Sesampainya di toko
"Nia. Apa aku boleh izin hari ini." tanya Zahra pada Nia
"Kau mau kemana lagi Ra."
"Aku ingin istirahat saja."
"Istirahat lah kalau kau mau istirahat."
Nia yang sedari tadi penasaran dengan perubahan pada diri Zahra mengurungkan niatnya untuk memborbardir Zahra dengan seribu pertanyaan dalam benaknya.
Ia melihat Zahra yang begitu lesu, hingga ia memutuskan untuk memberikan Zahra waktu beristirahat dahulu.
"Ahh.. terimakasih Nia. Kau memang bos yang rendah hati." puji Zahra hingga membuat Nia terlihat tersipu malu
"Haha.. aku tak perlu pujian mu. Cepatlah pulang dan istirahat." jawab Nia
"Emmm.. tapi Nia."
"Apanya yang tapi. Apa kau mau beristirahat sampai besok? Oke aja kalau kau tak akan merasa rindu padaku." gurau Nia
"Haha.. tidak. Aku akan kembali besok. Aku pasti akan sangat merindukanmu hihihi." jawab Zahra dengan ledekan nya.
"Lalu..?"
"Ehh itu.. tadi aku meninggalkan sepeda motorku terparkir di hotel lotus hehe."
"Astaga Zahra.. kenapa kau tak mengatakannya sedari tadi."
"Hehe.. Aku baru ingat Nia." jawab Zahra dengan tawanya
"Ahh ya sudahlah, biar nanti Pak Ujang mengambilnya di sana. Sekarang kau istirahat saja. Jangan lupa tinggalkan kunci motornya."
"Asiyap bos. Terimakasih bos ku yang rendah hati nan cantik jelita. Hihihi." puji Zahra lagi pada Nia
"Apaan sih.. Sudah cepat sana pulang." jawab Nia sambil menyembunyikan wajah malunya.
"Oke Bu bos."
Zahra beranjak pergi dari toko setelah berpamitan pada Nia. Tak lupa ia juga meninggalkan kunci motor yang sengaja ia tinggalkan terparkir di hotel lotus.
Ia berjalan menyusuri gang- gang sempit di pinggiran kota menuju kontrakannya. Tak terlalu jauh dari toko tempatnya bekerja, ia hanya perlu menempuh waktu 10menit dengan berjalan kaki.
Setelah sampai di kontrakan, ia segera mengganti pakaiannya dan membaringkan tubuhnya yang merasa kelelahan.
Ia teringat dengan perkataan tuan Deon yang mengatakan bahwa ia telah membayar lima puluh juta atas dirinya.
Dia berfikir siapa orang yang telah diam- diam menjual dirinya. Keterlaluan sekali dia. Ada dendam apa sampai- sampai bisa memperlakukan dirinya seperti barang dagangan yang dijual dipasaran saja.
Tapi apa iya ada orang yang menerima uang sebesar itu atas dirinya? kalo iya siapa orangnya.
Apa hanya akal- akalan tuan Deon saja. Ahh tapi kalo akal- akalan tuan Deon, kenapa dia memberikan kalung semewah ini padaku. Hmm..
Sejumlah pertanyaan muncul dibenaknya. Pertanyaan yang sulit ia menemukan jawabannya.
Seketika ditengah- tengah kebingungannya, ia teringat kartu nama yang diberikan oleh tuan Deon. Ia ingin mengecek keaslian Kartu nama tersebut.
Dibukanya internet lewat hapenya. Ia menuliskan kata kunci Deon Sasaga. Seketika muncul semua data diri terbaru tentang Deon Sasaga yang terpampang jelas foto dirinya yang begitu gagah.
Nama: Deon Sasaga
Umur: 22 tahun
"Wah.. umurnya 22 tahun. Ternyata masih muda juga, tak jauh selisih umurnya denganku. Hanya terpaut 3 tahun." ujar Zahra setelah mengetahui umur tuan Deon yang ternyata masihlah muda
"Apa.. dia benar- benar seorang CEO."
ckkk ckk ckkk..
Zahra berdecak tak percaya. Ternyata benar yang tertulis pada kartu namanya.
Setelah dia membaca riwayat hidup keluarganya, ternyata dia adalah keturunan dari keluarga Sasaga Corp.
Ayahnya adalah Jeven Sasaga. Keturunan bangsawan Eropa. Pemilik Sasaga Corp. Namun saat ini dia sudah pensiun dan memberikan alih kekuasaan Sasaga Corp kepada putranya, yang tak lain adalah Deon Sasaga.
Sementara Ibunya bernama Amira Liyana Sasaga. Keturunan suku Jawa. Dia adalah wanita yang sangat terkenal di kalangan sosialita. Banyak juga kaum muda- mudi yang kagum padanya. Walaupun umur dia sudah hampir menginjak lima puluh tahun, namun aura kecantikan dan jiwa mudanya masih terpancar dari dirinya.
Dan Deon Sasaga, namanya tercatat dalam urutan CEO termuda yang berhasil mengembangkan perusahaanya sampai tingkat internasional dalam kurun waktu dua tahun. Dia adalah pria yang genius sekaligus banyak dikagumi wanita. Ya walaupun banyak berita yang mengatakan bahwa dia lelaki tak baik yang suka mempermainkan wanita seenaknya, namun tetap saja banyak wanita yang mendekatinya, mengemis cintanya.
"Memang ya orang kalo punya banyak duit dia bakal berbuat seenak jidatnya. Masa bodoh mereka sama penderitaan orang lain." gerutu Zahra sambil terus melanjutkan mengamati satu persatu riwayat hidup Deon.
Ditengah- tengah keasyikannya, Zahra merasa lelah dan haus, ia beranjak sejenak mengambil air minum di dapur. Tak lupa ia juga mengambil sedikit camilan kesukaannya dan melanjutkan membaca riwayat hidup Deon Sasaga.
"Ooh.. rupanya dia terlahir di Eropa. Ayahnya juga asli Eropa tadi ya. Hmm, pantesan kaya bule." gumam Zahra sambil terus membaca tulisan pada layar hapenya.
Di klik nya tulisan foto yang disematkan pada halaman Deon Sasaga. Seketika Zahra merasa takjub pada ketampanannya.
"Benar- benar tampan." pikir Zahra
"Andai saja kau juga punya sifat yang bagus. Bisa menghargai orang lain. Bisa menghargai seorang wanita. Pasti tak hanya tampan yang terlihat, melainkan benar- benar sempurna."
"Hmm.. sayang sekali lelaki setampan kamu tidak bisa menjaga kelakuan." lanjut Zahra yang terus saja mengomentari kehidupan tuan Deon.
Lanjut dinaikannya layar hapenya, terlihat foto sang CEO dengan seorang wanita yang seketika membuatnya terbelalak.
"Astaga. Zifana Aulia." sambil dipandangnya lagi foto yang terpampang
"Benar. Aku tidak salah. Ini benar- benar Zifana. Model sekaligus Penyanyi yang lagi ngetop itu."
"Hmm. Apa iya Zifana yang dimaksud Deon adalah Zifana Aulia. Ya Tuhan, aku tak percaya."
"Tidak tidak tidak. Aku harus mencari taunya." gumam Zahra yang masih tak percaya.
Dengan keingintahuan nya yang besar tentang Zifana yang dimaksud tuan CEO, ia langsung mengganti kata kunci pencarian dengan nama Zifana Aulia.
Dan BOOM..
Benar saja, Zifana yang dimaksud tuan CEO adalah Zifana Aulia. Ternyata mereka berdua sudah menjalin hubungan selama empat tahun. Mereka berdua bertemu di Eropa yang kebetulan sama- sama melanjutkan studi di satu Universitas.
Namun selama empat tahun menjalin asmara, ternyata dia hanya mengelabuhi perasaan tuan CEO. Dia bersekongkol dengan ayah dan rekan kerja ayahnya mengelabuhi tuan CEO untuk mengambil kekayaan dari tuan CEO.
Rupanya Zifana tak pernah memiliki cinta yang tulus pada tuan CEO. Hanya uang dan uang yang ia inginkan dari tuan CEO.
Namun setelah empat tahun bersandiwara, akhirnya kebusukannya terbongkar juga ketika salah satu ajudan tuan CEO memergoki Zifana sedang berduaan dengan seorang pria di klub malam.
Sandiwara yang cerdik, mampu mengelabuhi tuan CEO selama itu dengan kepolosannya hingga membuatnya patah hati yang berat.
"Ternyata berat juga beban hidupnya, pasti dia sangat merasakan patah hati yang teramat. Dihancurkan perasaanya sehancur- hancurnya oleh orang yang amat dicintainya." ucap Zahra sembari menutup layar handphone nya. Ia merasa sudah cukup melihat data diri Deon Sasaga, lelaki yang telah ia kutuk tak akan pernah merasa bahagia dari dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Alfia Dila
liat di fb lngsung mluncur kcni
2022-02-09
0
Sari Haryanti
nyimak
2022-02-06
0
Elis Konkon
jadi karena dendam toh, jd dia memperlakukan wanita lain dengan kasar
2021-11-21
0