Part 16

"Ya begitulah ceritanya." Robert mengakhiri ceritanya membuat teman-teman Livia terdiam. "Karena sejak kejadian itu ia trauma ketika ada banyak orang yang berbicara tidak-tidak di depannya, Via mengangap mereka menuduhnya sebagai pembunuh orang tuanya. Aku sudah pernah mengajaknya ke psikiater namun tak menunjukkan hasil yang signifikan. Traumanya itu hanya muncul ketika ia dihadapkan di situasi dimana semua orang menatap dan bebicara yang tidak-tidak tentangnya."

Mereka tidak menyangka Livia mengalami hal seperti itu. "Lalu, dimana paman dan bibinya sekarang ?" Tanya Narul.

"Dari kabar yang aku dengar mereka sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena kasus tabrak lari dan sekarang Livia hanya sebatang kara. Paman dan bibinya tidak mempunyai anak karena bibinya tidak bisa hamil."

Hanna menatap jam dinding, "Yen, kita balik kerja dulu ya sudah sejam di ruang meeting. Ntar malam kita ke rumahmu."

"Ya."

Robert berdiri, "Aku juga mau pamit karena masih ada urusan. Kalau kenapa-kenapa kau bisa menghubungiku."

"Oke."

Sore harinya...

Livia membuka matanya mendapati ia berada di tempat tidur, "Di kamar Yeni." Gadis itu terbangun dan mengingat akan kejadian tadi siang. Oh ya.. sepertinya Robert sudah membongkar sisi gelapnya selama ini di depan teman-temannya.

"Kau sudah bangun ?" Yeni menghampiri Livia. "Ayo turun kita makan malam bersama orang tuaku dan anak-anak yang lain."

Livia tersenyum masam, "Aku pasti terlihat sangat menyedihkan ya tadi."

"Sedikit. Tapi, lebih menyedihkan wanita yang membuat kau jadi begini. Ya.. mungkin aku akan berpikir positif kalau tidak ada dia datang ke kantormu maka tak mungkin kami semua tahu sisi gelap mu di masa lalu dari Robert."

Livia terdiam. Sudah ia duga..

Yeni menarik tangannya, "Ayo turun."

Di tempat lain....

"Jadi, bagaimana akhir dari kejadian tadi siang ?" Papa Jimmy membuka pembicaraan diantara mereka.

Jimmy tidak memandang papanya, "Yah.. Tiara mendapatkan malu yang luar biasa lalu dia merengek tentang kakinya yang patah karena ditendang oleh Yeni Kusuma itu juga baru sembuh 6 bulan kemudian. Yeni memintaku untuk mengijinkan Livia tidak ikut perjalanan bisnis ke Taiwan plus meminta Livia untuk cuti sampai keadaannya membaik."

"Kenapa kau bisa membawa Livia ke Taiwan ?"

"Sengaja. Agar menjadi bahan pembicaraan lagi tapi, aku sama sekali tidak menyangka kalau Tiara akan datang dan membuat semua hal yang aku inginkan terjadi. Terkadang wanita itu berguna juga."

"Papa minta kau hentikan membalaskan dendammu. Terlebih lagi ada keluarga Kusuma di pihaknya."

"Aku tak perduli. Sejak Livia mendaftar untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini aku sudah menyuruh orang menyelidikinya berserta semua teman-teman dekatnya. Siapa sangka dia memiliki banyak orang-orang seperti itu." Ya semuanya kecuali masa lalu tentang gadis itu. Ia tak perduli akan masa lalunya.

"Kita pernah hampir bangkrut karena berurusan dengan keluarga Wijaya lalu harus mengganti nama perusahaan. Dan sekarang kau juga berurusan dengan Kusuma. Kau ingin membuatku mati berdiri dengan semua ini."

"Apakah kakak tak pernah takut kalau seandainya kakak beneran jatuh cinta pada kak Livia ?" Tasya bersuara menatap kakaknya yang menatap tajam ke arahnya.

"Tidak mungkin aku jatuh cinta pada wanita seperti itu."

"Cinta dan benci berbeda tipis kak."

Jimmy berdiri, "Aku sudah selesai makan. Mau bersiap-siap untuk besok."

Seorang asisten rumah tangga berlari, "Maaf tuan di ruang tamu ada nona Tiara mengamuk disana."

Mereka berjalan menuju ruang tamu. Disana Tiara sedang duduk di kursi roda memerintahkan pelayannya untuk mengambil barang-barang kemudian memecahkannya. "Kenapa kau memecahkan semua barang disini ?" Tanya Tasya menatap tajam ke arahnya.

"Ini semua karena kelakuan kakakmu dan karyawannya yang baru aku jadi begini."

Jimmy berdecak, "Itu kan karena ulahmu sendiri. Jangan suka menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi padamu."

"Kenapa kau membela gadis itu ?"

"Siapa yang membelanya."

"Kau adalah kekasihku dan selamanya akan menjadi milikku."

Jimmy tersenyum merendahkan, "Wanita gila. Aku harus pergi ke kamar untuk bersiap-siap."

"Kau harus menemaniku disini Alex. Gara-gara kau dan wanita itu aku jadi seperti ini."

Jimmy berbalik menatapnya tajam, "Yang membuatmu seperti ini dan menyiramu bukan aku. Kau bisa cari teman Livia yang membuatmu seperti ini. Yeni Kusuma. Kau cari saja dia aku cape."

"Alex... Alex.. Argh..."

"Ayo kita juga masuk ke dalam. Bibi nanti dibereskan ya ?" ajak Mama Jimmy.

"Baik nyonya besar." Keluarga itu pergi meninggalkan Tiara sendirian bersama pelayannya. Wanita itu mengambil ponselnya, "Aku mau kalian mengobrak-abrik Perusahaan Kusuma malam ini juga. Saya akan membayar 2 kali lipat." Tiara mematikan ponselnya. "Ayo kita pulang." Ujarnya pada pelayannya.

Di Kamar Yeni....

"Makasih ya kalian sudah perduli dan mau menemaniku sampai seperti ini. Maaf kalau aku menyusahkan kalian." Livia menundukkan kepalanya.

Ai Chan merangkul Livia, "Tak apa. Kita 'kan sahabatan sejak awal kuliah. Kalau ada apa-apa cerita saja. Kita akan bantu kok."

"Yeni !!" Seorang pria yang 3 tahun lebih tua dari Yeni masuk ke kamarnya, "Kau kenal wanita bernama Tiara?"

"Tidak." Jawabnya singkat.

"Tiara nama wanita yang kau permalukan di kantor Jimmy tadi siang." Jelas Livia.

"Ohh dia. Kenapa ? kakak suka padanya ? Aku tak sudi punya kakak ipar seperti itu."

"Siapa coba yang suka padanya. Aku mendapat telepon dari orang suruhanmu. Dia mau menelepon mu tapi tak aktif."

"Owh, batre hp ku mati sedang di-charge."

"Dia bilang Tiara menyuruh beberapa orang datang untuk merusak kantor kita besok."

"Ck..seharusnya aku membuatnya meninggal kalau begitu."

Hanna menatap ke Yeni, "Mau kita bantu ?"

"Bagaimana caranya ?" Hanna, Nia dan Ai Chan saling tersenyum. Livia tak'kan mau ikut-ikutan. Biarkan saja mereka asyik dengan mainan barunya. Tapi, ambil lah sisi baiknya ia tak perlu pergi ke luar negeri besok.

"Kau tentu tahu kita tengah sibuk akan program baru hologram. Kita bertiga sudah menyelesaikannya. Bagaimana kalau kita langsung mengetestnya saja ?" Saran Hanna. Yeni menatap ke arah kakaknya, bagaimana pun keputusan harus berada di tangan kakaknya.

"Oke, tidak masalah kita bisa coba. Kakak akan menelepon security yang berjaga untuk tidak masuk ke dalam kantor."

"Kita pindah yuk ke ruang nonton film. Kakak sekalian ajak papa dan mama. Ai Chan, sekalian bawa laptopnya juga." Yeni tertawa kecil berjalan ke luar dari kamar. Mereka mengikuti Yeni menuju ruang film.

"Kau ingin menonton apa, Yeni?" Papa Yeni menunggu di dalam ruang film bersama istrinya. "Wanita gila yang aku permalukan di Kantor Sapphire Blue, dia tak terima aku buat tak bisa berjalan selama 6 bulan lalu, kakak masuk ke kamarku tadi dan memberitahukan jika wanita itu mengirimkan anak buahnya untuk merusak perusahaan kita. Si Hanna memberikan ide bagaimana jika kita kerjai saja mereka sekaligus mengetest proyek Hologram yang sudah kita buat bertahun-tahun."

"Gambar seperti apa yang ingin kau tampilkan ?"

"Hantu.. Pembunuhan sadis. Sepertinya cukup membuat mereka syok." Ucap Yeni dengan santai.

Ponsel Livia berdering "Saya permisi dulu om..tante.." Gadis itu keluar.

"Dengan binatang buas saja Yeni kalau mereka tidak takut baru ke hal yang lebih ekstrem." Saran mama Yeni membuat puterinya mengalah.

"Iya Ma. Lumayan dapat mainan baru."

Tak butuh waktu lama, ada 10 orang berpakaian serba hitam berhasil masuk ke perusahaan Kusuma dengan mudah. Tentu saja, kakak Yeni sudah menginformasikan renxana itu kepada security disana untuk membiarkan orang-orang tak dikenal pun masuk. "Hanna.. coba zoom wajah mereka semua." Yeni mulai memberikan perintah.

"Bentar." Hanna merupakan anak dari yang punya perusahaan yang bergerak di bidang IT. Tentulah, ia begitu pandai untuk urusan berbau komputer.

"Hanna nyalakan liftnya. Buka semua seakan-akan ada yang menekannya."

"Iya Yen. Biar aku, Ai Chan dan Nia yang ngerjain mereka. Kau diam saja dan menonton." Jawab Hanna. Beruntunglah jika Ai Chan dan Nia sempat mengerti mengenai IT juga jadi semua hal tak harus ia kerjakan sendiri.

Yeni tersenyum puas melihat pria-pria itu ketakutan. "Bentar, aku nyalain suaranya dulu." Di setiap titik perusahaan Kusuma dipasang CCTV yang bukan hanya untuk merekam tapi juga bisa mendengarkan suara orang-orang di mana pun dalam perusahaan itu.

"Boss.. k..kok liftnya terbuka semua." Seorang anak buah dari penyusup itu terlihat tampak ketakutan.

"Ayo masuk. Jangan penakut begitu. Kalian jaga disini beritahu kalau ada security." Perintah bossnya yang masuk ke salah satu lift bersama 7 anak buahnya. Boss penyusup menekan lantai 3 dari 20 lantai yang ada.

"Gantian aku ya. " Ujar Ai Chan yang menyalakan angka 13 sehingga lift tersebut melewati lantai 3 dan berhenti di lantai 13.

"K..kol kita ada di lantai 13 bos ? Tadi saya kan menekan lantai 3 ?" Sebagian anak buahnya mulai ketakutan.

"Begitu saja takut. Ayo kita lihat apa yang bisa kita lakukan di ruangan ini. Kalian berpencar dan rusak semua barang-barang yang ada." Peritah boss penyusup.

"Munculin cekikikan hantu." Perintah Yeni.

"B..boss suara siapa itu ?" Seorang anak buahnya mulai menatap ke arah sekeliling.

"Coba kita munculin 1 hantu untuk test apakah hologram ini seperti aslinya atau tidak ?" Ujar Nia.

Nia memunculkan 1 sosok pocong dalam bentuk hologram yang menghampiri sekelompok penyusup itu. "B..Boss.. Ada pocong.." Mereka berlari ke sisi lain dari lantai 13.

"Ikutin Nia. Aku mau tahu seberapa tahan lama hologram itu berfungsi dengan baik." Perintah Yeni yang memandang ke arah Pintu.

Kenapa Livia lama sekali meneleponnya ?

Para penyusup itu berhenti untuk mengatur pernapasan mereka, "Tidak disangka Perusahaan ini ada penunggunya. Buat kaget saja."

"Mana pocongnya, Nia ?"

"Hilang, Yen. Tidak bisa muncul terlalu lama."

"Coba kita munculin ular." Ujar Hanna.

"B..boss.. ada ular. Kyaaa..." Mereka berlari dan segera menekan lift. Pintu lift menyala , mereka menekan lantai 15.

"Liftnya matiin ah.." Karena ulah Ai Chan, lift seketika mati.

"B..boss ini kenapa mati liftnya ?" Tanya salah satu anak buahnya.

"Jangan-jangan penunggu disini marah karena kita merusak tempat mereka boss." Ucap anak buahnya yang lain.

Nia berbalik memandang Yeni, "Kita apain lagi mereka?"

Yeni tampak berpikir sejenak, "Kita tampilkan hantu dengan wajah rusak ke mereka dengan bilang untuk jangan pernah menggangu tempat ini, bisa ?"

Kakak Yeni bergidik ngeri, Adiknya terlalu sering menonton film hantu. "Bentar dicoba dulu." Membutuhkan waktu 5 menit Hanna mencoba dan ternyata berhasil.

1 ruangan film dikagetkan dengan teriakan para penyusup itu. Dengan segera mereka menekan lantai dasar dan lift turun. Begitu pintu lift terbuka mereka langsung lari terbirit-birit. Sebagian anak buahnya tampak bingung, begitu mereka berbalik hologram hantu wajah rusak itu menghampiri mereka dan ikut lari.

-To Be Continue-

Terpopuler

Comments

Ika Aprianti SSC🌹

Ika Aprianti SSC🌹

persahabatan yg kompak👍😁😁

2020-08-19

1

R⃟ tinilare 💕

R⃟ tinilare 💕

😆😆😆😆😆

2020-08-17

1

Dii 💔🥀

Dii 💔🥀

ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣

2020-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15 : Flashback
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26 : Awal rencana
27 Part 27 : Pencarian Informasi (2)
28 Part 28 : Pernyataan Cinta
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34 : Flashback (2)
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37 : Rahasia terbongkar
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63 : Rahasia Terbongkar (2)
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68 : Terbongkarnya Rahasia
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75 : Livia dan Robert
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98 : Retaknya pertemanan
99 Part 99 : H-3 Ulang Tahun Perusahaan
100 Episode 100 : H-2 Ulang Tahun Perusahaan
101 Episode 101 : H-1 Ulang Tahun Perusahaan
102 Episode 102 : Ulang Tahun Perusahaan
103 Episode 103 : Ulang Tahun Perusahaan (2)
104 Episode 104 : Ulang Tahun Perusahaan (3)
105 Episode 105 : Ulang Tahun Perusahaan (4)
106 Episode 106 : Hancurnya Ulang Tahun Perusahaan (5)
107 Episode 107
108 Episode 108 : Pengakuan Yang Tak Terduga
109 Episode 109
110 Episode 110 : Rencana Baru
111 Episode 111 : Penolakan
112 Episode 112
113 Epispde 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129 (Episode Terakhir)
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15 : Flashback
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26 : Awal rencana
27
Part 27 : Pencarian Informasi (2)
28
Part 28 : Pernyataan Cinta
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34 : Flashback (2)
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37 : Rahasia terbongkar
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63 : Rahasia Terbongkar (2)
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68 : Terbongkarnya Rahasia
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75 : Livia dan Robert
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98 : Retaknya pertemanan
99
Part 99 : H-3 Ulang Tahun Perusahaan
100
Episode 100 : H-2 Ulang Tahun Perusahaan
101
Episode 101 : H-1 Ulang Tahun Perusahaan
102
Episode 102 : Ulang Tahun Perusahaan
103
Episode 103 : Ulang Tahun Perusahaan (2)
104
Episode 104 : Ulang Tahun Perusahaan (3)
105
Episode 105 : Ulang Tahun Perusahaan (4)
106
Episode 106 : Hancurnya Ulang Tahun Perusahaan (5)
107
Episode 107
108
Episode 108 : Pengakuan Yang Tak Terduga
109
Episode 109
110
Episode 110 : Rencana Baru
111
Episode 111 : Penolakan
112
Episode 112
113
Epispde 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129 (Episode Terakhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!