Saat Jack sampai di lokasi yang di tuju, ia segera menyamar menjadi orang biasa. Namun pria berdada bidang itu di buat naik pitam dengan kelakuan anak buahnya, yang mewakili perusahaan miliknya. Tuan muda itu benar-benar di pandang sebelah mata oleh mereka hanya karena Jack menggunakan mobil biasa, dan bukan mobil mewah. Lalu juga karena tidak ada satupun pengawal pribadinya, yang menemaninya untuk melakukan kunjungan kerja dadakan ini.
Baru beberapa langkah Jack berjalan ke arah salah satu rumah yang sedang di bangun. Ia telah berpapasan, dengan seorang pria yang lumayan berumur. Pria tersebut menghentikan langkah kaki Jack, dan melarang pria tampan itu untuk berjalan lebih dalam lagi.
"Maaf anda di larang masuk ke kawasan ini!" Ucap salah seorang pria berumur 40 tahunan Yang katanya, dia adalah salah satu petinggi di tempat tersebut. Sambil mendorong tubuh Jack untuk menjauh dari lokasi pembangunan.
"Saya hanya ingin melihat-lihat pak... Siapa tau saya tertarik untuk membeli salah satu properti bapak." Balas Jack, tenang.
"Hah? Apa? Mau membeli properti yang ada di sini? Sebaiknya anda pulang saja, terus berkaca sana di rumah. Mobilmu saja mobil murahan, mana mungkin kamu punya uang untuk membeli salah satu properti yang ada di sini. Walaupun saya beri kamu properti yang termurah harganya." Jawab bapak itu, sambil menyeringai mengejek.
"Tapi saya benar-benar sedang mencari rumah baru pak." Mohon Jack, agar di biarkan untuk melihat-lihat.
"Sudah-sudah sana pergi, jangan ganggu kita lagi kerja di sini. Sebentar lagi perwakilan bos besar kami datang, jangan bikin kotor wilayah ini kamu. Sudah sana pergi sana." Balas bapak tersebut, sambil mendorong tubuh Jack.
"Ohhh jadi bapak mengusir saya!" Ucap Jack mulai naik pitam.
"Ya iyalah... memangnya siapa lagi selain kamu yang saya usir. Sudah sana pergi, ngotor-ngotorin saja." Ucap bapak tersebut dengan nada kasar.
Jack akhirnya mengalah dan berdiri di depan mobilnya yang terparkir tak jauh dari tempat dia usir tadi. Bapak tadi hanya melihat diam, dan memberikan isyarat tangan sambil melotot kepada Jack agar cepat pergi dari tempat itu. Tak lama berselang, sekertaris Jay muncul di lokasi yang kebetulan sangat dekat dengan posisi Jack memarkirkan mobil-nya.
"Silahkan bos di lihat-lihat bangunannya." Ucap bapak tersebut, lembut kepada sekertaris Jay.
"Emhhh... Itu siapa pak Sandro???"
Tanya sekertaris Jay, pura-pura tidak mengenali Jack.
"Ohhh dia pak... Dia cuma warga miskin saja pak." Ucap pak Sandro, dengan nada menghina.
Karna Jack hanya diam dan sudah benar-benar muak dengan kelakuan perwakilan dari perusahaannya tersebut. Dia memanggil sekertaris Jay dengan isyarat tangan agar sekertaris andalannya itu mendekat. Sekertaris Jay mengangguk mengerti dan meminta pak Sandro untuk berjalan di samping-nya. Setelah sampai di tempat Jack...
"Ada apa tuan muda? Apa ada yang bisa saya kerjakan untuk tuan muda?" Ucap sekertaris Jay, dengan menundukkan kepalanya hormat.
Pak Sandro hanya terdiam mendengar ucapan sekertaris Jay...
Tuan muda? Apa dia tuan muda Jack?
Batin pak Sandro.
"Tolong kamu bereskan orang-orang sombong yang bodoh dari tempat ini. Aku tidak mau ada orang bodoh lalu sombong yang bekerja di perusahaan ku. Peterson Grup hanya tempat untuk orang-orang yang memelihara attitude-nya dengan baik." Pinta Jack, dengan nada kesal.
"Ma, maaf... Tu, tuan muda..." Pak Sandro gelagapan dan langsung gemetaran. "Saya tidak tahu jika anda adalah tuan muda, saya mohon maafkan kebodohan saya tuan muda!" Pak Sandro memohon, sambil menangkupkan kedua tangannya.
"Saya mungkin akan mentolerir kesalahan pada pengerjaan pekerjaan. Akan tetapi saya tidak akan bisa dan mau mentoleransi orang yang attitude-nya sangat buruk seperti anda." Balas Jack, tegas dan dingin.
"Tuan muda, saya mohon maafkan saya kali ini saja tuan muda. Saya masih mempunyai dua orang anak dan seorang istri yang harus saya nafkahi tuan muda." Mohon pak Sandro, dengan suara yang benar-benar mengiba.
"Silahkan pergi dari tempat ini! Jika tuan muda memaafkan kesalahan besar dan fatal-mu hari ini, maka sama saja tuan muda merusak citra dari Peterson Grup." Ucap sekertaris Jay, tegas sambil mendorong pelan tubuh pak Sandro.
"Ta, tapi sekertaris Jay" Sela pak Sandro.
"Sudah, pergi sana! Pengawal... Bawa orang ini pergi dari hadapan tuan muda!" Perintah sekertaris Jay, dengan nada meninggi.
"Tuannn tuannn... Saya mohon ampuni saya tuan... Tuannnnn ampunnnn..." Teriak pak Sandro, ketika tubuhnya di seret oleh pengawal pribadi Jack yang di bawa oleh sekertaris Jay. Namun teriakan pak Sandro benar-benar di acuhkan oleh Jack dan sekertaris Jay, mereka malah asyik berbincang sendiri.
"Tuan. Kenapa tidak mengabari saya jika tuan ingin mengecek lokasi ini?" Tanya sekertaris Jay kepada Jack.
"Aku hanya ingin melihat, bagaimana kinerja bawahan ku secara langsung." Balas Jack, dengan nada masih sedikit kesal.
"Baik tuan muda, kalau begitu biarkan saya yang mengantarkan tuan muda untuk kembali pulang ke apartemen tuan muda. Karna sebentar lagi sudah mau masuk jam istirahat makan siang." Pinta sekertaris Jay.
"Hemmmm baiklah... Ayo pergi dari sini." Ajak Jack.
Sekertaris Jay langsung bergegas membukakan pintu untuk Jack, setelah tuan muda-nya menyetujui sarannya.
"Tunggu Jay...!"
"Ada apa tuan muda?"
"Suruh salah satu dari mereka untuk membawa mobil itu agar di sumbangkan, dan belikan aku mobil baru biasa hari ini." Suruh Jack. Padahal mobil tersebut baru saja dua bulan menempati garasi mobilnya yang di apartemen.
"Baik tuan muda."
Setelah semua selesai, Jack dan sekertaris Jay kembali ke apartemen Jack yang lokasinya berada di dekat perumahan elit yang di tangani oleh Peterson Grup milik Jack. Setelah mereka berdua makan siang bersama, dan Jack masuk kamar untuk beristirahat. Lalu sekertaris Jay kembali ke perusahaan milik Jack.
Huh, dasar manusia tidak tahu diri. Berani-beraninya dia sombong dengan orang lain hanya karna penampilannya dan mobilnya biasa saja. Gerutu Jack di dalam kamar, sembari menutup mata untuk tidur siang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Lukys Mega Sahiniyach
Makin seru.....
2020-06-14
3
Dee
lanjuutt thor
2020-04-23
3
Rahmawati Hulukiba
Asyiik
2020-04-12
2