Matahari bersinar terik meski waktu baru menunjukkan pukul tujuh pagi,hirup pikuk jalanan kota Surabaya semakin ramai dengan seru mesin dan kepulan asapnya, menyumbang sebagai besar kadar karbon dioksida di atmosfer bumi.
berbekal alamat di kartu nama itu Arie nekat berangkat, dapet satu juta Untung kali ga mau ngasih ya Arie bakal ngotot sapa tau dia bisa dapat kerjaan dan boleh kas bon dulu, hmm terlalu tinggi harapan yang ia andai kan.
"Mudun kene cak " seru Arie pada sopir mikrolet yang ia tumpangi.
" iya mba " sang sopir segera menginjak rem perlahan.
setelah membayar mikroletnya Arie segera bergegas turun, menatap gedung pencakar langit yang ada di hadapannya sejenak nyali Arie sedikit menciut,tapi ia segera menepis rasa ragu di pikirannya, memakai sendal jepit dengan rambut di kuncir kuda memakai celana jeans satu satunya pemberian anak kost dan kaos oblong,Arie mantap melangkah memasuki gedung.
" mba mau ketemu siapa " tanya satpam
" anu. pak mau ketemu pak Alex " jawab Arie gugup.
satpam itu memandang Arie dari atas kebawah mengerutkan keningnya, " ada perlu apa kami cari pak Alex "
" anu.. pak.. itu... "
" lho.... Mbak yang waktu itu saya tabrak ya " ujar seorang laki laki sembari mendekati Arie.
" lho kamu kenal dia pul "
" iya dia kemarin ga sengojo tak kesenggol aku pas ngeterno pak bos" terang laki laki itu pada satpam.
" ya wes .. kamu antar mba ini, katanya dia mau ketemu sama pak Alex"
" ok ,ayo mba " seru laki laki itu sambil berjalan masuk mendahului,Arie kemudian mengekor di belakangnya.
sampai di dalam Arie di buat takjub dengan isi kantor yang waw emejing, seumur hidupnya baru kali ini memang Arie masuk gedung perkantoran biasanya paling mentok di balai desa ya dulu pernah di kantor imigrasi bikin paspor tapi ga gini kantor nya, laki-laki itu berbicara pada resepsionis dan kemudian mengajak Arie naik mengunakan lift.
" o ya mba belum kenal ya .. aku Ipul mba supir e pak boss " ucap laki laki itu sembari menyodorkan tangannya.
" o ya mas aku Arie " Arie menjabat tangannya.
" tenang ae mba pak boss wong e apik kok ,ga usah Wedi "
Ting
Arie dan Ipul keluar dari lift dan menuju sebuah pintu besar dan terlihat sebuah meja kerja dan seorang sekretaris wanita yang sedang sibuk menatap layar komputer.
" mba Arie aku mek iso ngeterno teko kene Yo "
" iya mas Ipul ,matur suwun"
Ipul pun tersenyum kembali memasuki lift, Arie mengayunkan Langkan mendekati meja kerja sekretaris, kering dingin mulai keluar dari pori-pori tangan nya.
"haduh kok jadi deg degan gini sih kan aku ga salah kok aku takut gini ya," gumam Arie dalam hati.
" tenang Arie kamu cuma minta hak kamu gak akan terjadi apa apa ,ok yakin " lirih Arie berusaha menguatkan dirinya sendiri, dia pun melanjutkan langkahnya.
" mba maaf apa bisa saya bertemu pak Alex " lirih Arie
sekertaris itu menatap Arie memperhatikan Arie dalam dalam, seakan melihat ikan berjalan di darat, sangat keheranan.
" Oia . kau sudah di tunggu masuklah "jawab sekertaris itu ketus.
" iya mba , terima kasih " Arie mendekati pintu besar sedikit mendorongnya, rasanya jantungnya mau meloncat keluar saking gugupnya.
"Shien Sheng PU Hao i shi ( tuan permisi)"
tak ada sahutan ternyata sang Tuan sudah menunggu berdiri di hadapannya.
Arie menelan ludah kasar, menerima tatapan tajam dari laki laki di hadapannya.
" hmm.. berani juga kau menemui ku, apa yang kau mau ?" tanya Alex to the point.
" berani ?? , apa maksud Tuan tentu saja, kenapa saya harus takut, saya ke sini untuk meminta pertanggung jawaban tuan atas kerugian yang saya alami" jawab Arie tegas rasa gugupnya sudah hilang di hembus dinginnya AC.
" hemn...." Alex melangkah mendekati Arie mengikis jarak diantara mereka, dia meraih tangan Arie meletakkan amplop coklat di tangan Arie.
" ini ganti Rugi yang kamu mau , tapi kau juga punya hutang padaku "
" hutang ???" Tanya Arie heran, " yang benar, ini baru ke dua kalinya kita bertemu dan saya tidak pernah sepeserpun memakai uang Tuan sebelumnya" kini Arie membulatkan matanya mendongak menatap langsung pada Alex.
" kau.. " Alex mencengkeram dagu Arie . " kau karena kau aku tidak bisa tepat waktu bertemu dengan Klien ku dan aku harus membayar pinalti karena itu, kau tau itu heh. ..!! "
" saya tidak perduli, "
" kau harus membayarnya ,kali tak ingin mendekam di penjara."
glek...
Arie menelan ludahnya kasar, dia tidak tau sama sekali soal hukum.
" kali memang saya harus menggantinya saya akan ganti Rugi,berapa?"
" Lima puluh juta " jawab Alex sambil melepaskan cengkeramannya.
" APAAAAAA" sontak Arie kaget bukan main, kepalanya langsung sakit untuk bayar uang rumah sakit aja belum ada di tambah utang ga jelas ini haduw puyeng.
" kenapa kau tak sanggup kan " sudut kiri bibir Alex mengangkat ke atas.
" Tenang saya akan mengembalikan dalam satu Minggu " Arie yang sudah terlanjur ikut emosi menyanggupi Alex.
" oke . aku tunggu satu Minggu lagi datanglah untuk membayar hutang mu "
" permisi " Arie melengos melangkah keluar dari ruangan dengan kesal, meremas amplop coklat di tangan nya.
" orang kaya resek, se enak jidatnya nyalahin orang, dasar gila. ... dasar pelit," sepanjang perjalanan Arie terus menggerutu,semua karyawan menatapnya heran pasalnya baru kali ini seorang wanita masuk ke kantor si boss dan kenapa pula wanita itu menggerutu seperti itu.
Ah hanya tuhan dan mereka berdua yang tau .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Lilis Ika Supriatna
awal mula perdebatan² kecil terjadi nih antara Arie dn Alex... tp lama² saling jatuh cinta 🤣🤣
2024-11-05
0
Sweet Girl
Seger Yo Rie... ruangane pak CEO...
koyok mlebu Nang Klukas.
2024-03-23
0
Sweet Girl
Kasihan hidupnya Arie...
untung ada mbak Kost baik, mau ngasih celana jeans ke Arie.
2024-03-23
0