Sudah 2 hari tuan besar John tertidur dengan tenang di dalam komanya. Hanya Sekertaris Jay, Jack dan sang ibu yang Setia menemani tuan besar John di ruangan tempat ia di rawat. Dan tentu saja, Sekertaris Jay tetap bekerja walaupun dia memutuskan untuk menemani Jack dan nyonya besar Elizabeth di rumah sakit. Untuk menjaga tuan besar John. Pagi ini adalah jadwal dokter untuk memeriksa lagi kondisi tuan besar John, tapi sayang tidak ada tanda-tanda bahwa tuan besar John akan terbangun dari komanya.
Tok... Tok... Tok... Suara pintu ruangan kamar rawat inap tuan besar John di ketuk oleh dokter Amanda Sawyer. Amanda adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam di bagian otak, yang bekerja di rumah sakit milik Jack. Amanda memeriksa seluruh tanda vital tuan besar John. Namun sayang hari ini sama seperti hari kemarin, Amanda tidak menemukan tanda-tanda bahwa tuan besar John akan terbangun dari komanya.
"Maaf tuan muda dan nyonya besar, kabar tuan besar pagi ini sama seperti hari kemarin tuan muda. Saya masih belum menemukan tanda-tanda bahwa tuan besar John akan bangun dari komanya." Ucap Amanda serius dan sedikit kecewa.
"Tidak apa-apa Amanda, kamu sudah melakukan yang terbaik untuk suamiku. Terimakasih atas apa yang kamu lakukan untuk keluarga kami." Jawab nyonya besar Elizabeth dengan lembut dan memegang tangan putra-nya.
" Tidak apa-apa nyonya besar, ini adalah kewajiban dan pekerjaan saya. Kalau begitu saya permisi mohon undur diri dulu tuan muda dan nyonya besar. Besok pagi saya lakukan pemeriksaan kembali." Ucap Amanda dengan hormat, lalu hanya di balas anggukan kepala oleh nyonya besar Elizabeth.
Setelah dokter Amanda keluar dari ruangan tuan besar, Jack melepaskan genggaman tangan sang ibu. Lalu berjalan menuju sofa di sebrang tempat tidur tuan besar John, Jack terduduk lemas dan tidak berdaya. Melihat sang anak begitu lemah, nyonya besar Elizabeth berusaha menenangkan putranya dengan memeluk erat tubuh putranya yang kekar itu.
Jack masih terdiam sembari menatap ke arah sang ayah yang masih tertidur dengan tenangnya.
"Mahhh... Jack mau turun dulu ya ke bawah. Jack mau duduk-duduk di taman samping rumah sakit mah. Jack mau menenangkan pikiran Jack mah." Pinta Jack dengan suara lirih.
"Baiklah sayang. Pergilah tenangkan dirimu." Jawab nyonya besar Elizabeth sambil membelai lembut kepala Jack. Dan Jack hanya membalas dengan senyuman yang di paksakan.
Jack berdiri tegak dan langsung Keluar dari kamar pesakitan sang ayah. Jack menyusuri lorong rumah sakit dengan pikiran yang kacau. Karna Jack selalu teringat dengan permintaan tuan besar John sebelum jatuh sakit hingga koma. Jack sampai di taman yang berada tepat di samping gedung rumah sakit miliknya. Lalu Jack duduk di salah satu bangku yang tersedia di taman tersebut.
Setelah hampir 30 menit Jack duduk dan termenung di bangku itu, dari kejauhan Jack melihat mobil ambulance milik rumah sakitnya yang melaju menuju pintu masuk rumah sakit miliknya. Jack hanya menatap ke arah mobil ambulance tersebut, lalu tak lama turunlah seorang gadis cantik berambut panjang, berwarna coklat dan ada sedikit kemerah-merahan dari dalam mobil tersebut. Gadis itu menemani seorang pasien yang berada di atas tempat tidur darurat yang berasal dari dalam mobil ambulance.
Ketika Jack menatap ke arah gadis yang sedang menangis panik itu, sontak Jack membelalakan matanya. Karna Jack mengenali siapa gadis yang sedang menangis panik di samping tempat tidur darurat mobil ambulance.
Gadis yang sedang menangis dan panik itu adalah Skye Mikaelson. Skye menangis panik karena adiknya Joanna baru saja mengalami kecelakaan mobil yang menyebabkan pendarahan hebat. Joanna mengalami kecelakaan mobil di dekat rumah sakit milik Jack.
Jack langsung berjalan dengan cepat mengikuti ke arah ruang UGD rumah sakit miliknya. Dan Jack mendapati Skye sedang berdiri di depan pintu ruangan UGD dengan menutup mulutnya dan masih menangis pilu. Jack memberanikan dirinya menyapa Skye yang sedang menangis, dan mengajaknya untuk duduk di tempat duduk yang berada tepat di samping pintu masuk ruang UGD.
"Skye!!!" Panggil Jack. Dan Skye hanya melihat Jack dalam tangisannya. "Skye... Apa yang terjadi." Jawab Jack langsung bertanya kepada Skye. Namun Skye masih menangis dan tidak menjawab pertanyaan Jack.
"Baiklah mari duduk dulu di tempat duduk itu." Ajak Jack dan Skye masih menangis lalu menuruti ajakan Jack untuk duduk. "Akan ku ambilkan air mineral untuk mu. Tunggu aku di sini ya!!!" Ucap Jack lalu merapikan rambut Skye yang berantakan. Dan Skye hanya mengangguk pelan.
Jack langsung berdiri dan bergegas mencari air mineral untuk Skye...
Sebenarnya apa yang terjadi padanya??? Kenapa dia terlihat syok berat tadi... Jack bertanya-tanya kebingungan di dalam hatinya.
Setelah beberapa saat, Jack mendapatkan apa yang ia cari. Lalu Jack bergegas menuju ke arah Skye yang manis menangis pilu sambil meremas bajunya.
"Minumlah Skye, biar kamu tenang sedikit." Ucap Jack sambil menyodorkan minuman di tangannya yang sudah di buka tutupnya.
Lalu Skye menenggak minuman mineral itu beberapa tegukan. Jack hanya diam memperhatikan wajah Skye yang memerah dan mata Skye yang sembab karna kebanyakan menangis. Setelah Skye merasa sedikit tenang, ia pun mulai menceritakan kepada Jack apa yang sebenarnya terjadi. Lalu Jack paham dan refleks Jack memeluk Skye di dalam pelukannya. Wajah Skye terbenam di dada Jack yang bidang lalu menangis sejadi-jadinya. Jack hanya membiarkan itu terjadi.
Setelah tangis Skye mereda, Jack berusaha meyakinkan Skye bahwa adiknya akan baik-baik saja di dalam ruangan UGD. Jack masih melingkarkan tangannya di bahu Skye, dan mendorong kepala Skye agar bersandar di dadanya. Jantung Jack seketika berdetak kencang dan jantung Skye juga ikut-ikutan berdetak kencang karna dia mendengar detak jantung Jack.
Apa yang terjadi pada jantungku??? Belum pernah jantung ku berdetak kencang tak karuan seperti ini ketika bersama dengan seorang wanita. Apa aku menyukainya??? Dan mengapa hatiku terasa perih ketika melihat dia menangis pilu seperti tadi, aku jadi merasa ingin selalu berada di dekatnya dan melindungi semua yang dia sayangi. Apa benar ini hanya sebuah kebetulan saja, aku dan dia bertemu di rumah sakit milikku ini??? Batin Jack berbicara panjang lebar sambil terus berfikir. Apa benar ini semua hanya sebuah kebetulan semata...
Tanpa Jack sadari saat dia masih melingkarkan tangannya di bahu Skye, ada sepasang mata yang melihat ke arah Skye dengan tatapan benci dan juga iri...
Sialll... Aku saja yang selalu bertemu dengan Jack setiap waktu aja di kacangin hampir 3 hari ini. Siapa sih wanita itu, beraninya dia berebut pria dengan ku.... Fikir Amanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Rosita Sopyan
lanjut ka authot
2020-04-14
3
Amoy Aja
lanjut..
2020-04-03
4