bab 18

Beberapa menit menunggu ,sang ayah akhirnya bunda turun sambil gendengan tangan tobi dan diki yang melihat tingkah laku ayah dan bundanya seperti pengantin baru itu hanya jengah dan geleng-geleng kepala

’’ dih pamer aja terosss mentang-mentang punya suami’’

ucap diki ngerocos sewot melihat keuwuwwwan orang tua nya sekaligus juga senang karena hidup mereka selalu baik-baik saja dan bahagia

‘’ iri bilang nak’’

jawab sang bunda pas udah sampai diruangan tempat mereka berkumpul tadi

‘’cihhh ngapain juga aku iri kan bentar lagi aku juga bakalan punya gandengan’’

jawab diki tak kalah semangat dan matanya langsung menuju ke arah nuri, nuri yang di perlakukan begitu jadi salah tingkah dan menundukkan wajahnya

‘’udah aahh kenapa jadi debat sih,’’

ucap sang ayah

tiba-tiba mata sang ayah tertuju kepada wanita yang sedang menundukkan kepalanya tadi sera berkata

‘’ ohh jadi ini calon mantu ayah ‘’

ucap sang ayah spontan dan ketika mendengar suara itu nuri langsung mengadah dan tersenyum

sambil berdiri tujuannya mau salam sama ayah nya diki dan di sambut hangat oleh sang ayah

‘’ iyah yah itu calon nya aku cantik kan’’

jawab diki dengan bangganya

‘’ cantik ternyata kamu pintar memilih calon istri’’

jawab sang ayah dan itu sukses membuat diki senang bukan main

‘’ iyah dong kan ayah yang ajarin hahaha kalau milih calon istri itu yang cantik ’’

jawab diki tak kalah bahagianya

Setelah asik bercerita , sholat berjamaah, makan malam bersama ternyata tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam akhirnya buk rahma dan nuri pamit mau pulang karena udah gak ada hal yang di bicarakan lagi sepertinya

karena tanggal pernikahan pun telah di tentukan yaitu satu bulan lagi

‘’ nak kamu antar buk rahma dan nuri sampai kerumah dengan selamat yah’’ ucap bunda

‘’ iyah bun siappp’’ jawab diki

Diki pun tak kalah semangat mengantar calon istrinya tersebut, tapi tetap saja sikap nuri cuek ketika ngobrol dengan keluarganya

nuri Cuma jadi pendengar kadang juga melamun entah apa yang difikirkan nya

‘’ bun nuri pamit yah’’

nuri membuka suaranya karena gak enak dari tadi banyak diam

‘’ iyah nak kamu hati-hati yah, sering-sering main kesini yah biar bunda ada teman’’

jawab bunda sambil mengelus punggung nuri

‘’ iyah bun kita pamit yah '’

ucap Nuri berlalu masuk kedalam mobil setelah mobil yang mengantar calon menantunya pergi baru sang bunda masuk kedalam rumah

Ketika sudah sampai didalam kamar bunda pun memperhatikan ayah dan sesekali mengerutkan keningnya kenapa dengan suaminya tadi saja dia tampak bahagia sang bunda pun duduk di samping suaminya dan bertanya apa yang difikirkan suaminya

‘’ ayah kenapa ‘’

ucap sang bunda bertanya bingung melihat tingkah laku suami nya

‘’ engga ayah Cuma lagi mikir aja kenapa ada perempuan sedingin nuri yah bun, apa ada masalah berat dalam hidupnya’’

jawab sang ayah sambil memijit kepalanya

" dan seperti nya Nuri mempunyai beban hidup yang berat " ucap sang ayah lagi

sang istri yang mendengar apa kata suami nya tersebut juga ikut merasakan apa yang di rasakan oleh sang suami

‘’ entah lah yah, bunda juga gak tau tapi diliat dari sorot matanya sepertinya nuri menyimpan beban yang sangat berat ‘’

jawab sang bunda lagi sambil memainkan kancing kemeja sang suami.

suaminya yang melihat tingkah istrinya itu sudah tau apa maksudnya itu apalagi kalau bukan mantap-mantap huhhh

masih tetap memainkan kancing kemeja sang suami bunda pun berkata

‘’besok bunda tanya sama diki kenapa nuri seperti itu bunda yakin kalau diki pasti tau tentang bagaimana hidup nuri karena kan sudah lama diki ngejar nuri ‘’

jawab sang bunda lagi dan tangannya sudah mengelus-ngelus dada suaminya,

sang suami yang paham maksud istrinya tersebut segera menggendongnya dan membawanya ke kasur setelah itu terjadilah hal yang paling di sukai sama suami istri,,,,,

" bun kenapa yah bunda semakin hari semakin buat ayah tambah cinta sama bunda "

ucap sang suaminya menggoda sangat istri

" is apa sih udah tua juga gak ingat umur "

jawab sang istri sambil membenarkan selimut untuk menutupi semua tubuh polos nya akibat permainan panas mereka tadi

" sekarang bilangnya makin cinta, dulu aja pas awal nikah malah cuek "

sang istri menyindir suami nya lagi

Karena dulu Rati dan dion di jodohkan oleh keluarga mereka

Dion sempat menolak tapi di paksa oleh orang tuanya, dengan seiring berjalan nya waktu cinta pun tumbuh di antara Mereka bahkan diko sangat menyayangi sang istri

" biarin yang penting sekarang buktinya aku cinta kamu, apa perlu kita buat adik untuk Diki dan Tobi " ucap sang ayah sambil memeluk erat sang istri

Rima yang mendengar permintaan sang suami malah menabok suaminya tersebut

" dasar udah tua juga ngapain juga mau buat anak lagi dasar yah tua tua makin jadi " ucap Rima kesal

" iyah kan ayah cuma request aja Bun mana tau bunda mau mengabulkan nya " jawab sang ayah genit

" gak usah aneh-aneh dah , udah sekarang tidur lagi, kan bentar lagi Diki nikah kita suruh aja diki yang buat dedek bayi " ucap sang bunda lagi

"kalau Diki yang buat kan udah beda lagi Bun " jawab sang suami terus merayu sang istri

" apa apaan sih ni ayah udah ah tidur gak kalau engga bunda suruh tidur d sofa mau "

ucap sang bund mengancam sang suami

" Iyah Iyah ini Ayah tidur lagi, selamat malam istri cantik ku "

jawab Diki sambil mengecup kening sang istri dengan sayang

setelah debat tadi akhirnya mereka tidur dan mengejar mimpi masing-masing

.

.

.

.

.

.

. happy reading 🤗😍😍😍😍😍

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!