Bab 4

‘’mmm se,,,,,,sebenarnya nuri pergi dari rumah buk, nuri di usir sama mama papa.’’ Nuri mulai menceritakan masalahnya

FLASHBACK

‘’ nuri kau udah membuat papa rugi, jujur papah sangat sangat kesal sama kamu kenapa sih kamu selalu buat masalah dirumah ini ,apa karena papa nyuruh kamu buat kopi kamu kesal dan kamu tumpahin kopi di meja papa HA iyah kan’’

sang papa marah-marah karena nuri gak tau kenapa kopi papanya bisa tumpah ke meja kerjanya yang dimana di sana ada surat kontrak kerja yang akan diserahkan besoknya karena nuri juga gak tau siapa yang numpahin kopi dia hanya berniat membersihkan meja tersebut tapi sang mama sudah duluan masuk dan yang tertuduh sudah pasti nuri

‘’ nuri gak tau pa, pas nuri masuk keruangan papa nuri udah liat kopinya tumpah dimeja papa’’ jawab nuri dengan jujur tapi sang papa sudah naik darah melihat anaknya yang mencoba untuk menjelaskan tapi karena sang papa sudah emosi jadi tidak mendengarkan perkataan sang anak tanpa rasa kasihan sang papa pun mengambil ikat pinggangnya di dalam lemari dan segera menghukum anaknya tersebut

‘’ apa kau bilang gak sengaja ha kau memang dasar anak pembawa sial, apa kau gak mikir kalau itu berkas yang akan papa serahkan besok ha ‘’ srekkkk ,,, srekkk ikat pinggang pun mendarat di punggung nuri dengan kecepatan kilat

‘’hikss,, sakit pah ,hiksss, ampun nuri udah bilang nuri gak tau pa hikss,, hikss ‘’ nuri memohon kepada sang papa karna luka kemaren saja belum kering sekarang sudah ditambah lagi

‘’ apa kau bilang ha ampun, dasar kau yah anak tidak tau diri anak tidak diuntung, memang dasar anak pembawa sial kau ‘’ srekkkk mama nuri pun menambah luka di punggung nuri dengan melibaskan ikat pinggang ke punggung nya

‘’hiksss,,hiksss, ‘’ nuri Cuma bisa menangis dengan apa yang di perbuat oleh orangtuanya nuri selalu bingung kenapa dia selalu menjadi tempat pelampiasan amarah orangtuanya

‘’hiksss,,,,hikssss ampun ma sakitt,,hiksss, hiksss ampun maa’’ nuri udah gak kuat menahan perih di punggungnya akibat ikat pinggang tersebut.

‘’ apa kau bilang ha ampun, memangnya dengan kata ampun kau bisa membuat keadaan menjadi lebih baik lagi ha’’’ sreeek ikat pinggang mendarat lagi di punggung nuri

‘’ aku sudah sangat muak melihat kau di rumahini mulai sekarang kamu gak akan masuk dalam daftar keluarga dirumah ini saya HARTONI dengan sadar segera mengeluarkan kamu dari kelurga hartoni karena aku rasa percuma memelihara anak yang gak berguna seperti kau ‘’ jawab sang papa tanpa memikirkan perasaan sang anak yang semakin terluka , dan tak lama setelah mengucapkan kata-kata pedih tadi hartoni pun segera pergi karena dia memikirkan berkas kerja sama tersebut

‘’sekarang kau ambil barang-barang kau dan pergi dari sini dan jangan pernah membawa apa yang aku belikan sama kau , cepat pergi dari rumah ini sungguh aku muak liat kau dasar anak pembawa sial’’ sang mama pun berkata pedas tanpa memikirkan perasaan sang anak nya

‘’Ma kalau nuri pergi nuri mau kemana mah nuri gak tau mau pergi kemana mah,hiksss mah ampuni nuri mah ,hikssss maafin nuri mah hikss’’ sambil terus berlutut di kaki sang mama tapi mamanya gak mempunyai rasa iba sama sekali

‘’ terserah kau mau tinggal dimana toh kau tinggal disini juga gak ada untungnya buat kami,sekarang kau pergi sana dan ini barang-barang kau ‘’

BRUGH

tina melempar tas ke arah nuri dan mengusir anaknya sang kakak yang melihat adiknya diperlakukan seperti itu tersenyum bahagia karena apa yang diinginkannya sudah tercapai adiknya pergi dari rumahnya bahkan kekasih adiknya sendiri pun dengan tega direbut nya

mampus kau memangnya enak di usir dari rumah sendiri huh senang banget aku, anak pembawa sial itu sudah pergi Dian bergumam dalam hati sambil memperlihatkan senyuman mengejek nya