"Ehem" satu
"ehem ehem"dua
"ehem ehem ehem" tiga
"Aaaariieee..." akhirnya Alex berteriak, mobil sudah beberapa lama berhenti di basement apartemen tapi mata gadis itu tak kunjung terbuka, sebenarnya Alex sempat menjelajahi wajah Arie dengan jemarinya, namun Arie yang terlanjur ngebo tak merespon sama sekali.
Arie terjingkat mendengar teriakan Alex dengan gelagapan dia membuka matanya dan mengelap sungai yang mengalir di sudut bibirnya.
"kita dimana" ucap Arie sambil meregangkan tubuhnya.
"di laut Pasifik" ketus Alex, cepat turun.
Alex membuka pintu mobilnya e turun terlebih dahulu sementara Arie masih membuka safebelt nya, Arie pun mengekor di belakang Alex.
Ting
pintu lift pun terbuka mereka masuk ke dalam lift bersama, Alex sibuk menunduk memainkan ponselnya, sementara Arie mulai merasakan perih di perutnya.
"jam berapa ini?"
"hey jam berapa?" Arie menarik baju Alex karena tak kunjung mendapat jawaban.
"jam dua"jawab Alex tanpa beralih dari layar ponselnya.
"o jam dua"
makane weteng ku wes perih, hemm.. kok ga peka se, opo Alex ga kroso luwe ya, aku ga due duit pisan moso njaluk maneh, gengsi rek. batin Arie sambil menatap Alex.
"apa liat liat , ayo cepat jalan" Alex meraih tangan Arie keluar dari lift yang baru terbuka.
Arie menghentakkan kakinya dengan kesal, Alex hanya mengerutkan keningnya dengan kelakuan Sampai si depan pintu apartemen Alex, Arie masih setia dengan pipi gembung nya.
Ceklek
setelah pintu terbuka Alex segera bergegas kekamar, dia sudah merasa gerah dengan baunya sendiri, sedangkan Arie duduk di ruang tamu dengan cacing perut yang terus berdemo.
"kamu ga mandi" ujar Alex yang baru keluar dari kamarnya dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana boxer, dan rambut yang masih meneteskan air, pemandangan yang memanjakan mata. Arie terbengong melihat roti sobek milik Alex badan yang atletis dan tinggi, kulit putih dan nampak fresh di padu dengan wajah oriental nya membuat Arie sejenak melupakan demo di perutnya.
"kenapa kau suka" Alex mendekati Arie yang tengah menatapnya tanpa berkedip.
"ah.. tidak, aku hanya berpikir apa kau tidak masuk angin seperti itu" kilah Arie meski wajahnya sudah memerah.
"benarkah" Alex semakin mendekat wajahnya hanya berjarak beberapa centi dari wajah Arie.
"ga percaya banget sich, jangan pikir aku suka ya, walaupun kau mencium ku aku juga ga bakalan suka"
"jadi kau ingin aku mencium mu"
haduw ngomong opo se aku, ngene maleh aku nduduk kuburan ku Dewe (menggali kuburan ku sendiri), batin Arie.
"apa kau takut aku mencium mu"
"takut apa cium ya cium tinggal nempel aja" Arie mencakup wajah Alex dengan kedua tangannya, lalu..
cup
Arie mencium bibir Alex singkat.
"bagaimana apa rasanya"
Alex hanya terbengong, tatapan kosong di pun melangkah menjauhi Arie. langkahnya terhenti saat mendengar suara gemuruh.
Kruuuukk..
"Alex aku lapar" rengekan terdengar dari mulut Arie.
"lapar...ok ...ok.. aku akan beli makanan" tampak seperti orang linglung Alex keluar apartemen tampa memakai atasan, dan tak berapa lama dia kembali masuk mengambil kaos dan keluar lagi, Arie hanya memandang bingung.
wajah Arie memerah saat mengingat kejadian yang baru ia lakukan.
*******
Seorang pria tampan nampak sedang Mengantri di salah satu restoran cepat saji, meski dia kaya dan menawan namun dia tetap ikut aturan budayakan mengantri. sambil menunggu giliran dia sibuk dengan ponselnya. tiba-tiba di di kejutkan saat seorang menepuk bahunya.
"Alex...kamu benar Alex" seorang pria berwajah sama oriental dengannya, Alex pun tertegun sejenak.
"wey .. Adam my man" ternyata mereka adalah teman kuliahnya yang baru sempat datang hari ini .
"wah gila kau nikah ga bilang bilang, aku sama yang lain baru saja mau ke apartemen mu, aku liat di foto istri mu sangat cantik"
"oh...ya tentu, istri siapa dulu"
apa dia mau ke apartemen!?, tidak tidak aku harus mengalihkan mereka, batin Alex. entah kenapa Alex tidak ingin Arie bertemu dengan serigala berbulu kuda ini.
"gini aja aku traktir sebagai permintaan maaf ku okay"
"okey....tapi ga disini donk"
"tentu, terserah mau dimana"
mereka berdua akhirnya keluar dari restoran dan menuju tempat yang Adam inginkan, mana lagi kalau bukan tempat ajeb ajeb.
*****
purnama sudah mencapai puncaknya namun perut Arie belum juga terisi, dia sudah berkeliling mencari remahan namun nihil yang ada air mineral dalam lemari pendingin yang sudah ia habiskan, membuat perutnya kembung dan bolak balik kamar mandi untuk pipis.
tik..tok...tik...tok...
bunyi detik jam dinding yang menemaninya, matanya sudah begitu berat ingin rasanya dia terlelap namun lambungnya terus meronta minta di isi, cacingnya Sudak tidak demo mereka sudah tawuran di dalam.
ceklek
Alex dengan perlahan membuka pintu apartemen, gelap gulita tidak ada tanda tanda kehidupan di sana entah kenapa bulu kuduknya berdiri ia merasa dingin yang tak biasa. setelah menutup kembali pintu Alex berjalan perlahan namun langkahnya terhenti saat sebuah sentuhan dingin mencengkeram pundaknya. Hembusan nafas kasar terasa di belakang telinga Alex.
"Aaaaaaaa, Zombie, tolong lepaskan aku... aku belum mau mati..." Alex menjerit kesakitan saat gigi tajam menghujam lehernya, Alex meraih tombol lampu dengan susah payahnya karena sosok yang mengigitnya kini bertengger di punggungnya, bukan karena berat namun kakinya mulai lemas dan tubuhnya bercucuran keringat dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
tini_raharjo
artinya apaaaaaaa??
2024-03-23
0
Hera Puspita Sari
🤣🤣🤣🤣🤣
2022-02-04
0
Melly ani
gak pake bahasa Jawa bisa nggak Thor, supaya gak susah bacanya
2022-01-31
0