bab 17

Sesuai dengan janjinya waktu di rumah sakit kalau dia akan memperkenalkan calon istrinya kepada orangtuanya

walaupun agak susah untuk mengajak nuri untuk pergi menemui keluarga nya tapi diki dengan susah payah untuk membujuk nuri dan akhirnya usaha diki pun gak sia-sia nuri akhirnya mau ikut bersama buk rahma dan diki beserta tobi asistennya

ketika sedang dalam perjalanan Nuri berkata kepada sang ibuk kala dia takut

‘’buk nuri takut’’

tiba-tiba nuri berkata seperti itu, entah kenapa semenjak rencana pernikahan yang di bicarakan kemaren di rumah sakit nuri susah tidur

fikirannya gak tenang,

Nuri memikirkan apa mau mereka nerima aku ,bahkan orangtua ku mengusir aku dari rumah aku takut jujur sangat takut

dan kalau mereka tau masa lalu aku apa mereka mau menerima keadaan aku

Nuri bingung

‘’ kamu tenang aja nuri, ayah sama bunda gak makan manusia kok, lagian kan aku udah bilang kalau aku udah ceritain kamu ke bunda, bunda aja sangat penasaran pengen kenal kamu lebih jauh’’

ucap diki menjawab ucapan nuri tadi, tapi nuri malah melenguh seperti susah bernafas

‘’iyah nak, kamu jangan khawatir kita kan belum ketemu sama keluarga nak diki, diki aja baiknya seperti ini ibuk yakin kalau orang tua nya baik juga nak, udah yah kamu gak usah khawatir’’

jawab buk rahma berusaha meyakinkan nuri dan mengelus punggungnya

‘’iyah buk’’ jawab nuri cuek

Satu jam perjalanan akhirnya sampai juga di rumah kediaman diki, rumah mewah yang berlantai 3 setelah itu sangat mewah beda dengan rumah Nuri

mereka pun keluar dari mobil diki pun dengan semangat langsung membawa calon istri serta calon mertuanya untuk masuk.

walaupun sedikit ragu-ragu akhirnya mereka pun masuk kerumah mewah tersebut, nuri pun di buat kagum dengan disaign rumah diki, rumah nuri memang mewah tapi gak semewah rumah diki kalau di bandingkan sepertinya 1 banding 10

‘’bunda yuhuuuu anak ganteng bunda datang nih sambil bawa calon menantu bunda ‘’

ucap diki berteriak dirumah tersebut

bunda yang melihat anak nya datang langsung menghampiri nya

‘’is ini anak bukannya ngucapin salam malah teriak-teriak gak jelas ‘’

tiba-tiba bunda turun dari lantai dua segera menuruni anak tangganya dan menyusul anaknya tersebut

‘’bunda harap dimaklumi aja yah bun anak bunda yang itu kan dia sebenarnya tempatnya di ragunan sana bukan disini’’

ucap tobi berkata seraya berlari ke belakang bunda nya karena tobi udah hafal kalau ngejek diki pasti ujung-ujungnya mereka main kejar-kejaran

Diki yang mendengar hal tersebut tidak terima dan langsung mengejar Tobi tanpa malu nya

‘’woii apa sih lu sini lu kalau berani sama gua jangan sembunyi di balik bunda dong lu ‘’

jawab diki sok jagoan

bunda yang melihat tingkah laku mereka langsung memberhentikan aksi mereka berdua

‘’udah-udah kalian ini yah, kamu juga diki katanya mau kenalin calon mantu sama mertua tapi kenapa kalian yang jadi sibuk berdua ha ‘’

jawab bunda agak meninggikan suaranya supaya mereka berdua berhenti

l

‘’iyah bun itu kan yang mulai duluan si tobi kampret’’

ucap diki memanyunkan bibirnya, nuri yang melihat kehangatan keluarga tersebut hanya bisa tersenyum getir,

kapan dia akan merasakan kehangatan seperti ini didalam keluarganya.

namun ketika dia melamun dia di kagetkan dengan tangan kokoh yang menariknya

ternyata Diki yang menarik. tangan Nuri untuk di kenalkan kepada bunda nya

‘’hmmm ini bun kenalin nuri calon istri aku yang aku ceritain ke bunda itu ‘’

ucap diki dengan semangatnya memperkenalkan nuri ke pada bundanya,

sang bunda yang melihat nuri di depan nya tiba-tiba langsung memeluk nya dan itu sontak membuat nuri kaget

lalu bunda berkata

‘’huhh selamat datang yah sayang, kenapa baru sekarang kamu ngajak nuri kerumah sih diki’’ ucap Buda tiba-tiba bunda melebarkan matanya menatap anak semata wayang nya tersebut

Diki yang melihat tingkah sang bunda cuma bisa mencari alasan

‘’ckk kan udah diki bilang bun ini aja tadi pas ngajak kesini diki udah mengeluarkan semua jurus biar nuri mau kesini’’

jawab diki sambil meremas rambutnya

‘’bunda udah lama pengen ketemu kamu nak, tapi kenapa tiap diki ngajak kamu kerumah kamu nolak’’

ucap bunda, tiba-tiba sang bunda menetap nuri dengan lekat nuri yang ditatap seperti itu jadi gugup dan bingung mencari alasan

‘’hmmm itu,,,mmmm,,,ituu tan aku bantuin ibuk aku jualan jadi gak enak ninggalin ibuk sendirian diwarung ‘’

jawab nuri hati-hati dan gugup

‘’ hmm gitu, lain kali kalau diki ngajak kamu main kesini kamu mau kan’’

ucap sang bunda tiba-tiba

‘’i,,iya tan’’

nuri tergagap

" eitsss jangan panggil tante dong tapi bunda ingat mulai sekarang panggil bunda bukan Tante kan kamu sekarang calon menantu bunda

gak mungkin kan kamu manggil tante ‘’

jawab bunda tersenyum

‘’oh iyah bun ini buk rahma yang Diki ceritain ke bunda waktu itu yang tobi hampir nabrak bukk rahma ‘’

dengan entengnya diki cerita supaya tobi dimarahin bundanya, sambil menunjukkan senyum jahatnya

‘’ ohh ini toh buk rahma, maaf yah buk kelakuan anak-anak saya yang waktu itu hampir nabrak ibuk’’

sang bunda berkata sambil bersalaman dengan buk rahma

‘’ iyah buk itu juga udah lewat kok’’ jawab buk rahma tak kala lembut

‘’oh iyah sebentar yah bunda keatas dulu mau jemput ayah kalian ‘’

ucap sang bunda karena baru sadar suaminya gak ada di sana berkumpul bersama mereka

‘’dihh apaan sih bun biarin aja di atas kenapa di jemput segala manja bener’’ jawab diki sewot

‘’lah terserah bunda dong kan suami nya bunda wekkk’’

jawab sang bunda

‘’ ibuk, nuri saya ke atas dulu yah mau jemput suami dari ayah anak-anak saya’’

jawab bunda langsung berubah ke mode seriusnya dan di angguki oleh nuri dan buk rahma

mereka yang ditinggal bunda cuma mengobrol, berbeda dengan Nuri, Nuri yang melihat kehangatan di rumah Diki ikut tersenyum, karena calon mertua nya ternyata baik dan mau menerima dia apa adanya

semoga saja bunda gak seperti mama yaallah Nuri bergumam dalam hati

Diki yang melihat Nuri senyum diapun ikut tersenyum senang karena secara perlahan sikap dingin nya tersebut sudah mulai mencair

semoga saja kamu selalu bahagia Nuri, aku suka liat senyum kamu seperti itu Diki bergumam dalam hati

Tobi yang melihat hal tersebut mengeluarkan tingkah jahil nya

" ya elah gitu amat lu liat nya, gak bakalan ilang juga " ucap Tobi tiba tiba menghancurkan moments diki

"kampret lu bisa gak gangguin gua sebentar ha , usil bener lu iri kan karena ku belom punya pacar hahaa " jawab Diki

" kampret lu , " Tobi pun. langsung terdiam mendengar ucapan sahabatnya tersebut

akhirnya mereka diam dengan pikiran nya masing masing sambil menunggu bunda menjemput ayah nya di kamar

.

.

.

.

.

.

happy reading 🤗🤗🤗🤗🤗🤗😍

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!