🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Adam!"
Pemuda tampan berseragam putih abu abu itu menghentikan langkahnya saat seorang pria berstatuskan ayah tengah menyebut namanya dengan begitu lantang.
"Apa?" tanya Adam menoleh sekilas.
"Mau sampai kapan kamu bersikap tak sopan pada kami, orang tuamu sendiri?!" sentak papa dengan begitu keras, sedang di sebelahnya duduk seorang wanita yang terlihat begitu tenang tanpa protes sedikitpun saat buah hatinya itu sedang di bentak di depan matanya sendiri.
"Sampai kalian berhenti membandingkanku dengannya" jawab Adam santai, baginya meladeni papa hanya buang buang energi dan waktunya.
"Kami tidak membandingkan, kami hanya ingin kamu mencontoh kakakmu!' bentaknya lagi dengan suara keras bercampur kesal.
"Sama saja, aku tak berniat menjadi sepertinya. Aku punya jalan hidup dan takdirku sendiri, permisi" ucap Adam sambil meneruskan jalannya menuju pintu utama.
Motor yang sudah dipanaskan lebih dulu oleh mang kardi sebelum tuan mudanya itu turun tentu langsung dibawanya menuju sekolah, Adam mengendrai kendaran besarnya itu dengan kecepatan sedang karna hatinya sedang benar benar sulit untuk diajak kompromi.
Sampai di sekolah Adam langsung memakirkan sepeda motornya, ia membuka helm dan jaketnya lalu menyimpannya di loker.
"He, Diana mana?" tanyanya pada Amel saat berpapan di lorong.
"Di kelas mungkin, gak tau juga" jawab Amel, ia yang selalu ingin dalam zona nyaman tentu sangat meenghidari hal yang akan membuat dia susah sendiri nantinya, maka tak salah jika ia meminta juga pada Diana untuk tetap berhati-hati.
"OH.!" sahut Adam sambil berlalu begitu saja.
Amel buru buru membuang nafas kasar sambil mengusap dadanya sendiri, bertemu dan berbicara dengan Adam tentu bukan hal yang di inginkan olehnya selama bersekolah disini.
"Mimpi apa gue semalem?" gumamnya pelan lalu melanjutkan lagi langkahnya menuju kelas.
Dengan sedikit berlari iapun langsung mendekat kearah Diana yang entah sedang menulis apa di bagian tearkhir bukunya.
"Adam nyariin lo, kalia ada apa sih?" bisik Amel, ia yang di buat penasaran belum juga mendapat jawaban dari rasa curiganya itu.
" Barin aja, kalo jodoh juga nanti ketemu lagi"
*****
Hari ini seluruh siswa akan di pulangkan lebih awal yaitu usai jam istirahat, tentu keputusan pihak sekolah sangat di sambut baik oleh semua murid termasuk Diana dan Amel meski tak sampai berteriak seperti sisswa siswi lainnya yang bersorak gembira.
"Kita main yuk, lumaya ada wajtu empat jam sampe rumah" ajak Amel sambil terkekeh.
"Enggak, ah. Aku mau langsung pulang"
"Ngapain?' tanya Amel.
"Bantuin ibu bikin keripik kentang, ada yang order kan lumayan" sahutnya sambil membereskan perlengkapan sekolahnya.
" Gue boleh ikutan?"
"Boleh, kerumah aja langsung pas pulang, gimana?"
Amel menggelengkan kepalanya, sepertinya gadis itu tak menyetujui saaran dari Diana.
"Kenapa?" tanya Dianasaat ia sudah bersiap.
"Nanti gue nyusul kerumah lo, lo pulang aja duluan" jawabnya dengan senyum penuh arti.
"Terserah kamu deh"
Dua gadis itu pun segera keluar dari kelas. Namun, mereka berpisah di gerbang sekolah karna Amel di jemput oleh seseorang yang tak di kenal oleh Diana.
Setelah melambaikan tangan pada sahabatnya, Dianapun melanjutkan langkahnya menuju halte seorang diri.
"Hai" sapa Adam yang selalu dengan tiba tiba ada di dekat Diana.
"Kamu tuh kaya tukang kridit" cetus Diana setelah ia menoleh sekilas.
"Tukang keridit gimana maksud lo?" tanya Adam tak paham.
"Ya gini, awal dateng dengan segala rayuan terus besok-besoknya dateng lagi tanpa absen"
"Hahaha, kang kridit macem gue mah bisa laku berat"
Diana hanya mencebikkan bibirnya dan itu membuat Adam semakin gemas dengan gadis yang kini duduk di sampingnya itu.
"Dee, telepon gue kenapa lo matiin kemaren?" tanya Adam tanpa basa basi lagi.
"Oh, itu kamu yang telepon? yang mau daftar jadi pacar aku?" gadis berlesung pipi justru balik bertanya.
"Iya, terus jawaban lo gimana, mau?" Adam meraih tangan Diana, ia genggam dengan sangat lembut.
"Enggak!" jawabnya cepat dan mantap juga sambil menggeleng kan Kepalanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ya udah, kalo lo gak mau jadi pacar gue, biar gue aja yang jadi pacar lo, ok!.. Deal ya?!
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Tabok pake bibir, boleh?
like komennya yuk ramaikan 🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Siti Farida
😊😊😊damdam
2023-09-28
0
Ragil Saputri
si Teteh main tabok pake bibir aja.... belom jga jadi nyium babang Reza Teh 😅😅
2023-07-30
0
Fitri Dewi
mak athor otak nya encer banget deehh..sukaaaa😍😍😍
2023-07-13
0