Clan Mey Dikota Diyu

Setelah melakukan pemeriksaan dan memasuki kota, mereka berjalan menuju kediaman Clan Mey sambil sesekali berbincang.

"Bukankah itu Nona Mey?"

"Pasangan yang sangat serasi"

"Bukankah nona Mey sudahdijodohkan dengan Tuan Muda Guanh Jin, kenapa Nona Mey berjalan dengan seorang Pemuda?"

"......"

Tanpa memperdulikan perbincangan diantara penduduk lainnya mereka terus berjalan menuju ke kediaman Clan Mey.

Ditengah perjalan mereka dihadang oleh beberapa lima orang pemuda.

"Ada apa kalian menghalangi jalan kami?" ucap Xio Sin

"ah,, maaf jika menggangu, aku hanya ingin bertanya pada nona Mey saja" ucap Guang Feng

"Kakak ipar, lama tidak berjumpa!, siapa yang pemuda yang bersama dengan kakak ipar?

Apakah kakak akan melanggar perjodohan yang sudah ditetapkan oleh keluarga kita?" lanjutnya

"Aku tidak berniat untuk membatalkan apa yang sudah ditetapkan oleh keluarga kita. Sebaiknya kamu minggir aku lelah untuk berdebat denganmu" ucap Mey Sin

"Ayo kita lanjutkan perjalanan" lalu Mey Sin menarik tangan Xio Sin dan kembali berjalan meninggalkan lima orang pemuda dari Clan Guang tersebut

"Cih.... tidak tahu di untung, lihat saja, aku akan melaporkan pada ayah" ucap Guang Feng lalu pergi kembali ke kediaman mereka.

Sementara itu Mey Sin dan Xio Sin telah tiba di pintu gerbang Clan Mey.

"Selamat datang nona, silahkan masuk" ucap penjaga gerbang

"Terima kasih, apakah ayah ada?" ucap Mey Sin

""Patriak, sedang berada di aula pertemuan nona"

"Ayo adik Li, kita langsung saja ke aula" ajak Mey Sin lalu berjalan menuju aula pertemuan.

Kediaman Clan Guang

"Lapor ayah nona Mey telah kembali bersama seorang pemuda" ucap Guang Feng pada ayahnya

"Apakah benar yang kamu katakan Feng'er? baguslah berarti Clan Mey sudah ingat waktu pernikahan Kakakmu dua minggu lagi.

Masalah pemuda itu, tidak perlu dipermasalahkan, bisa saja itu adalah temannya dari Sekte Pedang Surgawi untuk mengantar Nona Mey kembali" ucap Guang Ji

"Cepat panggil kakakmu, kita pergi ke Clan Mey" lanjutnya

"Baik Ayah" jawab Guang Feng lalu pergi untuk memanggil kakaknya

Aula Clan Mey

"Patriak, apakah kita akan menjemput Nona Mey ke Sekte Pedang Surgawi? karena 2 minggu lagi waktu pernikahan yang sudah ditetapkan" ucap Tetua clan Mey

"Apakah waktunya sudah sedekat itu? kalau begitu, kirim beberapa orang untuk menjemput Mey'er dan yang lainnya mempersiapkan acara pernikahannya" ucap Mey Pong

Tiba-tiba pintu aula terbuka dan menampilkan 2 sosok yang berjalan memasuki ruangan.

"Salam ayah, aku kembali" Ucap Mey Sin

"Salam patriak" ucap Li San

"Ah, putriku selamat datang kembali, silahkan duduk lebih dahulu" ucap Mey Pong

"Baik ayah, Adik Li silahkan duduk" ucap Mey Sin mengajak Li San untuk duduk pada kursi tamu.

"Ayah, besok aku akan kembali ke Sekte Pedang Surgawi karean sebelumnya aku sedang melakukan misi, namun ditengah misi kami di serang oleh Bandit Gunung Tengkorak dan anggota sekte lainnya tewas termasuk tetua yang membimbing kami, namun dewa masih memberikanku kesempatan sehingga disaat terakhir di tolong oleh Adik Li" jelas Mey Sin

"Jadi pemuda inilah yang menolongmu dan mengantarmu kembali kesini?" ucap Mey Pong sambil memandang lekat pada Li San

"Ah maaf ketidak sopananku. Namaku Li San. sebenarnya itu hanya kebetulan saja paman patriak, saya secara tidak sengaja menemui kakak Mey dalam keadaan terluka ketika diserang oleh para bandit" ucap Xio Sin

"Terima kasih karena sudah menolong putriku" ucap Mey Pong

"Sudah seharusnya kita saling tolong menolong dan saling membantu paman" ucap Xio Sin merendah

"Hahhaha pemuda yang sangat baik dan rendah hati" puji Mey Pong.

"Kalau begitu kalian istirahat terlebih dahulu, Mey'er ajak ke dalam dan antar ke kamar tamu adik Seperguruanmu" ucapnya lagi

"Baik ayah, mari adik, aku tunjukan kamarmu" ucap Mey Sin lalu pergi untuk menunjukan kamar tempat istirahat kepada Xio Sin.

Setelah Mey Sin dan Xio Sin pergi Patriak dan para tetua sedang berbincang-bincang, seorang penjaga tiba-tiba memasuki aula pertemuan.

"Ada perlu apa kamu memasuki pertemuan, bukankah sudah dibilang untuk tidak mengganggu?" ucap Mey Pong.

"Maafkan Hamba patriak, didepan ada Patriak Clan Guang beserta rombongan meminta ijin untuk masuk" ucap penjaga

"Ah, kalau begitu persilahkan mereka masuk" ucap Mey Pong

"Baik patriak, saya undur diri" ucap penjaga lalu pergu meninggalkan aula pertemuan

Tidak lama kemudian, patriak Clan Guang memasuki aula. Diantara rombongan juga hadir Guang Feng dan Guang Jou yang merupakan Calon suami Mey Sin dan lima orang tetua Clan Guang.

"Salam Patriak" ucap Guang Ji

"Salam Patriak" ucap Guang Jou dan lima tetua serentak.

" Maaf patriak Pong, kedatangan kami begitu tiba-tiba" ucap Guang Ji

"Tidak mengapa patriak Ji, apalagi kita ini sudah lama bersahabat dan sebentar lagi anak kita akan menikah jadi jangan terlalu sungkan begitu" ucap Mey Pong sambil tersenyum menyambut kedatangan mereka

"Ah, mari silahkan duduk semuanya" ucpa Mey Pong sambil memanggil pelayan untuk menyiapkan hidangan untuk menyambut tamu mereka.

"Patriak Pong, Tadi anakku memberitahukan bahwa Nona Mey sudah kembali jadi kami kesini untuk melihat dan membicarakan pernikahan antara Guang Jou dan Mey Sin yang akan diadakan dua minggu lagi" ucap Guang Ji

"Benar patriak Ji, Mey'er sudah kembali bersama saudara seperguruannya. Dan untuk pernikahan Tuan Muda Jou kami sudah membicarakannya dengan para tetua dan akan membantu mempersiapkan acaranya" ucap Mey Pong

"Hahahahhaa jika seperti itu kami bisa tenang, ternyata pemuda yang bersama Nona Mey hnya saudaar seperguruannya" ucap Guang Jou sambil tertawa.

"Benar Tuan muda, anda tidak perlu khawatir perjodohan ini akan dibatalkan. Kamu kan sudah mengetahui sendiri bahwa Mey'er dari dulu memang menyukaimu dan kalian sudah sering bersama sejak kecil dulu" ucpa Mey Pong

" Ands benar Patriak, mungkin Putraku termakan cemburu saja. apakah benar demikian Jou'er?" ucap Guang Ji menggoda anaknya.

Guang Jou yang mendengar itu hanya menundukan kepalanya malu

"Hahahahaha anak muda memang terkadang seperti itu jadi sudah sewajarnya, tidak perlu di ambil hati" lanjut Mey Pong

"Pelayan, panggilkan Nona Mey dan Tuan Muda Xio kemari" perintah Mey Pong kepada pelayan

"Baik patriak" ucap pelayan langsung pergi

Saat sedang berbincang, Mey Sin dan Xio Sin tiba di aula pertemuan. Saat ini Xio Sin tidak lagi menggunakan Topengnya sehingga menampakkan wajahnya yang tampan dan berwibawa.

"Salam patriak, dan Salam semuanya" ucap mereka berdua

"Silahkan duduk" ucap Mey Pong

"Terima kasih paman patriak" ucap Xio Sin sambil duduk pada kursi di aula.

"Mey'er, ajak Tuan Muda Jou ketaman untuk berbincang-bincang dan mengakrabkan diri kembali setelah lama tidak bertemu" ucap Mey Pong

"Baik ayah" ucap Mey Sin lalu berdiri dan menghampiri Guang Jou.

"Gege Jou, mari kita ke taman belakang" ajak Meu Sin dan merekapun meninggalkan aula pertemuan.

Lalu obrolan terus berlanjut yang menceritakan penyelamatan Mey Sin yang dilakukan oleh Li San dari kawanan Bandit, hingga mengantarnya kembali ke Kota Diyu sehingga Li San mendapatkan pujian dari mereka.

Namun Li San hanya beralasan bahwa hanya secara kebetulan dan sebagai manusia sudah selayaknya untuk saling menolong.

Terpopuler

Comments

Sang M

Sang M

halah .... .

2023-12-26

0

Mir D Horus

Mir D Horus

marganya li apa xio ?

2022-04-19

0

Edmundus Ason

Edmundus Ason

thor koq xio sin namanya berubah jadi li san?

2021-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula Kisah
2 Meningkatkan Kekuatan
3 Gunung Beast
4 Membangun Sekte
5 Bangunan Sekte
6 Murid Pertama Sekte
7 Pertemuan Tidak Terduga
8 Peninggalan Guru
9 Peningkatan Mey Sin
10 Rasa Suka
11 Masa Lalu Mey Sin
12 Memulai Bisnis
13 Pelelangan
14 Melanjutkan Perjalanan
15 Clan Mey Dikota Diyu
16 Persiapan Pernikahan
17 Hari Bahagia Mey Sin
18 Pedang Penguasa
19 Pengenalan Tingkatan Pada Novel
20 Membasmi Bandit Gunung Tengkorak
21 Berdirinya Desa Xio
22 Terdampar dan Terluka
23 Pulihnya Sang Dewa
24 Ancaman Bandit Hiu Darah
25 Musnahnya Bandit Hiu Darah
26 Rencana Selanjutnya
27 Rencana Untuk Kembali
28 Tuan Muda Xu
29 Tertangkap
30 Kekejaman Xio Sin
31 13.000 Coin Emas
32 Tiba Di Desa Xio
33 Reuni Di Kota Kecil Xio
34 Surat Undangan
35 Kembali Ke Sekte
36 Persiapan Peresmian Kota Daun
37 Kota Daun Dibuka
38 Kedatangan Mey Sin Dan Guang Mo
39 Sekte Penguasa
40 Seleksi Murid Baru
41 Rencana Raja Yuan
42 Masa Lalu Raja Yuan
43 Hukum Ruang dan Waktu
44 Gejolak Kekaisaran Meng
45 Serangan Sekte Aliran Hitam
46 Kedatangan Kaisar Meng Lu
47 Perperangan Di Kota Daun
48 Perperangan Di Kota Daun II
49 Kepergian Xio Sin
50 Teh Melati Surga
51 Kota Yuan
52 Masalah Sepele
53 Pelelangan di Kota Yuan
54 Berjumpa Murid Sekte
55 Persiapan Perang Di Kekaisaran Meng
56 Tiba Di Ibukota Kekaisaran
57 Keuntungan Besar Perang
58 Awal Mula Perang
59 Sungai Darah
60 Kekuatan Pangeran Yuan
61 Kematian Pangeran Yuan
62 Tewasnya Kaisar Meng Lu
63 Menaklukan Kerajaan Yuan
64 Raja Baru
65 Kekacauan Besar
66 Keberangkatan Murid
67 Perbatasan Kekaisaran Meng
68 Perang Kilat
69 Perang Kilat 2
70 Akhir Perang Kilat
71 Kembali Ke Sekte
72 Ancaman Mendekati Benua Barat
73 Desa Dongnan
74 Membebaskan Tawanan
75 Mengunjungi Kota Xio
76 Putri Feng Yin
77 Sosok Kakek Tua
78 Cerita Kakek Lang
79 Tiba Di Kota Fengluo
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Awal Mula Kisah
2
Meningkatkan Kekuatan
3
Gunung Beast
4
Membangun Sekte
5
Bangunan Sekte
6
Murid Pertama Sekte
7
Pertemuan Tidak Terduga
8
Peninggalan Guru
9
Peningkatan Mey Sin
10
Rasa Suka
11
Masa Lalu Mey Sin
12
Memulai Bisnis
13
Pelelangan
14
Melanjutkan Perjalanan
15
Clan Mey Dikota Diyu
16
Persiapan Pernikahan
17
Hari Bahagia Mey Sin
18
Pedang Penguasa
19
Pengenalan Tingkatan Pada Novel
20
Membasmi Bandit Gunung Tengkorak
21
Berdirinya Desa Xio
22
Terdampar dan Terluka
23
Pulihnya Sang Dewa
24
Ancaman Bandit Hiu Darah
25
Musnahnya Bandit Hiu Darah
26
Rencana Selanjutnya
27
Rencana Untuk Kembali
28
Tuan Muda Xu
29
Tertangkap
30
Kekejaman Xio Sin
31
13.000 Coin Emas
32
Tiba Di Desa Xio
33
Reuni Di Kota Kecil Xio
34
Surat Undangan
35
Kembali Ke Sekte
36
Persiapan Peresmian Kota Daun
37
Kota Daun Dibuka
38
Kedatangan Mey Sin Dan Guang Mo
39
Sekte Penguasa
40
Seleksi Murid Baru
41
Rencana Raja Yuan
42
Masa Lalu Raja Yuan
43
Hukum Ruang dan Waktu
44
Gejolak Kekaisaran Meng
45
Serangan Sekte Aliran Hitam
46
Kedatangan Kaisar Meng Lu
47
Perperangan Di Kota Daun
48
Perperangan Di Kota Daun II
49
Kepergian Xio Sin
50
Teh Melati Surga
51
Kota Yuan
52
Masalah Sepele
53
Pelelangan di Kota Yuan
54
Berjumpa Murid Sekte
55
Persiapan Perang Di Kekaisaran Meng
56
Tiba Di Ibukota Kekaisaran
57
Keuntungan Besar Perang
58
Awal Mula Perang
59
Sungai Darah
60
Kekuatan Pangeran Yuan
61
Kematian Pangeran Yuan
62
Tewasnya Kaisar Meng Lu
63
Menaklukan Kerajaan Yuan
64
Raja Baru
65
Kekacauan Besar
66
Keberangkatan Murid
67
Perbatasan Kekaisaran Meng
68
Perang Kilat
69
Perang Kilat 2
70
Akhir Perang Kilat
71
Kembali Ke Sekte
72
Ancaman Mendekati Benua Barat
73
Desa Dongnan
74
Membebaskan Tawanan
75
Mengunjungi Kota Xio
76
Putri Feng Yin
77
Sosok Kakek Tua
78
Cerita Kakek Lang
79
Tiba Di Kota Fengluo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!