Seorang wanita paruh baya terbangun karena suara bel rumah berbunyi di pagi buta, buru-buru turun dari ranjang nya dan memakai blazer untuk menutupi gaun tidur nya. Setelah menuruni tangga dan sampai didepan pintu, membuka kunci dan pintu dibuka perlahan. Tapi dilihat nya sekeliling tidak ada siapapun dan maju melihat halaman rumah pun tetap sepi , saat hendak berbalik kakinya menendang sesuatu hingga arah pandangannya kini menuju ke bawah. Dilihatnya sebuah kotak biru muda ukuran yang tidak begitu panjang, diambilnya kotak itu karena tertulis nama nya.
"To My wife Aira. Dari Mas Reihan kah. " gumamnya saat membaca tulisan diatas kotak itu.
Dibukanya kotak itu dan terdapat sebuah surat terselip di tangkai sebuah bunga mawar, perlahan dibacanya surat itu dengan hati-hati. Baru beberapa kata sudah membuat wanita paruh baya itu berkaca-kaca, baginya surat itu sangat menyentuh hatinya yang sudah beku. Fikirannya tenggelam disetiap kenangan bagaimana suaminya itu memperlakukan dirinya selama ini. Saat hendak melanjutkan membaca surat, suara telepon rumah berdering hingga akhirnya wanita itu masuk kerumah terlebih dulu dan memasukkan surat nya kembali ke kotak dan dibawa ke dalam.
"Halo, siapa ini? " tanya wanita paruh baya itu setelah mengangkat telefon.
"Selamat Pagi bu. Apa ini istri Tuan Reihan Saputra? " tanya orang diseberang telepon.
"Iya benar. Saya Nyonya Aira Reihan Saputra. " jawab wanita paruh baya.
"Saya dari kepolisian ingin memberi kabar bahwa Tuan Reihan Saputra sudah meninggal dunia karena kebakaran di sebuah bengkel. Silahkan anda datang ke Rumah Sakit Medika. " ucap orang di seberang telepon
"Apa! Anda pasti bercanda kan? " jawab wanita paruh baya.
"Silahkan datang kemari bu. " ucap orang itu dan pamit menutup telfonnya.
"Tidak mungkin. " teriak wanita paruh baya itu dan kotak yang sedari tadi ditangannya terjatuh karena shock mendapatkan kabar kematian suaminya.
Dengan buru-buru wanita itu langsung memanggil supirnya untuk mengantarkan ke Rumah Sakit Medika yang cukup jauh karena 2 jam perjalanannya. Didalam perjalanan wanita paruh baya itu kalut namun melihat kotak yang sengaja dibawanya, akhirnya melanjutkan membaca dan setelah melihat isi surat itu wanita paruh baya semakin merasakan hancur, dengan hadirnya surat itu sudah dipastikan bahwa suaminya memang telah meninggal.
......... ...
Di TKP masih sibuk beberapa polisi mengamankan tempat itu, sedangkan korban sedang di autopsi di Rumah Sakit Medika.
"Pagi Komandan " ucap petugas polisi yang sedang menjaga jalannya autopsi pada kepala polisi bagian kriminal yang baru saja datang dengan seorang pria lain dengan pakaian bak kantoran.
"Pagi juga. Bagaimana status kasus Akhir-akhir ini? " tanya kepala Polisi pada anggotanya.
"Masih dalam status penyelidikan. Mungkin ini berhubungan dengan kematian anaknya kemarin komandan. " jawab seorang polisi yang bernama Dito.
"Begitu. Mulai hari ini kasus akan menjadi tanggung jawab Agen Leo Prakasa Dan kalian harus membantu dan ikuti perintahnya. " ucap kepala polisi.
"Siap komandan. " jawab semua serempak.
"Hai semua, Aku Leo. Kuharap kita bisa menjadi tim yang solid. " ucap Pria yang datang bersama kepala polisi dengan santai.
"Siap Pak. " jawab semua serempak kembali.
Ditengah perbincangan seorang docter muncul dan memberikan tahu hasil autopsi korban kali ini.
"Permisi, korban dalam keadaan mabuk dan setiap luka ditubuhnya memang seperti yang terjadi pada putra nya, namun perbedaannya adalah korban kali ini meninggal karena tusukan tepat dijantungnya.Meski sudah ikut terbakar tapi tetap masih bisa terlihat setiap hasil ukiran dari sang pelaku dan ini sudah jelas kasus pembunuhan. Alat yang digunakan hanya sebuah pisau, mungkin pisu lipat. " ucap docter itu.
"Terimakasih Dok. Boleh saya lihat korbannya? " tanya Leo.
Dokter melihat ke arah kepala Polisi untuk bertanya dengan isyarat.
"Dia Agen Khusus kasus yang sedang terjadi. Biarkan dia melakukan tugasnya dok. " jawab kepala polisi.
"Silahkan." jawab docter memberikan jalan untuk Leo.
Leo memasuki ruangan autopsi dan memperhatikan dengan detail di setiap inci tubuh korban agar tidak melewatkan apapun, saat menyusuri lengan korban ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Dengan hati-hati Leo melihat lebih tajam dan teliti, di bahu kiri korban seperti ada sebuah tanda dan dirinya membutuhkan alat untuk memperbesar dan melihat dengan jelas tanda apa itu, Docter yang mendengar panggilan dari dalam langsung masuk .
"Ada apa Agen Leo? " tanya docter setelah didalam ruangan.
"Periksalah bagian ini dan berikan hasil serta foto pada ku segera, dan ya pastikan hal sama juga pada jasad putra orang ini dibagian yang sama. Akan kutunggu laporan nya hari ini. " perintah Leo dengan menunjukkan apa yang dilihatnya tadi pada docter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments