Bodyguard untuk Zahra

Deon turun dari mobil nya. Ia langsung menggandeng tangan Zahra keluar dari dalam mobil.

"Dimana ini." tanya Zahra bingung

Deon terus saja menggandeng Zahra memasuki gedung bertingkat.

Sesampai nya mereka di dalam gedung, Zahra terlihat tercengang memandang seisi gedung.

Deon mengajaknya menuju lift, naik sampai lantai sebelas.

"Kau mau membawaku kemana." tanya Zahra cemas

"Membawamu ke suatu tempat dimana kau tidak akan berani melakukan hal ceroboh."

"Apa aku terlihat seperti wanita ceroboh."

"Kau memang ceroboh." jawab Deon tanpa memandang Zahra yang terlihat kebingungan

"Aku ceroboh. Memang nya ceroboh yang seperti apa yang sudah ku perbuat." tanya Zahra dalam hatinya.

"Tolong lepaskan tanganku ya. Aku merasa risih." pinta Zahra berusaha melepaskan genggaman Deon

"Diam saja kau." jawab Deon sembari mengeratkan genggaman nya

"Astaga. Pria macam apa kau ini." bisik lirih Zahra

Mendengar perkataan Zahra, Deon terlihat hanya melirik Zahra dari ujung mata nya.

Tak berselang lama pintu lift terbuka. Deon yang masih juga menggandeng tangan Zahra, melangkahkan kaki nya menuju sebuah ruangan.

Deon terlihat menempelkan sebuah kartu pada pintu, yang kemudian terbukalah sebuah pintu menuju ruangan.

Zahra yang baru pertama kali melihatnya dibuatnya kagum.

"Masuklah dan duduk lah." pinta Deon

Zahra segera duduk di sofa yang berada tepat di depan nya. Ia terus saja mengamati ruangan yang terlihat rapih dan mewah. Pandangan nya benar- benar merasa takjub.

"Aku ada di mana." tanya Zahra sekali lagi

"Sekarang kau ada di apartemen ku."

"Apartemen mu." jawab Zahra tak percaya

"Kenapa juga kau membawaku kemari."

"Agar aku bisa lebih memantau mu."

"Memantau ku. Aku bukan anak kecil yang perlu dipantau ataupun diawasi. Aku bisa menjaga diriku sendiri."

"Tentu saja kau bisa menjaga dirimu sendiri. Tapi anak dalam kandungan mu. Aku benar- benar tak bisa mempercayakan dia pada diri mu."

"Lagi lagi kau sebut anak."

"Itu hanya alasanmu saja. Anak hanya kau jadikan bahan untuk kau dapat menyiksaku kan." bantah Zahra

"Terserah kau mau berkata apa."

"Aku akan turun menemui seseorang. Sebaiknya kau beristirahat saja."

"Kau mau kemana." tanya Zahra curiga

Tanpa menjawab pertanyaan Zahra, Deon pergi meninggalkan Zahra sendiri di apartemen nya.

"Hei kau. Jangan tinggalkan aku sendirian." teriak Zahra berlari mengejar Deon. Namun langkahnya terlambat meraih pintu yang otomatis terkunci saat Deon menutupnya dari luar

Zahra terlihat bingung dan ketakutan. Ia ingin mencoba kabur namun kunci nya ada pada Deon.

Akhirnya dengan terpaksa ia kembali ke sofa dan membaringkan tubuh nya yang seketika merasakan lemas di sekujur tubuh.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Sementara di tempat lain, Deon sudah terlihat sampai di sebuah ruangan di lantai bawah.

Ia terlihat sedang berbicara dengan seorang pria, yang tak lain adalah orang kepercayaan nya.

Tak lama kemudian, seorang wanita berjaket hitam datang menghampiri mereka berdua.

Wanita yang berwajah tegas namun memiliki suara yang merdu. Ia segera menyapa dan memperkenalkan diri nya pada Deon.

"Maaf sudah membuat mu menunggu lama tuan."

"Perkenalkan nama saya Zazkia Amira Widoyo."

"Saya siap mengemban tugas yang diberikan tuan kepada saya." ujar Zazkia

Deon nampak mengamati Zazkia dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Tuan."

"Apa tuan bersedia menerima Kia." tanya Almaz yang sedari tadi duduk di depan nya

"Ya. Aku serahkan semuanya pada mu." jawab Deon

"Baik tuan."

"Kia. duduk lah."

"Baca surat kontrak ini." kata Almaz menyodorkan map berisi perjanjian kontrak kerja

Zazkia mengambil map yang disodorkan Almaz padanya. Ia membaca satu persatu perjanjian yang tertulis dalam lembaran kertas.

"Apa ada kalimat yang memberatkan mu." tanya Al pada Kia yang sudah rampung membaca

"Tidak tuan." jawab Kia

"Kalo begitu. Tanda tangani semua perjanjian yang ada. Setelah nya kau bisa langsung melaksanakan tugas mu."

"Baik Tuan." Zazkia meraih bolpoin di depan nya. Segera ia menanda tangani isi perjanjian yang ada

"Kau harus benar- benar melaksanakan tugas mu dengan baik. Aku tidak mau kau melakukan hal ceroboh yang dapat melukai wanita yang kini mengandung anak ku." Ujar Deon pada Kia

"Baik tuan. Saya akan berusaha untuk tidak mengecewakan tuan." jawab Kia

"Baguslah. Jika kinerja mu mengecewakanku, kau harus siap menerima resiko seperti yang tertulis pada surat kontrak ini." ujar Deon mengingatkan Kia

"Siyap tuan." jawab Kia tanpa ragu

"Kalo kau benar sudah siap, kau bisa melaksanakan tugas mu sekarang juga." ujar Almaz pada Kia

"Sekarang kau ikut dengan ku."

Tak mau berlama- lama lagi, Deon meminta Zazkia untuk mengikuti nya. Tak ketinggalan, Almaz juga mengikuti nya dari belakang.

Rupanya Deon memperkerjakan Zazkia sebagai bodyguard Zahra. Dia benar- benar tak percaya pada diri Zahra. Dia takut jika Zahra akan melukai janin dalam kandungan nya.

Setibanya di apartemen nya, ia melihat Zahra yang sudah tertidur di atas sofa.

"Kau lihat dia. Dia adalah nona mu. Kau harus menjaga dirinya dan kandungan nya. Jangan sampai terjadi apa- apa pada dia dan kandungan nya." Deon mencoba mewanti- wanti lagi Zazkia

Sedangkan Zazkia hanya termenung dan menganggukkan kepalanya. Sembari ia terus saja memandang wanita yang terlihat tertidur pulas di hadapan nya.

"Rupanya dia sangat lah cantik. Walaupun dandanan nya bukan seperti dandanan kelas atas, namun wajahnya tetap memancarkan kecantikan."

"Pantas saja Tuan Deon sangat berhati- hati dalam menjaganya." gumam Zazkia dalam hati

Setelah dirasa Zazkia sudah paham betul atas penjelasannya, Ia berjalan mendekati Zahra. Ditatapnya wajahnya yang terlihat kelelahan. Dan tanpa malu- malu, ia mencium perut wanita yang sedang mengandung anak nya itu.

Dan tak lama kemudian Deon menggendong tubuh Zahra. Membawanya masuk ke dalam kamar. Membaringkan nya di atas ranjang dengan hati- hati, agar Zahra tak terbangun dari tidurnya.

"Kau jagalah dia dengan baik. Aku harus kembali ke kantor." perintah Deon pada Kia

"Baik tuan." jawab Kia

"Jika dia bertanya keberadaan ku, jelaskan padanya bahwa aku akan kembali sesegera mungkin."

"Baik tuan." jawab Kia

Deon beranjak pergi meninggalkan Kia dan Zahra yang sedang tertidur pulas. Ia bergegas turun ke lantai bawah yang diikuti oleh Almaz.

"Kau harus memantau terus kinerja bawahan mu. Terutama Zazkia." ujar Deon pada Almaz

"Baik Tuan." jawab Almaz

Rupanya walaupun sudah ada bodyguard yang akan menjaga Zahra 24 jam, namun Deon masih saja mengkhawatirkan keadaan Zahra.

"Apa tuan akan langsung kembali ke kantor."

"Ya. Kau antar aku dulu ke kantor."

"Setengah jam lagi aku akan ada rapat dengan klien."

"Baik tuan."

"Dan jangan lupa. Setelah kau mengantarkan ku, kau carikan semua kebutuhan Zahra." ucap Deon pada Al

"Baik Tuan."

Sesampainya di lantai bawah, Almaz segera pergi mengambil mobil untuk mengantarkan tuan nya.

Terpopuler

Comments

Sari Haryanti

Sari Haryanti

nex

2022-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!