Part 14

Tubuh Livia bergetar hebat, "Aku bukan pembunuh." Semua orang terdiam dan bingung memandangnya. Ia menarik jas Robert, "Aku bukan pembunuh, Robert. Aku bukan pembunuh."

Yeni pindah ke samping Livia, "Tenang Liv."

Livia menangis di pelukan Robert, "Aku bukan pembunuh. Hiks."

Robert mengelus kepala Livia, "Iya. Kamu bukan pembunuh."

Yeni menatap ke arah Jimmy, "Saya minta tolong agar besok Livia tidak usah ikut dalam perjalanan bisnis anda ke Taiwan."

Jimmy mengganguk, "Baiklah."

"Berikan dia cuti selama beberapa hari sampai kondisinya agak membaik."

"Iya saya mengerti." Yeni mengambil tas Livia yang berada di meja pojok ruangan dan mengambil laptopnya. "Bentar ya. Jangan dimatiin dulu. Aku bawa dia ke rumahku sekarang juga." Ucapnya pada ketiga temannya melalui Skype.

"Ayo aku antar dengan mobilku." Ujar Robert menggendong Livia.

Yeni melempar kunci mobilnya ke bodyguard, "Kau bawa mobilku. Aku akan naik mobil Robert." Satu persatu mereka pergi meninggalkan Jimmy sendiri.

Pria itu tersenyum, "Sepertinya ia trauma akan masa lalu itu. Bagus. Aku akan memanfaatkan keadaannya untuk membuat Livia semakin terpuruk. Dia harus merasakan penderitaan yang berkali-kali lipat dari yang aku alami di masa lalu."

Tok.. tok.. tok...

"Masuk."

Bu Jasmine masuk, "Permisi. Ada telepon dari Ibu Tiara di line 1."

"Baiklah. Kau boleh pergi." Jimmy mengangkat telepon kantornya, "Ada apa ?"

Tiara yang berada di Rumah sakit menangis, "Kenapa kau tak datang menjengukku ?"

"Aku sedang sibuk."

"Kakiku patah karena tendangan wanita sinting itu dan akan sembuh 6 bulan kemudian."

Salahnya sendiri.

"Lalu ?"

"Kau seharusnya khawatir melihatku seperti ini dan membalaskan dendamku pada wanita itu."

"Tiara, dengarkan aku. Selama ini aku tidak pernah menggangap kau adalah kekasihku. Kau sendiri yang mengaku."

"Pria macam apa kau ini? kau menggangapku apa ? Aku sudah menyerahkan semuanya dan sekarang kau bertingkah seperti ini ?"

"Apakah aku pernah meminta kau menjual dirimu padaku ? Tidak. Kau yang datang dan menyerahkan dirimu sendiri padaku. Ya, sebagai pria normal tentu saja aku pasti akan tergoda. Jadi, mulai sekarang. Jangan pernah datang menemuiku lagi." Jimmy menutup teleponnya.

Tiara berteriak tidak terima akan keadaannya sekarang. "Kalian semua akan merasakan akibatnya karena sudah membuatku seperti ini !!!"

Di mobil Robert...

Livia tak bisa berhenti menangis dan terus menerus mengatakan dirinya bukan pembunuh. Ponsel Yeni berbunyi, "Ada apa, Rul ?"

'Aku baru selesai kerja dan bisa pulang setengah hari. Nia sudah memberitahu mengenai Livia. Ada dimana kalian sekarang?'

'Ke rumahku aja sekalian kau menginap disana saja.'

'Oke.' Yeni mematikan panggilan telepon.

Sesampainya di Rumah Yeni...

Begitu mereka tiba, Narul sudah menunggu di ruang tamu, "Ya ampun Livia. Kenapa bisa jadi begini ?"

Yeni mengambil laptopnya menyambungkan lagi skype yang tadi sempat tertunda, "Ai, kau masih disana kan ?"

'Iya Yen.'

"Bibi, tolong siapin minuman dan kue."

"Iya non."

"Kita Bawa Livia ke kamarku aja di lantai 2." Begitu tiba di kamar, Yeni menyuruh bodyguardnya pergi. Tak lama, para pelayan masuk mengantarkan minuman dan makanan setelah selesai mereka pamit pergi. Yeni langsung mengunci pintu kamarnya. Beruntung kamarnya kedap suara jadi apapun yang dibicarakan tidak akan tedengar dari luar.

"Bisa jelaskan kenapa dari tadi Livia terus mengatakan dirinya bukan pembunuh ?" Hanna menatap Robert untuk meminta penjelasan. "Kau tahu sesuatu yang tak kami ketahui 'kan ?"

"Dari pada hal itu, lebih baik kita membuatnya tenang dulu."

"Bagaimana caranya ?" Tanya Narul.

"Bentar aku buat dia rileks dulu agar bisa tidur." Robert menggendong Livia ke atas tempat tidur. Yeni berdiri dan pindah duduk di sofa yang agak jauh sambil menatap Robert yang sibuk menenangkan sahabatnya.

"Aku rasa nanti harus membuat perhitungan dengan wanita itu." Yeni mengukapkan kekesalannya. Ia mengambil ponsel, "Kau ingat wanita yang tadi aku tendang kakinya di Sapphire Blue Corp. Cari data selengkapnya mengenai wanita itu." ia mematikan ponselnya.

"Kalau kau butuh bantuan, aku punya banyak koneksi di dunia media." Tawar Ai Chan.

"Besok Livia jadi pergi ke luar negeri ?" Narul mentap gadis itu mulai terlihat tenang.

"Tidak. Aku meminta agar Livia tidak usah pergi sekaligus cuti sementara sampai ia benar-benar kembali sehat."

"Dia langsung setuju ?"

"Iya Na."

Robert menyelimuti Livia, "Dia sudah tertidur." ia berjalan mendekati teman-temannya.

"Kau tak mau menceritakan apapun pada kami ?" Hanna menatap tajam ke arahnya.

Robert terlihat bingung. Satu sisi ia tak tega untuk menceritakannya namun di sisi lain, Livia terlihat belum sembuh 100% dari traumanya. "Iya, akan aku ceritakan dari yang aku tahu saja ya." Ia mulai bercerita.

-To Be Continue-

Terpopuler

Comments

Ika Aprianti SSC🌹

Ika Aprianti SSC🌹

ok lanjut.....

2020-08-19

1

Ky2 SSC💕

Ky2 SSC💕

makin penasaran.. cusss lanjutt

2020-06-09

1

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Hemm, livia punya trauma apa yaa 🤔🤔🤔

2020-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15 : Flashback
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26 : Awal rencana
27 Part 27 : Pencarian Informasi (2)
28 Part 28 : Pernyataan Cinta
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34 : Flashback (2)
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37 : Rahasia terbongkar
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63 : Rahasia Terbongkar (2)
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68 : Terbongkarnya Rahasia
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75 : Livia dan Robert
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98 : Retaknya pertemanan
99 Part 99 : H-3 Ulang Tahun Perusahaan
100 Episode 100 : H-2 Ulang Tahun Perusahaan
101 Episode 101 : H-1 Ulang Tahun Perusahaan
102 Episode 102 : Ulang Tahun Perusahaan
103 Episode 103 : Ulang Tahun Perusahaan (2)
104 Episode 104 : Ulang Tahun Perusahaan (3)
105 Episode 105 : Ulang Tahun Perusahaan (4)
106 Episode 106 : Hancurnya Ulang Tahun Perusahaan (5)
107 Episode 107
108 Episode 108 : Pengakuan Yang Tak Terduga
109 Episode 109
110 Episode 110 : Rencana Baru
111 Episode 111 : Penolakan
112 Episode 112
113 Epispde 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129 (Episode Terakhir)
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15 : Flashback
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26 : Awal rencana
27
Part 27 : Pencarian Informasi (2)
28
Part 28 : Pernyataan Cinta
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34 : Flashback (2)
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37 : Rahasia terbongkar
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63 : Rahasia Terbongkar (2)
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68 : Terbongkarnya Rahasia
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75 : Livia dan Robert
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98 : Retaknya pertemanan
99
Part 99 : H-3 Ulang Tahun Perusahaan
100
Episode 100 : H-2 Ulang Tahun Perusahaan
101
Episode 101 : H-1 Ulang Tahun Perusahaan
102
Episode 102 : Ulang Tahun Perusahaan
103
Episode 103 : Ulang Tahun Perusahaan (2)
104
Episode 104 : Ulang Tahun Perusahaan (3)
105
Episode 105 : Ulang Tahun Perusahaan (4)
106
Episode 106 : Hancurnya Ulang Tahun Perusahaan (5)
107
Episode 107
108
Episode 108 : Pengakuan Yang Tak Terduga
109
Episode 109
110
Episode 110 : Rencana Baru
111
Episode 111 : Penolakan
112
Episode 112
113
Epispde 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129 (Episode Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!