"Xian Zhen, kamu benar-benar dari dunia modern? Tahun berapa?" tanya Xia Yi dengan serius. Ia benar-benar percaya kali ini.
Xian Zhen tersenyum senang melihat Xia Yi yang mulai mempercayainya kali ini. Lalu gadis itu duduk di sebelah Xia Yi seraya menunjukkan ponselnya.
"Kau lihat ini? Bahkan kalender dalam ponselku menunjukkan kalau hari ini sudah tanggal 21 Maret 2020." jelas Xian Zhen.
Xia Yi lagi lagi shock dan menutup mulutnya.
"Apa aku masih tidur dan bermimpi? Sepertinya aku terlalu banyak memikirkanmu?" gumam Xia Yi
"Aduuuu! aduhh!" Xia Yi memekik kesakitan saat Xian Zhen mencubit tangannya.
"Kau tidak bermimpi. Sakit kan? Hehe" kata Xian Zhen.
"Yaampun ini nyata? Tunggu, jelaskan padaku benda apa ini? Apakah benda ini bisa meledak? Apa benda ini beracun? Bagaimana ia bisa bersuara?" tanya Xia Yi bertubi-tubi saking penasarannya.
Xia Yi benar-benar shock seperti bertemu dengan sesuatu yang tidak nyata.
Xian Zhen menggeleng sembari tertawa melihat kelakuan Xia Yi barusan. Baru kali ini ia melihat Xia Yi seorang pangeran bertingkah seperti anak kecil yang ingin tahu semuanya.
"Baiklah baiklah biar aku jelaskan. Jadi,"
"Ponsel itu gunanya untuk berkomunikasi. Tapi jika tidak ada signal tidak akan bisa digunakan untuk berkomunikasi. Benda ini bisa meledak bila konslet atau terbakar. Selain untuk komuni- "
"Huaah bisa meledakk?!" jerit Xiao Mei dengan takut.
Xia Yi menenangan Xiao Mei lalu memberi isyarat pada Xian Zhen untuk melanjutkan penjelasannya.
"Jika terbakar saja Xiao Mei... Nah selain untuk komunikasi ini bisa digunakan untuk mengabadikan momen-momen indah seperti foto atau video." jelas Xian Zhen.
"Mengabadikan momen? Kau pasti dewi!!" teriak Xia Yi bangga.
Siapa lagi yang bisa membuat momen atau waktu menjadi abadi selain dewa dan dewi?
"Tidak. Hal ini wajar kok, di dunia modern. Kemari, biar aku perlihatkan kepadamu." ujar Xian Zhen.
Gadis itu menyentuh-nyentuh ponselnya dengan cepat untuk menemukan aplikasi kamera.
Terlihat wajah Xia Yi yang terlihat bingung itu dalam layar ponsel Xian Zhen.
"Apa ponselmu isinya kaca? Bagaimana kita bisa berkaca disini!" teriak Xia Yi lagi bagai menemukan harta karun.
"Bukan begitu, haha!! Sudah, baterainya akan habis. Kita harus berfoto sebelum ponselnya mati." kata Xian Zhen lalu menjepret beberapa foto selfie mereka, iya mereka bertiga.
"Baterai? Ponsel akan mati? Hah dia sakit apa!!" teriak Xia Yi bingung.
"Jika tidak dicas dia akan mati. Casnya pasti tertinggal di rumahku. Aku hanya ingin mengenang kalian bila aku tiba-tiba kembali ke zaman modern." kata Xian Zhen.
Cas? Baterai? Bahasa apa ya Tuhan?
"Kau jangan meninggalkan aku, apa aku bisa ikut pulang ke zaman modern?" Rengek Xia Yi dengan melas.
"Aku saja tidak tahu mengapa aku bisa disini, bagaimana pulangnya dan bagaimana mengajakmu." celoteh Xian Zhen sedih.
"Katakan sesuatu." kata Xian Zhen sembari menyodorkan kamera video ponselnya yang menyala.
"Dewi Xian Zhen, aku mencintaimu." ujar Xia Yi dalam video itu.
Xian Zhen tertegun mendengarnya, hari ini ada yang menyatakan cinta padanya dengan kata-kata selain ciuman.
"Klik."
"Videomu sudah terekam. Ini akan jadi kenangan terindah." ujar Xian Zhen sembari tersenyum.
Kemudian Xian Zhen memutar kembali video itu.
"Dewi Xian Zhen, aku mencintaimu." ujar Xia Yi dalam video itu.
Lagi-lagi Xia Yi kaget dibuatnya, Xiao Mei juga tercengang melihat itu.
"Yah ponselnya sudah mati..." sesal Xian Zhen, karena tak mengisi baterai hpnya dengan penuh sebelum ia berada di sini.
Xia Yi dan Xiao Mei menunjukan ekspresi sedihnya bagai berduka saat ada yang meninggal.
"Sudah jangan sedih, yang penting memori kenangan kalian ada di sini. Oh ya, Xiao Mei tolong simpan ponselku dengan baik jangan sampai diketahui siapa siapa" perintah Xian Zhen.
"Baik nona!"
Xiao Mei langsung bergegas menyembunyikan ponsel itu dengan hati hati. Tidak membantah atau bertanya sedikitpun, kali ini Xiao Mei menganggap Xian Zhen sebagai Dewi yang turun dari langit untuk menikahi Pangeran Xia Yi.
"Xia Yi, kau ada rapat kerajaan kan? Cepat mandi dan pergi kesana." titah Xian Zhen pada Xia Yi yang masih terlihat shock dan pucat itu.
"Kau baik baik saja?" tanya Xian Zhen.
"I-iya aku akan mandi sekarang. Tunggu, bila Dewi akan menikahiku, aku pasti seorang Dewa bukan?"
"Yaampun! Sudah-sudah cepat mandi, kalian semua salah paham." seru Xian Zhen kesal sembari menggeleng gelengkan kepalanya.
"Baik Dewi!" jawab Xia Yi yang langsung berjalan cepat menuju Kamar Mandi besarnya.
"Xiao Mei, kau belum mengambilkan sarapan Xia Yi. Sebentar lagi dia akan rapat, jangan sampai tidak sarapan. Nanti pikirannya pasti terganggu." titah Xian Zhen sambil tersenyum membayangkan calon suaminya itu kelaparan.
"Baik nona!"
"Ada apa ya? Semua langsung tunduk padaku hanya karena aku punya ponsel? Dasar orang-orang kuno." gumam Xian Zhen.
____________________________________________
"Kau tahu? Aku sering menonton drama-drama kerajaan seperti ini saat liburan sekolah."
Xia Yi hanya cengoh tak paham.
"Tugas permaisuri adalah melayani pangerannya." goda Xian Zhen akhirnya.
Kemudian Xia Yi menutup wajahnya yang terasa panas tiba-tiba.
Kali ini Xian Zhen membalas Xia Yi dalam hal menggoda, mengingat situasi saat ini yang memungkinkan Xia Yi dan Xiao Mei takhluk padanya
Like dan masukkan cerita ini dalam rak favorite kamu di NovelToon, dan jangan malas memberi semangat pada author lewat komentarmu~♡ Vote dari kamu juga sangat dinanti.
Kalau berkenan, baca juga novel kedua saya yang berjudul "Cinta Suci Seorang Selir", terimakasih.
Kalau berkenan, baca juga novel ketiga saya yang berjudul, "A Story Of Zhen Xi", terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Henhen Joker
seandainya charger kebawa tapi mau di chas dimana? idung ? 🤭🤭🤭
2023-02-15
0
Nur Aini
huaa jdi pngn time trevel
2022-10-02
0
Cindyyy
Kawaiii
2022-02-18
0