" rey?!", ujar ara terkejut
" ra, ini yang gue takutin!, alvin gak akan pernah puas buat nindas loe, gue gak mau ra loe di sakitin", lirih rey
ara mengusap bahu rey pelan untuk menenangkannya
" rey, gue gak papa kok, sebelum gue ambil keputusan buat bertahan disini, gue udah fikirin semua resikonya!", jelas ara
" tapi ra, apa yang alvin lakuin ke loe tuh udah keterlaluan!", tegas rey
" iya rey gue tau, tapi mau gimana pun juga alvin tetep sahabat kita rey", tegur ara
" kelakuan dia kayak gitu ke loe, loe masih bisa anggep dia sahabat?, sorry ra, gue gak bisa anggap dia sahabat lagi!", tegas rey
" loe kenapa rey?, apa jangan-jangan loe berantem ya sama dia??!!", tanya ara mengintimidasi
" heh, orang kayak dia udah gak layak loe kasihanin!, udah lah ra, dia itu udah gak peduli sama loe!!", tegas rey
mata ara pun mulai berkaca-kaca
" iya, gue tau rey, karena itu, mungkin ini yang bisa gue lakuin ke dia untuk yang terakhir kalinya, yaitu mempersatukan lagi keluarga alvin...", ujar ara sambil menahan isak tangisnya, lalu melanjutkan kembali kata-katanya
" seburuk-buruknya alvin memperlakukan gue saat ini, dia pernah memberikan kebahagian buat gue rey!", lirih ara
rey yang melihat ara menangis pun merasa bersalah, sebenarnya ia hanya berniat melindungi sahabatnya itu.
" sorry ra, gue gak bermaksud buat jadi kambing hitam antara loe dan alvin, gue cuman gak mau loe disakitin ra!", jelas rey
" karena gue tau loe menyimpan sebuah rasa buat dia ra!", lanjutnya dalam hati
ara tersenyum kecil
" iya, gue faham rey, gue juga gak berharap kalau persahabatan ini bisa kembali seperti dulu lagi, tapi gue berharap loe sama alvin bisa berdamai lagi", lirih ara
" masalah ini cuman ada antara gue sama alvin rey, gue gak mau loe membela satu pihak!, loe harus ada diantara kita", ucap ara berharap
" untuk yang itu gue gak bisa ra!, gue memutuskan tali persahabatan ini juga bukan karena loe, tapi karena gue ngerasa alvin udah berubah, dia udah bukan alvin yang gue kenal dulu!!", tegas alvin
" justru itu gunanya sahabat rey, saat alvin kayak gitu, harusnya loe yang cari tau kenapa dia bisa berubah!, harusnya loe yang ada di samping dia sekarang untuk menjadi sandaran nya!", ujar ara menasehati sahabatnya itu.
" tapi loe liat sendiri kan?, dia lebih suka bergaul sama ketiga teman lak**tnya itu ra!, dia udah gak pernah peduliin gue", lirih rey
ara hanya terdiam membisu, karena yang rey katakan benar adanya, alvin selalu mengikuti keburukan ketiga temannya itu, dan membuatnya jadi pribadi yang semakin buruk.
setelah terdiam untuk beberapa saat, ara pun kembali membuka suaranya
" ya udah, kalau itu keputusan loe, gue hargain rey!, tapi gue berharap suatu saat nanti kalian bisa berdamai meskipun tanpa gue!", lirih ara
" ngomong apaan sih loe ra?!, kayak mau pergi selamanya aja!", sewot rey
ara hanya tersenyum kecil, karena kuliahnya akan di mulai ia pun menyudahi percakapan nya dengan rey, dan bergegas menuju ruang kelas nya.
...----------------...
ara kembali ke kelasnya dan menghampiri ketiga temannya
" guys, gue mau ngomong sesuatu!", lirih ara
"kenapa ra?", tanya fani penasaran
" saat kemah nanti gue bakal setenda sama MMW, kalian gak marah kan?", tanya ara tak enak hati
" ya elah ra, mereka kan juga teman loe!, gak papa kali!", sahut reta
" iya, justru gue juga saranin loe sama mereka aja!, biar alvin and the genk gak bisa macem-macem sama loe!" jelas farah
" iya ra, kita gak keberatan kok!", ujar fani sambil tersenyum kecil
" thanks ya guys, kalian bisa ngertiin gue!", ujar ara
" itu gunanya teman ra, harus saling mengerti", sahut reta
mereka berempat pun berpelukan haru saat itu.
ara, meskipun dia cuek, tidak terlalu mempedulikan sekitar, tapi ia adalah teman yang sangat pengertian ia selalu berusaha menjaga perilaku dam perkataannya agar tidak menyakiti temannya.
bagi ara, teman adalah sebagian dari kehidupannya, karena seseorang tak akan pernah bisa hidup sendiri, pasti ia membutuhkan yang namanya seorang teman untuknya bersandar saat sedang terpuruk, itulah gunanya teman.
sedangkan di lain tempat, seorang lelaki sedang duduk termenung, ia tidak mengerti dengan apa yang ia hadapi sekarang.
ia memiliki dua sahabat yang sangat ia sayangi, karena mereka yang pernah memberikan senyuman dan kebahagiaan untuknya.
namun saat ini ia harus di hadapi dengan kenyataan, kedua sahabatnya ini tidak bisa berdamai, entah apa sebabnya dan siapa yang memulainya.
ia pun kembali teringat perkataan dari salah satu diantara kedua sahabatnya itu,
" loe gak boleh memihak salah satu diantara kita, loe harus berada di antara kita!"
apakah bisa ia melakukan itu?, tapi rasanya sangat sulit melakukan itu saat ini, rasanya saat itu ingin ia pergi jauh dari kedua sahabatnya itu, tapi hati kecilnya mengelak dan menyuruhnya untuk tetap bertahan.
ya, lelaki itu adalah Rey , sahabat dari Alvin dan Ara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments