Bab 3: Bukan Target

Disebuah Club malam *Laila Club" itu namanya. Seseorang tengah menikmati memainkan jarinya di gelas yang berisikan sampanye setengah gelas mungil. Matanya tertuju pada seorang pria paruh baya yang sedang memerintah dengan kasar seorang bartender, dalam kondisi yang masih sadar bahkan orang itu bersikap kasar dengan seorang pelayan dan itu membuat orang yang masih mengawasinya semakin muak.

Baj!ngan sialan.~ batin seseorang.

Setelah beberapa jam, pria paruh baya itu keluar dari Club dan menuju tempat parkiran yang berada dibawah. Tanpa menyadari bahwa seseorang sedang mengikutinya dan sudah siap melakukan aksinya. Orang yang mengawasinya tadi diam -diam memasuki mobil pria paruh baya tanpa sepengetahuan si pemilik mobil, dalam keadaan yang sudah tidak begitu sadar masih saja membawa mobil sendiri. Dalam perjalanan mobil melewati jalan perkampungan yang sangat sepi dan disaat melewati persawahan, dari tempat duduk belakang muncul seseorang dan menodongkan pistolnya.

"Stop disini!" perintah orang itu menaruh pistolnya dikepala pria paruh baya.

"Kep@arat. Siapa Kamu?" seru pria paruh baya itu.

"Diamlah Pria Tua!" jawab orang itu dengan lebih menekan ujung pistolnya.

Melihat posisinya yang terpojok. Akhirnya pria paruh baya itu menghentikan mobilnya di persawahan, orang itu mengajak pria itu untuk turun dan berpindah posisi. Kini orang itu yang menyetir dan membawa pria paruh baya yang sudah pingsan karena pemukulan di belakang kepala ke sebuah bengkel yang cukup tua. Dengan tubuh yang lebih kekar tentu saja orang itu dengan mudah membawa pria paruh baya masuk ke dalam bengkel. Pria paruh baya itu kini terikat dengan tangan di atas tiang dan dibiarkan seperti sedang menggantungkan tubuhnya. Sedangkan orang itu sedang mempersiapkan beberapa peralatan untuk melakukan aksinya.

Peralatan bengkel sudah disiapkan untuk aksinya, namun sudah setengah jam pria paruh baya itu belum sadar kan diri dan sambil menunggu akhirnya orang itu memulai untuk mengasah pisau yang selalu bersama nya. Suara gesekan yang sengaja diberi penekanan lebih, menghasilkan suara yang menjerit seperti besi bergesekan.

Suara apa itu. Ngeri sekali.~batin pria paruh baya yang mulai sadarkan diri.

Setelah beberapa menit matanya kini terbuka perlahan. Rasa pusing dikepalanya ikut menjadi rasa tambahan dan kini pandangannya langsung tertuju pada seseorang yang memakai tudung duduk menyamping dan sibuk mengasah benda tajam mengkilap. Membuat pria paruh baya itu merinding melihat ketajaman pisau yang ada ditangan orang itu.

"Apa yang mau kamu lakukan kep@rat!" hardik pria paruh baya itu.

"Sudah bangun rupanya. Tamu Tak Diundang." tukas orang itu dengan santai dan masih mengasah pisaunya.

"Jika mau uang katakan saja! Untuk apa melakukan ini." seru pria paruh baya.

"Diamlah!" bentak orang itu yang kini menghempaskan kursinya dan berdiri menghadap pria paruh baya dengan pisau ditangannya.

"Apa mau mu kep@rat? Sebutkan berapapun uang yang kamu inginkan!" seru pria paruh baya itu yang masih dengan sombongnya di kondisinya saat ini.

"Uangmu tidak berguna untukku!" jawab orang itu semakin mendekati pria paruh baya.

"Apa yang kamu mau? Katakan saja. Aku akan kabulkan!" seru pria paruh baya.

"Selesai bernegosiasi!" jawab orang itu dan langsung melukai tangan korban yang diikat ke atas.

"Auuw.. Sialan! Kamu mau membunuh ku? Hah!" cecar pria itu merasakan sakit dari goresan pertama, yang langsung mengalirkan darah ditangannya dan menetes di rambut kepalanya.

"Tangan mu terlalu kotor! Tidak ada ampun untuk orang yang tidak menghargai sesama manusia." jelas orang itu dengan sederhana.

Orang itu melakukan aksinya tanpa peduli jeritan pria paruh baya dan memberikan beberapa luka sayatan ditubuh pria paruh baya itu tanpa meninggalkan jejak, dan sebelum mengakhiri aksinya orang itu hanya memberikan satu pertanyaan.

"Katakan pesan terakhir mu?" tanya orang itu.

"Tolong sampaikan permintaan maaf ku pada istriku." jawab pria paruh baya itu yang sudah tidak berdaya, melawan pun sia-sia, merasa ini waktunya berakhir membuatnya menyadari bahwa sikapnya kepada sang istri selama ini adalah kesalahan terbesarnya.

"Okay." jawab orang itu dan mengakhiri aksinya dengan menusukkan pisaunya di jantung pria paruh baya itu dan seketika pria paruh baya itu langsung meninggal.

..................

Di pagi buta suara sirine mobil pemadam kebakaran sudah lalu lalang menuju sebuah bengkel tua, yang diberitakan terjadi kebakaran pukul 3 pagi dan warga sekitar sudah mulai menyiram air. Namun karena bengkel itu cukup luas sehingga api sulit dipadamkan dan api membesar. Pemadam kebakaran yang tiba dilokasi langsung memulai tugasnya, bahkan para wartawan sudah mulai meliput kejadian itu dan televisi sudah menyiarkan berita langsung dari TKP.

"Seperti Keinginanmu. Hadiah mu sudah sampai Dirumah." gumam seseorang, setelah meletakkan sebuah surat dan bunga di depan sebuah rumah mewah.

Terpopuler

Comments

Riezki Arifinsyah

Riezki Arifinsyah

Physikopat ini seeeehh

2025-01-10

0

senja

senja

orang itu tetap melakukan aksinya tanpa peduli*

2022-03-28

1

senja

senja

cwo ya

2022-03-28

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Mayat "Cafe ANGELINE "
2 Bab 2: Mayat "Pabrik Tua"
3 Bab 3: Bukan Target
4 Kedatangan Orang Baru
5 Tanda Tanya Besar
6 Gadis Pemandu Wisata
7 Terharu
8 Kata Maaf dan Terimakasih
9 Menjadi Bulan Purnama Bukan Bulan Gerhana
10 Clue Awal
11 Hari pertama setelah Clue
12 Clue tambahan
13 Discount Special
14 Don't judge by cover
15 Pesta Cahaya club
16 Tragedi di hari bersejarah
17 Rekan bisnis baru
18 Permainan petak umpet
19 Cafe Kejora
20 Percobaan bunuh diri Esha
21 Sisi Daniel Diningrat
22 Bertemu Aland Hutomo
23 Si jago merah
24 Nasehat yang merendahkan
25 Tersangka
26 Firasat agen Leo
27 Ramadhan Kareem
28 Mayat Gedung tua
29 Kepercayaan yang terkoyak
30 Pengkhianatan yang terungkap
31 Jabatan sebagai taruhan
32 Hari Nano-nano
33 Setuju berarti patuh
34 Sedikit bicara banyak bekerja
35 Melapor
36 Penyesalan
37 Peringatan
38 Dewa
39 Cerita Elsa
40 Tatapan mata
41 Obat bius
42 Musim semi di hati kemarau
43 Itu mbaah
44 Di balik kaca
45 Story of Lidya
46 Geram, Naik pangkat
47 Bakso-bakso
48 Tiket ke London
49 Aju dan memori nya
50 Ferro saudara kembar AK
51 Cafe Andala
52 Permainan tetap lah permainan
53 Tuan F
54 Putri pria berkumis
55 Hari Pesta Serigala
56 Kesepakatan
57 Siasat segelas kopi
58 Villa Hansa laut utara
59 Bryant
60 Obat dan Wine
61 Bryant 2
62 Makam Asma
63 Pertemuan di Makam
64 Kenangan AK bersama Sekkar
65 Penjelasan dari Ashley
66 Kemampuan AK
67 Cinta dan Emosi
68 Lembar sayatan
69 Rencana genk lawan
70 Rencana genk lawan II
71 Flasback keputusan final AK
72 Ruang othoor #Respect Penulis
73 Menjadi Bayangan
74 Siapa dia?
75 Desi Vs Elsa
76 Clue tersembunyi
77 Siapa itu Desi?
78 Bantuan tak terduga
79 Rencana
80 Rumah tuan Enemy
81 Penyesalan dan lorong rahasia
82 Topeng
83 Rekan?
84 Pasrah
85 Rumah jalan Melati gang 1
86 Permainan
87 Meninggalkan rumah
88 Gudang tua *Sandera*
89 Gudang tua *Desi dan AK*
90 Ending
91 Ending ll
92 Plan of Masked Man
93 Special part
94 Ruang Othoor
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1: Mayat "Cafe ANGELINE "
2
Bab 2: Mayat "Pabrik Tua"
3
Bab 3: Bukan Target
4
Kedatangan Orang Baru
5
Tanda Tanya Besar
6
Gadis Pemandu Wisata
7
Terharu
8
Kata Maaf dan Terimakasih
9
Menjadi Bulan Purnama Bukan Bulan Gerhana
10
Clue Awal
11
Hari pertama setelah Clue
12
Clue tambahan
13
Discount Special
14
Don't judge by cover
15
Pesta Cahaya club
16
Tragedi di hari bersejarah
17
Rekan bisnis baru
18
Permainan petak umpet
19
Cafe Kejora
20
Percobaan bunuh diri Esha
21
Sisi Daniel Diningrat
22
Bertemu Aland Hutomo
23
Si jago merah
24
Nasehat yang merendahkan
25
Tersangka
26
Firasat agen Leo
27
Ramadhan Kareem
28
Mayat Gedung tua
29
Kepercayaan yang terkoyak
30
Pengkhianatan yang terungkap
31
Jabatan sebagai taruhan
32
Hari Nano-nano
33
Setuju berarti patuh
34
Sedikit bicara banyak bekerja
35
Melapor
36
Penyesalan
37
Peringatan
38
Dewa
39
Cerita Elsa
40
Tatapan mata
41
Obat bius
42
Musim semi di hati kemarau
43
Itu mbaah
44
Di balik kaca
45
Story of Lidya
46
Geram, Naik pangkat
47
Bakso-bakso
48
Tiket ke London
49
Aju dan memori nya
50
Ferro saudara kembar AK
51
Cafe Andala
52
Permainan tetap lah permainan
53
Tuan F
54
Putri pria berkumis
55
Hari Pesta Serigala
56
Kesepakatan
57
Siasat segelas kopi
58
Villa Hansa laut utara
59
Bryant
60
Obat dan Wine
61
Bryant 2
62
Makam Asma
63
Pertemuan di Makam
64
Kenangan AK bersama Sekkar
65
Penjelasan dari Ashley
66
Kemampuan AK
67
Cinta dan Emosi
68
Lembar sayatan
69
Rencana genk lawan
70
Rencana genk lawan II
71
Flasback keputusan final AK
72
Ruang othoor #Respect Penulis
73
Menjadi Bayangan
74
Siapa dia?
75
Desi Vs Elsa
76
Clue tersembunyi
77
Siapa itu Desi?
78
Bantuan tak terduga
79
Rencana
80
Rumah tuan Enemy
81
Penyesalan dan lorong rahasia
82
Topeng
83
Rekan?
84
Pasrah
85
Rumah jalan Melati gang 1
86
Permainan
87
Meninggalkan rumah
88
Gudang tua *Sandera*
89
Gudang tua *Desi dan AK*
90
Ending
91
Ending ll
92
Plan of Masked Man
93
Special part
94
Ruang Othoor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!