Alaska Regantara, laki-laki yang tengah duduk di antara kedua temannya dengan satu mangkuk bakso yang sedang dilahap oleh laki-laki itu. Alaska adalah salah satu laki-laki yang banyak dikagumi oleh kaum hawa, memiliki tinggi yang ideal, tubuh yang tegap, serta wajah yang tampan.
Alaska bukanlah tipe kebanyakan bad boy yang ada di sekolah, Alaska hanya satu dari banyaknya siswa lawak disekolah ini. hanya saja laki-laki itu mulai terkenal karena saat kelas 10 ia memenangkan pertandingan bola basket one by one dengan senior yang juga menjadi incaran para siswi di sekolah. Dari pertandingan itu, kini Alaska menjadi ketua basket karena skill nya tidak diragukan lagi dan sudah diuji langsung oleh ketua sebelumnya.
Selain memiliki wajah yang sempurna, Alaska juga seorang anak yang berasal dari keluarga terpandang dan sangat berpengaruh di Indonesia, meskipun laki-laki itu awalnya tidak mengakuinya tapi ia tidak bisa menutupi identitasnya lebih lama jadi ia sudah tidak mengelak lagi. Ayahnya merupakan pemilik perusahaan yang tengah naik dari beberapa tahun sebelumnya, Ibunya seorang model papan atas yang suka wara wiri di televisi maupun media cetak, Kakak pertama Alaska, Albiru Regantara adalah lulusan Oxford university dan dia adalah pemilik salah satu saluran televisi. Alaska juga memiliki adik kecil yang masih berusia 9 tahun bernama Alika Rahmania Regantara, di usianya yang masih sangat muda, Alika sudah berhasil memenangkan beberapa lomba modeling hingga kamarnya dihiasi oleh piala-piala miliknya.
Banyak yang iri dengan kehidupan Alaska, mungkin saat pembagian keluarga, Alaska berdiri di paling depan hingga mendapatkan segala hal yang bisa dibilang kehidupan yang diimpikan banyak orang.
"Gimana ceritanya bisa telat, tumben amat," ujar Rafa yang tengah mengaduk es teh manisnya. Oh iya, gini-gini Alaska juga murid teladan, tidak pernah telat, tidak pernah merokok, tidak pernah berulah eh berulah dalam bertengkar kalo berulah dengan para siswi Alaska jagonya, ya beda hal jika ada yang mengganggu dirinya dan orang-orang terdekatnya, maka Alaska bisa berubah menjadi singa yang ganas.
Rafa Ardiansyah, Dia adalah anak dari salah satu pengusaha properti di Indonesia, satu-satunya sahabat Alaska yang waras, karena sahabat satunya lagi sedikit bergeser. dia lah yang sudah mengambil hati Caca dan menjadikannya kekasih.
"Ban motor gua bocor," ujarnya sambil memasukkan suapan terakhir ke dalam mulutnya.
"Motor doang bagus tapi ban bocor, mending Vespa gua noh ban nya ban karet." Bukan Rafa yang berbicara, melainkan Arasya Alfian, biasa dipanggil Alfi, laki-laki yang tingkat kepedeannya melebihi rata-rata, ia juga suka tebar pesona dan merasa dirinya lah yang paling tampan di antara kedua temannya.
"Emang lo pikir ban motor gua terbuat dari apa? besi? baja? apa emas?" tanya Alaska beruntun.
"Berarti ban Lo jelek," celetuk Alfi diiringi tawa.
"Pala Lo yang jelek," ujar Rafa sambil menoyor kepala sahabatnya itu.
Alaska menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua sahabatnya yang saat ini saling beradu argumen, masalah ban bocor aja melebar kemana-mana, memang pada dasarnya tom and Jerry tidak akan pernah akur.
Matanya tak sengaja melihat gadis berhasil lolos darinya, padahal hanya berbeda beberapa detik saja. sepertinya satpam sekolahnya tadi menunggu gadis itu agar masuk terlebih dahulu lalu menutupnya dan tidak membiarkan dirinya masuk.
"Mata Lo bae-bae copot tar ga ada gantinya," ujar Alfi saat menyadari jika sahabatnya ini tengah memperhatikan seorang gadis.
"Cantik ya?" tanya Rafa menggoda Alaska yang kini memutar bola matanya. Rafa itu pendiam, beda halnya jika bersama dua sahabatnya yang otaknya perlu di perbaiki.
"Cantik sih, tapi bukan kriteria gua, terlalu bawel, galak, dan nyebelin." Rafa dan Alfi saling bertatapan, wah apa yang tidak diceritakan sahabatnya ini mengenai gadis itu.
"Sejak kapan Lo kenal dia?" tanya Alfi yang sangat penasaran karena Alaska tidak pernah tertarik pada siapapun di sekolah ini, ya kecuali satu orang yang pernah mengisi hatinya dulu.
"Kata siapa dia bawel?" tanya Rafa tiba-tiba.
sontak dua orang itu langsung menoleh ke arahnya, "Temenannya sama kaset rusak begitu pasti dia juga sebelas dua belas sama temennya," ujar Alaska.
"Kenal baik dulu baru komentar." itulah kalimat terakhir yang keluar dari mulut Rafa sebelum akhirnya laki-laki itu meninggalkan Alaska dan Alfi yang kebingungan. mereka berdua tidak pernah tahu jika Rafa mengenal teman dari kekasihnya itu.
***
Sepulang sekolah Alaska di sidang oleh kakaknya. Laki-laki yang berusia lebih tua 5 tahun di atasnya itu tengah memegang selembar kertas dan Alaska hanya duduk manis di sofa, sementara kakaknya berdiri sambil memijat kepalanya.
"Apa-apaan ini Alaska?Kenapa nilai Lo ada yang merah begini?" tanya sang kakak yang terdengar frustrasi.
Alaska menyandarkan kepalanya saat ceramah sang kakak dimulai, dan inilah kekurangan dari semua kesempurnaan yang terlihat. nyatanya tidak ada yang sempurna bukan? jika berkaitan dengan pelajaran Alaska berada di posisi terbawah. ia sangat lemah dalam hal berhitung, baginya pelajaran hitung-hitungan adalah neraka dunia. tapi jika dalam bidang olahraga, dia adalah juaranya terutama basket.
"Udah gua bilang Lo tuh harus les biar pintaran dikit, ini kalo mamah tau nilai fisika Lo merah begini bisa nangis-nangis, Alaska," ujar Albiru yang masih berdiri dan menatapnya tajam.
"Oke, nanti gua bakal belajar lebih baik lagi," putusnya dan beranjak pergi menuju kamarnya.
Sebenarnya mamahnya tidak sampai menangis juga, ia tidak pernah dituntut untuk selalu dapat nilai sempurna seperti Albiru, tapi minimal tidak merah seperti nilai ulangan fisikanya.
Alaska melempar tubuhnya ke kasur, ia merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih yang sedari tadi tidak ia mainkan. Ada beberapa notifikasi yang muncul tapi ia lebih tertarik pada pesan yang dikirim oleh Alfi yang beruntun.
Alfi: Namanya Adella oi
Alfi: temennya Fira tuh wkwkwkla
Alfi : Cantik juga Al, dah sikat bro
Alfi :lumayan buat bikin mantan panas ya ga
Alfi : Otw bikin sinetron Indosiar judulnya Pacarku teman mantanku. HAHAHAHA
Alaska mengutuk Alfi yang meledeknya tapi ia tetap membalas pesan Alfi yang tak berfaedah menurutnya.
^^^Terus gua harus bilang wow gitu ? : Alaska^^^
Alfi : Yakin nih kaga mau? buat gua aja kalo gitu.
Alaska menutup layar ponselnya dan meletakkannya di atas kasur, ia tidak tertarik dengan gadis itu.
***
Sepulang sekolah Adella menunggu seseorang di parkiran, bukan tanpa alasan ia mau menunggu seperti ini. ia mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu pada orang tersebut agar lebih cepat karena ia sudah tidak sabar untuk segera pergi dari sekolah ini.
Tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya dan berkacak pinggang.
"Lo yang ngempesin ban motor gua?" tanya orang itu. Alis Adella bertautan ketika mendengar pertanyaan unfaedah dari manusia yang tidak ia kenal.
Adella menoleh ke arah motor yang ditunjuk oleh laki-laki itu, tadi memang ada beberapa orang disana, ketika ia datang orang-orang tersebut langsung pergi, tapi ia tidak tahu itu siapa.
"Untungnya buat gua?"
"Lo mau caper kan sama gua?" kata Alaska. Tingkat kepedean laki-laki di hadapannya ini mengingatkan dia dengan Fira yang sama, sama-sama kepedean.
"Lo kali yang caper sama gua, ga ada bukti aja nuduh sembarangan." Setelah itu ia memilih masuk kembali ke area sekolah untuk menemui orang yang sedari tadi ia tunggu. ia tidak suka berbicara dengan orang asing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments