Setelah melakukan berbagai pekerjaan yang melelahkan, Cenzo masih harus menyelesaikan beberapa berkas lagi yang harus Cenzo tandatangani. Cenzo terlalu larut dalam pekerjaan hingga lupa waktu.
Cenzo sudah menyelesaikan pekerjaannya dan dilihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 11.30
"Sudah sangat larut sebaiknya aku pulang"
.
.
Cenzo pun mulai mengendarai mobilnya menuju apartemen. Cenzo akan ke apartemennya jika banyak pekerjaan di kantor dan membuatnya harus pulang malam Karena jarak apartemen dan kantor lumayan dekat. Kalau Cenzo kembali ke rumahnya dengan keadaan lelah dan mengantuk terlalu beresiko diperjalanan.
Cenzo telah sampai di apartemennya dan segera membersihkan diri terlebih dahulu, setelah selesai dia menuju dapur.
Cenzo mengambil ramyeon dari dalam laci dan memasaknya. Setelah semua sudah matang Cenzo langsung melahapnya.
"Ramyeon menang sangat sedap" Ucap Cenzo disela-sela makan.
Setelah Cenzo menyelesaikan makan malamnya atau bisa dibilang makan tengah malamnya itu Cenzo segera menuju ke kamarnya untuk tidur.
"Apakah kabarmu baik disana ma?, aku merindukanmu"
Cenzo selalu merindukan Mamanya, tapi mamanya seperti memberi jarak padanya.
Cenzo selalu menghubungi mamanya tapi tidak pernah dijawab, jadi Cenzo hanya bisa meninggalkan pesan saja tanpa tau bagaimana kabar mamanya itu. Walaupun Cenzo meninggalkan pesan pun tidak pernah ada balasan dari Mamanya. Sungguh sangat memperihatinkan.
Dirasa sudah lelah dengan beban pikirannya, Cenzo pun memutuskan untuk tidur. Setidaknya Cenzo bisa melupakan masalahnya untuk sesaat dan kembali mengingatnya setelah bangun nanti.
Pagi hari......
Hari ini Nara terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Nara berencana akan datang ketempat kekasihnya setelah pulang dari kampus nanti untuk memberi kejutan dan memberitahukan bahwa dirinya sudah pindah dari rumah.
Setelah selesai dia langsung berangkat menuju Kampus dengan Jalan kaki karena jarak apartemen dan kampusnya cukup dekat dan itu mempermudahkan dirinya.
Pelajaran pertama pun dimulai. Dosen menjelaskan pelajaran didepan dengan serius tapi tidak dengan muridnya.
Ada yang mengobrol, tertidur, bergurau, bahkan ada yang sedang pacaran di dalam kelas.
Sungguh situasi yang sangat memperihatinkan.
Tak terasa akhirnya Pelajaran telah berakhir.
Beberapa bulan lagi jadwal Nara akan sangat padat untuk menjalani ujian akhir, karena Nara sudah semester akhir.
Setelah dosen keluar Nara segera merapikan buku-bukunya dan berjalan keluar meninggalkan kelas. Nara sungguh tidak sabar ingin bertemu dengan kekasihnya.
"Nara......" Panggil seseorang
"Iya"Jawab Nara dan menoleh kebelakang
Dia pun langsung menghampiri Nara
"Ada apa Rose?"
"Kau mau kemana? kenapa buru-buru" tanyanya pada Nara
"Eemmm... aku mau ke tempat Park Soobin"
"Ohhh kau mau kesana, baiklah hati-hati di jalan"
"Oke"
Nara pun langsung pergi dari area kampus dan berhenti di halte bus. Nara memilih menggunakan bus saja untuk kesana.
"Aku sungguh tak sabar bertemu dengannya, aku sungguh merindukannya" Kata Nara dengan memandangi foto mereka berdua di ponsel.
Akhirnya setelah beberapa saat Nara pun sampai di pemberhentian halte bus yang dekat dengan apartemen kekasihnya. Hanya perlu berjalan saja, mungkin sekitar 5 menit.
Nara sekarang sudah sampai di apartemen kekasihnya dan langsung masuk ke dalam karena Nara tau kode aksesnya.
Saat masuk kondisi apartemen sangat sunyi.
Nara mencari kekasihnya mulai dari dapur sampai kamar mandi tapi tidak menemukannya.
Nara memutuskan untuk mengecek di dalam kamar. Saat akan membuka pintu dia mendengar kalau di dalam seperti ada seseorang didalam sana, Nara yakin yang ada didalam adalah kekasihnya.
Nara langsung membuka pintu tersebut dan yang Nara lihat adalah pemandangan yang sangat menyakitkan.
"Park Soobin" Teriak Nara kepada kekasihnya yang sedang bercumbu dengan seorang perempuan bahkan tubuh mereka sudah sama-sama polos tanpa sehelai benang pun.
Soobin yang melihat Nara disana langsung menghentikan aktivitasnya bersama wanita itu.
Nara langsung menutup pintu dengan kencang dan pergi meninggalkan tempat itu.
Soobin yang melihat Nara pergi tidak mengejarnya dan malah melanjutkan aktivitasnya yang sedang bercumbu dengan wanita itu.
"Apa kau tidak mengejarnya" tanya wanita itu dan mengehentikan aktivitas Soobin yang menggerayangi tubuhnya.
"Nanti saja aku akan menemuinya. Kita baru saja akan memulainya, aku tidak mau jika harus berakhir begitu saja" Kata Soobin yang kembali \*\*\*\*\*\*\* bibir wanita itu dan memulai aksinya.
.
.
.
Saat ini pikiran Nara sangat kacau.
"Kenapa hidup selalu mempermainkan ku" Ucapnya disela-sela tangisan
"Apa aku memang tidak pantas mendapat kebahagiaan dari siapapun. Aku merasa bahwa hanya aku yang menyedihkan diantara teman-teman ku"
Nara bergegas kembali ke apartemennya untuk menenangkan dirinya.
Setelah beberapa saat Nara pun sampai.
Nara langsung bergegas masuk ke dalam, menjatuhkan dirinya diatas tempat tidur dan menangis sejadi-jadinya.
"Mulai saat ini aku tidak akan mudah percaya dengan ucapan seorang pria dan aku akan menjaga jarak dari mereka" Ucap Nara penuh keyakinan.
Nara memutuskan untuk tidur. Dia sangatlah lelah karena berjalan kaki cukup jauh tadi dan lelah menangis juga. Nara pun mulai terlelap dalam tidurnya.
Park Soobin

Next.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Dewi Zahra
sabar Nara
2022-07-27
0
Qorie Izraini
ku menangiiiisss ....
2022-06-03
1
cah solo
hampir smua novel yg saya baca sllu saja sexs bebas yg terjadi... ini akan mnimbulkan dampak yg bruk utk anak remaja apalagi ditambah skg teknologi yg smkin canggih... inilah titik terendah suatu moral dan agama...
2022-05-27
0