"Akan ku lihat apakah kemampuan mu masih sama seperti dulu atau sudah lebih baik! " ucap ku setelah mengirimkan pesan ke no yang sangat ku kenali.
....................
"Tidak, ini tidak mungkin. Apa yang harus ku lakukan? Apa aku minta bantuan dia saja tapi aah siapa yang mempermainkanku! " seru nya frustasi menjambak rambutnya.
Terlihat puluhan lembar foto pergaulan bebas nya kini tergeletak menyebar di lantai, hari ini niat hati nya ingin menikmati waktu bersama salah satu kekasihnya namun sebuah paket dengan kotak indah tergeletak di depan pintu kosnya. Jelas kotak itu untuk dirinya dengan sebuah pesan masuk yang memberikan ucapan selamat pagi dan hadiah istimewa, awal nya tentu hatinya berbunga dan memiliki mood booster yang tinggi tapi kebahagiaan itu hangus terbakar bersamaan gambar-gambar super HD dari hadiah istimewa nya.
Terlihat dirinya sedang menikmati gundukan gunung di sebuah club malam, foto lainnya memperlihatkan dirinya yang tengah menghisap sesuatu yang sangat memabukkan, foto lainnya memperlihatkan wajah culun nya yang sudah lama sekali terlupakan. Sungguh patut di hargai siapapun yang mengambil foto-foto dengan berbagai pose dan sensitifitas tinggi, bahkan foto bercinta nya dengan putri seorang camat pun tidak luput dari tangkapan fotografer itu.
Tangannya bahkan gemetar memperhatikan perbuatan nya yang selama ini tidak di ingatnya, dari setiap foto mampu menjabarkan bagaimana dirinya saat ini bahkan melebihi seorang bajingan. Di pungut nya satu persatu foto yang berserakan di lantai, dengan tangan gemetar foto itu berulang kali terjatuh hingga satu jam baru semua foto dapat kembali ke kotak hadiah.
"Apapun yang terjadi aku tidak akan terpengaruh! " gumam nya dan memasukkan kotak hadiah itu ke bawah tempat tidur.
Klik...
"Nak udah mau berangkat? Apa tidak libur kuliahnya? " tanya ibu kost yang berdiri di depan rumahnya.
"Iya nih bu, biasa bu lagi banyak tugas. Mari bu." jawabnya dengan memasukkan kunci ke dalam tas.
"Hati-hati nak Hendri." ucap Ibu kost setelah melihat pemuda itu keluar dari gerbang kost miliknya.
Yah pemuda itu adalah Hendri seorang pemuda culun yang bertransformasi menjadi pemuda keren namun dengan topeng di wajahnya, setelah menempuh perjalanan dua puluh menit dengan menumpang angkot akhirnya pemuda itu memasuki area kampus meskipun dengan perasaan was-was.
Terlihat dua pemuda sudah melambaikan tangan kearahnya, dengan senyuman yang terpaksa Hendri menghampiri kedua teman satu kelasnya itu.
"Hey nanti malam ada party, ayo berangkat bareng? " ajak pemuda dengan tubuh gempal kulit putih mata sipit.
"Eh nyuk! Si Nes Nes dateng loh, wah bakalan rame nih." ucap pemuda yang paling tinggi di antara ketiganya dan tentu saja memiliki otot karena rajin pergi gym.
"Males lah Nik, kalian aja yang pergi. Kan udah ada si usrok juga tuh. " jawab Hendri meninggalkan dua teman sekelasnya.
"Punya temen satu gak ada akhlak! Masa ganteng gini di panggil usrok! " seru pemuda gempal menggembungkan pipinya.
"Eh bro! Tumben amat lesu dengar party, biasa nya aja langsung semangat 95,iya gak nyuk? " ucap pemuda tinggi tanpa mempedulikan keluhan teman gempal nya.
"Niko, usrok duluan ya, masih ada tugas nih. " ucap Hendri mengambil langkah seribu memasuki kampus.
"Udahlah palingan nanti pergi udah bawa gandengan aja, kaya biasanya." ucap Niko kembali duduk dan mengambil sebatang rokok di saku nya.
"Ek nik, denger-denger sih Hendri udah main ekhem ama anak sebelah ya? " tanya usrok dengan sedikit ambigu.
Niko hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu meskipun sejenak di dalam memori nya teringat sebuah kejadian yang membuat nya bergidik meremang.
Flasback
Niat hatinya ingin mengajak pemuda keren teman sekelas untuk melihat balapan liar, alhasil dirinya mendatangi kost temannya itu di jam malam atau lebih tepatnya hampir dini hari. Tapi nasibnya justru harus mendengar dan melihat live show perbuatan Hendri yang tengah menikmati gadis di bawah kungkungan nya, apalagi bulu nya ikut meremang mendengar suara erotis yang begitu menggelikan.
"Masuk!" ucap Hendri yang tak sengaja melihat bayangan seseorang di balik jendela kamar kost nya.
Dengan langkah pucat Niko akhirnya masuk ke kamar temannya yang terlihat hanya menyampirkan handuk di pingganhnya, sedangkan gadis itu terlihat menutup tubuh nya dengan selimut tipis dengan wajah malu.
"Mau apa kemari jam segini? " tanya Hendri dengan acuh mendekati ranjang nya kembali.
"Aku pulang aja bro, lain kali aja main nya.. " jawab niko dengan bersiap langkah seribu.
"Yakin mau pulang? Adik mu itu mau main solo?! " tanya Hendri yang melirik sesuatu di balik celana temannya.
"Eh anu.. " jawab Niko bingung dan spontan menutupi bagian keramat nya, wajahnya sudah memerah malu.
Terlihat Hendri membisikkan sesuatu kepada gadis di belakang nya, setelah terlihat bahasa hantu keduanya berakhir. Terlihat Hendri memberikan ciuman mesra dan meninggalkan gadis itu di kamar bersama temannya, ya tentu saja setelah berpakaian celana kolor dengan kaos oblong nya.
"Nikmati saja, aku sedang ingin berbagi." bisik Hendri yang membuat Niko melotot.
"Hehehe dasar polos!" gumam Hendri setelah menutup pintu kamar nya namun kali ini tentu saja dengan mengunci nya dari luar.
Tidak ada suara apapun hingga setengah jam lama nya membuat Hendri berfikir apa yang terjadi, karena rasa penasaran maka Hendri masuk kembali ke kamar. Pandangan pertama yang di lihatnya adalah temannya masih berdiri di tempat yang sama padahal ikan di atas kasur sudah mempersilahkan untuk di makan, dengan iseng Hendri memberikan isyarat agar gadis itu memulai aksinya untuk memberikan kenikmatan pada syaraf yang terlihat kaku.
Niko hanya terkejut begitu kesadaran harus kembali dengan sentuhan lembut di bawah sana, tubuhnya hampir terjatuh karena shock melihat gadis yang tadi di atas kasur kini tengah jongkok di hadapan nya dan bibir serta tangannya itu tengah menikmati pusakanya. Tubuhnya meremang panas dingin, namun satu tatapan mata melihat semua itu dengan santai bahkan terkesan tidak masalah.
Semakin lama sentuhan gadis itu semakin agresif membuat Niko tidak bisa lagi menahan hasrat dan nafsunya, terlebih gadis itu sudah menarik nya ke atas ranjang dengan posisi nya yang sangat menggoda. Tangannya mulai menarik tangan Niko agar mau meraba dengan meng absen setiap inci kulit nya, meski terlihat beberapa tanda merah pada akhirnya Niko hanya peduli dengan nafsunya.
Permainan menjadi lebih panas ketika kedua nya sudah menyatu dengan sempurna hingga suara erotis itu semakin menggema membuat Hendri yang sudah turn off kini kembali turn on. Dengan senyuman smirk nya Hendri melepaskan pakaiannya, pemuda itu menyentuh bahu Niko dan membisikkan sesuatu yang membuat Niko menghentikan aktifitas nya sesaat.
"Baby come on moree... " seru gadis itu menggoyang kan pinggulnya agar lawan nya kembali berperang dengannya.
Terlihat ada keraguan namun Niko mengangguk tanda setuju membuat Hendri mengambil sesuatu di dalam laci nya, dengan satu sentuhan bibir kedua makhluk itu kini sebuah cairan telah masuk kedalam tubuh gadis yang sibuk dengan ciuman buasnya. Hanya dalam hitungan menit terlihat gadis itu merasakan sesuatu yang berbeda, elusan dari dua sisi seakan membuat nya semakin melenguh nikmat.
"Fasteerr babyy... Aaa@@hh.. " deru gadis itu yang menggila dengan hawa panas yang meminta untuk di dinginkan.
Sesuatu rasanya berbeda namun tidak di pungkiri kenikmatan nya melebihi makanan favorit nya, seakan tidak ada cela di tubuhnya merasakan kesepian. Ntah berapa kali senjata yang memasuki miliknya keluar masuk seakan membutuhkan jeda untuk kembali ke dalam sarungnya, gadis itu menggila tanpa melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.
Hampir empat jam pergulatan itu terjadi membuat tubuh gadis itu lemah dengan tenaga nya yang sudah terkuras habis seakan melayani beruang, sedangkan di samping nya ada dua pemuda yang terlihat lelah dengan kepuasan tanpa terbantahkan. Kedua pria itu menikmati satu gadis secara bersama, dengan cairan yang Hendri berikan membuat gadis itu tidak berdaya untuk menolak sentuhan dua pria sekaligus.
"Pulanglah! Biar ini jadi urusanku." ucap Hendri sebelum pergi tidur.
Yah kenangan malam itu membuat Niko bergidik ngeri meskipun dirinya ikut menikmati seorang gadis liar, namun dirinya cukup bijak untuk tidak mendatangi kost Hendri lagi saat malam.
.....................
"Kasus ini bukan kah sudah berakhir?" batinnya yang tidak sengaja mengambil sebuah berkas usang di dalam lemari kerjanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments