Part 7

"Kenapa aku bisa diterima bekerja disini ?"

Jimmy meletakan surat kontrak Livia di laci mejanya, "Kau seharusnya bersyukur bisa bekerja di perusahaan ini."

Ck. bersyukur apanya.

"Kenapa aku bisa diterima di perusahaan ini?" ulang Livia sekali lagi.

Lagian apa susahnya tinggal menjawab saja.

"Dari sekian banyak pertanyaan kenapa hanya itu yang terus kau tanyakan ?"

"Ya, karena saya penasaran pak."

"Saya juga tidak tahu."

Mustahil.

Livia menarik nafas dan membuangnya secara perlahan.

Sabar.. sabar... Dia atasanmu sekarang.

"Maaf pak. Bukankah bapak adalah CEO disini dan bapak yang menentukan siapa yang berhak untuk bapak terima di perusahaan ini dari Interview kemarin. Karena, saya merasa bahwa saya tidak cukup memenuhi kriteria yang dicari."

"Lalu, kenapa kau melamar pekerjaan disini ?" Jimmy menatapnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

Iseng doank.

"Dan kenapa bapak menerima saya bekerja disini yang sudah jelas saya tidak memenuhi kriteria yang ada?"

"Kenapa kamu malah balik tanya ?"

"Bapak tidak menjawab pertanyaan saya."

"Saya sudah menjawabnya tadi bahwa saya tidak tahu."

Omong kosong.

"Ya sudah kalau begitu saya juga tidak tahu kenapa saya bisa melamar pekerjaan disini." Memang saat interview awalnya Pak Andy dan Bu Sarah sangat penasaran namun, ditahan oleh Jimmy karena dengan alasan tak perlu bertanya karena toh juga tidak memenuhi kriteria yang ada. Tapi, kenyataannya beliau malah menerima Livia dengan alasan yang tak mau ia jelaskan pada gadis itu.

"Mulai hari ini mejamu disebelah sana." Jimmy menunjuk ke arah bagian pojok kanan ruangannya.

"Tidak bisakah saya pindah ke devisi Multimedia saja ?"

"Tidak."

"Tap..." Suara Livia terhenti karena Bu Jasmine mengingatkan bahwa sekarang mereka harus ke ruangan meeting.

"Kau ikut denganku." Livia terdiam mengikuti mereka.

Di ruang meeting...

Jimmy memperkenalkan Livia sebagai karyawan intern baru mereka. Sepanjang meeting, Livia terdiam mendengarkan berbagai ide serta proses untuk pembuatan video segala kegiatan di dalam kantor ataupun di luar kantor. Sungguh pekerjaan yang memberatkan karena deadlinenya 3 bulan lagi.

"Syutingnya akan dimulai setelah meeting ini. Mungkin saya tidak akan selalu ada namun, saya percayakan kepada Ibu Sarah untuk proses pengambilan videonya. Begitu selesai berikan kepada Livia agar ia yang mengedit semuanya." Jelas Jimmy.

Livia membulatkan matanya. Pria ini sudah gila rupanya. Entah sudah ke berapa kalinya sejak bertemu ia sering menyebut pria itu gila. Dan memang cocok untuknya. Mengedit video bukanlah hal yang gampang tidak akan mudah selesai seperti membuat mie instan yang hanya memakan waktu 3 menit saja. Terkadang untuk membuat video durasi 5 menit aja bisa memakan waktu berjam-jam karena harus mengambil angle yang tepat dan lagu yang sesuai, belum lagi jika pria itu ingin efek yang bagus di dalam videonya.

Mereka harus syuting pengambilan gambar pekerjaan setiap devisi,belum lagi kegiatan para Office Boy/Girl, Security bahkan kantin kantor mereka. Oh, jangan lupakan acara CSR (Corporate Social Responbility) yang sering diadakan oleh perusahaan ini. Dan semua itu Livia yang mengedit videonya. Sendirian. Dengan alasan bahwa staff multimedia sudah terlalu sibuk dengan video promosi yang dibutuhkan oleh anak-anak marketing.

Meeting pun telah usai. Livia, Jimmy, dan beberapa staff dari devisi Multimedia bersiap menuju lobby untuk video pertama mereka. Sepanjang syuting berlangsung, gadis itu terdiam memperhatikan Jimmy yang terus memberikan arahan.

"Saya tak menyangka bahwa Jimmy sama bekerja kerasnya dengan ayahnya." Bu Jasmine berdiri di samping Livia yang juga menatap atasannya.

"Memangnya bagaimana karakter bapak Jimmy selama di kantor ?" Ini kedua kalinya Livia menyebut pria itu. Walau begitu asing rasanya. Selama berkenalan dengan pria itu tak sekalipun ia memanggil nama pertamanya.

Bu Jasmine tersenyum, "Entahlah. Hari pertama ia datang ke kampusmu adalah hari pertama juga dia berkerja di perusahaan ini menggantikan ayahnya. Saya sedikit terkejut ternyata setelah kamu mengatakan Pak Jimmy adalah pria tua, gemuk dengan lemak di perutnya. Kamu berani datang untuk interview di perusahaan ini."

Wajah Livia memerah. Haruskah masalah itu terus diungkit-ungkit ?

"Tapi, saya lebih terkejut bahwa diantara banyak orang melamar posisi ini hanya kamu yang diterima."

"Saya juga sama terkejutnya."

Bu Jasmine menatap jam tangannya, "1 Jam lagi beliau harus pergi menemui orang tuanya." Mata Livia membulat. Semoga orang tua dan adik Jimmy datang ke kantor kemudian bertemu dengannya. Bisa-bisa akan muncul omongan tak enak lainnya.

"Mereka datang kemari ?"

Bu Jasmine tersenyum, "Tentu saja."

Bagus sekali.

Dan benar saja seluruh karyawan berhenti melakukan kegiatan mereka ketika Orang tua dari Jimmy datang berkunjung. Mata ibu Jimmy menatap Livia yang memberikan kode untuk diam. Seakan mengerti ia berbisik kepada suaminya dan anak perempuannya yang melirik ke arah Livia. "Sebentar ya." Ibu Jasmine pergi bertemu dengan mereka.

"Kakak..." Tasya berlari memeluk kakaknya yang tengah sibuk memainkan ponselnya. Ponsel Livia bergetar, ada WhatsApp masuk.

+62812xxxxxxxx : maaf, aku lupa memberitahu bahwa mereka datang hari ini.

Livia hanya membaca dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Jimmy berbicara pada Ibu Sarah kemudian mengantarkan orang tua dan adiknya ke lantai atas. Setidaknya Livia bisa bernafas lega. Walau sedikit.

Ruangan CEO...

David duduk di sofa menatap tajam ke putranya, "Kau tidak berniat membalaskan dendammu pada gadis itu kan ?"

Jimmy menatap tajam ke arahnya, "Papa datang jauh-jauh dari Singapore kesini hanya untuk menanyakan hal itu ?"

Flora, wanita berumur hampir 50 tahun itu berdiri memegang tangan puteranya, "Kami tidak mendidikmu untuk menjadi anak yang pendendam."

"Papa dan mama sudah melupakan apa yang gadis itu perbuat pada keluarga kita ?"

"Kau tidak boleh secara langsung mengambil kesimpulan dari sudut pandangmu, Jimmy." David berdiri menepuk bahu kanan putera sulungnya. "Sampai saat ini, kita masih menyelidiki kasus itu."

Jimmy tersenyum merendahkan, "Ini sudah 12 tahun kita selidiki sampai sekarang belum menemukan bukti yang cukup untuk membuat gadis itu masuk penjara"

"Jimmy." Sela Flora menatap sendu ke arah puteranya.

"Biar aku sendiri yang akan mencari bukti dan membuatnya menderita. Kalian tidak perlu ikut campur." Jimmy berbalik memandang pemandangan hiruk pikuk kota Jakarta dari jendela. Sudah bertahun-tahun ia mencari gadis itu dan sekarang sudah ditemukan.

Gadis itu.. Harus membayar semua penderitaan yang aku alami selama ini. Aku tidak akan membiarkannya hidup bahagia.

-To Be Continue-

Terpopuler

Comments

Ika Aprianti SSC🌹

Ika Aprianti SSC🌹

wow memang apa yg d lakukan Livia pada klrg Jimmy d masa lalu

2020-08-18

1

kopi pahit

kopi pahit

apa yg di lakukan livia di msa lalu???

2020-08-10

1

fizi

fizi

makin penasaran

2020-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15 : Flashback
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26 : Awal rencana
27 Part 27 : Pencarian Informasi (2)
28 Part 28 : Pernyataan Cinta
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34 : Flashback (2)
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37 : Rahasia terbongkar
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63 : Rahasia Terbongkar (2)
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68 : Terbongkarnya Rahasia
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75 : Livia dan Robert
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98 : Retaknya pertemanan
99 Part 99 : H-3 Ulang Tahun Perusahaan
100 Episode 100 : H-2 Ulang Tahun Perusahaan
101 Episode 101 : H-1 Ulang Tahun Perusahaan
102 Episode 102 : Ulang Tahun Perusahaan
103 Episode 103 : Ulang Tahun Perusahaan (2)
104 Episode 104 : Ulang Tahun Perusahaan (3)
105 Episode 105 : Ulang Tahun Perusahaan (4)
106 Episode 106 : Hancurnya Ulang Tahun Perusahaan (5)
107 Episode 107
108 Episode 108 : Pengakuan Yang Tak Terduga
109 Episode 109
110 Episode 110 : Rencana Baru
111 Episode 111 : Penolakan
112 Episode 112
113 Epispde 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129 (Episode Terakhir)
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15 : Flashback
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26 : Awal rencana
27
Part 27 : Pencarian Informasi (2)
28
Part 28 : Pernyataan Cinta
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34 : Flashback (2)
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37 : Rahasia terbongkar
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63 : Rahasia Terbongkar (2)
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68 : Terbongkarnya Rahasia
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75 : Livia dan Robert
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98 : Retaknya pertemanan
99
Part 99 : H-3 Ulang Tahun Perusahaan
100
Episode 100 : H-2 Ulang Tahun Perusahaan
101
Episode 101 : H-1 Ulang Tahun Perusahaan
102
Episode 102 : Ulang Tahun Perusahaan
103
Episode 103 : Ulang Tahun Perusahaan (2)
104
Episode 104 : Ulang Tahun Perusahaan (3)
105
Episode 105 : Ulang Tahun Perusahaan (4)
106
Episode 106 : Hancurnya Ulang Tahun Perusahaan (5)
107
Episode 107
108
Episode 108 : Pengakuan Yang Tak Terduga
109
Episode 109
110
Episode 110 : Rencana Baru
111
Episode 111 : Penolakan
112
Episode 112
113
Epispde 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129 (Episode Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!