Rasa Suka

" Apakah masih ada kamar kosong" tanya Xio Sin pada seorang wanita resepsionis

" A, a, ada tuan, cuma hanya tersisa satu kamar VIP saja, kamar lainnya sudah penuh. apakah tuan akan mengambilnya" tanya wanita itu

Xio Sin melirik ke arah mey sin meminta persetujuan apakah akan mengambil kamar atau tidak dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Mey Sin. karena di Kota Houngzi hanya ada satu penginapan saja.

" Huh, apa boleh buat" keluh Xio Sin

" Kami ambil kamarnya. berapa biaya permalam? " tanya Xio Sin

" 5 koin emas permalam. tuan mau menginap berapa malam?"

"3 malam saja" jawab Xio sSi

Perempuan resepsionis lalu memberikan kunci kamar, dan mengantar Xio Sin dan Mey Sin ke lantai paling atas.

" Tuan silahkan, ini ruangan kamar tuan. "

" Terima kasih, ini untuk mu" jawab Xio Sin lalu memberikan 2 koin emas pada pelayan tersebut.

" Terima kasih tuan muda, saay undur diri" ucap pelayan tersebut dengan lalu pergi.

Setelah pelayan pergi Xio Sin mengamati setiap jengkal kamar yang tertata sangat rapi, dan ruangan yang besar serta pemandangan kota yang terlihat sangat indah

" Kamu bersihkan diri duluan, setelah itu kita makan dibawah" ucap Xio Sin

Mey Sin pun bergegas pegi kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Sambil mneunggu giliran mandi Xio Sin duduk di kursi dekat jendela sambil memikirkan keadaan sektenya

' Apa kabar mereka di sekte, apakah mereka baik baik saja saat ini, tidak terasa 1 bulan sudah perjalananku' batin Xio Sin.

15 menit kemudian Mey Sin keluar dari kamar mandi dan duduk di kasur

" Ah saudara sekarang giliranmu" ucap Mey Sin

" Baik" jawab Xio Sin lalu berdiri dan pergi ke kamar mandi.

Setelah membersihkan diri mereka berdua turun ke lantai bawah untuk mengisi perut mereka.

Sebelum turun Xio Sin menyembunyikan kultivasinya ke tingkat pendekar perak tingkat 1 dan Mey Sin mebekan kultivasinya ke pendekat perak tingkat 5 dan memakai cadar berwarna hitam.

Walaupun ditutupi cadar kecantikan Mey Sin masih jelas terlihat. dan mengenakan jubah berwarna putih corak biru laut.

Di lantai bawah mereka duduk di meja yang berada di pojok dekat dengan salah satu jendela.

" Pelayan pesan makanan ter enak yang ada" ucap Xio Sin ketika meja mereka di hampiri oleh salah satu pelayan wanita.

" Baik tuan, harap menunggu sebentar kami akan menyiapkan makanannya" jawab pelayan tersebut lalu pergi

______

" Hei, saudara apakah kau datang kesini untuk menghadiri pelelangan di Rumah Lelang Harta Ilahi?" tanya salah satu pengunjung kepada temannya

" Ah benar saudara, aku datang memang untuk acara pelelangan. Aku dengar pelelangan harta surgawi akan melelang salah satu pedang pusaka langka dan beberapa pil tingkat bumi. Itu akan sangat cocok untuk ku" jawab pelangan satunya.

" Namun jika ingin mendapatkannya kau harus rela mengeluarkan banyak coin emas untuk bersaing dengan anggota clan besar di kota ini" ucap pelanggan lainnya.

____

Ketika sedang mendengarkan perbincangan pelanggan lain di restoran, makanan yang Xio Sin pesan sudah datang.

Mereka menikmati makanan dengan lahap, hingga beberapa menit kemudian,ereka pun selesai makan. mereka kembali ke kamar mereka lalu berbincang

" Adik, apakah kau akan ikut dipelelangan?" tanya Mey Sin

" Ya, ini pertama kalinya aku pergi keluar dari desa, dan berpetualang sendiri jadi tidak ada salahnya untuk menghadirinya" jawab Xio Sin

" Apakah benar ini pertama kalinya kamu ke kota" tanya Mey Sin

" Tidak juga. Sebenarnya waktu kecil aku beberapa kali ikut dengan ayah ke kota kecil lou yang berada di dekat desa ku namun tidak sebesar kota ini yang merupakan kota ke tiga terbesar di kekaisaran." jawab Xio Sin.

" Ah seperti itu! jika saudara perlu ditemani di ibukota, aku bisa menemani saudara untuk mengenal ibukota" tawar Mey Sin

Sebenarnya selama beberapa waktu bersama mey sin mulai merasakan getaran aneh di hatinya, apalagi sosok Xio Sin yang sangat tampan dan sangat berwibawa serta dewasa. walaupun dengan usia 3 tahun lebih muda darinya.

Namun seiring kebersamaan yang menimbulkan perasaan tak menentu di hatinya.

" Terima kasih kaka seperguruan, ini coba pelajari ini. " ucap Xio Sin lalu menyerahkan satu gulungan salinan dari kitab Teknik Bayangan.

" Ini akan sangat membantu kakak suatu saat nanti" ucap Xio Sin

Mey Sin menerima gulungan tersebut dan membukanya.

Ketika melihat isinya, matanya terbelalak seolah akan keluar dari tempatnya dengan rahang yang hampir terjatuh.

" In, ini sangat luar biasa" jawab Mey Sin

" Hahhaa, itu akan sangat bermanfaat bagi kakak dalam pertempuran nantinya" ucap Xio Sin

" Terima kasih adik Xio, kau sudah terlalu banyak membantuku" jawab Mey Sin

" Sudah selayaknya kita saling membantu, apalagi kita memiliki guru yang sama" jawab Xio Sin.

" Baiklah, mari kita istirahat, besok kita akan berkeliling kota ini" ucap Xio Sin lalu membaringkan tubuhnya di kasur yang besar.

" Hey adik kenapa kau disini, kau tidur saja dikursi kau tidur disini " ucap Mey Sin.

" Ah kakak ranjangnya kan besar apa salahnya kita berbagi, lagipula aku sudah lama tidak tidur enak seperti ini" jawab xio sin

" Tidak bisa, kau tidurlah sana" jawab Mey Sin sambil melempar bantak pada Xio Sin.

Xio Sin menangkap bantal yang di lempar oleh mey sin lalu berbaring di kasur seolah tidak peduli dengan omongan kakak seperguruannya.

" Aku disini, dan kakak di dekat dinding. dan bantal guling ini sebagai pembatasnya. aku tidak akan macam macam dengan kakak lagian aku ini kan masih kecil ka" jawab Xio Sin polos

Mau tidak mau Mey Sin menuruti dan ikut berbaring di sebelah Xio Sin yang hanya di batasi sebuah bantal.

Xio Sin langsung tertidur dengan lelap, sedangkan Mey Sin masih bertempur dengan pikirannya. Bagaimana tidak ini adalah pertama kalinya dia tidur satu ranjang dengan laki laki. Sehingga sangat sulit untuk tidur dengan sejuta pikiran.

3 jam kemudian Mey Sin masih belum juga bisa tertidur. sesekali melirik wajah Xio Sin, yang nampak mempesona di matanya.

Mey Sin memiringkan posisi nya menghadap Xio Sin, yang kebetulan memiringkan tubuhnya ke arah Mey Sin.

'Walaupun sedang tidur, namun kau tetap terlihat sangat tampan adik, aku tidak tau kenapa ketika berdekatan dengan mu, jantungku terasa berdetak sangat cepat' batin Mey Sin yang sedang memandang wajah Xio Sin sedang tertidur.

Tanpa terasa pagi pun tiba, xio sin terbangun karena tangannya terasa pegal karena di timpa sesuatu.

Ketika membuka matanya, Xio Sin kaget, pasalnya mereka tidur dalam kondisi berpelukan dan tangan kanan Xio Sin di jadikan bantal oleh Mey Sin dimana muka mereka saling menempel satu sama lain. dan tangan Xio Sin berada di pinggang Mey Sin begitu juga sebaliknya.

Xio Sin tidak bergerak sama sekali, karena takut mebangunkan Mey Sin yang sedang tertidur lelap.

' Ah kakak kamu sangat cantik ' batin Xio Sin lalu memejamkan matanya tapi tidak mengeser posisi nya lalu tertidur kembali.

Terpopuler

Comments

Nataleeus Gamara

Nataleeus Gamara

thorr..mcnya jgn terperangkap dengan cinta2 bocilll😵😵..hadehhhh sejauh ini SDH bgs ceritanya ...jgn sampai merusak mood pembaca✌️✌️

2021-08-30

0

ZackFrost

ZackFrost

Thor, tolong jangan sembarangan ngasih Pill, senjata atau skill tingkat tinggi, karna mengganggu keseimbangan benua :'v

2021-08-18

0

Edmundus Ason

Edmundus Ason

tulus,dan saling menghormati,sehingga tidak ada saling mencurigai

2021-08-16

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula Kisah
2 Meningkatkan Kekuatan
3 Gunung Beast
4 Membangun Sekte
5 Bangunan Sekte
6 Murid Pertama Sekte
7 Pertemuan Tidak Terduga
8 Peninggalan Guru
9 Peningkatan Mey Sin
10 Rasa Suka
11 Masa Lalu Mey Sin
12 Memulai Bisnis
13 Pelelangan
14 Melanjutkan Perjalanan
15 Clan Mey Dikota Diyu
16 Persiapan Pernikahan
17 Hari Bahagia Mey Sin
18 Pedang Penguasa
19 Pengenalan Tingkatan Pada Novel
20 Membasmi Bandit Gunung Tengkorak
21 Berdirinya Desa Xio
22 Terdampar dan Terluka
23 Pulihnya Sang Dewa
24 Ancaman Bandit Hiu Darah
25 Musnahnya Bandit Hiu Darah
26 Rencana Selanjutnya
27 Rencana Untuk Kembali
28 Tuan Muda Xu
29 Tertangkap
30 Kekejaman Xio Sin
31 13.000 Coin Emas
32 Tiba Di Desa Xio
33 Reuni Di Kota Kecil Xio
34 Surat Undangan
35 Kembali Ke Sekte
36 Persiapan Peresmian Kota Daun
37 Kota Daun Dibuka
38 Kedatangan Mey Sin Dan Guang Mo
39 Sekte Penguasa
40 Seleksi Murid Baru
41 Rencana Raja Yuan
42 Masa Lalu Raja Yuan
43 Hukum Ruang dan Waktu
44 Gejolak Kekaisaran Meng
45 Serangan Sekte Aliran Hitam
46 Kedatangan Kaisar Meng Lu
47 Perperangan Di Kota Daun
48 Perperangan Di Kota Daun II
49 Kepergian Xio Sin
50 Teh Melati Surga
51 Kota Yuan
52 Masalah Sepele
53 Pelelangan di Kota Yuan
54 Berjumpa Murid Sekte
55 Persiapan Perang Di Kekaisaran Meng
56 Tiba Di Ibukota Kekaisaran
57 Keuntungan Besar Perang
58 Awal Mula Perang
59 Sungai Darah
60 Kekuatan Pangeran Yuan
61 Kematian Pangeran Yuan
62 Tewasnya Kaisar Meng Lu
63 Menaklukan Kerajaan Yuan
64 Raja Baru
65 Kekacauan Besar
66 Keberangkatan Murid
67 Perbatasan Kekaisaran Meng
68 Perang Kilat
69 Perang Kilat 2
70 Akhir Perang Kilat
71 Kembali Ke Sekte
72 Ancaman Mendekati Benua Barat
73 Desa Dongnan
74 Membebaskan Tawanan
75 Mengunjungi Kota Xio
76 Putri Feng Yin
77 Sosok Kakek Tua
78 Cerita Kakek Lang
79 Tiba Di Kota Fengluo
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Awal Mula Kisah
2
Meningkatkan Kekuatan
3
Gunung Beast
4
Membangun Sekte
5
Bangunan Sekte
6
Murid Pertama Sekte
7
Pertemuan Tidak Terduga
8
Peninggalan Guru
9
Peningkatan Mey Sin
10
Rasa Suka
11
Masa Lalu Mey Sin
12
Memulai Bisnis
13
Pelelangan
14
Melanjutkan Perjalanan
15
Clan Mey Dikota Diyu
16
Persiapan Pernikahan
17
Hari Bahagia Mey Sin
18
Pedang Penguasa
19
Pengenalan Tingkatan Pada Novel
20
Membasmi Bandit Gunung Tengkorak
21
Berdirinya Desa Xio
22
Terdampar dan Terluka
23
Pulihnya Sang Dewa
24
Ancaman Bandit Hiu Darah
25
Musnahnya Bandit Hiu Darah
26
Rencana Selanjutnya
27
Rencana Untuk Kembali
28
Tuan Muda Xu
29
Tertangkap
30
Kekejaman Xio Sin
31
13.000 Coin Emas
32
Tiba Di Desa Xio
33
Reuni Di Kota Kecil Xio
34
Surat Undangan
35
Kembali Ke Sekte
36
Persiapan Peresmian Kota Daun
37
Kota Daun Dibuka
38
Kedatangan Mey Sin Dan Guang Mo
39
Sekte Penguasa
40
Seleksi Murid Baru
41
Rencana Raja Yuan
42
Masa Lalu Raja Yuan
43
Hukum Ruang dan Waktu
44
Gejolak Kekaisaran Meng
45
Serangan Sekte Aliran Hitam
46
Kedatangan Kaisar Meng Lu
47
Perperangan Di Kota Daun
48
Perperangan Di Kota Daun II
49
Kepergian Xio Sin
50
Teh Melati Surga
51
Kota Yuan
52
Masalah Sepele
53
Pelelangan di Kota Yuan
54
Berjumpa Murid Sekte
55
Persiapan Perang Di Kekaisaran Meng
56
Tiba Di Ibukota Kekaisaran
57
Keuntungan Besar Perang
58
Awal Mula Perang
59
Sungai Darah
60
Kekuatan Pangeran Yuan
61
Kematian Pangeran Yuan
62
Tewasnya Kaisar Meng Lu
63
Menaklukan Kerajaan Yuan
64
Raja Baru
65
Kekacauan Besar
66
Keberangkatan Murid
67
Perbatasan Kekaisaran Meng
68
Perang Kilat
69
Perang Kilat 2
70
Akhir Perang Kilat
71
Kembali Ke Sekte
72
Ancaman Mendekati Benua Barat
73
Desa Dongnan
74
Membebaskan Tawanan
75
Mengunjungi Kota Xio
76
Putri Feng Yin
77
Sosok Kakek Tua
78
Cerita Kakek Lang
79
Tiba Di Kota Fengluo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!