Oh Angkot...

Karena ada jadwal kuliah pagi, pukul enam Dev sudah bersiap untuk berangkat menuju kampus. Aleta segera mencari Bu Rosna dan kakek Cokro untuk meminta ijin, dan menemukan keduanya sedang mengobrol di teras rumah utama panti.

"Ibu, Kakek...., Aleta berangkat ke kampus dulu ya."

"Naik apa nak ke kampusnya" tanya kakek Cokro.

"Naik angkutan umum kek, Aleta sudah terbiasa. Nanti di pinggir desa setiap tiga puluh menit ada angkot kuning yang lewat."

"Iya hati-hati di jalan Aleta."

Setelah berpamitan dengan Bu Rosna dan kakek Cokro, Aleta segera berangkat ke kampus. Hari ini Aleta memiliki kelas jam delapan dan jam sebelas siang, dan saat ini jarum jam masih menunjukkan pukul 06.30.

Aleta berdiri di pinggir jalan desa menunggu Angkot jalur K, dan sudah tiga puluh menit dia berdiri di pinggir jalan namun angkot yang di tunggu belum juga datang. Sesekali Aleta melihat jam tangan yang melingkari pergelangan tangannya, karena empat puluh menit lagi dia harus sudah berada di kelas.

"Drtt...drttt...," ponsel Aleta bergetar di dalam sakunya.

Aleta segera mengeluarkan ponselnya dari saku, melihat nama Cory yang muncul di layar, kemudian menerima panggilan masuk.

"Assalamualaikum,"

"Wa Alaikum salam, kamu posisi dimana Aleta? Tumben jam segini belum nyampe kelas."

Aleta menyampaikan alasan terkendala belum sampai kampus, dan sekaligus minta bantuan Cory menyampaikan ijin kepada dosen pengampu terkait kemungkinannya datang terlambat.

"Baiklah hati-hati Aleta, semoga ada pangeran tampan yang menjadi dewa penolong mu hari ini." goda Cory.

Setelah mengakhiri panggilan, Aleta masih berdiri menunggu angkot. Tetapi lima belas menit tambahan waktu, Angkot tetap belum juga muncul. Memperkirakan waktunya tidak akan cukup, Aleta memutuskan untuk kembali pulang ke panti. Baru saja Aleta masuk gerbang desa, terdengar suara klakson mobil.

"Tin...tin..., Aleta tunggu," terdengar suara laki-laki berteriak menghentikan Aleta.

Aleta menengok ke belakang, dan terlihat Ferdinand dari kaca pintu depan memanggilnya.

"Ayuk bareng aku, kamu ada kelas kan setengah jam lagi."

Aleta menganggukkan kepalanya, dan dengan penuh tanda tanya dia berbalik menghampiri mobil. Tapi karena keinginannya besar untuk menghadiri perkuliahan, Aleta menghapus pikirannya dan bergegas masuk ke mobil bersama Ferdinand.

"Kak Ferdi kok bisa sampai sini,"

"Tadi kebetulan aku pas mau berangkat, tiba-tiba Cory kasih tahu kamu masih nunggu angkot."

"Ya udah sekalian jalan aku belok kesini"

"Oh karena Cory ya, makanya kok bisa kebetulan. Makasih ya kak sudah membantu Aleta."

Ferdinand menbalas ucapan terima kasih Aleta dengan senyuman, kemudian segera menjalankan mobilnya.

Aleta hanya memikirkan bagaimana bisa segera ke kampus, sehingga tidak berpikir untuk menolak tawaran Ferdinand. Lima belas menit perjalanan, mobil memasuki halaman kampus dan berhenti di tempat parkir.

"Kak Ferdi kita berpisah disini ya, kelas Aleta sudah akan dimulai."

"Ok, kelasku juga sudah akan dimulai."

"Makasih ya kak Ferdi, kalo ga ada kakak tadi, Aleta jadinya bolos deh."

"Iya sama-sama, setiap hari antar jemput Aleta kakak juga mau kok."

"Nanti siang kita lanjutkan ngobrolnya ya. Kita ketemu di kantin." kata Ferdinand.

"Iya kak, Aleta ke kelas dulu."

Mereka akhirnya berpisah di Selasar kampus, karena mereka memiliki jurusan yang berbeda, maka gedung perkuliahannya juga berbeda. Aleta segera memasuki kelas, dan melihat ada satu kursi kosong di samping Cory. Kebetulan Cory pas memandang ke pintu masuk, dan melambaikan tangannya memanggil Aleta duduk di sampingnya. Aleta segera menduduki ke kursi yang sudah disiapkan Cory untuknya.

"Dih..., yang baru saja dijemput sang Arjuna." dengan suara lirih Cory menggoda sahabatnya.

"Aku sebenarnya ingin membuat perhitungan denganmu Cor, tapi karena tidak ada pilihan lagi."

"Yah..., bagaimanapun terima kasih ya. sudah memberikan pertolongan yang menjeratku."

"akhirnya aku bisa hadir di kelas ini." ucap Aleta cemberut.

"Kwkkkk... kwkkk..., lucu ekspresimu kalau sedang cemberut." ledek Cory.

"Selamat pagi." tiba-tiba dosen pengampu mata kuliah Kalkulus yang bernama pak Yudha memasuki kelas.

"Selamat pagi pak," jawab semua mahasiswa yang hadir serempak.

"Sudah siap untuk kuliah pagi ini?"

"Siap pak,"

"Baiklah hari ini kita masih melanjutkan materi Minggu yang lalu, yaitu tentang fungsi kuadrat."

"Jadi jika ada pernyataan kita diminta mencari nilai atau titik optimum, minimum, maksimum maka cara penyelesaiannya adalah dengan mencari nilai marginal dari fungsi tersebut."

"Setelah kita menemukan nilai marginal, baru nilai tersebut kita samakan dengan nol.

"Sekarang pertanyaannya, bagaimana kita mendapatkan nilai marginal. Ayuk siapa yang masih ingat materi Minggu lalu."

Kelas seketika hening, tidak ada yang mengangkat mukanya.

"Gimana ini, kok kelas jadi anteng. Baru Minggu lalu lho materinya, gimana nanti kalau pas ujian," tanya pak Yudha.

Karena tidak ada yang merespon pertanyaan pak Yudha akhirnya Aleta mengacungkan jarinya.

"Ya Aleta, gimana cara mencari nilai marginal.?"

"Kalau salah tidak apa-apa ya pak."

"Ya, jawablah,"

"Cara mencari nilai marginal adalah, fungsinya kita cari turunan pertama. Misalkan Marginal Revenue kita turunkan dari fungsi Total Revenue terhadap Q atau quantity dari barangnya." jawab Aleta.

"Bagus Aleta, jawabanmu tepat sekali." pak Yudha mengapresiasi jawaban Aleta.

Pak Yudha kemudian melanjutkan materi kuliah hari ini. Kuliah diakhiri pukul 10.40, karena mata kuliah ini penuh dengan materi hitungan, waktu perkuliahan terasa cukup singkat.

*****

Seusai mata kuliah yang kedua, Aleta memenuhi janjinya menemui Ferdinand di kantin. Sebenarnya dia mengajak Cory untuk menemani, tetapi sepertinya Cory sengaja menghindarinya.

Sesampainya di kantin, Aleta melihat Ferdinand sudah menunggunya di meja.

Aleta langsung menghampiri dan duduk di depannya.

"Sudah lama kak nunggunya."

"Belum, baru tiga puluh menit," jawab Ferdinand tersenyum. Di depannya sudah ada satu gelas es teh yang sudah habis airnya.

"Tiga puluh menit itu mah lama kak, maaf ya soalnya kelas Aleta dosennya tertib," kata Aleta penuh rasa bersalah.

"Halah ga pa pa..., Aleta mau makan apa,"

"Apa ya kak, bakso aja deh, minumnya es teh. Kayaknya segar deh."

"Siap bukkk," canda Ferdinand, kemudian dia menuju kasir untuk order makanan dan minuman mereka.

Tidak menunggu terlalu lama, pesanan mereka sudah terhidang di meja.

"Aleta habis ini mau kemana."

"Mau langsung pulang kak, Aleta tidak bisa bermain kemana-mana seperti teman-teman yang lain."

"Aleta punya momongan adik-adik kak yang harus didampingi belajar," katanya tanpa mengeluh.

"Kapan-kapan kakak boleh main ke panti ya, sesekali ikut mendampingi adik-adik."

"Ya bolehlah, masak main saja tidak diperbolehkan."

"Ayuk dihabiskan baksonya, nanti pulang kak Ferdi antar sampai panti ya,"

"Ga usah kak, Aleta naik angkot saja." cegah Aleta.

"Kalau angkotnya ga lewat, Aleta mau jalan kaki sampai rumah? Sudah pokoknya Kakak antar Aleta sampai tempat, kan kakak juga pingin kenalan dengan adik-adik."

"Ya boleh kak, asal tidak merepotkan kakak saja."

Aleta akhirnya mengizinkan Ferdinand mengantarnya sampai panti.

******

Terpopuler

Comments

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Dev nyasar kesini 😁

2021-10-09

2

Richa Wahyuni Permana

Richa Wahyuni Permana

namanya banyak yg sama dengan nama novel 1 nya thor,mending ganti aja namanya,bingung nanti...
ngebayanginya baca yg 1 sama yg ini susah,haluku buyar .hehehe

2021-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Aleta
2 Panti Asuhan Rejeki
3 Kakek Cokro
4 Perhatian
5 Oh Angkot...
6 Diantar Pulang
7 Jemputan
8 Kembali
9 Amanah
10 Pendekatan
11 Kedekatan
12 Bimbang
13 Keputusan
14 Tadabbur Alam
15 Persiapan
16 Akad Nikah
17 Haris
18 Salah Paham
19 Malam Penggoda
20 Janji
21 Berdua
22 Keluarga Atmaja
23 Pertemuan Keluarga
24 Penindasan
25 Akhirnya....
26 Malu
27 Short course
28 Perbedaan
29 Dating
30 Berkunjung
31 Pengertian
32 Ngambek
33 Dia Istriku
34 Pelajaran pada Istriku
35 Pembelaan
36 Taktik
37 Ubud
38 Family gathering
39 Suasana Pagi
40 Wisata
41 Ijin
42 Rumah Baru
43 Bertemu Ferdinand
44 Bertemu Ferdinand
45 Saling Melindungi
46 Datangnya
47 Akhirnya
48 Kesalahpahaman
49 Jalan-jalan
50 Positif
51 Rencana Awal Rengganis
52 Syukuran
53 Kekacauan
54 Sisa Kekacauan
55 Kalut
56 Trauma psikologis
57 Rumah Kost
58 Bukan karena Perjodohan
59 Tekad
60 Magang
61 Mengikutinya
62 Aksi dulu Bicara kemudian
63 Melepaskan Kerinduan
64 Lapor Diri
65 Raditya
66 Strategi Baru
67 Konspirasi
68 Magang
69 Perlakuan Raditya
70 Keinginan Alami
71 Pengintaian
72 Bu Rosna
73 Rutinitas Magang
74 Ibu dan Anak
75 Pembebasan
76 Penanganan
77 Klarifikasi
78 Ijin
79 Tindakan Lanjutan
80 Siasat Cokro
81 Gelisah
82 Tak Sengaja
83 Kebersamaan
84 Suami dan Istri
85 Kunjungan
86 Rencana Ekspansi
87 Kejatuhan Rengganis
88 Terkuaknya Rahasia
89 Jalan-jalan
90 Ngemall
91 Kenyataan
92 Upaya Pencarian
93 Titik Terang
94 Kebenaran
95 Istriku
96 Kumpul Keluarga
97 Berita Bahagia
98 Pamit
99 Upaya Pendekatan
100 Kembalinya Maurin
101 Ketemu Teman
102 Nikmat Berkumpul
103 Test DNA
104 Test Ulang
105 Test Pack
106 Pregnant
107 Jawaban
108 Pengunduran diri
109 Persiapan Mitoni
110 Komitmen Bersama
111 Bicara Tua
112 Melahirkan
113 Arend dan Arick
114 Rencana Rolland
115 Doa Restu
116 Pesta
117 Daddy Rindu
118 Kembali
119 Teman baru
120 Auntie
121 Not Our Business
122 Kasih Sayang
123 Tamu
124 Insiden
125 KRITIS
126 Wasiat
127 Terima Kasih
128 Hubungan Darah
129 Galau
130 Perubahan dalam Hidup
131 Urusan yang Tua
132 Hak Waris
133 Wait and See
134 Oma dan Mama
135 Tutup Usia
136 Pemakaman
137 Posesif
138 Mommy Aleta
139 He is Your Father
140 Kamu Hanya Milikku
141 Kumpul
142 Kebersamaan
143 Oma dan Mama
144 Berdamai
145 Madu
146 Bimbang
147 Sepakat
148 Papa Biologis
149 Kesalahan Masa Lalu
150 Jealous
151 Field Trip
152 Selamat Tinggal Bandung
153 Chapter 153 Harvard
154 PENGUMUMAN
155 Chapter 154 EXTRA
156 Chapter 155 EXTRA 2
157 Cerita baru
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Aleta
2
Panti Asuhan Rejeki
3
Kakek Cokro
4
Perhatian
5
Oh Angkot...
6
Diantar Pulang
7
Jemputan
8
Kembali
9
Amanah
10
Pendekatan
11
Kedekatan
12
Bimbang
13
Keputusan
14
Tadabbur Alam
15
Persiapan
16
Akad Nikah
17
Haris
18
Salah Paham
19
Malam Penggoda
20
Janji
21
Berdua
22
Keluarga Atmaja
23
Pertemuan Keluarga
24
Penindasan
25
Akhirnya....
26
Malu
27
Short course
28
Perbedaan
29
Dating
30
Berkunjung
31
Pengertian
32
Ngambek
33
Dia Istriku
34
Pelajaran pada Istriku
35
Pembelaan
36
Taktik
37
Ubud
38
Family gathering
39
Suasana Pagi
40
Wisata
41
Ijin
42
Rumah Baru
43
Bertemu Ferdinand
44
Bertemu Ferdinand
45
Saling Melindungi
46
Datangnya
47
Akhirnya
48
Kesalahpahaman
49
Jalan-jalan
50
Positif
51
Rencana Awal Rengganis
52
Syukuran
53
Kekacauan
54
Sisa Kekacauan
55
Kalut
56
Trauma psikologis
57
Rumah Kost
58
Bukan karena Perjodohan
59
Tekad
60
Magang
61
Mengikutinya
62
Aksi dulu Bicara kemudian
63
Melepaskan Kerinduan
64
Lapor Diri
65
Raditya
66
Strategi Baru
67
Konspirasi
68
Magang
69
Perlakuan Raditya
70
Keinginan Alami
71
Pengintaian
72
Bu Rosna
73
Rutinitas Magang
74
Ibu dan Anak
75
Pembebasan
76
Penanganan
77
Klarifikasi
78
Ijin
79
Tindakan Lanjutan
80
Siasat Cokro
81
Gelisah
82
Tak Sengaja
83
Kebersamaan
84
Suami dan Istri
85
Kunjungan
86
Rencana Ekspansi
87
Kejatuhan Rengganis
88
Terkuaknya Rahasia
89
Jalan-jalan
90
Ngemall
91
Kenyataan
92
Upaya Pencarian
93
Titik Terang
94
Kebenaran
95
Istriku
96
Kumpul Keluarga
97
Berita Bahagia
98
Pamit
99
Upaya Pendekatan
100
Kembalinya Maurin
101
Ketemu Teman
102
Nikmat Berkumpul
103
Test DNA
104
Test Ulang
105
Test Pack
106
Pregnant
107
Jawaban
108
Pengunduran diri
109
Persiapan Mitoni
110
Komitmen Bersama
111
Bicara Tua
112
Melahirkan
113
Arend dan Arick
114
Rencana Rolland
115
Doa Restu
116
Pesta
117
Daddy Rindu
118
Kembali
119
Teman baru
120
Auntie
121
Not Our Business
122
Kasih Sayang
123
Tamu
124
Insiden
125
KRITIS
126
Wasiat
127
Terima Kasih
128
Hubungan Darah
129
Galau
130
Perubahan dalam Hidup
131
Urusan yang Tua
132
Hak Waris
133
Wait and See
134
Oma dan Mama
135
Tutup Usia
136
Pemakaman
137
Posesif
138
Mommy Aleta
139
He is Your Father
140
Kamu Hanya Milikku
141
Kumpul
142
Kebersamaan
143
Oma dan Mama
144
Berdamai
145
Madu
146
Bimbang
147
Sepakat
148
Papa Biologis
149
Kesalahan Masa Lalu
150
Jealous
151
Field Trip
152
Selamat Tinggal Bandung
153
Chapter 153 Harvard
154
PENGUMUMAN
155
Chapter 154 EXTRA
156
Chapter 155 EXTRA 2
157
Cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!