Keesokan harinya Nara melakukan aktivitas seperti biasa. Nara mencoba untuk melupakan kejadian kemarin dan berkonsentrasi pada kehidupannya selanjutnya.
Semua mata pelajaran sudah selesai. Sekarang menunjukkan pukul 03.00 sore dan Nara segera pulang ke rumah.
Setelah sampai dirumah dan membersihkan tubuhnya, Nara berjalan kearah dapur dan membuka lemari pendingin itu.
"Tidak ada apa-apa disini, lebih baik aku makan diluar setelah itu pergi ke supermarket untuk memenuhi isi lemari pendingin itu"
"Baiklah ayo bersiap dan berangkat" ujar Nara pada di
Nara merasa lebih baik sekarang dari pada sebelumnya. Merasa tidak memiliki beban yang berat lagi dalam hidupnya, hidupnya menjadi lebih damai.
Nara memutuskan untuk ke restoran terlebih dahulu untuk mengisi perutnya. Nara memilih mengendarai Sepeda motor sportnya yang baru saja dia beli dari hasil uang penjualan tasnya tersebut.
Nara mulai memakai helmnya dan menyalakan motor barunya tersebut, setelah itu melajukan dengan kecepatan penuh.
Tak butuh waktu lama akhirnya Nara sampai di restoran tersebut. Nara langsung masuk kedalam dan memesan makan. Nara duduk di meja dekat dengan jendela kaca. Nara memainkan ponsel selama menunggu makannya datang.
Pelayan pun datang membawa pesanan Nara.
"Selamat menikmati makanannya" Ucap pelayan tersebut kepada Nara dengan ramah
"Terima kasih" jawab Nara
Ketika Nara sedang asik menyantap makanan datanglah seorang pria dan langsung duduk didepan Nara.
"Hay sayang. Kenapa tak mengabari ku beberapa hari ini" Kata pria itu pada Nara
Nara pun langsung menatap pria tersebut dengan muka datar.
"Apa kau tak punya cermin di rumahmu?. Kalau kau tak punya biar aku pinjamkan" Jawab Nara dengan malas.
Nara tak menghiraukan keberadaan Soobin pada saat itu. Nara pun melanjutkan makannya dan segera pergi dari situ.
Saat Nara akan melajukan motornya tiba-tiba Soobin berhenti didepannya dan menghalangi Nara.
"Menyingkirlah aku akan pergi" Teriak Nara pada Soobin.
Nara tak habis pikir pada pria itu kenapa seakan-akan dia tak pernah melakukan kesalahan apa pun.
"Tak akan sebelum kau mau bicara padaku. Ayo lah kita bicara sebentar saja"
Sebenarnya Nara sudah sangat malas meladeni pria ini. Nara terpaksa menuruti perkataan Soobin, Nara juga penasaran apa yang akan Soobin bicarakan padanya.
Mereka kembali kedalam restoran tersebut.
Sekitar 5 menit Soobin hanya diam menatap Nara.
"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Nara yang sudah kehabisan kesabarannya
"Baiklah, sebenarnya yang kau lihat kemarin hanyalah salah paham. Dia menggodaku kemarin" Jelas Soobin pada Nara
"Park Soobin, aku sudah melihatnya dengan mata dan kepalaku sendiri. Kita sudah menjalani hubungan selama 3 tahun, tapi ini yang ku dapatkan, sebuah penghianatan" Ucap Nara yang mulai mengeluarkan isi hatinya
Soobin hanya diam mendengar perkataan Nara. Sungguh dia sangat bingung mau menjawab apa.
"Tapi kau juga salah Nara. Kau tak pernah memberikan yang ku inginkan. Kau tak pernah mau saat aku akan menyentuhmu" Kata Soobin
"Apakah aku bisa menjamin jika aku mau memberikan tubuhku kau tidak akan mengkhianati ku?. Ini semua sudah berakhir Soobin. Kita akhiri saja semuanya sampai disini"
"Tapi aku tidak mau putus denganmu" Soobin menolak keputusan Nara yang ingin mengakhiri hubungan mereka.
"Seharusnya kau berfikir dulu sebelum berbuat sejauh ini. Aku sudah tak bisa menjalin hubungan dengan orang yang suka bermain wanita sepertimu. Sampai kapan pun laki-laki seperti itu tidak akan berubah. mulai saat ini kita putus dan jangan menggangguku lagi"
Setelah berbicara itu Nara pun pergi dari restoran itu dan pulang ke apartemennya.
Next......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Dewi Zahra
kasian Nara nya
2022-07-27
0
cah solo
bgus nara pertahankan prinsipmu... harga sebuah mahkota keperawanan adalah harga diri wanita
2022-05-27
0
Kartin Kiama
q banget Nara,, pribadi seprti Nara ini yg kusuka
cepat bangkit dri keterpurukan,,wanita tangguh
2022-05-18
0