Di kediaman Clan Mey, pada saat malam telah tiba, Xio Sin yang sedang duduk di kamarnya mengeluarkan pedang karatan yang dibeli dari toko barang antik siang tadi.
Setelah memperhatikan setiap inci pedang tersebut, tidak menemukan keanehan.
Gagang pedang tersebut terbuat dari permata yang sangat langka. Pada pembatas antara gagang pedang dan mata pedang terdapat riasan kepada Phoenik dan Kepala naga.
"Sangat disayangkan pedang ini sudah sangat rusak" gumam Xio Sin
Setelah puas memperhatikan pedang tersebut, Xio Sin menyimpannya kembali lalu membaringkan tubuhnya pada kasur dan tertidur lelap.
Pagi harinya Xio Sin pergi ke kediaman Patriak Pong Untuk berpamitan. dan setelah tiba didepan rumah secara kebetulan Patriak Pong sedang duduk didepan rumahnya sambil meminum teh setelah berlatih sebentar.
"Salam paman Patriak" sapa Xio Sin
"Ah, silahkan duduk Xio Sin, dan mari minum teh bersama" ucap Mey Pong sambil menuangkan teh pada gelas dan menyerahkannya kepada Xio Sin
"Ada perlu apa pagi-pagi begini menemui saya?" tanya Mey Pong
"Begini Patriak, hari ini saya akan melanjutkan perjalanan saya untuk kembali kekota Daun, rasa nya saya sudah lama meninggalkan kota tersebut" ucap Xio Sin
" Apakah tidak bisa di tunda beberapa hari kedepan, Mey'er baru kemarin menikah kamu sudah mau pergi" ucpa Mey Pong
"kemarin juga saya sudah berpamitan kepada kakak dan kakak ipar, jadi hari ini adalah waktu yang tepat" ucap Xio Sin
"Baiklah jika begitu, hati-hati dijalan dan jika ada waktu berkunjunglah kembali kesini, pintu herbanh clan selalu terbuka untukmu" ucap Mey Pong sambil memberikan lencana emas tanda tamu kehormatan Clan Mey kepada Xio Sin.
"Terima kasih paman, Ini ada sedikit hadiah perpisahan untuk Patriak dari saya" ucqp Xio Sin sambil menyerahkan botol giok berisi pil Raka.
Setelah membuka tutup botol giok tersebut, betapa terkejutnya Mey Pong, apa yang selqlu dicari selama ini di dapatkan dengan percuma dari seorang pemuda yang masih berusia belasan tahun.
"I...Ini, Pil Raja, Terima kasih nak" ucqp Mey Pong dengan raut muka bahagia.
"Benar Patriak, semoga bisa bermanfaat' ucap Xio Sin
Akhirnya kedua orang berbeda usia tersebut terus berbincang layaknya sahabat dan kadanh diselingi dengan tawa mereka.
"Patriak, kalo begitu saya pamit untuk kembali" ucap Xio Sin
"Baiklah, hati-hati dalam perjalanan" ucqp Mey Pong
"Terima kasih Patriak" balas Xio Sin sambil pergi menuju gerbang sekte.
Setelah keluar dari gerbang sekte, Xio Sin terus berjalan ke arah gerbang kota setelah menggunakan topeng pada wajahnya.
Tidak lama kemudian Xio Sin keluar dari gerbang kota dan setelah 200 meter jauhnya Xio Sin lalu melesat terbang keudara menuju kearah hutan kegelapan.
Tiga hari kemudian, tibalah Xio Sin pada goa tempat Xio Sin dan Mey Sin dulu berlatih.
Xio Sin turun didepan mulut goa dan berjalan masuk kedalam goa.
"Sebaiknya aku mempelajari dulu Kitab Penguasa Kedua ini, dan akan memakan waktu yang cukup lama karena tanpa bantuan System" gumam Xio Sin lalu mengeluarkan kitab usang dari cincinnya.
Namun baru saja membuka halaman pertama kitab tersebut, Xio Sin teringat kembali akan pedang yang sudah karatan yang dibeli bersama kitab usang tersebut.
Karena rasa penasaran yang tinggi akhirnya, Pedang Rusakpun dikeluarkan. Xio Sin secara perlahan mengalirkan Qi nya pada pedang tersebut.
Kejadian Aneh kembali terjadi, pedang tersebut terus menyerap Qi milim Xio Sin tanpa henti, dan ketika hendak melepaskan pedang, seolah ada perekay sehingga pedang tersebut tidak bisa dileoaskan dari tangannya.
Setelah hampir kehabisan Qi, pedang tersebut berhenti menyerap Qi milik Xio Sin dan tiba-tiba
Prannnnng
Karatan yang terdapat pada bagian pedang hancur meninggalkan mata pedang yang berkilaun dan sangay tajam.
Pada kiri dan kanan bagian pedang terdapat ukiran Mahkota yang seperti akan dilahap oleh dua ekor naga dan di dekat gagang terdapat tulisan 'Pedang Penguasa'
Melihat hal tersebut Xio Sin kaget dan bercampur bahagia, Pedang yang di kira rusak ternyata sangat indah dan kuat.
Perlahan-lahan Xio Sin mengusap pedang tersebut, secara tidak sengaja tangannya tergores oleh mata pedang dan darah menetea ke bilah pedang.
Namun, darah tersebut seperti masuk kedalam bilah pedang dan tiba-tiba pedang tersebut berwarna keemasan dan memancarkan aura yang sangat kuat.
Melihat itu, dengan cepat Xio Sin memasukan pedang kembali kedalam cincin penyimpanannya.
Xio Sin kembali mempelajari Kitab penguasa jilid dua dan tanpa terasa waktu terus berlalu hingga 6 bulan sudah berlalu dengan begitu cepat.
Sementara itu Xio Sin masih terus berlatih untuk menyempurnakan jurus tersebut dan memperbaiki celah kelemahannya.
"Akhirnya berhasil juga mempelajarinya pada tahap sempurna" gumam Xio Sin
Jurus Pedang Penguasa tahap 2 terdiri dari 4 tingkat yaitu
- Pembunuh Naga
-1000 Pedang
- Pembunuh Dewa
- Penghancur Surga
Note :
Jangan Lupa Like, Vote dan Follow ya biar tidak ketinggalan update terbaru novel saya.
Dan jangan pelit hadiahnya ya...
System Kultivasi :
Fana
- Pendekar
- Pendekar Junior
- Pendekar Senior
- Pendekar perunggu
- Pendekar Perak
- Pendekar Emas
- Pendekar Raja
- Pendekar Kaisar
( Tiap bagian terdiri dari 1-7)
Penggguasa
- Pendekar Bumi
- Pendekar Langit
- Raja Bumi
- Kaisar Bumi
- Raja Langit
- Kaisar Langit
- Bumi Sejati
- Langit Sejati
( tiap tingkat terbagi menjadi awal, menenggah, puncak)
Imortal
- Dewa Bumi
- Dewa Langit
- Dewa Raja Langit
- Dewa Kaisar Langit
- Dewa Bumi Sejati
- Dewa Langit Sejati
Ilahi
- Raja Dewa
- Raja Dewa Sejati
- Kaisar Dewa
- Kaisar Dewa Sejati
- Pengguasa Surgawi
- Pengguasa Dewa
Tiap tingkat terbagi menjadi awal, menenggah, puncak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
DEWA KEGELAPAN
kerren lanjit kan Thor
2021-08-18
0
Kurnia Bintara Putra Putra
hmmm lanjuttttttt kan ,,, semoga lancarrr upp nya hingga tamat
2021-08-17
0
Edmundus Ason
masih muda sudah berpikir jauh kedepan,
2021-08-16
0