Cenzo yang saat itu sedang memeriksa beberapa berkas perusahaanya. Cenzo merasakan bahwa ponsel di saku jasnya bergetar. Dia mengambilnya dan terlihat nama Jimin di panggilan masuk, Cenzo segera mengangkat panggilan tersebut. Dia penasaran kabar apa yang akan Jimin sampaikan padanya sekarang.
"Hemm... katakan" Ucap Cenzo dengan cuek.
"Aku punya kabar untukmu. Tadi saat aku datang untuk memeriksa kondisi wanitamu didalam sedang ada temannya yang datang menjenguk" Jelasnya pada Cenzo
"Terus poin pentingnya apa"
"Dengarkan, Temannya yang datang itu berjumlah sekitar 6 orang, 4 pria dan yang 2 wanita. Apa kau tidak ragu kalau salah satu dari pria tersebut adalah kekasihnya" Jimin mencoba menggoda Cenzo
Cenzo yang mendengar itu langsung berdiri. Kenapa ia tak pernah memikirkannya sebelumnya. Apa mungkin benar yang dibilang okeh Jimin. Pikirannya sangat kacau.
"Park Jimin...... Jangan kau coba-coba menggodaku, atau kau akan terima akibatnya sendiri" Teriak Cenzo pada jimin dari sebrang telepon
"Kalau kau tidak mempercayaiku kau bisa datang dan melihatnya sendiri" Ucap Jimin dan langsung mematikan panggilan secara sepihak.
Cenzo yang tau kalau Jimin tiba-tiba mematikan telfonnya membuatnya sangat kesal
"Jimin Sialan"
Cenzo mencoba menenangkan pikirannya. Dia harus berfikiran positif untuk saat ini. Cenzo mendudukkan dirinya di sofa dan memijit pelipisnya.
"Jika saja kau bukan temanku akan ku bunuh kau" Gumam Cenzo
"Ke ruanganku sekarang" Ucap Cenzo yang sedang menghubungi Suho dari ponselnya dan langsung mematikan panggilan tanpa menunggu jawaban dari Suho.
Suho pun langsung pergi keruangan Cenzo. Suho tau pasti saat ini mood Cenzo sedang tidak baik. Dari pada dia mendapat omelan dari bosnya itu lebih baik dia menurut dan segera kesana.
Tok tok tok.....
"Masuk" Ucap Cenzo dari dalam.
Suho yang mendengar jawaban bosnya langsung masuk kedalam
"Apa ada yang bisa saya bantu bos" Tanyanya pada Cenzo dengan hati-hati
"Kau sekarang ke rumah sakit, dan pastikan apa yang dibilang Jimin itu tidak benar"
"Baiklah bos saya permisi"
"Jangan lupa kau hubungi aku jika sudah tau kebenarannya"
"Baik"
Suho tak habis pikir dengan bosnya itu, tanpa menjelaskan apa masalahnya tiba-tiba menyuruhnya untuk ke rumah sakit.
Suho yakin jika bosnya itu sedang dikerjai oleh Jimin, tapi Cenzo tidak menyadarinya. Dan sekarang dirinyalah yang susah harus menyelesaikan masalahnya. Sungguh pekerjaan yang melelahkan.
Setelah sampai dirumah sakit Suho langsung menuju ke ruangan Jimin.
Tot tok tok....
"Masuk"
Terlihat Jimin sedang duduk dan memainkan ponselnya
"Permisi tuan, Saya disuruh datang kesini untuk memastikan perkataan anda" Jelas Suho
"Dasar Cenzo. Aku hanya sedang mengerjainya, kenapa malah dia buat serius" Ucap Jimin sambil menaruh ponselnya diatas meja dan berjalan mendekati Suho
"Aku sudah memastikan tadi dan mereka hanya temannya Nona itu. Suster yang bertugas denganku tadi tidak sengaja mendengar" Jimin mencoba menjelaskan kepada Suho.
"Baiklah tuan kalau begitu saya permisi untuk kembali menemui bos Cenzo ke kantor"
"Kau jauh-jauh kesini hanya untuk bertanya tentang itu dan langsung kembali" Jimin tak habis pikir dengan Suho kenapa dia bisa tahan bekerja dengan Cenzo yang keras kepala itu
"Iya tuan saya permisi selamat siang"
Suho pun segera kembali ke kantor saat sudah mendapatkan jawaban yang diinginkan bosnya.
Suho langsung masuk keruangan Cenzo dan memberitahu penjelasan dari Jimin tadi.
"Tuan Jimin bilang mereka hanyalah teman Nona itu bos, tadi salah satu suster yang bertugas dengan tuan Jimin tak sengaja mendengarnya"
"Hemmm... baiklah, kau lanjutlah bekerja" Ucap Cenzo dengan santainya
Suho pun membungkukkan tubuhnya dan keluar dari ruangan Cenzo
"Hahahaha.... Hanya itu tanggapannya? Bos benar-benar sangat menyebalkan" Ucap Suho sambil terus menggerutu menuju ke ruangannya.
Next.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Greenenly
haiihh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-08-14
0
Greenenly
emang dia tau perkataan jimin tdi?
2024-08-14
0
Dewi Zahra
semangat suhu
2022-07-27
0