Kebodohan Zahra

"Apa kau sudah ingin tidur lagi." tanya Deon pada Zahra

"Mendekat lah kemari." lanjut Deon sembari menarik tubuh Zahra mendekat

"Iya. Setelah merasa kenyang, ngantuk ku datang lagi."

"Tahan lah sebentar Ara." ujar Deon yang sudah memeluk tubuh Zahra

"Aku tidak bisa bernafas jika kau memelukku seperti ini." ujar Zahra sembari mendorong tubuh Deon menjauh

"Baik lah." ujar Deon melonggarkan pelukan nya

"Tapi Jangan lepaskan pelukan ku." lanjut Deon

"Iya." jawab Zahra

"Ara." panggil Deon

"Iya."

"Apa suatu saat kau akan meninggalkan ku."

"Meninggalkan mu. Tentu saja aku ingin sekali. Tapi sebelum aku pergi, aku harus membalas dendam ku padamu." ujar Zahra dalam hati

"Kenapa kau tak menjawab pertanyaan ku."

"Ahh itu. Itu semua tergantung pada sikapmu. Jika kau baik padaku, aku akan tetap di sampingmu." jawab Zahra

"Apa aku kurang baik padamu." tanya Deon

"Menurutmu." tanya Zahra balik

"Aku akan membuatmu terus berada di sisi ku."

"Apa kau mau jadikan aku tahanan mu."

"Jika memang tak ada pilihan lain. Mungkin aku harus melakukan itu."

"Kau memang pria jahat."

"Aku hanya tak mau kehilangan mu Ara."

"Basi."

"Kau tak percaya."

"Kenapa juga aku harus percaya padamu."

"Kemarilah." ujar Deon

Deon menarik tubuh Zahra agar lebih mendekat. Di tarik nya dagunya hingga bertemu tatapan di antara ke duanya.

"Kau harus menjadi milik ku." ujar Deon sembari mengecup bibir Zahra

"Kau. Apa yang kau lakukan." tanya Zahra yang mencoba menghindari perlakuan Deon

"Diam lah." pinta Deon dengan lembut yang terus menahan Zahra dan menyatukan antara bibirnya dengan bibir Zahra

Kini Zahra tak bisa berkutik. Ia palah terbawa suasana cinta yang diberikan Deon padanya.

Emmmm...

Tak lama terdengar suara mesra dari kenikmatan diantara ke duanya.

Setelah Deon merasa Zahra sudah mulai menikmatinya, ia pun mulai melanjutkan aksi nya.

Di buka nya setiap kancing baju nya. Di telusuri terus setiap lekuk tubuh Zahra. Sampai saat ia menemukan hal berharga milik Zahra. Di kecup nya dengan lembut hingga terlihat Zahra yang semakin tak berdaya.

Tak lama setelah merasakan getaran pada tubuh Zahra, ia menyatukan tubuh nya dengan tubuh Zahra.

******* diantara ke duanya pun terdengar menyelimuti ruang kamar.

Malam ini benar- benar terjadi sebuah hal yang pastinya sangat tidak ingin Zahra lakukan. Namun, tubuhnya sama sekali tak dapat menolak sentuhan dari Deon. Hingga dia melupakan tujuan awal nya.

🕗 Setelah melewati hampir satu jam suasana yang panas, mereka terlihat terlelap. Setelah sebelumnya Deon memberikan kecupan tanda terimakasih dan cinta nya pada Zahra.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Mentari telah bersinar menembus jendela apartemen di lantai sebelas. Terlihat Deon yang sudah berpakaian rapi dengan setelan jaz warna navy kesukaan nya.

"Ara. Ara bangun lah." bisik lirih Deon membangunkan Zahra

"Ahh kau. Kau sudah rapih sekali. Mau kemana." tanya Zahra yang masih terlihat mengucek matanya

"Aku akan pergi ke kantor. Kau bangun lah dan sarapan."

"Memang sudah jam berapa sekarang. Apa tidak terlalu pagi."

"Aku bahkan akan terlambat datang ke kantor. Sekarang sudah jam delapan." ujar Deon

"Segeralah kau bangun. Aku akan kembali nanti saat jam makan siang. Akan ku bawakan resep dokter untuk mu." lanjut Deon

"Baik lah. Lima menit lagi aku akan bangun. Kau berangkat lah." ujar Zahra

"Ya sudah. Aku berangkat dulu ya. Jangan lupa sarapan sebelum pukul sembilan."

"Iya iya."

Deon pun beranjak pergi meninggalkan Zahra, saat sebelumnya ia mengecup kening Zahra terlebih dahulu.

"Kia. Tolong kau siapkan sarapan yang Zahra inginkan." pinta Deon pada Kia yang terlihat sedang memasak di dapur

"Baik tuan." jawab Kia

"Apa tuan tidak akan sarapan dulu." lanjut Kia

"Tidak perlu. Aku sedang buru- buru. Al juga sudah menunggu sedari tadi."

"Baik lah tuan. Hati- hati di jalan."

Deon pun pergi meninggalkan Kia. Ia bergegas menuju lobby dimana Al sudah menunggu nya. Dan melaju dengan cepat menggunakan mobil menuju kantor nya.

Sedangkan Zahra, baru terbangun dari atas ranjang nya setelah kepergian Deon. Ia terbelalak mendapati tubuh nya tanpa sehelai pun benang di dalam cermin.

"Aaaaaaapppaaaa yang terjadi." teriak Zahra dengan keras

"Nona. Nona. Apa nona tidak apa-apa." Kia yang mendengar teriakan Zahra bergegas berlari menuju kamar Zahra dan menggedor pintu kamar nya.

"Nona. Apa terjadi sesuatu pada nona." lanjut Kia

"Nona. Apa nona baik- baik saja."

"Nona. Apa aku perlu masuk ke kamar."

Kia yang tak mendengar satu jawaban pun dari Zahra berniat untuk masuk ke dalam kamar nya

"Jangan. Kau jangan masuk. Aku tidak apa- apa." jawab Zahra spontan saat mendengar Kia ingin mencoba masuk ke kamar

"Benarkah nona."

"Ya benar. Aku baik- baik saja. Kau tak perlu khawatir."

"Baik lah nona. Kalo begitu aku akan melanjutkan membuat sarapan untuk nona. Jika nona perlu bantuan panggil saja aku."

"Ya."

Terdengar langkah kaki Kia yang menjauh dari pintu kamar. Zahra langsung menangis sesenggukan.

"Astaga Zahra. Apa yang sudah kau lakukan. Kau bodoh sekali. Kenapa bisa sampai terjadi hal seperti ini."

"Harusnya kau membalaskan dendam mu pada pria gila itu. Tapi kenapa sekali lagi kau memberikan tubuh mu pada pria gila itu. Kau benar- benar bodoh Zahra. Kau bodoh sekali."

Ujar Zahra yang terus menerus menyalahkan atas dirinya sendiri.

"Setelah ini, apa yang harus ku perbuat. Pria tidak waras itu pasti mengira bahwa aku sudah menjadi milik nya sepenuh nya. Dan dia, pasti akan mengulangi hal seperti tadi malam. Duh, kau memang bodoh sekali Zahra."

"Kau harus membuat dia tertekan dan patah hati Zahra. Bukan palah menyenangkan diri nya."

"Ahhh. Bodoh sekali aku." ******ketus Zahra yang benar- benar kesal pada kecerobohan dirinya******.

Tok tok tok

"Astaga. Siapa lagi yang mengetuk pintu. Tak tau aku sedang pusing apa." gumam Zahra kesal

"Nona. Sarapan nya sudah siyap.Tuan meminta agar nona segera sarapan. Tuan juga bilang, kenapa nona tidak mengangkat telepon nya."

"Apa. Telepon." Zahra segera mengambil HP nya di atas meja. Dilihatnya ada 32 panggilan tak terjawab dari MY LOVE.

"Kenapa sebanyak ini dia menghubungi ku. Dan lagi, kenapa juga nama nya MY LOVE. Sangat menjijikan." ujar Zahra dan segera mengganti nama MY LOVE dengan nama Deon

"Nona. Apa nona mendengar ku. Nona baik- baik saja kan." tanya Kia lagi setelah tak terdengar jawaban dari dalam kamar

"Ahh, iya Kia. Aku akan segera keluar dan sarapan. Tunggu sebentar ya. Biar ku selesaikan mandi ku." jawab Zahra dari dalam kamar

"Baik lah nona." ujar Kia

Zahra pun beranjak dari kesedihan nya. Ia pergi menuju kamar mandi dan bersiap- siap untuk sarapan bersama Kia.

Terpopuler

Comments

Elis Konkon

Elis Konkon

deon pasti bisa meluluhkan hati zahra

2021-11-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!