Jack dan Skye kembali duduk di kursi yang berada di samping pintu masuk ruang UGD, sambil menunggu kedatangan Casey. Adik Skye yang paling kecil, setelah menunggu selama kurang lebih satu jam. Akhirnya Casey datang, Casey datang dengan ngos-ngosan. Karna di fikiran Casey pasti telah terjadi sesuatu pada ke dua kakak perempuannya.
"Hosh... Hosh... Hosh..." Casey ngos-ngosan. Dan melanjutkan berlari kecil ke arah Skye yang sedang duduk termenung di kursi yang berada tepat di samping pintu masuk ruang UGD.
"Kakak... Kak Skye..." Panggil Casey setengah berteriak.
"Casey... Kenapa kamu seperti gadis sehabis lari marathon saja." Ucap Skye yang melihat sang adik ngos-ngosan hebat.
"Aduhhh kakkk... Jangan ngomel dulu kenapa sih... Masih cape nihhh." Gerutu Casey.
"Ya sudah sini duduk dulu, dan minum ini." Ajak Skye sambil memberikan air mineral yang belum terbuka kepada adiknya. Dan Casey langsung menenggak minuman itu sampai tak sadar sudah habis setengah botoh.
"Mana kak Jo???" Tanya Casey, dan Skye hanya diam menatap lekat sang adik. "Kak... Casey nanya tu nahhh... Mana kakak Joanna???" Casey memanggil ulang Skye sambil menggoyang-goyangkan tubuh Skye. Namun Skye masih terdiam dan tanpa ia sadari Skye kembali meneteskan air matanya lagi. Jack yang melihat keadaan Skye langsung menjawab pertanyaan Casey...
"Joanna ada di dalam, para perawat dan dokter sedang mempersiapkan Joanna untuk pindahan ke ruang rawat inap." Jawab Jack tenang.
Siapa sih cowo ini!!! Nyerocos mulu deh... Kak Skye juga, di tanyain malah mewek. Batin Casey.
"Lho memang kenapa dengan kak Joanna???" Tanya Casey.
"Joanna baru saja mengalami kecelakaan mobil yang lumayan parah." Jawab Jack lirih.
"APA??? KAK JO KECELAKAAN!!!" Ucap Casey kaget dan meninggikan suaranya. Lalu bangun dari tempat duduknya.
"Casey tenanglah dulu, dokter sudah menangani Joanna. Kita berdo'a saja semoga ada keajaiban yang tuhan berikan kepada Joanna." Ucap Skye sambil menyeka air matanya di pipinya yang memerah karna kebanyakan menangis.
"Trus siapa kak yg bakal bayar biaya rumah sakit kak Jo kalo kak Joanna sampai di rawat inap." Ucap Casey lirih sambil kembali duduk ke bangkunya.
"Ahhh, perkenalkan saya Jack... Calon suami Skye." Ucap Jack menatap Casey. "Saya yang akan menanggung seluruh biaya rumah sakit Joanna." Sambung Jack.
"Apa??? Calon suami kak Skye!!! Ehhh Bambang... Kamu bercanda ya??? Aku aja baru liat kamu hari ini." Jawab Casey dengan nada mengejek.
"Casey... Apa yang di ucapkan Jack benar sayangku... Kakak akan segera menikah dengan Jack beberapa hari lagi Casey." Ucap Skye berusaha menenangkan adiknya.
"Kak... Kakak aja pacaran gak pernah. Kok tau-tau sekarang kakak mau kawin sih!!!" Jawab Casey.
"Menikah Casey... Yang betul itu menikah bukan kawin. Emang kakakmu ini kambing apa kawin-kawinan segala." Ucap Skye berusaha mengalihkan perhatian Casey.
"Ya kan sama aja sih kak kawin sama nikah, beda susunan katanya aja kok." Jawab Casey ngeyel. "Apa jangan-jangan kakak sudah hamil ya??? Makanya mau nikah cepet." Sambung Casey lirih.
"Ya mana ada lah, sembarangan kamu kalo ngomong." Jawab Skye cepat sambil sewot terhadap adiknya.
"Kakak serius mau menikah dengan dia???" Tanya Casey tegas. Dan menatap Jack yang duduk dengan tenang di samping Skye.
"Iya Casey... 3 hari lagi kakak akan melangsungkan pernikahan kakak dengan Jack. Jadi mulai sekarang kakak mau kamu memanggil Jack dengan panggilan kakak juga." Jawab Skye yang tak kalah tegas dengan Casey.
"Apa??? Idihhhh gak ahhh... Ngapain aku manggil si Bambang itu dengan sebutan kakak." Ucap Casey sambil menghela nafasnya kasar.
"Ayolah Casey... Ini semua kakak lakukan demi kalian berdua. Karna hanya kalian berdua yang kakak perdulikan di dunia ini." Rayu Skye. "Kakak berharap agar kamu bisa merestui kakak menikah dengan Jack." Sambung Skye dengan nada berharap.
"Hmmmm... Baiklah kalau begitu, akan ku restui kalian berdua. Tapi kak Skye ingat, jika si Bambang itu melukai hati atau menyakitimu di masa yang akan datang bicaralah padaku. Aku akan selalu mendukung kakak." Jawab Casey pasrah.
Mendengar jawaban dari calon adik iparnya, Jack tersenyum lebar dengan penuh kemenangan. Dan tangannya masih saja mengelus-elus bahu Skye, semenjak tadi pagi Jack memang sangat suka sekali mengelus-elus bahu Skye. Seakan-akan tangannya merasakan kehangatan dari bahu Skye, padahal niat awalnya hanya karna ingin menenangkan Skye.
"Kak... Aku ingin menengok kak Joanna sekarang." Rengek Casey.
"Nanti saja ya Casey, tunggu Joanna sudah di kamar rawat inap saja ya." Ucap Skye berusaha tenang. Karna sampai sekarang belum ada tanda-tanda Joanna akan di pindahkan dari ruangan UGD. Dan Skye sudah amat sangat lelah, sudah setengah harian dia tidak ada beristirahat sama sekali.
Flashback On.
Pagi harinya seperti biasa, Skye menjadi gadis pengantar koran sampai pada akhirnya Skye menerima telepon dari handphone Joanna. Dan ada suara ibu-ibu yang mengabarkan bahwa gadis pemilik handphone tersebut baru saja mengalami kecelakaan mobil.
Mendengar adiknya terkena musibah Skye langsung mengayuh sepeda tua-nya menuju ke tempat Joanna kecelakaan. Ibu-ibu yang memegang handphone Joanna untungnya sigap memberitahu di mana Joanna mengalami kecelakaan mobil pagi itu. Jadi Skye langsung mengayuh sepeda tua-nya ke lokasi yang di sebut oleh ibu tersebut.
Ketika Skye sampai di lokasi kecelakaan Joanna, Skye melihat mobil ambulance dari rumah sakit Peterson sudah terparkir. Dan petugasnya mengangkat tubuh Joanna yang berlumuran darah masuk ke dalam mobil ambulance Peterson.
Flashback Off.
Jack tentu saja melihat raut wajah lelah calon istrinya, lantas Jack langsung nyelonong masuk ke dalam ruangan UGD. Dan mendapati tidak ada satupun dokter maupun perawat di sisi Joanna. Jack mulai murka dan menelepon dokter Rudi Hartono. Kepala rumah sakit miliknya. Setelah dokter Rudi mendengar suara mematikan Jack, dokter Rudi bersama jajaran petinggi rumah sakit Peterson berkumpul di ruangan UGD.
Melihat hal itu tentu saja Skye dan Casey cuek bebek, karna pikiran kedua gadis itu hanya memikirkan tentang bagaimana kabar terbaru dari Joanna.
"Apa kalian benar-benar suka menelantarkan pasien seperti ini???" Ucap Jack dengan nada yang berusaha menahan amarah yang berkobar di dalam dadanya.
"Tidak tuan muda, saya mohon maafkan kelalaian kami." Ucap dokter Rudi sambil tertunduk ketakutan. Karna dokter Rudi tau bahwa amarah Jack bisa membuat karirnya selama bertahun-tahun ini lenyap begitu saja hanya dalam hitungan jam.
"Cepat pindahkan calon adik ipar ku ke salah satu kamar rawat inap VVIP. Aku beri kalian waktu 10 menit untuk menyiapkannya, dan jika belum siap juga. Kalian serahkan leher kalian semua kepada sekertaris ku." Ucap Jack yang masih menahan amarahnya. Lalu Jack keluar dari ruangan UGD dan duduk kembali di samping Skye, yang menempelkan kepalanya dengan kepala Casey, agar Casey tetap tenang.
"Sebenarnya siapa sih laki-laki itu." Ucap salah satu perawat yang belum tau jika Jack adalah pemilik dari rumah sakit tempat ia bekerja.
"Apa belum cukup kalian menggosipnya, asal kalian semua tau. Dia adalah tuan muda Jack Peterson, pemilik Peterson Grup dan juga pemilik dari rumah sakit ini. Jika kalian masih ingin hidup, cepat urus gadis itu. Dan jangan sampai ada satupun kesalahan, Paham semua???" Ucap dokter Rudi sambil mengomeli bawahannya yang menurutnya hanya bisa menggosip saja.
Mendengar ucapan dokter Rudi, mata para perawat kemarin sore itu terbelalak kaget dan juga ada rasa ketakutan yang menjalar di tubuh mereka. Seketika itu juga udara di ruangan UGD mendadak jadi dingin yang mencekik dan menyeramkan juga mencekam. Mereka berfikir tentang bagaimana karir mereka selanjutnya jika mereka di pecat dan di blacklist oleh rumah sakit Peterson. Sudah pasti masa depan mereka akan hancur di saat itu juga.
Karna sudah bukan rahasia umum lagi di daerah San Fransisco, jika mereka di pecat tak terhormat dari rumah sakit milik Jack Peterson. Tidak akan ada lagi rumah sakit lain di negeri paman sam tersebut yang mau menerima mereka berkerja sebagai perawat ataupun dokter spesialis.
"Baik pak." Ucap para perawat itu serempak, dan mereka langsung mendekati ranjang Joanna dan melakukan prosedur pemindahan pasien dari ruangan UGD ke ruangan VVIP. Sesuai dengan permintaan tuan muda Jack Peterson.
Amanda yang ikut dengan rombongan dokter Rudi, mengepalkan tangannya dan mencaci maki Joanna di dalam hati. Amanda mengutuk Joanna habis-habisan di dalam hatinya.
Memangnya siapa kakak dari Pasien ini??? Mengapa bisa dia menaklukkan tuan muda Jack... Padahal aku selalu berusaha keras untuk mendekati tuan muda Jack beberapa hari terakhir ini. Gerutu Amanda di dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Melvinna Sihite
kosa katanya gk enak
2021-07-28
0
Alanna Th
oalah, dr. amanda! malu"in wnt karir kq g profesional, masa pasien drutukin 🤮
2021-07-21
0
Mellany90 Rangkas85
Lanjuuuuutttt
2020-04-18
1