Part 20

"Labrak aja dia tak apa." Hanna berlalu meninggalkan beberapa karyawan wanita bahkan ada yang langsung turun dari lantai atas ke lobby untuk ikut melabraknya.

Mulutmu adalah harimaumu.

Di Perpustakaan kampus....

"Kau tak merasa terganggu dengan pemberitaan itu ?"

"Kenapa aku harus merasa terganggu ? aku tidak berpacaran dengannya. Lagipula kalau aku membatahnya maka akan semakin panjang urusannya. Aku dan teman-temanku yang lain sudah cukup pusing mengerjakan 2 laporan untuk tugas akhir ini. Aku tidak mau juga menambah beban pikiran mereka nanti. Jadi, ya biarkan saja. Lama kelamaan berita itu akan tenggelam dengan sendirinya dan mereka sudah lupa."

"Ya. Kau ada benarnya juga. Ini sudah mau sore. Bagaimana kalau aku antar ke kost-an ?"

"Boleh.. sebentar aku pinjam beberapa buku dulu untuk lanjut mengerjakannya nanti malam." Livia pergi dari ruang diskusi. Ponsel dari gadis itu berbunyi..

"Ya, Yen ada apa ?"

"Via mana ? kok kau yang angkat teleponnya?"

"Lagi ambil buku bentar lagi mau antar dia pulang ke kost-an. Ada apa ?"

"Owh ya uda. Aku kira dia akan lama disana. Sekalian nongkrong di kampus sambil nunggu kelas nanti malam."

"Nanti akan aku coba omongin ke dia."

"Ya uda. Bye." Yeni mematikan telepon sepihak.

"Siapa yang menelpon ?" Livia membawa 3 buku tebal.

"Yeni, dia mau kesini. Aku bilang padanya kalau kau mau pulang ke kost-an dlu. Dia berniat mengajakmu nongkrong dlu di kampus."

"Aku akan WA kalau tidak jadi pulang. Bisakah kau perpanjang waktu sewa room ini di sana ? Pakai saja nama kau ?"

"Oke."

Di Perusahaan Yeni....

Yeni tengah sibuk WA untuk memberitahukan ke grup chat kalau ia dan Via akan berada di kampus sambil menunggu yang lainnya. Ia begitu kaget melihat keributan yang terjadi di Lobby, "Ada apa ini ?" Semua karyawan wanita berbaris memperlihatkan Tiara yang sudah dalam keadaan berantakan.

Yeni tak bisa menahan tawanya, "Astaga. Beberapa jam kau disini menungguku sekarang kenapa penampilanmu jadi seperti gelandangan?"

"Nona. Tak boleh tertawa seperti itu diatas penderitaan orang lain." Bodyguard Yeni mencoba menegurnya.

"Argh.. karyawan mu yang gila tiba-tiba saja datang dan membuatku jadi seperti ini." Ujar Tiara sambil merapikan penampilannya.

"Mereka tidak akan menyentuhmu kalau tidak ada alasannya."

"Bu Yeni, beliau mengatakan kalau semua karyawan wanita disini termasuk ibu hanya menjual tubuhnya saja kepada pria-pria di luar sana. Padahal kami semua tidak seperti itu bu, ya tersinggung lah kami. " Ucap seorang karyawan yang sudah senior.

Yeni mengganguk, "Minta kepala HR datang kesini donk." ia menatap resepsionis. "Kalian semua jangan bubar disini saja. Saya tidak akan memarahi kalian kok."

"Atasan macam apa kau ? anak buahnya bersikap bar-bar malah dibiarkan." Tiara menatapnya tajam. Namun, yang ditatap malah sibuk bermain hp.

"Siapa suruh mulut tak bisa dijaga. Seperti tak sadar saja, bahwa kau mungkin menjual tubuhmu pada pemilik Sapphire Blue Corp." Karyawan wanita lain mulai kesal.

Karyawan senior wanita tersenyum melipat kedua tangannya di dada, "Lihatlah bahkan Bu Yeni mengacuhkannya."

Beberapa karyawan di lantai 2 yang mendengar adanya keributan sejak tadi melihat Lobby dari Pinggir palang pembatas, termasuk ada Ai Chan,Nia dan Hanna disana. "Bu Yeni, enaknya dikasih hukuman apa bu ?" Tanya Nia dari lantai 2.

"Tenang aja Ni. Sabar." Yeni menatapnya sekilas lalu kembali bermain hp.

"Kalau kau ingin aku pergi sekarang berikan aku uang ganti rugi karena kau sudah mematahkan kakiku " Tiara kembali bersuara.

Yeni yang masih bermain hp mengatakan, "Tidak ada ganti rugi."

Beberapa karyawan yang menontonnya merasa senang, wanita itu sungguh diacuhkan. Tiara yang tak terima ia menarik-narik baju Yeni. "Ash.. lihat gara-gara kau, aku kalah bermain game !!"

"K.kau.. aku sedang berbicara padamu dan kau malah bermain game. Apakah game itu lebih penting dari keadaanku sekarang ?"

"Tentu saja game ini lebih penting dari padamu." Jawaban Yeni membuat karyawannya tertawa kecil bahkan beberapa ada yang menahan tawa.

Tak lama kepala HR datang, "Ada apa Bu Yeni memanggil saya ?"

Yeni mengalihkan pandangannya dari ponsel ke bawahannya, "Kau urus wanita ini dan diskusikan kepada semua karyawan wanita disini. Mau diapakan wanita ini ? Kalau kalian semua mau menututnya, kau cari pengacara dan aku yang bayar biaya pengacara itu." Semua karyawan bersorak gembira.

"A..apa ? Seharusnya aku menuntut mu bukan kau yang menuntutku ?"

"Siapa bilang aku menututmu ? Aku kan hanya menyerahkan keputusan ini pada semua karyawan ku. Biar saja mereka yang tentukan." Yeni menatap kepala HRnya, "Kalian semua khususnya karyawan wanita Jangan pulang sebelum masalah ini selesai. Besok jam 10 pagi saya mau tahu apa hasil dari keputusan kalian." Yeni pergi dari Lobby.

"Ash.. gara-gara kau kami tidak bisa pulang lebih awal." Gerutu salah satu karyawan wanita pada Tiara.

HR pun memijat kepalanya, "Karena ulah seseorang maka 1 kantor pun kena. Kalian semua tolong berkumpul di ruangan Grand Auditorium. SEKARANG !!"

Pada akhirnya, semua pegawai wanita dari Security hingga para direksi serta para pemegang saham jadi harus pulang telat karena seseorang yang berada diatas panggung yang mencari masalah. Kepala HR berdiri di tengah panggung, "Sekarang setiap divisi kirim 1 orang untuk menentukan apakah kita akan menuntut wanita ini atau tidak."

"Bisakah lebih cepat ? Aku harus ke Spa 1 jam lagi " Keluh Tiara.

Satu persatu perwakilan Divisi memberikan pendapat mereka 30.menit berlalu hingga mereka berada di 2 keputusan antara memaafkan atau memenjarakannya. "Kalian diberikan tombol untuk memvoting apakah kita harus menutut wanita ini atau tidak ? Kalau mau menuntut maka, Ibu Yeni akan membayar biaya pengacara untuk kita."

Di Kantin kampus...

"Yeniii.. " Via berlari memeluk sahabatnya.

"Tumben sekali. Pasti ada maunya."

Livia hanya terkekeh kecil, "Iya. Tapi, ayo makan dulu aku lapar.."

"Mau makan apa ?"

"Ayam Geprek." Mereka ke tempat penjualan makanan itu. "Pak, mau ayam pahanya 1 dan cabe nya 1 aja ya, lalu sama sayur asam."

"Duduk dimana ?"

"Sofa."

"Totalnya 25 ribu." Livia bukanlah orang yang suka makanan pedas makanya ia meminta cabe nya hanya 1. Setelah membayar ia diberikan gelas plastik yang ditempel nomor agar pelayannya gampang mencari.

"Kalian makan apa ?"

Dorrrr...

Ai Chan menepuk pundak Livia membuatnya terkejut, "Ai Chan.. jangan suka buat kaget."

Gadis keturunan Jepang itu terkekeh kecil, "Kalian uda pesan makanan ?"

"Baru aku doank."

"Kok kalian cepat sekali sih ? sudah selesai ambil keputusannya ?" tanya Yeni menatap ketiga temannya.

Yeni ber-oh-ria, mereka berpencar untuk memesan makanan. Sementara Livia duduk di sofa sendirian. Ponsel gadis itu berbunyi. "Hallo.."

'Bagaimana kabarmu ? sudah agak mendingan?'

Livia sedikit terkejut mendengarnya, "Ba..baik."

'Syukurlah, aku sedikit khawatir.' Ujarnya bohong.

'Kenapa kau mengatakan ke media kalau kita pacaran ?' Mata Livia melirik ke arah pesanannya yang sudah datang.

'Hanya ingin membuat Tiara menjauh dariku. Kita kan sudah pernah membicarakan hal ini.'

"Ngomong-ngomong soal Tiara. Dia berbuat ulah di kantor Yeni. Menuntut ganti rugi karena ia sudah membuat kakinya patah." Via melirik teman-temannya sudah datang namun karena sofa yang tidak muat akhirnya mereka pindah tempat. Robert juga datang membelikan minuman untuk Livia.

Jimmy tertawa mendengarnya, "Lalu, Yeni membayar ganti ruginya."

"Ya tidaklah." Livia menatap ke arah Nia yang mengajaknya berbicara namun tak ada suaranya mengenai siapa yang telepon. Via menbalasnya dengan mengatakan Jimmy.

"Siapa, Nia?" Tanya Hanna seakan mengerti apa yang Nia tanyakan ke Livia.

"Jimmy." Jawab Nia dengan suara kecil. Semua makanan pesanan teman-temannya sudah tiba.

"Jika Tiara sudah mengiginkan sesuatu akan susah untuk dia lepaskan. Katakan pada Yeni untuk berhati-hati kalau kakaknya akan jadi sasaran selanjutnya dari Tiara."

Livia tertawa kecil, "Aku jamin akan Yeni mutilasi dulu wanita itu."

"Kalian membicarakan ku apa ?" Tanya Yeni terang-terangan.

"Dia berada disana?"

"Ya. Semua temanku dan Robert ada disini."

"Loudspeaker." Perintah Yeni. Livia menurutinya.

"Kalau Yeni berada disitu lebih baik aku pergi. Bye." Jimmy memutus panggilan telepon.

"Ya !!!" Teriak Yeni membuat 1 kantin menatapnya. "Bicara apa dia tadi sampai membawa namaku ?"

"Aku cerita kalau Tiara mengacau di perusahaanmu. Lalu dia suruh aku bilang padamu, hati-hati nanti kakakmu akan jadi sasaran Tiara selanjutnya. Ya aku jawab paling akan kau mutilasi wanita itu kalau sampai terjadi."

"Dasar pria sinting."

Ponsel Livia kembali berdering. "Jimmy lagi." Belum sempat Livia berkata pria itu sudah berbicara duluan.

"Oh iya, kalau tak keberatan besok ke kantor. Kau harus melakukan pekerjaanmu yang tertunda itu. Kau tetap kerja di ruanganku. Tenang saja ada mama yang menggantikan posisiku. Bye." Ia mematikan panggilan.

"Pria aneh. Dia suruh aku masuk besok untuk lanjutin pekerjaanku. Tetap di ruangannya tapi ada mamanya besok di kantor."

"Kau mau ?" Robert menatapnya.

"Dari pada terkesan aku tidak profesional."

"Baiklah aku juga akan masuk kantor besok untuk menemanimu."

"Ya."

Semoga saja besok keadaan di kantor akan membaik.

-To be Continue-

Terpopuler

Comments

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Waah udah lama gak dilirik nih

2020-09-27

1

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Mau dong ayang geprej di kampus

2020-09-27

1

Ika Aprianti SSC🌹

Ika Aprianti SSC🌹

semangat Via

2020-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15 : Flashback
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26 : Awal rencana
27 Part 27 : Pencarian Informasi (2)
28 Part 28 : Pernyataan Cinta
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34 : Flashback (2)
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37 : Rahasia terbongkar
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63 : Rahasia Terbongkar (2)
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68 : Terbongkarnya Rahasia
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75 : Livia dan Robert
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98 : Retaknya pertemanan
99 Part 99 : H-3 Ulang Tahun Perusahaan
100 Episode 100 : H-2 Ulang Tahun Perusahaan
101 Episode 101 : H-1 Ulang Tahun Perusahaan
102 Episode 102 : Ulang Tahun Perusahaan
103 Episode 103 : Ulang Tahun Perusahaan (2)
104 Episode 104 : Ulang Tahun Perusahaan (3)
105 Episode 105 : Ulang Tahun Perusahaan (4)
106 Episode 106 : Hancurnya Ulang Tahun Perusahaan (5)
107 Episode 107
108 Episode 108 : Pengakuan Yang Tak Terduga
109 Episode 109
110 Episode 110 : Rencana Baru
111 Episode 111 : Penolakan
112 Episode 112
113 Epispde 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129 (Episode Terakhir)
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15 : Flashback
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26 : Awal rencana
27
Part 27 : Pencarian Informasi (2)
28
Part 28 : Pernyataan Cinta
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34 : Flashback (2)
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37 : Rahasia terbongkar
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63 : Rahasia Terbongkar (2)
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68 : Terbongkarnya Rahasia
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75 : Livia dan Robert
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98 : Retaknya pertemanan
99
Part 99 : H-3 Ulang Tahun Perusahaan
100
Episode 100 : H-2 Ulang Tahun Perusahaan
101
Episode 101 : H-1 Ulang Tahun Perusahaan
102
Episode 102 : Ulang Tahun Perusahaan
103
Episode 103 : Ulang Tahun Perusahaan (2)
104
Episode 104 : Ulang Tahun Perusahaan (3)
105
Episode 105 : Ulang Tahun Perusahaan (4)
106
Episode 106 : Hancurnya Ulang Tahun Perusahaan (5)
107
Episode 107
108
Episode 108 : Pengakuan Yang Tak Terduga
109
Episode 109
110
Episode 110 : Rencana Baru
111
Episode 111 : Penolakan
112
Episode 112
113
Epispde 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129 (Episode Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!