Tidak terasa satu setengah jam berlalu dan kini mendekati waktu Livia untuk interview. "Deg-deg an ya mba." ucap seorang gadis berkacamata yang duduk disampingnya.
Livia tersenyum, "Iya nih."
Orang sebelum Livia pun keluar. Oke. Saatnya ia masuk ke dalam ruangan interview.
*Tenang.. tenang..
Semuanya akan baik-baik saja*.
Begitu masuk Jimmy langsung menatapnya tajam.
Kenapa pria itu harus duduk di tengah?
Suka-suka sih dia sig memang. Tapi, Livia tidak menyukainya karena ia tak bisa menghindari tatapan itu. Pak Andy memulai wawancara terlebih dahulu, sepanjang diberi berbagai pertanyaan yang biasa ditanyakan saat interview melamar pekerjaan.
Jimmy hanya berdiam memandang gadis didepannya. Sesekali melirik ke arah CV gadis itu. Mata Livia sama sekali tak menatapnya membuat pria itu semakin penasaran.
"Apakah Pak Jimmy ada pertanyaan ?" tanya Pak Andy selaku Kepala HR.
"Ibu Sarah sudah selesai bertanya ?" Jimmy menatap kepala Devisi Multimedia yang berada di kanannya.
"Sudah Pak Jimmy."
"Baiklah." Jimmy membuka kembali CV di depannya, "Livia Wijaya ya. Nama yang bagus." Puji Jimmy.
Livia tersenyum, "Terima kasih pak."
Yang benar saja.
"Saya sedikit aja bertanya-nya. Jika anda diterima bekerja disini, bersediakah anda bekerja di ruangan saya ?" Pak Andy dan Bu Sarah hanya terdiam karena pertanyaan tersebut memang berlaku untuk semua yang datang interview hari ini.
"Bersedia pak."
Ogah.
"Dan anda akan pulang bekerja begitu saya perbolehkan untuk pulang. Anda tidak keberatan ?"
Keberatan.
"Tentu saja tidak pak."
"Oke. Kalau begitu, anda tidak keberatan jika hanya berkerja kontrak selama 3 bulan saja ?" Jimmy tidak menyebutkan alasannya karena sudah dijelaskan sejak awal oleh Andy.
Ya memang aku lamar hanya demi mata kuliah OJT saja.
"Tidak pak. Karena saya memang sedang mencari pekerjaan yang selama 3 bulan."
"Benarkah ?"
Ya iya lah.
"Iya pak. Itu untuk tugas akhir saya di mata kuliah On The Job Training."
"Oh oke. Saya telah selesai bertanya. Apakah ada tambahan dari Pak Andy atau Bu Sarah ?"
Hanya itu ?
"Tidak ada pak." jawab Pak Andy.
"Saya juga sudah cukup pak." Ujar Bu Sarah. Pak Andy mengakhiri sesi interview Livia dengan mengatakan bahwa mereka akan memberikan kabar 2 minggu lagi.
Begitu Livia keluar dari ruangan tersebut, "Kita istirahat untuk jam makan siang. Dan sepertinya saya ingin Livia yang menjadi karyawan magang perusahaan kita." Ujar Jimmy yang mendapat tatapan bingung dari 2 orang disampingnya.
"Tapi.. kenapa pak ? Dari segi kriteria begitu tidak sesuai dan sejak diinterview tadi saya melihat dia begitu tegang dan gugup." Pak Andy menyampaikan pendapatnya.
"Dan juga, komunikasinya sedikit kurang. Kalau kita menerimanya, bagaimana dengan orang-orang yang berada di luar ?" tanya Bu Sarah selaku kepala divisi Multimedia.
Jimmy melipat kedua tangannya di dada, "Saya melihat ada potensi untuk video editing melihat dari link yang sudah saya lihat kemarin malam bersamaan dengan video dari yang lain. Memang komunikasinya kurang, juga gugup dan tegang. Tidak ada salahnya dia dalam didikan saya. Untuk orang-orang diluar kalian interview saja seperti tadi seakan-akan kalian belum mengetahui siapa yang akan diterima. Setelah ini sampai sore saya ada di luar untuk meeting."
Pak Andy dan Bu Sarah saling menatap tak percaya akan keputusan dari CEOnya, "Oh iya." Jimmy berhenti di depan pintu dan berbalik, "Besok minta Livia bekerja jam 8 pagi dan untuk masalah tanda tangan kontrak beserta gaji biar saya saja yang urus." Ia pun pergi dari ruangan tersebut sambil tersenyum puas.
Mereka saling memandang.
CEO yang aneh.
Di Lovely Cafe....
Livia berdiam mencari info lowongan pekerjaan lain sembari menunggu keputusan dari Sapphire Blue Corp. Bagaimana bisa ia harus menunggu selama 2 minggu ? itu terlalu lama. Ponselnya berbunyi ada chat WhatsApp masuk.
**Narulita : Liv, sudah selesai interview?
Livia : Sudah. Baru aja dan disuruh nunggu 2 minggu.
Yeni : Bagaimana dengan CEO nya ?
Livia: dia tidak menyinggung sama sekali sih soal kemarin**.
Nia : bersikap profesional juga.
Tak lama ada chat masuk..
+62812xxxxxxxx : kau ada dimana ?
Livia hanya membacanya saja. Ia malas membalas chat itu. Lebih baik ia nikmati jam makan siang dengan Oreo Milkshake dan potongan brownies didepannya.
+62812xxxxxxxx : masih suka dengan brownies juga. Aku kira kau sudah berubah.
Livia membulatkan matanya.
Bagaimana ia bisa tahu?
Gadis itu menatap ke arah sekeliling kafe dan voila, Jimmy tengah duduk sendirian tak jauh darinya.
Tidak bisakah ia menjauh dari pria itu ?
Lebih baik berpura-pura tidak mengenalnya. Tak jauh dari tempat duduknya, ada 2 orang pria tua yang menatap Livia sembari tersenyum tak jelas. Gadis itu mulai risih karena dipandang seperti itu, terlebih lagi ia memakai rok hitam sedikit diatas lutut.
Lebih baik segera menghabiskan brownies ini dan langsung pergi. Tidak mungkin dia meminta bantuan pada Jimmy yang tak jauh darinya. Kafe ini penuh dengan karyawannya. Livia segera pergi setelah menghabiskan browniesnya, kedua pria paruh baya itu mengikutinya. Beruntung ia sudah memesan ojek online dan pergi dari tempat tersebut.
Sekertaris Jimmy baru saja selesai makan dan menghampiri bossnya. Namun, yang ia dapatkan adalah 2 orang pria asing yang masuk ke mobil polisi. "Maaf, saya terlambat." ia menghampiri Jimmy yang menatap tajam ke arah 2 orang tersebut.
"Ayo pergi." Perintah Jimmy.
Pada malam harinya, di Kost-an....
Livia menceritakan secara detail mengenai interview tadi siang. "Ya hanya begitu saja tidak ada yang menarik."
"Ganteng ga ?" tanya Hanna.
"Biasa saja." Ujar Livia sambil memainkan ponselnya.
"Menurutku lumayan malah." Narul mengutarakan pendapatnya.
Livia membulatkan matanya begitu mendapatkan email masuk di ponselnya. "Baru saja ada email masuk dari Sapphire Blue Corp." gadis itu menatap tak percaya ke teman-temannya.
"Isinya apa ?" Nia mulai penasaran.
"Aku diterima dan besok langsung bekerja."
Ash..
Ia tak tahu harus merespon bagaimana. Satu sisi senang sih akhirnya dapat tempat magang. Disisi lain, kenapa harus 1 ruangan dengan pria itu ?
3 Bulan lagi. Zzzz.....
"Seriusan ?" Mereka secara kompak mengucapkan 1 kata yang sama.
-To Be Continue-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Ika Aprianti SSC🌹
makin penasaran dulunya hub. Livia Jimmy seperti apa??
2020-08-18
1
IM silver
Hadir kembali nih Kak Wen
2020-07-02
1
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Pak andy sama bu sarah 2 minggu kelamaan kabarnya.
Ya sudah saya livia pindah saja kerja dgc kece jadi tukang buat kopi
2020-05-24
1