Masalah ara

hari itu ara benar-benar sangat sibuk, ia berusaha mencari fakta mengapa orang tua alvin bercerai, sesuai janjinya, ia akan membantu alvin tanpa harus terlihat olehnya, ara yakin, pasti ada kesalah fahaman antara kedua orang tua alvin.

ara berlari menuju ruang kelas nya, beruntung karena sang dosen belum datang saat itu, benar-benar hari yang melelahkan untuk ara.

" darimana ra?, tumben baru dateng?", tanya fani

" he he.., bangun kesiangan gue", jelas ara berbohong

selesai mengikuti pelajaran ara segera berlari ke kantin membeli minum karena dahaganya sudah tak tertahan lagi, saat ia ingin kembali, tak sengaja ia menumpahkan sedikit minuman itu ke seorang wanita yang ternyata adalah seniornya

" ahh.., baju gue!!", teriak wanita itu

" sorry kak gak sengaja", ujar ara datar

" heh, berani banget loe sama gue!, loe gak tahu gue siapa?, gue chealsea pacarnya alvin, sang penguasa di sekolah ini!", tegas chealsea

" terus?", tanya ara singkat sambil mengangkat sebelah alisnya

" ooh, loe anak baru sok sok an itu ya?, heh!, gue bisa aja cabut beasiswa loe dari sini !", ancam chealsea

" bagus dong!, gue bisa pindah lagi deh", ujar ara santai

" kurang ajar!, loe liat aja gue bakal laporin ini semua ke alvin, dan loe pasti akan menyesal karena memperlakukan gue kayak gini!", tegas chealsea

tiba-tiba, ntah dari arah mana alvin dan ketiga temannya, menghampiri kebisingan itu.

" ada apa ini?", tanya alvin saat melihat pacarnya dan mengejutkannya lagi wanita yang sangat ia benci ada di situ.

" alvin, baju gue di kotorin sama dia, dan dia gak mau tanggung jawab!", adu chealsea manja kepada alvin

alvin menatap tajam manik mata ara, begitu pun sebaliknya

" guys, apa hukuman seseorang yang mengganggu kepunyaan gue?", tanya alvin kepada temannya

" pembantaian...", ujar ketiga temannya kompak

" ok, suruh mereka bersiap di parkiran sekolah!", perintah alvin kepada salah satu temannya

"siap bos..", ujar aldy

chelsea tersenyum penuh kemenangan, tak biasanya alvin mengikuti apa katanya, ini benar-benar langka.

ara hanya diam kebingungan tak mengerti apa yang mereka bicarakan, sedangkan seisi kantin sudah ramai akan berita ini.

di tempat lain MMW berkumpul, dan melihat berita ara yang akan di bantai, dan mereka benar-benar memahami kejadian itu, kejadian yang akan sangat memalukan sekali.

" guys, kita harus bantu ara, jangan sampe dia kena pembulian receh itu!", ujar rizka

" mereka gak tau aja siapa ara sebenarnya, apa kita harus lapor ke ayahnya?", ujar alya

" jangan!, ara paling gak setuju kalau orang tua nya campur tangan, biar kita yang bantu dia!", tegas rizka

ara yang balik ke kelasnya masih kebingungan, hingga temannya berlari menghampirinya

" ara, loe gak papa kan?", tanya fani khawatir

" tenang ra, kita bakal bantu loe, dan ngelindungin loe dari pembantaian itu!", ujar reta

" iya ra, loe gak pantes di gituin, bener kan guys", ujar farah

" iya ra, kita bakal ngelindungin loe", ujar teman sefakultasnya

" emangnya pembantaian itu gimana sih?", tanya ara keheranan

" pertama, nama loe akan di jelekin, kedua pasti pulang nanti mereka bakal ngelemparin loe pake telur, kayak pembulian jama'ah gitu, ketiga loe pasti akan terus di gangguin sampai loe gak kuat dan akan keluar dari sini!", jelas reta

seketika ara tertawa terbahak,

" udah kayak anak SMA aja pembuliannya, waah, seru nih kayaknya, jadi kalahnya kalau keluar dari sini ya..., ok, kita liat sampe mana mereka sanggup ngebuli gue!", ujar ara dengan seringai seramnya

" ara loe harus kuat, loe pasti bisa ngehadapin semua ini!", batin ara menyemangati dirinya

" udah, loe semua gak usah bantuin gue, gue mau tau gimana rasanya dibuli", ujar ara santai

" eh, ra yang namanya di buli gak enak!, loe apa apa-apaan sih?!!", tegas fani

" udah loe semua tenang aja, biar gue yang ngehadapin mereka sendiri, ya", ujar ara menenangkan teman-temannya.

mereka pun pasrah, karena ara benar-benar melarang mereka untuk campur tangan

usai jam kuliah selesai ara segera menuju tempat parkir untuk mengambil motornya, dan dari kejauahan terlihat ramai orang yang ara tahu akan menyambutnya, ara hanya tersenyum sinis melihat mereka.

"cih, meskipun gue masih semester empat, setidaknya fikiran gue, ga sekanak-kanak mereka!", ujar ara

ara mulai berjalan, dan satu persatu telur mengotori tubuhnya, ia tetap berjalan santai dan berusaha kuat, cacian dan makian mulai terdengar dari mulut mereka, orang yang mau di bayar hanya untuk melakukan hal yang keji.

ya, mereka adalah para mahasiswa bayaran alvin, untuk melakukan apa yang dia mau, seperti saat ini , tak ada belas kasihan dari mereka untuk menjatuhkan ara.

ara berhenti di depan motornya yang sudah hancur tak berbentuk, benar-benar hati batu! fikir ara.

ara mencium bau tubuh nya yang amis, sedangkan mereka tak ada hentinya melempari butiran telur itu, hingga tiba-tiba, tubuh kekar seorang pria melindunginya.

" kak bagas?", ucap ara terkejut

" cepetan, cari temen loe!, ganti baju loe!, gue akan ngelindungin loe dari mereka!", tegas bagas

ara segera meraih ponselnya, dan menghubungi rizka untuk meminta bantuan, ia tak tega melihat bagas yang melindunginya seperti ini.

" maaf kak, ayo kita pergi dari sini!", tegas ara sambil menarik tangan bagas menjauhi area itu

setelah berlari sejauh mungkin ara menemukan kelima temannya dan segera menghampiri nya

" ara!!!, loe gak papa kan?", tanya rizka khawatir

" iya gue gak papa, kok kalian yang panik sih!", sewot ara

" loe tuh, di khawatirin malah sewot sih!", ujar alya

ara hanya cengengesan mendengar ucapan temannya

" bagas, thanks ya, loe udah bantu temen gue" ujar Rizka kepada bagas

" sama-sama, ini juga sebagai balas budi, karena ara juga pernah nolongin gue waktu itu!", ujar bagas sambil tersenyum ke ara

" thanks ya kak, kalau gak ada loe, gue pasti kebingungan buat keluar dari sana", ujar ara

" ya udah nih, cepetan ganti baju kalian!", ujar alya sambil memberikan baju ganti kepada ara dan bagas

ara pun bergegas membersihkan badannya dan memanggil supir pribadinya untuk menjemputnya, ara harus mencari alasan yang bagus, agar sang bunda tidak curiga.

sedangkan di lain tempat, Alvin sedang mengamuk besar, entah karena apa

" woy!, loe kenapa sih?!, kan tuh cewek udah babak belur, udahlah! masih belum puas loe?!", tegas aldy

" vin, ara tuh cewek!, ini pertama kalinya loe ngelakuin itu ke cewek cuman demi chealsea!, pasti ini ada sesuatu!, loe pasti punya dendam khusus kan sama cewek itu?", tanya reza penasaran

" iya, gak biasanya loe kasar sama cewek vin?", kini alkha membuka suara

" iya, gue punya dendam sama cewek itu, dan gue akan buat dia terpuruk dan keluar dari kampus ini!!", teriak alvin dengan amarahnya

tiba-tiba notif chat masuk di ponsel alvin, tertera nama rey disitu yang mengajaknya bertemu, ia segera berpamitan dengan temannya dan meninggalkan mereka yang masih kebingungan dengan sikap alvin.

" sebenarnya apa sih masalah dia sama ara?", ujar aldy terheran

" gue juga gak tau, tapi keliatan banget kalau alvin benci sama dia", jelas reza

"kasihan ara, padahal dia cewek yang baik, digituin aja dia gak berontak, gak nangis pula, Bener-bener cewek yang tegar", puji alkha

temannya hanya manggut-manggut mendengar ucapan nya.

...----------------...

Episodes
Episodes

Updated 66 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!