Hari Bahagia Mey Sin

Setelah lama mengobrol dengan para tetua dan Matriak Sekte, akhirnya Xio Sin diantarkan padar sebuah kamar tamu yang berada di sekte untuk beristirahat.

Sementara itu didalam kamarnya, Mey Sin duduk melamun didekat jendela sambil memandang bintang-bintang yang menghiasi malam.

'Harapan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Hatiku mencintai seseorang yang lain, namun nyatanya sebentar lagi akan menikah dengan seseorang hanya karena perjodohan yang konyol dan hanya sebagai alat politik keluarga. Aku tidak punya keberanian untuk menolak, kebahagiaan orangtuaku lebih utama, biarlah aku korbankan cintaku dan kebahagiaanku, asalkan bisa mmebuat orangtuaku tersenyum bahagia' batin Mey Sin

Dimatanya terlihat jelas, bulir-bulir air mata membasahi wajah cantiknya, seolah menjadi alat hias yang menambah kecantikannya.

'Nasibku sudah ditentukan dan diatur, apa daya aku hanya seorang perempuan, walaupun punya kekuatan tapi tetap tidak bisa mmebantah, keselamatan keluargaki lebih utama, Mey Sin kamu jangan egois dengan pilihanmu, siapa tahu dibalik semua perjodohan ini tersembunyi keindahan yang menunggu' keluh Mey Sin...

Tanpa terasa malam semakin larut, Mey Sin masih sibuk dengan pikirannya sendiri, dan hanya bertemankan air mata dan cahaya bintang di langit yang gelap.

_____

Pagi harinya, tiga orang nampak keluar dari gerbang sekte Pedang Surgawi menuju ke arah kota Diyu, namun tampak dari raut wajah seorang wanita ada menyimpan rasa sedih yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

Tidak lama kemudian, mereka tiba di gerbang kota Diyu, setelah melakukan pemeriksaan mereka berpisah untuk kembali ke kediaman mereka masing-masing.

Setelah sampai di kediaman Clan Mey, mereka berdua tidak langsung kembali ketempat mereka tinggalnya, dan malah asyik mengobrol ditaman dimana terdapat Kolam ikan dan juga tempat tersebut sepi pada siang hari.

"Adik, boleh aku berbicara sesuatu padamu" ucap Mey Sin

"Sejak kapan aku melarang kakak untuk bicara kepadaku dan sejak kapan kakak kalau mau bicara harus ijin dulu padaku?" tanya Xio Sin.

"Bukan begitu adik, sebenarnya ada hal penting apa ingin aki bicarakan" ucap mey Sin

"Hal penting apa Kakak?" jawab Xio Sin

"Sebenarnya aku lebih menyukai dan mencintaimu adik. Sejak awal aku memang sudah merasa nyaman berada didekatmu. tapi kamu lihat kenyataan yang ada sekarang sebentat lagi aku akan menikah dengan orang lain" ucap Mey Sin

"Kak, memang terkadang apa yg kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, namun percayalah kak, dibalik semua itu telah menunggu kebahagiaan yang tidak pernah kakak duga.

Sebenarnya, aku juga selalu merasa kehangatan dan nyaman ketika bersama kakak, tapi aku tidak tahu apakah ini yang dinamakan cinta atau hanya sekedar rasa kagum, dan jujur aku belum punya pengalaman.

Jalan hidup kita masih terlalu panjang, sebaiknya kita jalani kehidupan kita masing-masing, jika pada kehidupan ini kita tidak ditakdirkan bersama, mungkin dikehidupan selanjutnya kita bisa bersama" papar Xio Sin.

Selama kebersamaan mereka menuju Kota Diyu sebenarnya, Xio Sin pun merasakan hal yang sama seperti yanh dirasakan oleh Mey Sin. Namun dia lebih menyimpan rasa itu walaupun rasa itu sangat besar, namun dia tidak ingin menghancurkan perjodohan yang sudaj dilakukan dua clan sejak lama.

_____

Semingu telah berlalu, segala persiapan pernikahan sudah selesai dilaksanakan dan pada hari ini acara tersebut akan dilaksanakan. Walaupun tidak terlalu meriah dan hanya menggundang petinggi beberapa clan di Kota Diyu, para Tetua Sekte Pedang Surgawi dan jiga walikota Diyu.

Dikediaman Clan Mey tepatnya berada di kamar tamu, Xio Sin sedang sibuk memikirkan kado apa yang cocok untuk diberikan kepada kepada Guang Jou dan Mey Sin, hingga terikir untuk memberikan sebuah pedang yang ada didaalm penyimpanan system(System masih tidur selama 2 tahun pasca Upgrade).

Sementara itu di kediaman Clan Guang, para tamu undangan suda hadir dan sebentat lagi acara akan dimulai.

tanpa terasa waktu berlaku begitu cepat, prosesi pernikaha sudah selesai dilaksanakan, pada wajah Guang Jou terlihat sangat bahagia, sementara itu pada wajah Mey Sin yanh tertutup cadar menampakkan kesedihan.

Tamu undangan pun telah kembali ketika menjelang sore, hanya ada beberapa orang yang sedang membersihkan area pernikahan. Xio Sin berjalan menuju aula clan Guang tempat berkumpulnya para tetua kedua clan dan disana juga ada kedua mempelai

Xio Sin berjalan mendekati tempat duduk Guang Jou dan Mey Sin berada

"Selamat buat kakak Mey dan Kakak Jou atas pernikahannya" ucap Xio Sin

Xio Sin mengeluarkan dua kotak panjang dan besar dan satu kotal kecil, lalu memberikan satu kotak panjang dan besar kepada Mey Sin dan Satu kotak besar panjang dan satu kotak kecil kepada Guang Jou.

"Kakak, aku tidak dapat memberikan hadiah terindah buat kalian berdua, aku hanya punya ini, harap digunakan dengan bijak" ucap Xio Sin

Didalam kotak yang diberikan kepada Mey Sin terdapat Pedang Inti Phoenik yang merupakan pedang pusaka.

Sedangkan didalam kotak besar yang diberikan kepada Guang Jou juga terdapat pedang tingkat bumi yang juga merupakan sebuab pusaka, didalam kotak kecil terdapat Pil Emas.

"Terima kasih adik Xio" ucap mereka berdua

"Kak, besok aku akan melanjutkan perjalananku untuk kembali ke Kota Daun, jika kakak ada waktu boleh berkunjung kekota daun" lanjut Xio Sin

Setelah memberikan Hadiah pernikahan, Xio Sin berjalan-jalan kepasar, namun sebelim itu dia sudah menggunakan topeng berwarna Emas.

Dipasar pada saat sore tidak terdapat begitu banyak orang dan juga sudah ada beberapa toko yang sudah tutup.

Xio Sin masuk pada sebuah toko pakaian untik membeli beberapa helai pakaian. Seyelah lama memilih akhirnya pilihannya jatuh pada Pakaian serba hitam, dan juga jubah hitam yanh disertai penutup kepala.

"Paman, berapa harga pakaian ini?" ucpa Xio Sin

"Untuk pakaian iti harganya memang terlalu mahal tuan muda, sehingga dari awal tidak pernah ada yang membelinya, harganya 7 coin emas, namun karena pakaiannya sudah lama jadi hanya 4 coin emas saja tuan muda" ucap pemilim toko tersebut.

"Apakah masih ada pakaian sejenis yang tersedia? jika ada saya akan beli semuanya" ucap Xio Sin

"Se...semuanya tuan muda?" ucap pemilik toko dengan gugup

"Iya semuanya" balas Xio Sin

"Toko kami hanya ada 10 helai pakaian sejenis tuan muda, sebentar saya ambilkan dahulu" ucap penjaga kegirangan lalu pergi kegudang penyimpanan.

"Ini semua pakaiannya tuan muda, totalnya ada 11 helai pakaian jadi harganya 44 coin emas" ucap pemilik toko tersebut bahagia setelah pakaian yang sangat mahal pada tokonya habis terjual. bagaimana tidak 44 coin emas hampir mencapai pendapatan tahunannya yaitu 50 coin emas.

"Ini Tuan, silahkan dihiting kembali" ucap Xio Sin menyerahkan sekantong coin emas. Didalam kantong tersebut terdapat 50 coin emas.

"Tuan Muda, ini kelebihan pembayarannya" ucap pemilik toko hendak mengembalikan 6 coin emas kepada Xio Sin

"Tidak, paman itu sebagai hadiah dari saya karena tuan sudah melayani saya dengan baik" jawab Xio Sin.

"Terima kasih tuan muda" jawab pemikik toko.

Setelah memasukan pakaian kedalam cincin penyimpana , Xio Sin pun berjalan untuk kembali ke kediaman Clan Mey, namun ditengah jalan matanya melihat sebuaj toko peralatan antik yang sangat kumuh.

Karena rasa penasaran, akhirnya Xio Sin menghampiri pemilik toko.

"Selamat datanh Tuan Mida, ada yang bisa saya bantu?"

"Pada toko saya hanya tersedia barang antik, termasuk pedang, tombak dan lainnya" ucap pemilik toko

"Saya hanya akan melihat-lihay saja paman, jika ada yang menarik saya akamembelinya" ucap Xio Sin lalu memperhatikan setiap barang yang ada satu per satu.

Setelah lama mencari, akhirnya Xio Sin menemukan sebuah pedang yang kelihatan sudah sangat tua denagn dipenuhi karatan pada setia bagiannya, disamping pedang tersebut terdapat sarung pedang dan sebuah kitab yang sudah sangat usang.

Entah mengapa ketika melihat pedang tersebut, rasa hangat dan keakraban terasa dihati Xio Sin, lalu berjalan mendekati pedang tersebut dan memperhatikannya

"Pedang ini sangat indah jika tidak dipenuhi karatan dan masih bisa diperbaiki" ucap xio sin lalu meletakkan pedang tersebut dan mengambil Kitab usang yang berada disamping pedang tersebut.

Pada Kitab tersebit tertulis Kitab Pedang Penguasa Kedua. Melihat isi kitab itu, mata Xio Sin terbelalak. Selama ini jurua andalannya dia kira sudah sepenuhnya dipelajari, ternyata masih ada lanjutannya.

"Paman berapa harga pedang dan kitab ini?" ucap Xio Sin

"Kenapa Tuan muda memilih pedang itu? Pedang itu sudah sangat rusak parah, dan juga kita itu merupakan pasangan dari pedang rusak tersebut. Kita tersebut sangat tidak dimengerti dan juga tidak jelas bagaimana awalnya sehingga sulit dipelajari" ucap Pemilik toko

"Harga keduanya Hanya 20 coin emas saja Tuan muda, karena keduanya merupakan barang rusak" ucap pemilik toko

"saya akan tetap membelinya" ucqp Xio Sin lalu menyerahkan 20 coin emas lalu pergi kembali ke kediaman Clan Mey.

Terpopuler

Comments

da Widey

da Widey

ceritanya tentang petualang apa,

2022-11-06

0

Agus Pribadi

Agus Pribadi

wajar xiosin gk doyan perempuan

2022-06-02

0

Kurnia Bintara Putra Putra

Kurnia Bintara Putra Putra

mantapppp bgt bosku

2021-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula Kisah
2 Meningkatkan Kekuatan
3 Gunung Beast
4 Membangun Sekte
5 Bangunan Sekte
6 Murid Pertama Sekte
7 Pertemuan Tidak Terduga
8 Peninggalan Guru
9 Peningkatan Mey Sin
10 Rasa Suka
11 Masa Lalu Mey Sin
12 Memulai Bisnis
13 Pelelangan
14 Melanjutkan Perjalanan
15 Clan Mey Dikota Diyu
16 Persiapan Pernikahan
17 Hari Bahagia Mey Sin
18 Pedang Penguasa
19 Pengenalan Tingkatan Pada Novel
20 Membasmi Bandit Gunung Tengkorak
21 Berdirinya Desa Xio
22 Terdampar dan Terluka
23 Pulihnya Sang Dewa
24 Ancaman Bandit Hiu Darah
25 Musnahnya Bandit Hiu Darah
26 Rencana Selanjutnya
27 Rencana Untuk Kembali
28 Tuan Muda Xu
29 Tertangkap
30 Kekejaman Xio Sin
31 13.000 Coin Emas
32 Tiba Di Desa Xio
33 Reuni Di Kota Kecil Xio
34 Surat Undangan
35 Kembali Ke Sekte
36 Persiapan Peresmian Kota Daun
37 Kota Daun Dibuka
38 Kedatangan Mey Sin Dan Guang Mo
39 Sekte Penguasa
40 Seleksi Murid Baru
41 Rencana Raja Yuan
42 Masa Lalu Raja Yuan
43 Hukum Ruang dan Waktu
44 Gejolak Kekaisaran Meng
45 Serangan Sekte Aliran Hitam
46 Kedatangan Kaisar Meng Lu
47 Perperangan Di Kota Daun
48 Perperangan Di Kota Daun II
49 Kepergian Xio Sin
50 Teh Melati Surga
51 Kota Yuan
52 Masalah Sepele
53 Pelelangan di Kota Yuan
54 Berjumpa Murid Sekte
55 Persiapan Perang Di Kekaisaran Meng
56 Tiba Di Ibukota Kekaisaran
57 Keuntungan Besar Perang
58 Awal Mula Perang
59 Sungai Darah
60 Kekuatan Pangeran Yuan
61 Kematian Pangeran Yuan
62 Tewasnya Kaisar Meng Lu
63 Menaklukan Kerajaan Yuan
64 Raja Baru
65 Kekacauan Besar
66 Keberangkatan Murid
67 Perbatasan Kekaisaran Meng
68 Perang Kilat
69 Perang Kilat 2
70 Akhir Perang Kilat
71 Kembali Ke Sekte
72 Ancaman Mendekati Benua Barat
73 Desa Dongnan
74 Membebaskan Tawanan
75 Mengunjungi Kota Xio
76 Putri Feng Yin
77 Sosok Kakek Tua
78 Cerita Kakek Lang
79 Tiba Di Kota Fengluo
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Awal Mula Kisah
2
Meningkatkan Kekuatan
3
Gunung Beast
4
Membangun Sekte
5
Bangunan Sekte
6
Murid Pertama Sekte
7
Pertemuan Tidak Terduga
8
Peninggalan Guru
9
Peningkatan Mey Sin
10
Rasa Suka
11
Masa Lalu Mey Sin
12
Memulai Bisnis
13
Pelelangan
14
Melanjutkan Perjalanan
15
Clan Mey Dikota Diyu
16
Persiapan Pernikahan
17
Hari Bahagia Mey Sin
18
Pedang Penguasa
19
Pengenalan Tingkatan Pada Novel
20
Membasmi Bandit Gunung Tengkorak
21
Berdirinya Desa Xio
22
Terdampar dan Terluka
23
Pulihnya Sang Dewa
24
Ancaman Bandit Hiu Darah
25
Musnahnya Bandit Hiu Darah
26
Rencana Selanjutnya
27
Rencana Untuk Kembali
28
Tuan Muda Xu
29
Tertangkap
30
Kekejaman Xio Sin
31
13.000 Coin Emas
32
Tiba Di Desa Xio
33
Reuni Di Kota Kecil Xio
34
Surat Undangan
35
Kembali Ke Sekte
36
Persiapan Peresmian Kota Daun
37
Kota Daun Dibuka
38
Kedatangan Mey Sin Dan Guang Mo
39
Sekte Penguasa
40
Seleksi Murid Baru
41
Rencana Raja Yuan
42
Masa Lalu Raja Yuan
43
Hukum Ruang dan Waktu
44
Gejolak Kekaisaran Meng
45
Serangan Sekte Aliran Hitam
46
Kedatangan Kaisar Meng Lu
47
Perperangan Di Kota Daun
48
Perperangan Di Kota Daun II
49
Kepergian Xio Sin
50
Teh Melati Surga
51
Kota Yuan
52
Masalah Sepele
53
Pelelangan di Kota Yuan
54
Berjumpa Murid Sekte
55
Persiapan Perang Di Kekaisaran Meng
56
Tiba Di Ibukota Kekaisaran
57
Keuntungan Besar Perang
58
Awal Mula Perang
59
Sungai Darah
60
Kekuatan Pangeran Yuan
61
Kematian Pangeran Yuan
62
Tewasnya Kaisar Meng Lu
63
Menaklukan Kerajaan Yuan
64
Raja Baru
65
Kekacauan Besar
66
Keberangkatan Murid
67
Perbatasan Kekaisaran Meng
68
Perang Kilat
69
Perang Kilat 2
70
Akhir Perang Kilat
71
Kembali Ke Sekte
72
Ancaman Mendekati Benua Barat
73
Desa Dongnan
74
Membebaskan Tawanan
75
Mengunjungi Kota Xio
76
Putri Feng Yin
77
Sosok Kakek Tua
78
Cerita Kakek Lang
79
Tiba Di Kota Fengluo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!