Kedekatan

Bu Rosna merasa gelisah, dari tadi keluar masuk kamar tidak ada tujuan. Panggilan masuk dari pak Cokro dua jam lalu yang diterimanya, menyisakan dilema di hati Bu Rosna. Melihat keseriusan Aleta dalam menempuh studinya, menjadikan Bu Rosna berpikir dua kali untuk menyampaikan amanah dari pak Cokro. Tapi melihat kedekatan Aleta dengan Haris dan Ferdinand, juga menimbulkan rasa was-was di hatinya.

Aleta yang dari pagi berkutat dengan tugas-tugasnya, terlalu sibuk untuk diganggu. Ajakan Corry dan Rina untuk jalan-jalan juga ditolak Aleta dengan halus.

"Tok...tok..., kak Aleta..,' terdengar suara Dewi memanggil dari luar kamar.

"Sebentar dhik " Aleta menjawab sambil beranjak keluar dari kamar.

"Ada apa dhik," tanya Aleta.

"Di luar ada yang cari kakak, tiga orang jumlahnya. Sepertinya belum pernah kesini sebelumnya kak."

"Ya, makasih ya dhik. Kakak akan menemui tamunya dulu, sekarang adhik tolong bantu kakak ya untuk memanggil ibu."

"Iya kak," kata Dewi sambil berlari mencari Bu Rosna..

Setelah merapikan bajunya yang berantakan dan menyisir rambutnya, Aleta keluar menemui tamu. Di halaman panti ada dua buah mobil yang diparkir berdampingan. Satu mobil *Ond* C*V masih plat putih merah dan satunya mobil dengan branding "onda. Kemudian Aleta juga melihat ada tiga orang laki-laki sedang duduk berselonjor kaki di atas lincak.

"Selamat siang, apakah Bapak-bapak mencari saya," tanya Aleta sopan.

Ketiga orang itu menoleh ke arah Aleta.

"Selamat siang, kami dari dealer "Onda cabang Klaten mau ketemu dengan mbak Aleta."

"Kenalkan nama saya Roosman, dia Adit, dan yang ini Rahman." kata Roosman memperkenalkan dirinya dan juga temannya sambil mengulurkan tangannya.

"Iya dengan saya sendiri, apa ada yang bisa saya bantu." jwab Aleta sambil menyalami mereka.

"Apakah kami boleh duduk."

"Oh ya, silakan duduk, maaf saya sampai lupa mempersilakan." jawab Aleta malu.

"Ada apa nak, kata Dewi mencari ibu. Owalah... ada tamu to.ini." kata Bu Rosna dari arah dalam.

"Begini Bu, mbak Aleta kami dari dealer, mau mengirimkan pesanan mobil atas nama Aleta. Kami mohon mbak Aleta bisa bekerja sama untuk melengkapi administrasi."

"Tapi kami tidak merasa pesan," protes Aleta.

"Mohon maaf mbak, mobil ini sudah dibayar cash oleh pemesan atas nama Bapak Cokrodirjo."

"Sebenarnya pemesanan sudah dilakukan satu minggu yang lalu, tapi karena stock kosong maka barang baru bisa dikirim hari ini."

Aleta menatap Bu Rosna, dan Bu Rosna hanya menganggukkan kepala.

"Tolong bantu mempermudah kami mbak, kami hanya pekerja."

"Pak Cokro juga berpesan, jika mbak Aleta kurang berkenan dengan type mobil ini, maka dengan senang hati kami diminta untuk mengganti dengan tipe yang lain sesuai kesukaan mbak Aleta."

"Bantu mereka nak, mereka hanya pelaksana. Kan ibu sudah bilang, kalau Aleta tidak memilih, maka kakek Cokro akan langsung mengirim mobil kesini."

"Trus untuk apa Bu, Aleta dan ibu juga tidak bisa mengemudikan mobilnya." kata Aleta polos.

"Kan bisa belajar, banyak tuh di kota tempat kursus mengemudi." kata Bu Rosna.

"Iya juga ya, ya sudah besok minta bantu kak Ferdi untuk ngajarin Aleta ya Bu."

Bu Rosna hanya bisa mengangguk, meskipun kurang setuju kalau Aleta dekat dengan laki-laki. Amanah dari pak Cokro sangat berat untuk dijaganya.

Akhirnya Aleta menanda tangani surat-surat bukti serah terima barang, kuitansi, surat garansi, dan asuransi. Setelah dirasa cukup, pihak dealer menyerahkan kunci mobil, kemudian berpamitan untuk melanjutkan tugasnya yang lain.

*****

Hari-hari Aleta sepulang kuliah diisi dengan kesibukannya berlatih mengemudi mobil. Ferdinand seperti mendapatkan rejeki nomplok, karena tidak perlu membuat janji ketemu, dia selalu berada di samping wanita pujaan hatinya.

"Alhamdulillah, Aleta sudah lancar mengemudikannya." sorak Aleta bahagia karena dia sudah berhasil menguasai ketrampilan mengemudi di tanjakan, berhenti di tanjakan, tikungan.

"Terima kasih kak Ferdi, "

"Sama-sama Aleta, tapi nanti kakak sudah ga bisa nih berduaan dengan Aleta satu mobil bareng." kata Ferdinand.

"He...he..., kak Ferdi kan bisa kesini tiap sore tapi ngeles adik-adik sih."

"Siap tuan putri, ngeles juga tidak apa-apa, yang penting kakak bisa ketemu Aleta." goda Ferdi yang sukses membuat Aleta tersipu malu.

"Putar balik saja ya kak, Aleta dah capek nih." kata Aleta.

"Iya sayang, kakak ngikut Aleta saja." tanpa sadar Ferdinand memanggil Aleta dengan kata sayang.

Tiba-tiba mereka jadi terdiam.

"Kok sayang, kak Ferdi pasti kepikiran sama pacarnya ya, sampai kelepasan panggil Aleta pakai kata sayang." kata Aleta dengan pipi memerah menghilangkan kecanggungan.

"Kakak tidak punya pacar Aleta, kakak mau sama kayak prinsip Aleta, langsung melamar dan menikah, tanpa pacaran." jawab Ferdinand sambil memandang wajah Aleta.

Aleta merasa risih dipandangi Ferdinand.

"Kak, lihatnya ke lain donk, Khan Aleta malu wajahnya dilihatin terus." kata Aleta salah tingkah.

"Kalau Aleta pipinya merah, kakak jadi gemes deh, pingin nyiwel pipi yang kayak bakpao." goda Ferdinand sambil mencubit kecil pipi Aleta.

Aleta yang belum pernah disentuh dekat oleh laki-laki manapun, kulitnya seperti kesetrum, dan pipinya tambah merah."

Tiba-tiba Aleta merasa detak jantungnya bertambah kencang, seketika dia merasa gugup. Kemudi yang dipegangnya mengarah ke kiri jalan.

"Hati-hati Aleta, kendalikan kemudi kalau tidak mau mobilnya menabrak badan jalan." dengan lembut Ferdinand mengingatkan Aleta

"Iya kak, tapi berhenti donk jangan godain Aleta. Kan jadinya Aleta gugup karena deg degan."

Ferdinand tersenyum bahagia melihat gadis polos yang sangat diinginkan untuk menjadi pendamping hidupnya.

"Sabar Ferd... pelan-pelan," Ferdinand menasehati dirinya sendiri.

Tak terasa mobil sudah dikemudikan Aleta menuju halaman parkir.

"Alhamdulillah, sukses hari ini. Turun yuk kak," ajak Aleta.

"Yukkk, siapa tahu nasibku hari ini beruntung, dapat hadiah segelas es teh manis yang disajikan gadis yang manis juga." kata Ferdinand tak henti-hentinya menggoda Aleta.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju teras rumah utama. Ferdinand langsung duduk istirahat di lincak teras.

"Aleta ke belakang dulu ya kak, mau bikin es teh manis." pamit Aleta.

"Ya," jawab Ferdinand sambil merebahkan badannya di lincak.

"Nak Ferdi capek ya," tiba-tiba Bu Rosna muncul mengajak Ferdi mengobrol.

"Tidak kok Bu, cuman tadi di jalan panas banget jadi kok energi kayak tersedot." jawab Ferdi sambil bangun dari tidurannya.

"Maaf ya nak jadi nyusahin nak Ferdi, kemaren ibu suruh belajar setirnya dengan tempat kursus di kota. Tapi Aleta nya tidak mau, katanya milih diajarin nak Ferdi saja."

"Tidak apa-apa Bu Rosna, Ferdi bahagia kok bisa dekat dengan Aleta terus." jawab Ferdinand yang sukses menambah galau hati Bu Rosna.

"Hubungan kalian bagaimana nak,"

"Kami dekat Bu, tapi saat ini baru sebatas teman karena Aleta tidak mau pacaran, katanya mau menikah langsung saja."

"Semoga Ferdi bisa beruntung ya Bu." kata Ferdinand sambil senyum-senyum.

Bu Rosna pura-pura tidak mendengar apa yang baru saja dikatakan Ferdinand. Setelah menakar perasaan Ferdinand untuk Aleta, Bu Rosna sudah membuat keputusan.

"Sudah ya nak, lanjutkan istirahatnya, ibu mau istirahat juga."

"Iya Bu Rosna," jawab Ferdinand.

******

Terpopuler

Comments

trisss

trisss

ferdi udah kode2

2021-08-20

2

lihat semua
Episodes
1 Aleta
2 Panti Asuhan Rejeki
3 Kakek Cokro
4 Perhatian
5 Oh Angkot...
6 Diantar Pulang
7 Jemputan
8 Kembali
9 Amanah
10 Pendekatan
11 Kedekatan
12 Bimbang
13 Keputusan
14 Tadabbur Alam
15 Persiapan
16 Akad Nikah
17 Haris
18 Salah Paham
19 Malam Penggoda
20 Janji
21 Berdua
22 Keluarga Atmaja
23 Pertemuan Keluarga
24 Penindasan
25 Akhirnya....
26 Malu
27 Short course
28 Perbedaan
29 Dating
30 Berkunjung
31 Pengertian
32 Ngambek
33 Dia Istriku
34 Pelajaran pada Istriku
35 Pembelaan
36 Taktik
37 Ubud
38 Family gathering
39 Suasana Pagi
40 Wisata
41 Ijin
42 Rumah Baru
43 Bertemu Ferdinand
44 Bertemu Ferdinand
45 Saling Melindungi
46 Datangnya
47 Akhirnya
48 Kesalahpahaman
49 Jalan-jalan
50 Positif
51 Rencana Awal Rengganis
52 Syukuran
53 Kekacauan
54 Sisa Kekacauan
55 Kalut
56 Trauma psikologis
57 Rumah Kost
58 Bukan karena Perjodohan
59 Tekad
60 Magang
61 Mengikutinya
62 Aksi dulu Bicara kemudian
63 Melepaskan Kerinduan
64 Lapor Diri
65 Raditya
66 Strategi Baru
67 Konspirasi
68 Magang
69 Perlakuan Raditya
70 Keinginan Alami
71 Pengintaian
72 Bu Rosna
73 Rutinitas Magang
74 Ibu dan Anak
75 Pembebasan
76 Penanganan
77 Klarifikasi
78 Ijin
79 Tindakan Lanjutan
80 Siasat Cokro
81 Gelisah
82 Tak Sengaja
83 Kebersamaan
84 Suami dan Istri
85 Kunjungan
86 Rencana Ekspansi
87 Kejatuhan Rengganis
88 Terkuaknya Rahasia
89 Jalan-jalan
90 Ngemall
91 Kenyataan
92 Upaya Pencarian
93 Titik Terang
94 Kebenaran
95 Istriku
96 Kumpul Keluarga
97 Berita Bahagia
98 Pamit
99 Upaya Pendekatan
100 Kembalinya Maurin
101 Ketemu Teman
102 Nikmat Berkumpul
103 Test DNA
104 Test Ulang
105 Test Pack
106 Pregnant
107 Jawaban
108 Pengunduran diri
109 Persiapan Mitoni
110 Komitmen Bersama
111 Bicara Tua
112 Melahirkan
113 Arend dan Arick
114 Rencana Rolland
115 Doa Restu
116 Pesta
117 Daddy Rindu
118 Kembali
119 Teman baru
120 Auntie
121 Not Our Business
122 Kasih Sayang
123 Tamu
124 Insiden
125 KRITIS
126 Wasiat
127 Terima Kasih
128 Hubungan Darah
129 Galau
130 Perubahan dalam Hidup
131 Urusan yang Tua
132 Hak Waris
133 Wait and See
134 Oma dan Mama
135 Tutup Usia
136 Pemakaman
137 Posesif
138 Mommy Aleta
139 He is Your Father
140 Kamu Hanya Milikku
141 Kumpul
142 Kebersamaan
143 Oma dan Mama
144 Berdamai
145 Madu
146 Bimbang
147 Sepakat
148 Papa Biologis
149 Kesalahan Masa Lalu
150 Jealous
151 Field Trip
152 Selamat Tinggal Bandung
153 Chapter 153 Harvard
154 PENGUMUMAN
155 Chapter 154 EXTRA
156 Chapter 155 EXTRA 2
157 Cerita baru
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Aleta
2
Panti Asuhan Rejeki
3
Kakek Cokro
4
Perhatian
5
Oh Angkot...
6
Diantar Pulang
7
Jemputan
8
Kembali
9
Amanah
10
Pendekatan
11
Kedekatan
12
Bimbang
13
Keputusan
14
Tadabbur Alam
15
Persiapan
16
Akad Nikah
17
Haris
18
Salah Paham
19
Malam Penggoda
20
Janji
21
Berdua
22
Keluarga Atmaja
23
Pertemuan Keluarga
24
Penindasan
25
Akhirnya....
26
Malu
27
Short course
28
Perbedaan
29
Dating
30
Berkunjung
31
Pengertian
32
Ngambek
33
Dia Istriku
34
Pelajaran pada Istriku
35
Pembelaan
36
Taktik
37
Ubud
38
Family gathering
39
Suasana Pagi
40
Wisata
41
Ijin
42
Rumah Baru
43
Bertemu Ferdinand
44
Bertemu Ferdinand
45
Saling Melindungi
46
Datangnya
47
Akhirnya
48
Kesalahpahaman
49
Jalan-jalan
50
Positif
51
Rencana Awal Rengganis
52
Syukuran
53
Kekacauan
54
Sisa Kekacauan
55
Kalut
56
Trauma psikologis
57
Rumah Kost
58
Bukan karena Perjodohan
59
Tekad
60
Magang
61
Mengikutinya
62
Aksi dulu Bicara kemudian
63
Melepaskan Kerinduan
64
Lapor Diri
65
Raditya
66
Strategi Baru
67
Konspirasi
68
Magang
69
Perlakuan Raditya
70
Keinginan Alami
71
Pengintaian
72
Bu Rosna
73
Rutinitas Magang
74
Ibu dan Anak
75
Pembebasan
76
Penanganan
77
Klarifikasi
78
Ijin
79
Tindakan Lanjutan
80
Siasat Cokro
81
Gelisah
82
Tak Sengaja
83
Kebersamaan
84
Suami dan Istri
85
Kunjungan
86
Rencana Ekspansi
87
Kejatuhan Rengganis
88
Terkuaknya Rahasia
89
Jalan-jalan
90
Ngemall
91
Kenyataan
92
Upaya Pencarian
93
Titik Terang
94
Kebenaran
95
Istriku
96
Kumpul Keluarga
97
Berita Bahagia
98
Pamit
99
Upaya Pendekatan
100
Kembalinya Maurin
101
Ketemu Teman
102
Nikmat Berkumpul
103
Test DNA
104
Test Ulang
105
Test Pack
106
Pregnant
107
Jawaban
108
Pengunduran diri
109
Persiapan Mitoni
110
Komitmen Bersama
111
Bicara Tua
112
Melahirkan
113
Arend dan Arick
114
Rencana Rolland
115
Doa Restu
116
Pesta
117
Daddy Rindu
118
Kembali
119
Teman baru
120
Auntie
121
Not Our Business
122
Kasih Sayang
123
Tamu
124
Insiden
125
KRITIS
126
Wasiat
127
Terima Kasih
128
Hubungan Darah
129
Galau
130
Perubahan dalam Hidup
131
Urusan yang Tua
132
Hak Waris
133
Wait and See
134
Oma dan Mama
135
Tutup Usia
136
Pemakaman
137
Posesif
138
Mommy Aleta
139
He is Your Father
140
Kamu Hanya Milikku
141
Kumpul
142
Kebersamaan
143
Oma dan Mama
144
Berdamai
145
Madu
146
Bimbang
147
Sepakat
148
Papa Biologis
149
Kesalahan Masa Lalu
150
Jealous
151
Field Trip
152
Selamat Tinggal Bandung
153
Chapter 153 Harvard
154
PENGUMUMAN
155
Chapter 154 EXTRA
156
Chapter 155 EXTRA 2
157
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!