------...
keesokan harinya ara bergegas pergi karena ia akan mengambil motornya yang baru saja di service, dan ia kembali mengendarai motor matic sederhananya itu ke kampus, setelah sampai ara segera memarkirkan motornya.
saat sampai di koridor kampus alvin kembali menghadang perjalanan ara
" sekarang loe jamkos kan?, nih lanjutin pekerjaan loe, ikut gue!", tegas alvin memberikan berkas data itu lalu beranjak pergi
"kok dia bisa tahu gue jamkos?!, cih dasar kuker!!", gerutu ara dalam hatinya lalu langsung mengikuti langkah alvin.
" kok disini sih kak??", tanya ara kebingungan karena alvin membawanya ke kantin
" loe kerjain itu, gue mau makan dulu!!", tegas alvin
" cih modus, bilang aja belum sarapan terus minta temenin!", gerutu ara dalam hatinya
" gak usah menggerutu dalam hati!!", tegas alvin
" sok tau!, siapa juga yang menggerutu!", elak ara
"sumpah nih bocah bisa baca fikiran gue ya?, kudu hati-hati nih", ujar ara dalam hatinya.
ara pun kembali melanjutkan tugasnya itu sedangkan alvin mulai memakan sarapannya yang baru ia pesan.
permandangan ini tentu saja mendapat tatapan tajam dari para wanita yang menyukai alvin terutama pacar atau mantan pacarnya, meskipun terkesan playboy tetap saja banyak wanita yang mengagumi ketampanan alvin.
terutama chealsea yang baru saja datang tak sengaja melihat permandangan itu, langsung menghampiri keduanya.
" sayang, kok kamu makan sama dia?", tanya chealsea manja
" kamu gak liat?, aku kan lagi ngehukum dia gara-gara udah ganggu kamu", sahut alvin lembut dengan senyum menawannya.
ara yang mendengar perbincangan manis itu di mulai pun, langsung memasang earphone nya tanpa sepengetahuan keduanya, hingga tak sadar percakapan itu selesai sedangkan matanya masih fokus dengan data-data yang ia susun.
" woy, loe budeg ya?!!", teriak alvin entah sudah yang keberapa kali, tetapi ara tetap tak menggubris nya, hingga ia menggebrak meja dan ara langsung mendongak.
syukurnya saat itu banyak yang masuk jam kuliah, sehingga keadaan kantin sepi.
" kenapa sih kak, sampai gebrak meja?", sewot ara tanpa merasa bersalah dan langsung melepas earphone nya
" dari tadi gue manggilin loe!, loenya yang budeg!", tegas alvin
"oh", sahut ara datar lalu kembali melanjutkan pekerjaan nya.
alvin pun kesal dengan wanita datar di depannya ini dan langsung bergegas pergi meninggalkan ara.
ara yang melihatnya pun kebingungan dengan tingkah aneh lelaki itu
" ih gak jelas banget sih, tadi katanya mau ngawasin gue!, terus tiba-tiba marah, eh pergi, gak takut apa dia kalau gue minta bantuan orang!!", ujar ara menggerutu sendiri.
belum lama alvin pergi, seseorang menghampiri nya kembali
" diapain aja loe sama dia hahh?!!", tegas orang itu dengan nada yang tidak bersahabat
ara terkejut saat melihat siapa orang itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments