Setelah Cenzo menyelesaikan makannya dia dengan cepat langsung kembali ke kantor karena masih banyak sekali berkas-berkas yang belum dia cek dan di tandatangani sedang menumpuk di mejanya.
Tak butuh waktu lama, Cenzo pun akhirnya telah sampai di kantornya dan langsung menuju ruangannya.
Cenzo duduk di kursi kebesarannya. Dari atas meja kita bisa melihat sebuah papan yang bertuliskan "CEO VINCENZO WERTHEIMER"
Seorang CEO yang terkenal dengan ketegasan dan kekerasannya.
Perusahaan yang sangat maju hingga mendapat peringat perusahaan terbesar sedunia tidak akan membuat dirinya menjadi orang yang menya-menye. Jadi Cenzo harus tegas agar tidak ada orang berani macam-macam dengannya dan agar perusahaan terus berkembang dengan pesat.
Cenzo sendiri adalah anak tunggal, tapi dari dulu Cenzo tidak pernah bertemu dengan papanya, bahkan Cenzo tidak mengetahui bagaimana wajah papanya secara langsung hanya melihat melalui potret saja, barang kenang-kenangan dari papanya hanya cincin yang selalu Cenzo bawa kemanapun.
Jangan bertanya bagaimana Cenzo dapat mendirikan perusahaanya tersebut.
Cenzo rela banting tulang demi dapat membangun perusahaanya itu, belajar tidak kenal lelah.
Dimana dulu anak umur 10 tahun sedang asiknya bermain tapi tidak dengan Cenzo. Yang ada dalam pikirannya hanya belajar, belajar dan belajar. Cenzo Selalu mendapatkan beasiswa dari sekolah dan kampus favorit di Italia.
Ya Cenzo berasal dari sana. Walaupun Cenzo sudah lama menetap di Itali tapi wajah Cenzo yang sangat mirip dengan Mamanya dikira sebagai pendatang dari Korea. Memang wajah Cenzo sangat mencolok, seperti orang korea pada umumnya.
Setelah 2 tahun lalu Cenzo memutuskan untuk pindah dan menetap di Korea tempat kelahiran Mamanya, Karena Cenzo ingin melupakan kenangan buruk dengan mantan Istrinya yang tega meninggalkannya demi pria lain. Hubungan Cenzo dengan sang Mama pun tidak begitu dekat. Mama Cenzo memilih menetap di Italia dan tak mau kembali lagi ke korea.
Papa Cenzo adalah orang Italia dan Mamanya orang Korea. Dulu setelah menikah orang tua Cenzo memilih untuk tinggal di Itali, tapi setelah Cenzo lahir, Papa Cenzo menghilang entah kemana, Mama Cenzo sudah berusaha mencari kesana-kemari tapi tidak menemukannya.
Walaupun bukan rahasia umum lagi kalau Cenzo adalah seorang duda tetapi banyak sekali wanita yang menggodanya bahkan mereka tak masalah jika hanya menjadi penghangat ranjang saja. Rekan bisnis di perusahaan Cenzo pun tak segan-segan menjodohkan putri mereka dengan Cenzo tapi Cenzo selalu menolaknya.
Bahkan waktu itu pernah ada klien Cenzo seorang wanita dari perusahaan X memberikan obat perangsang dalam minuman Cenzo, untung saja dosis yang diberikan tidak terlalu tinggi jadi dia dapat mengatasinya.
Tapi Cenzo bukan lelaki bejat yang akan bergonta-ganti wanita. Bahkan sikapnya terbilang cuek.
Saat Cenzo sedang fokus pada dokumen didepannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangannya
Tok tok tok.......
Muncullah Raya sekretarisnya dari balik pintu
"Permisi pak, Sebentar lagi anda akan ada meeting dengan tuan Charlie beliau sedang dalam perjalan" Ucap Raya
"Ehmm... Baiklah, Lima menit lagi saya kesana"
Setelah kepergian sekretarisnya, Cenzo kemudian larut lagi dengan kerjaannya.
Hingga beberapa saat kemudian Suho datang dan menyuruhnya untuk segera keruang rapat karena tuan Charlie sudah datang.
Tok tok tok....
"Bos, tuan Charlie sudah tiba"
"Baiklah ayo kesana"
Mereka pun berjalan menuju ruang rapat.
Para karyawan menatap mereka berdua dengan pandangan kagum akan ketampanan keduanya. Tapi Rasa kagum mereka masih belum bisa mengalahkan rasa takut mereka kepada Cenzo.
Cenzo adalah orang yang selalu disiplin, dia tidak mau menemukan kesalahan pada pekerjaan karyawan. Jadi saat akan mengumpulkan data pada Cenzo mereka harus mengeceknya seribu kali.
Gaji yang diberikan Cenzo pun tidak main-main. Pekerjaan mereka yang berat seimbang dengan gaji yang mereka dapat.
Dari semua pegawai di perusahaannya, hanya Suho sendiri yang memanggilnya dengan sebutan Bos. Karena mereka sangat dekat jadi Cenzo tak mempermasalahkan.
Kim Suho atau Suho sendiri adalah tangan kanan atau orang kepercayaan Cenzo.
Dia sudah bekerja selama 5 Tahun semenjak Cenzo di Italia dan ikut pindah ke Korea setelah mendirikan perusahaan disini.
Cenzo sudah menganggap Suho seperti keluarganya sendiri karena Suho hidup sendiri tanpa memiliki siapapun.
Cenzo memiliki tekad untuk bisa membangun perusahaan besar dan sekarang dia berhasil. Perusahaanya memiliki cabang dimana-mana dan diakui oleh seluruh dunia. Benar-benar hasil yang memuaskan.
Nara telah sampai dirumahnya, rumah yang sepi dan sunyi tentunya. Ada beberapa maid dan penjaga rumahnya tapi Nara seperti membatasi dan tidak terlalu dekat dengan mereka.
"Lelah sekali..... mungkin sebaiknya aku akan berendam sebentar dan beristirahat karena nanti malam akan pergi dengan yang lain" ucap Nara pada diri sendiri.
Nara kemudian membersihkan dirinya dan berendam di bathtub, sebentar saja kemudian Nara membilas diri di shower dan segera menyudahi kegiatan mandinya itu.
Nara memilih untuk mengenakan kaos oversize dengan celana pendek karena dia tidak kemana-mana.
Dirasa sudah cukup semua Nara lantas langsung merebahkan dirinya ke tempat tidur yang paling nyaman untuk segera menuju ke alam mimpi.
.
.
.
Malam hari.....
Jam menunjukkan pukul 7 malam.
terlihat Nara sedang bersiap-siap untuk pergi bersama teman-temannya.
Sebenarnya masih terlalu dini untuk pergi ke Club karena masih tergolong sore.
Nara menggunakan Rok pendek diatas lutut berwarna krem dan kaos berwarna putih. terlihat sangat simpel tapi lihatlah merek yang Nara gunakan.
Nara berencana ingin jalan-jalan terlebih dahulu untuk menikmati indahnya malam ini dan membeli makan malam.
Nara berjalan keluar dari rumahnya, Dan memilih untuk berjalan kaki sampai jalan raya karena Nara tidak begitu suka mengendarai mobil sendiri, Nara akan menggunakannya saat keadaan darurat saja.
Setelah sampai dijalan raya. Nara menghentikan sebuah taksi untuk membawanya ke restoran junk food. Setelah berhasil memesannya nara berjalan kearah sebuah taman dan duduk di salah satu kursi di taman tersebut sambil menikmati makanannya.
Sederhana memang. Nara tidak begitu menyukai tempat-tempat ramai, itu sebabnya Nara jarang sekali ikut teman-teman berkumpul. Dia lebih suka belajar atau tidur di kamarnya.
**KIM SUHO**


**RAYA**

Next....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Astri
senasib donk dgn nara
2023-08-30
0
Dewi Zahra
lanjut kak
2022-07-26
0
Salma Syam
gadis kaya tapi kekurangan kasih sayang.. kekurangan perhatian..
2022-06-12
0