Setelah beberapa saat Nara sudah menghabiskan makanannya.
Nara duduk dan hanyut dalam lamunannya, memikirkan kehidupannya yang sangat membosankan dan tidak ada menarik-menaiknya.
Sampai pada suara telfon membuyarkan lamunan Nara. Nara melihat ponselnya dan ternyata yang menghubunginya adalah Park Soobin. Dengan senyum mengembang Nara mengangkat panggilan itu.
"Hallo....."
"Kau sedang dimana sayang?"
Ya, yang menelfon adalah kekasih Nara
"Aku sedang diluar dan akan pergi bersama temanku" Jawab Nara
"Baiklah kau hati-hati dijalan, jangan pulang terlalu larut, dan kabari aku jika kau pulang nanti"
"Baiklah, selamat malam"
Setelah menutup panggilan itu Nara melihat jam di ponselnya ternyata sudah pukul 9 malam.
Selang beberapa saat kemudian ponselnya kembali berbunyi dan yang menghubungi adalah Jenny.
"Nara kau dimana sekarang?, Kau harus ikut sekarang, dan kau tidak boleh mengingkari janjimu" ucap Jenny
Sungguh teman Nara yang satu ini selalu pandai mengancam Nara dengan kata-kata
"Apa kalian sudah ditempat?" Tanya Nara
"Ya..... kita semua sudah disini dan hanya kau yang tidak ada"
"Baiklah, baiklah..... Katakan dimana tempatnya"
"Club Octagon, cepatlah datang"
Nara pun langsung mematikan telfon dan menuju ke sana, menghentikan sebuah taksi agar cepat sampai.
"Ke Club Octagon pak"
"Baik Nona"
Setelah sekitar 20 menit Nara telah sampai disana.
"Sudah sampai Nona" Kata supir taksi
"Iya pak" Setelah membayar Nara pun segera turun.
Terlihat banyak sekali mobil-mobil yang terparkir diluar Club tersebut.
Suasananya masih belum begitu ramai, mungkin sekitar 1 atau 2 jam lagi orang-orang akan berdatangan.
Saat masuk ke dalam Nara melihat banyak sekali seseorang yang bercumbu didepan banyak orang tanpa rasa malu, seakan dunia hanya milik mereka berdua. Suara musik yang kencang memekakkan telinga, bau alkohol, bau asap rokok. Kalian bisa membayangkan sendiri bagaimana suasana disana.
Nara melihat teman-temannya yang sedang duduk disudut ruangan itu. Han melambaikan tangannya kearah Nara
Nara pun langsung menuju kearah mereka.
"Haii....." Sapa Nara pada mereka.
"Hai...." Mereka semua dengan spontan menjawab dan tersenyum kearah Nara
"Akhirnya kau datang juga" Kata Chan
"Ya aku datang" Jawab Nara sambil mendudukkan tubuhnya di sofa
"Anak pintar" Ucap Chan dan mengelus kepalaku seperti anak anjing
Ternyata yang datang hanya mereka yang tadi ke Cafe, tidak ada tambahan anak lagi yang ikut. Mungkin yang lain sedang sibuk.
Malam ini Nara terlihat lebih santai. Saling mengobrol dan bertukar cerita satu sama lain. Sesaat kemudian minuman pun datang, mereka memesan beberapa botol wine.
"Cheers......" Ucap mereka bersama dengan mengangkat gelas mereka dan bersulang
"Wowww.... Ini sangat nikma" ucap Reno
"Ya kau benar" Jawab Lia Membenarkan
Beberapa saat kemudian terlihat seorang DJ naik ke atas panggung, mereka pun bersorak kepada seseorang itu untuk segera memutar musiknya.
tanpa menunggu lama lagi akhirnya DJ itu mulai memainkan musiknya. Teman-teman Nara langsung berlari ke arah kumpulan orang yang sedang menggoyangkan tubuhnya mengikuti musik yang sedang diputar.
Nara tak tertarik dengan itu, dan lebih memilih duduk di tempatnya dan memainkan ponselnya.
Nara tau di situasi seperti itu orang-orang akan memanfaatkan keadaan dengan menggoda lawan jenis, dan Nara paling tidak suka itu.
Saat Nara sedang fokus pada ponselnya tiba-tiba ada seorang pria yang duduk di sampingnya dengan jarak yang sangat dekat.
"Kenapa kau diam disini cantik, ayo menari denganku" Ucap pria itu
"Tidak terima kasih" tolak Nara
Pria itu menatap Nara dari atas sampai bawah, Nara yang ditatap seperti itu merasa tidak nyaman seperti dirinya sedang ditelanjangi oleh tatapan pria itu
"Jangan takut cantik, panggil saja aku Charter " ucapnya sambil mengulurkan tangannya pada Nara
"Nara" Jawab Nara sambil menjabat tangan pria itu.
Namun saat Nara akan melepaskan tangannya pria itu tetap saja mencengkram tangan Nara.
"Maaf tuan, tapi bisakah kau lepaskan tanganku" Ujar Nara
Pria itu tidak memperdulikan ucapan Nara dan tetap menggenggam tangan Nara sampai seseorang datang dan menarik tangan Nara dari pria itu.
"Hey bro, ada perlu apa dengan kekasih ku" Ucap Lucas pada pria
"Tidak ada" Ucap pria itu dan segera pergi meninggalkan Nara.
"Yang lain pada kemana Lucas" Tanya Nara
"Ada yang masih menari, ada juga yang udah booking kamar" Jawab Lucas dengan santai
saya hanya berkenalan dengannya, kalau begitu saya permisi"
Nara hanya bisa mengelus dadanya heran dengan kelakuan teman-teman itu. Mereka berfikir kalau **** itu adalah hal yang biasa.
Tak terasa waktu sudah semakin larut.
Nara melihat jam di tangannya dan menunjukkan pukul 01.00 malam.
"Lucas ini sudah larut apa kau tak pulang" Ajak Nara pada Lucas
"Iya sudah sangat larut, kau tunggu disini aku akan memanggil Chan dan Reno" ujar Lucas
"Cepatlah"
Setelah beberapa saat terlihat Lucas datang bersama dengan Chan dan Reno yang sedang memapah Bitna yang mabuk.
"Ayo Nara" Ucap Reno
"Yang lain bagaimana" Tanya Nara
"Kau tengang saja mereka sudah besar dan bisa pulang sendiri" Ujar Lucas dan langsung berjalan kearah pintu keluar
Saat Nara akan keluar, didepan pintu Nara tak sengaja menubruk seseorang yang baru saja masuk.
Nara yang terlalu sibuk dengan ponselnya tidak begitu memperhatikan jalan didepannya
Brukkk.....
"Aahhh....." Nara pun terjatuh karena menubruk tubuh seseorang.
Pria itu segera berjongkok dan menanyakan keadaan Nara
"Apa kau tidak terluka? Kau menabrak tubuhku lumayan kencang tadi hingga kau terjatuh?" Tanya pria itu ke Nara
"Aku tak apa-apa" Ucap Nara dengan tersenyum
Deggggggg.........
Ternyata pria yang Nara tabrak adalah Cenzo yang datang untuk menemui klien bisnisnya.
"Dia kan wanita yang ada di Cafe tadi" Ucap Cenzo dalam hati.
Saat Cenzo sedang sibuk dengan lamunannya kemudian suara Nara membuyarkan lamunannya.
"Tuan, Maaf saya permisi dulu. Dan maaf untuk kejadian barusan" Nara tersenyum dan berjalan meninggalkan Cenzo yang terus menatap kepergian Nara
"Kau cari tau tentang wanita yang baru saja berbicara denganku" Ucap Cenzo pada Suho
"Baik tuan saya akan mencari secepatnya" Jawab Suho dengan sopan
"Oke, ayo sekarang kita masuk".
Cenzo dan Suho pun berjalan masuk kedalam Club tersebut. Cenzo terus saja berjalan dengan Senyum yang sulit diartikan sedang menghiasi wajahnya.
Next.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
aurel chantika
duh ,,udah jam 1 pagi masih juga ada pertemuan bisnis.
2023-02-06
0
Dewi Zahra
semangat kak
2022-07-27
0
Salma Syam
nara.. kamu dicari cenzo. pria ganteng tajir melintir dan yang pasti tidak brensek.. pria yang pernah terluka biasanya aja setia
2022-06-12
0